Anda di halaman 1dari 11

Rizka Himma A’yuniya NPM : 20081011

Rupertus Daut NPM : 20081012

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Umum


 Sikap merupakan kesadaran individu yang
menentukan perbuatan yang nyata dalam
kegiatan-kegiatan sosial
 Komponen sikap:
◦ Komponen kognitif merupakan representasi apa
yang dipercayai oleh individu pemilik sikap.
◦ Komponen afektif merupakan prasaan yang
menyangkut aspek emosional.
◦ Komponen perilaku/tindakan (konatif) merupakan
aspek kecendrungan berperilaku tertentu sesuai
dengan sikap yang dimiliki oleh seseorang.
 Intern
◦ Pengalaman pribadi
◦ Faktor emosional
 Ekstern
◦ Pengaruh orang lain yang dianggap penting
◦ Pengaruh kebudayaan
◦ Media massa
◦ Lembaga pendidikan dan lembaga agama
 Prasangka atau prejudice berasal dari bahasa
Latin, prejuducium.
 Secara harfiyah ,prasangka dapat diberi arti
atau diberi pandangan dengan para
pendapat, anggapan dasar, purbasangka,
pendapat pendahuluan, dan sebagainya.
 Tiga aspek negatif prasangka:
◦ Mencerminkan keadaan yang tidak sehat pada
orang yang berprasangka.
◦ Merusak orang-orang yang menjadi sasarannya.
◦ Prasangka melahirkan kerusakan-kerusakan bagi
seluruh kelompok sosial.
 John E. Farley mengklasifikasikan
prasangka ke dalam tiga kategori:
 Prasangka kognitif, merujuk pada apa yang dianggap
benar. Komponen ini melibatkan apa yang dipikirkan dan
diyakini oleh subjek mengenai objek prasangka. Stereotip
adalah salah satu contoh bentuk dari komponen kognitif.
 Prasangka afektif, merujuk pada apa yang disukai dan
tidak disukai. Dan melibatkan atau emosi (negatif)
individu yang berprasangka ketika berhadapan atau
berpikir tentang anggota kelompok yang tidak di sukainya.
 Prasangka konatif, merujuk pada bagaimana
kecenderungan seseorang dalam bertindak. Komponen ini
melibatkan kecenderungan untuk berperilaku dengan cara
tertentu (negatif) atau bermaksud untuk melakukan
tindakan (negatif) tersebut terhadap kelompok yang
menjadi target prasangka.
 Orang berprasangka dalam rangka mencari
kambing hitam. Dalam berusaha seseorang
mempunyai kelemahan atau mengalami
kegagalan. Sebab dalam kegagalan itu tidak
dicari dalam dirinya tapi pada orang lain.
 Orang mempunyai prasangka karena
memang sudah terkondisi atau sudah
mempersiapkanya
 Watson dan Trigerthan (1984) menerangkan
faktor-faktor dukungan sosial yang
menyebabkan prasangka sosial, yaitu:
◦ Norma, yaitu standar prilaku individu di dalam keadaan
tertentu. Hal ini dapat menjelaskan bahwa orang itu
berprasangka bukan karena keadaan dirinya tetapi
semata-mata individu konform terhadap norma yang
berlaku dalam lingkungan sosialnya. Selain itu
seseorang berprasangka karena normanya menuntut
individu tersebut untuk berprasangka.
◦ Peranan media massa, mempunyai arti besar dalam
mendukung terjadinya prasangka sosial.
◦ Faktor kognitif dalam prasangka sosial, yaitu cara
berfikir seseorang yang negatif terhadap orang lain atau
kelompok tertentu dapat menimbulkan prasangka sosial.
Sikap
 kesadaran individu yang menentukan perbuatan
yang nyata dalam keyakinan sosial
 sikap diawali dengan perasaan emosi baru
kemudian menunjukan reaksi
Prasangka
 suatu sikap negatif yang di perlihatkan individu
atau kelompok terhadap individu atau kelompok
lain
 adanya anggapan yang sudah menjadi pendapat
umum atau kebiasaan di lingkungan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai