Myers (2012)
Prasangka adalah penilaian negatif yang telah dimiliki sebelumnya terhadap satu
kelompok dan masing-masing anggota kelompoknya. Inti dari prasangka adalah praduga
berupa penilaian negatif mengenai suatu kelompok dan setiap individu atau anggotanya.
Kesimpulan Deskripsi Dari Beberapa Ahli
Melalui berbagai paham para ahli dapat disimpulkan bahwa prasangka ialah
cara pandang atau penilaian negatif individu terhadap individu atau
kelompok lainnya yang dilakukan melalui perilaku negatif berdasarkan
konflik, rasa tidak suka bahkan rasa benci.
Faktor yang Mempengaruhi Prasangka
1. Mekanisme Kognitif
Dalam hal ini menjelaskan mengenai bagaimana cara berpikir individu dalam
berprasangka mengenai objek prasangka dan bagaimana individu memproses serta
memahami suatu informasi secara subyektif mengenai individu lain.
2. Kategorisasi Sosial
Timbulnya kecenderungan untuk membedakan antara kita (in group) dan mereka (out
group). Setiap individu akan memandang positif kelompoknya sendiri (in group)
dibandingkan dengan kelompok lain (out group). Perbedaan yang dibandingkan
merupakan perbedaan yang mendasar seperti, ras, agama, jenis kelamin, dan status
sosial ekonomi.
3. Stereotip
Stereotip merupakan kerangka berfikir yang terdiri dari pengetahuan dan keyakinan
mengenai kelompok sosial tertentu dan sifat-sifat tertentu yang mungkin dimiliki
seseorang yang tergabung dalam suatu kelompok.
Pada dasarnya, prasangka merupakan fenomena yang hadir dalam hubungan antar
kelompok. Menurut Realistic Conflict Theory, kompetisi akan menimbulkan
permusuhan serta penilaian yang negatif terhadap kelompok lain (out group).
In group dan out group diartikan sebagai kelompok dimana seseorang timbul adanya
rasa memiliki dan common identity (identitas umum). Berbeda dengan out group, out
group merupakan suatu kelompok yang dianggap berbeda dengan in group. Adanya in
group inilah menimbulkan in group bias, kecenderungan menganggap lebih baik
kelompoknya dibanding kelompok lainnya.
3 Aspek Prasangka
01 03
Kognitif Konatif
02
Afektif
1. Kognitif
Berupa indikator persepsi, keyakinan, dan informasi yang dimiliki oleh individu
tersebut. Aspek ini terwujud dari pengolahan pengalaman dan keyakinan individu
terhadap kelompok tersebut. Indikator kepercayaan yang dimaksud adalah
kepercayaan yang tidak rumit dan tidak akurat, hal ini disebut dengan aspek (Endang
Sulaeman, 1988).
2. Afektif
Meliputi indikator perasaan suka atau tidak suka, perasaan takut, dengki, dan perasaan
emosi. Aspek ini menyangkut perasaan yang bertujuan pada kelompok tertentu. Aspek
ini mengarah pada rasionalitas terhadap objek, baik objek itu menyenangkan atau
tidak.
3. Konatif
Berupa indikator respon subjek terhadap objek. Aspek ini berbentuk kecenderungan
untuk melakukan sesuatu baik yang positif maupun yang negatif. Sikap positif yang
dimaksud adalah mendorong seseorang untuk membantu ataupun menolong objek.
Sikap negatif berarti memiliki keinginan dan berusaha untuk menghindari,
menghancurkan, dan merugikan objek
Prasangka dapat dipahami dalam 3 aspek
Prasangka adalah hasil dari proses belajar. Prasangka sama halnya dengan sifat lain
yang ada di diri manusia. Sikap senang atau tidak senang kepada kelompok tertentu
adalah hasil dari pengalaman pribadi dengan mereka yang berlangsung lama atau bisa
hasil dari pengalaman yang traumatis.
01 Stereotip 02 Diskriminasi
03 Stigma 04 Prejudice
05 Rasisme
1. Stereotip
Stereotip adalah pandangan atau keyakinan umum yang dipegang oleh orang tentang
kelompok tertentu. Stereotip berdasarkan pada persepsi yang salah dan terkadang tidak
akurat.
2. Diskriminasi
Diskriminasi adalah perlakuan yang tidak adil atau diskriminatif terhadap orang atau
kelompok tertentu berdasarkan karakteristik tertentu seperti jenis kelamin, agama, ras,
atau etnis.
3. Stigma
Stigma adalah label negatif yang diterapkan pada orang atau kelompok tertentu yang
dianggap berbeda atau tidak sesuai dengan norma atau nilai-nilai yang umum dianut
oleh masyarakat.
4. Prejudice
Prejudice atau prasangka adalah sikap negatif yang merugikan yang dilakukan tanpa
dasar yang kuat terhadap kelompok atau individu tertentu.
5. Rasisme
Rasisme adalah bentuk prasangka yang paling destruktif yang terjadi ketika seseorang
meremehkan atau menganggap rendah orang lain hanya berdasarkan perbedaan ras
mereka.
5 Komponen Dalam Prasangka
01 Kognisi 02 Afeksi
Kognisi atau pikiran adalah komponen pertama dalam prasangka. Ini mencakup
persepsi, stereotip, dan pengelompokan orang berdasarkan atribut mereka seperti ras,
etnis, agama, atau jenis kelamin.
2. Afeksi
Afeksi atau emosi adalah komponen kedua dalam prasangka. Ini mencakup perasaan
seperti ketakutan, marah, atau tidak suka terhadap kelompok atau individu tertentu.
3. Konsekuensi Perilaku
Konteks sosial dan budaya adalah komponen kelima dalam prasangka. Ini mencakup
norma dan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat dan budaya tertentu, serta faktor-
faktor seperti media, politik, dan sejarah yang dapat mempengaruhi persepsi, afeksi,
dan konsekuensi perilaku seseorang terhadap kelompok atau individu tertentu.
Thank You
For Attention