Anda di halaman 1dari 6

Cahyati

1906287244

Departemen Biologi

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

BAB 1

PENDAHULUAN

Pernyataan yang pada dewasa ini menggagu pikiran kita ialah apakah Agama itu benar-
benar diperlukan oleh manusia? Jika kita meninjau sejenak sejarah peradaban manusia, kita akan
tahu bahwa agama adalah kekuatan raksasa yang telah mewujudkan perkembangan manusia
seperti sekarang ini. Bahkan semua yang baik dan mulia dalam diri manusia itu dilandasi oleh
iman kepada Allah. Para nabi dan rasul telah mengubah sejarah manusia dan mengangkat derajat
mereka dari lembah kehinaan menuju puncak ketinggian akhlak yang tak pernah diimpikan.

.Agama berpijak kepada suatu kodrat kejiwaan yang berupa keyakinan, sehingga dengan
demikian, kuat atau rapuhnya Agama bergantung kepada sejauhmana keyakinan itu tertanam
dalam jiwa. Dalam mengkaji apa fungsi dari agama yang sebenarnya , maka di perlukan suatu
kepahaman yang cermat tentang Definisi agama dalam kehidupan. Berbagai pendekatan telah
dilakukan oleh para ahli peneliti Agama. Salah satunya adalah para ahli psikologi misalnya,
memandang bahwa agama sebagai suatu realitas, karena agama ada hubungan antara lingkungan
yang ada di luar diri manusia dengan sesuatu yang ada di dalam diri manusia itu sendiri.

Freud juga memandang bahwa agama sebagai sebuah fantasi atau mimpi-mimpi belaka.
Pandangan Freud ini membuat Ia dijuluki sebagai anti agama (ateis). Karena ia secara gamblang
memandang agama bukan sebagai sesuatu yang harus di anut, tetapi Ia lebih memandang agama
sebagai suatu fantasi belaka.Pengertian agama dalam pandangan-pandangan ini akan dirujukkan
ke pengertian agama menurut pandangan agama islam, yaitu ketentuan ketuhanan yang di
jadikan panutan bagi pemeluknya dan dapat mengantarkan pemeluknya pada kebahagiaan di
dunia maupun di akhirat.
BAB 2

ISI LTM

2.1 Fungsi Agama Islam

Fungsi utama agama islam dalam kehidupan umat manusia secara umum adalah :

A. Sebagai hidayah, yaitu petunjuk kebenaran sehingga manusia mengetahui jalan


kehidupan yang benar, yang mengantarkannya pada kehidupan yang damai, yang
menjaga keselamatan agar tidak tersesat pada kehidupan yang menyengsarakannya.
Dalam Q.S 2 (Al-Baqarah): 185 Allah berfirman :

‫ت ِّمنَ ْاله ُٰدى َو ْالفُرْ قَا ۚ ِن‬ ِ َّ‫ٓي اُ ْن ِز َل فِ ْي ِه ْالقُرْ ٰانُ هُدًى لِّلن‬
ٍ ‫اس َوبَيِّ ٰن‬ Zْْٓ ‫ضانَ الَّ ِذ‬
َ ‫َش ْه ُر َر َم‬

Artinya : “ (beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di
dalamnya diturunkan (permulaan ) Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan
penjelasan-penjelasan mengenao petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang
bathil” (QS.2: 185)

B. Sebagai aturan atau jalan kehidupan yang menjaga manusia dari kesesatan , seperti
dinyatakan dalam QS.45 (Al-Jatsiyah): 18 :

َ‫ك ع َٰلى َش ِر ْي َع ٍة ِّمنَ ااْل َ ْم ِر فَاتَّبِ ْعهَا َواَل تَتَّبِ ْع اَ ْه َو ۤا َء الَّ ِذ ْينَ اَل يَ ْعلَ ُموْ ن‬
َ ‫ثُ َّم َج َع ْل ٰن‬

Artinya : “Kemudian Kami jadikan engkau (Muhammad) mengikuti syariat (peraturan)


dari agama itu, maka ikutilah (syariat itu) dan janganlah engkau ikuti keinginan orang-
orang yang tidak mengetahui” (QS.45 : 18).

C. Sebagai obat untuk menyembuhkan berbagai penyakit hati, seperti pemarah, dengki,
kikir, malas, dsb. Dalam QS (Yunus): 57 Allah berfirman :

َ‫ٰيٓاَيُّهَا النَّاسُ قَ ْد َج ۤا َء ْت ُك ْم َّموْ ِعظَةٌ ِّم ْن َّربِّ ُك ْم َو ِشفَ ۤا ٌء لِّ َما فِى الصُّ ُدوْ ۙ ِر َوهُدًى َّو َرحْ َمةٌ لِّ ْل ُم ْؤ ِمنِ ْين‬

Artinya :

“ Wahai manusia! Sungguh, telah datang kepadamu pelajaran (Al-Qur'an) dari Tuhanmu,
penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang
yang beriman” ( QS.10 : 57).
Dalam QS.17 (Al-Isra”): 82 Allah juga berfirman :
ٰ ‫ونُن َِّز ُل منَ ْالقُرْ ٰان ما هُو شفَ ۤا ٌء َّورحْ مةٌ لِّ ْلم ْؤمن ْي ۙنَ واَل يز ْي ُد‬
‫الظّلِ ِم ْينَ اِاَّل خَ َسارًا‬ ِ َ َ ِِ ُ َ َ ِ َ َ ِ ِ َ

Artimya :

“ Dan Kami turunkan dari Al-Qur'an (sesuatu) yang menjadi penawar dan rahmat bagi
orang yang beriman, sedangkan bagi orang yang zalim (Al-Qur'an itu) hanya akan
menambah kerugian” (QS.17:82).

D. Sebagai penolong manusia untuk memperoleh kemudahan dalam menghadapi berbagai


permasalahan yang sulit, seperti bagaimana proses perkembangan embrio sejak terjadi
konsepsi. Dalam QS. 23 (Al-Mukminun): 12-14 Allah menjelaskan:
ْ ُّ‫ار َّم ِك ْي ٍن ۖثُ َّم َخلَ ْقنَا الن‬
‫طفَةَ َعلَقَةً فَخَ لَ ْقنَا ْال َعلَقَةَ ُمضْ َغةً فَ َخلَ ْقنَا‬ ٍ ‫طفَةً فِ ْي قَ َر‬ ْ ُ‫َولَقَ ْد َخلَ ْقنَا ااْل ِ ْن َسانَ ِم ْن س ُٰللَ ٍة ِّم ْن ِط ْي ٍن ۚثُ َّم َج َع ْل ٰنهُ ن‬
َ‫ك هّٰللا ُ اَحْ َسنُ ْالخَالِقِ ْي ۗن‬ َ ‫ْال ُمضْ َغةَ ِع ٰظ ًما فَ َك َسوْ نَا ْال ِع ٰظ َم لَحْ ًما ثُ َّم اَ ْن َشأْ ٰنهُ خَ ْلقًا ٰاخ ۗ ََر فَتَبَا َر‬

Artinya :

(12) Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari saripati (berasal) dari tanah.
(13) Kemudian Kami menjadikannya air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh
(rahim). (14) Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu sesuatu
yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan
tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian, Kami
menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Mahasuci Allah, Pencipta yang paling
baik.

E. Sebagai motivator agar manusia tetap tabah menghadapi berbagai cobaan dan kesulitan
hidup, atau bahkan mungkin perlakuan tidak adil dari penguasa yang dzalim, sehingga
manusia tidak putus asa, karena setiap usaha menegakkan kebenaran itu pasti ada
cobaannya, dan setiap kesulitan itu akan mendatangkan kemudahan . Dalam QS.65 (Al-
Thalaq): 7 Allah berfirman:
‫هّٰللا‬ ‫هّٰللا‬
ٍ ‫اَل يُ َكلِّفُ ُ نَ ْفسًا اِاَّل َمٓا ٰا ٰتىهَ ۗا َسيَجْ َع ُل ُ بَ ْع َد ُعس‬
‫ْر يُّ ْسرًا‬
Artinya:
“ Allah tidak membebani kepada seseorang melainkan (sesuai) dengan apa yang
diberikan Allah kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan setelah
kesempitan” (QS.65:7).

Dalam QS.12 (Yusuf): 87 Allah mengingatkan :


َ‫ح هّٰللا ِ اِاَّل ْالقَوْ ُم ْال ٰكفِرُوْ ن‬ ۟ ‫سُوْ ا م ْن رَّوْ هّٰللا‬Z‫ٰيبني ْاذهَبُوْ ا فَتَح َّسسُوْ ا م ْن يُّوْ سُفَ واَخ ْيه واَل ت َ۟ائْـ‬
ِ ْ‫سُ ِم ْن رَّو‬Zََٔ‫ح ِ ۗاِنَّهٗ اَل يَائْـ‬ ِ ِ ََٔ َ ِ ِ َ ِ َ َّ ِ َ
Artinya:
“Wahai anak-anakku! Pergilah kamu, carilah (berita) tentang Yusuf dan saudaranya dan
jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya yang berputus asa dari
rahmat Allah, hanyalah orang-orang yang kafir” (QS.12:87).

Dari aspek hukum, tujuan agama islam diturunkan oleh Allah kepada manusia ada lima yaitu:

A. Memelihara agama dengan mentauhidkan Allah disertai dengan ketaatan menjalankan


aturan Allah.
B. Memlihara jiwa (diri) dengan kewajiban mempertahankan hidup, dan dilarang
membunuh diri maupun jiwa orang lain dan apapun yang berkaitan dengan kerusakan
diri.
C. Memelihara keturunan dengan adanya lembaga pernikahan untuk memelihara
kejelasan keturunan seseorang, dan dilarang melakukan perzinaan (hubungan seks di
luar nikah).
D. Memelihata akal dengan kewajiban menghindari segala macam hal yang
menyebabkan akal cidera dan tidak normal, seperti meminum minuman yang
memabukkan, termasuk macam-macam narkoba : narkotika, putaw, heroin, ekstasi
dsb.
E. Memelihara harta dengan keharusan memperoleh harta secara halal serta dilarang
mendapatkannya dengan cara yang haram, seperti mencuri, merampas, merampok,
menipu, korupsi, dll.

Dalam sumber lain , berikut fungsi agama dalam kehidupan :

A. Sebagai Pembimbing Dalam Hidup, yaitu sebagai pengendali utama kehidupan manusia
adalah kepribadiannya yang mencakup segala unsure pengalaman pendidikan dan keyakinan
yang didapatnya sejak kecil.
B. Penolong Dalam Kesukaran, Orang yang kurang yakin akan agamanya (lemah imannya) akan
menghadapi cobaan atau kesulitan dalam hidup dengan pesimis, bahkan cenderung menyesali
hidup dengan berlebihan dan menyalahkan semua orang. Beda halnya dengan orang yang
beragama dan teguh imannya, orang yang seperti ini akan menerima setiap cobaan dengan
lapang dada. Barang siapa yang mampu menghadapi ujian dengan sabar akan ditingkatkan
kualitas manusia itu.

C. Penentram Batin, Jika orang yang tidak percaya akan kebesaran tuhan tak peduli orang itu
kaya ataupun miskin pasti akan selalu merasa gelisah. Orang yang kaya takut akan kehilangan
harta kekayaannya yang akan habis atau dicuri oleh orang lain. Orang yang miskin apalagi,
selalu merasa kurang bahkan cenderung tidak mensyukuri hidup. Lain halnya dengan orang
yang beriman, orang kaya yang beriman tebal tidak akan gelisah memikirkan harta
kekayaannya. Karena harta kekayaan itu merupakan titipan Allah yang didalamnya terdapat
hak orang-orang miskin bahkan sewaktu-waktu bisa diambil oleh yang maha berkehendak,
tidak mungkin gelisah. Begitu juga dengan orang yang miskin yang beriman, batinnya akan
selalu tentram karena setiap yang terjadi dalam hidupnya merupakan ketetapan Allah dan
yang membedakan derajat manusia dimata Allah bukanlah hartanya melainkan keimanan dan
ketakwaannya.

D. Pengendali Moral, Setiap manusia yang beragama yang beriman akan menjalankan setiap
ajaran agamanya. Terlebih dalam ajaran Islam, akhlak amat sangat diperhatikan dan di
junjung tinggi dalam Islam. Pelajaran moral dalam Islam sangatlah tinggi, dalam Islam
diajarkan untuk menghormati orang lain, akan tetapi sama sekali tidak diperintah untuk
meminta dihormati.

BAB 3

REFLEKSI PRIBADI

Agama sangat penting bagi kehidupan makhluk di muka bumi ini. Dengan agama lah
makhluk hidup dapat memiliki pedoman untuk menjalani kehidupan. Seperti yang telah
dipaparkan dalam isi LTM bahwa fungsi utama Agama yaitu sebagai hidayah , sebagai aturan
atau jalan kehidupan yang menjaga manusia dari kesesatan, sebagai obat untuk
menyembuhkan berbagai penyakit hati, sebagai penolong manusia untuk memperoleh
kemudahan dalam menghadapi berbagai permasalahan yang sulit, dan sebagai motivator agar
manusia tetap tabah menghadapi berbagai cobaan dan kesulitan hidup.

Fungsi keagamaan mendorong dikembangkannya keluarga dan seluruh anggotanya


menjadi wahana yang pertama dan utama menjadi insan-insan agamis, yakni melaksanakan
Ketuhanan Yang Maha Esa dengan penuh Iman dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Agama sangat berperan bagi manusia dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Dengan agama
kita dapat hidup tentram dan damai karena adanya pedoman sebagai suatu acuan dalam hidup.
Oleh karena itu, Kita sebagai manusia sudah seharusnya mendalami fungsi dari agama bagi
kehidupan. Kita harus tahu betul pentingnya hidup beragama di lingkungan masyarakat.

REFERENSI

Asir, Ahmad.2017. Agama dan Fungsinya dalam Kehidupan Umat Manusia.Makalah.Universitas


Islam Madura (UIM) Pamekasan.

Mujilan, M.Ag. , Dr. Drs. KH. Zakky Mubbarak MA. , Dr. Drs. Kaelany, M.Ag. , dkk.2018.
Buku Ajar Mata Kuliah pengembangan kepribadian Agama Islam Membangun Pribadi
Muslim Moderat. Jakarta: Midada Rahma Press.

Ramli, Muhammad.2018. Penerapan Fungsi-Fungsi Agama Islam dalam Memberdayakan Anak


Terlantar di Kota Makasar. 12(1) : 1-15.

Anda mungkin juga menyukai