0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
27 tayangan11 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang sikap dan prasangka. Sikap merupakan kesadaran individu yang menentukan perbuatan sosial yang berlandaskan pada komponen kognitif, afektif, dan konatif. Prasangka adalah sikap negatif yang didasari anggapan umum di lingkungan terhadap kelompok lain.
Dokumen tersebut membahas tentang sikap dan prasangka. Sikap merupakan kesadaran individu yang menentukan perbuatan sosial yang berlandaskan pada komponen kognitif, afektif, dan konatif. Prasangka adalah sikap negatif yang didasari anggapan umum di lingkungan terhadap kelompok lain.
Dokumen tersebut membahas tentang sikap dan prasangka. Sikap merupakan kesadaran individu yang menentukan perbuatan sosial yang berlandaskan pada komponen kognitif, afektif, dan konatif. Prasangka adalah sikap negatif yang didasari anggapan umum di lingkungan terhadap kelompok lain.
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Umum
Sikap merupakan kesadaran individu yang menentukan perbuatan yang nyata dalam kegiatan-kegiatan sosial Komponen sikap: ◦ Komponen kognitif merupakan representasi apa yang dipercayai oleh individu pemilik sikap. ◦ Komponen afektif merupakan prasaan yang menyangkut aspek emosional. ◦ Komponen perilaku/tindakan (konatif) merupakan aspek kecendrungan berperilaku tertentu sesuai dengan sikap yang dimiliki oleh seseorang. Intern ◦ Pengalaman pribadi ◦ Faktor emosional Ekstern ◦ Pengaruh orang lain yang dianggap penting ◦ Pengaruh kebudayaan ◦ Media massa ◦ Lembaga pendidikan dan lembaga agama Prasangka atau prejudice berasal dari bahasa Latin, prejuducium. Secara harfiyah ,prasangka dapat diberi arti atau diberi pandangan dengan para pendapat, anggapan dasar, purbasangka, pendapat pendahuluan, dan sebagainya. Tiga aspek negatif prasangka: ◦ Mencerminkan keadaan yang tidak sehat pada orang yang berprasangka. ◦ Merusak orang-orang yang menjadi sasarannya. ◦ Prasangka melahirkan kerusakan-kerusakan bagi seluruh kelompok sosial. John E. Farley mengklasifikasikan prasangka ke dalam tiga kategori: Prasangka kognitif, merujuk pada apa yang dianggap benar. Komponen ini melibatkan apa yang dipikirkan dan diyakini oleh subjek mengenai objek prasangka. Stereotip adalah salah satu contoh bentuk dari komponen kognitif. Prasangka afektif, merujuk pada apa yang disukai dan tidak disukai. Dan melibatkan atau emosi (negatif) individu yang berprasangka ketika berhadapan atau berpikir tentang anggota kelompok yang tidak di sukainya. Prasangka konatif, merujuk pada bagaimana kecenderungan seseorang dalam bertindak. Komponen ini melibatkan kecenderungan untuk berperilaku dengan cara tertentu (negatif) atau bermaksud untuk melakukan tindakan (negatif) tersebut terhadap kelompok yang menjadi target prasangka. Orang berprasangka dalam rangka mencari kambing hitam. Dalam berusaha seseorang mempunyai kelemahan atau mengalami kegagalan. Sebab dalam kegagalan itu tidak dicari dalam dirinya tapi pada orang lain. Orang mempunyai prasangka karena memang sudah terkondisi atau sudah mempersiapkanya Watson dan Trigerthan (1984) menerangkan faktor-faktor dukungan sosial yang menyebabkan prasangka sosial, yaitu: ◦ Norma, yaitu standar prilaku individu di dalam keadaan tertentu. Hal ini dapat menjelaskan bahwa orang itu berprasangka bukan karena keadaan dirinya tetapi semata-mata individu konform terhadap norma yang berlaku dalam lingkungan sosialnya. Selain itu seseorang berprasangka karena normanya menuntut individu tersebut untuk berprasangka. ◦ Peranan media massa, mempunyai arti besar dalam mendukung terjadinya prasangka sosial. ◦ Faktor kognitif dalam prasangka sosial, yaitu cara berfikir seseorang yang negatif terhadap orang lain atau kelompok tertentu dapat menimbulkan prasangka sosial. Sikap kesadaran individu yang menentukan perbuatan yang nyata dalam keyakinan sosial sikap diawali dengan perasaan emosi baru kemudian menunjukan reaksi Prasangka suatu sikap negatif yang di perlihatkan individu atau kelompok terhadap individu atau kelompok lain adanya anggapan yang sudah menjadi pendapat umum atau kebiasaan di lingkungan tersebut.
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu