Anda di halaman 1dari 20

KELOMPOK WILHELM WUNDT

Maylista Kirana Dewi Budianto [1512200007]


Aditya Dwijaya Putra [1512200012]
Maylia Dwi Pujilestari [1512200017]
Aldo Berlianto Wicaksono [1512200052]
Prasangka Menurut Para Ahli
Baron & Byrne (2004)
 Prasangka adalah sikap negatif terhadap anggota kelompok maupun pada individu
tertentu. Banyak individu yang membentuk dan memiliki prasangka karena dengan
berprasangka dapat memainkan sebuah peran penting untuk melindungi atau
meningkatkan konsep diri atau citra diri individu.

Myers (2012)
 Prasangka adalah penilaian negatif yang telah dimiliki sebelumnya terhadap satu
kelompok dan masing-masing anggota kelompoknya. Inti dari prasangka adalah praduga
berupa penilaian negatif mengenai suatu kelompok dan setiap individu atau anggotanya.
Kesimpulan Deskripsi Dari Beberapa Ahli
 Melalui berbagai paham para ahli dapat disimpulkan bahwa prasangka ialah
cara pandang atau penilaian negatif individu terhadap individu atau
kelompok lainnya yang dilakukan melalui perilaku negatif berdasarkan
konflik, rasa tidak suka bahkan rasa benci.
Faktor yang Mempengaruhi Prasangka

01 Mekanisme Kognitif 02 Kategorisasi Sosial

03 Stereotip 04 Keinginan Untuk Berkompetisi

05 Hasil Proses Belajar 06 Konfromitas

07 Bias dalam Kelompok


Baron & Byrne (2004) Menjelaskan Terdapat Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Prasangka, Antara Lain:

1. Mekanisme Kognitif

 Dalam hal ini menjelaskan mengenai bagaimana cara berpikir individu dalam
berprasangka mengenai objek prasangka dan bagaimana individu memproses serta
memahami suatu informasi secara subyektif mengenai individu lain.

2. Kategorisasi Sosial

 Timbulnya kecenderungan untuk membedakan antara kita (in group) dan mereka (out
group). Setiap individu akan memandang positif kelompoknya sendiri (in group)
dibandingkan dengan kelompok lain (out group). Perbedaan yang dibandingkan
merupakan perbedaan yang mendasar seperti, ras, agama, jenis kelamin, dan status
sosial ekonomi.
3. Stereotip

 Stereotip merupakan kerangka berfikir yang terdiri dari pengetahuan dan keyakinan
mengenai kelompok sosial tertentu dan sifat-sifat tertentu yang mungkin dimiliki
seseorang yang tergabung dalam suatu kelompok.

4. Keinginan untuk Berkompetisi

 Pada dasarnya, prasangka merupakan fenomena yang hadir dalam hubungan antar
kelompok. Menurut Realistic Conflict Theory, kompetisi akan menimbulkan
permusuhan serta penilaian yang negatif terhadap kelompok lain (out group).

5. Hasil Proses Belajar

 Berdasarkan Social Learning Theory, pada dasarnya prasangka dipelajari oleh


individu melalui perilaku individu lain yang ada disekitarnya. Selain perilaku individu
juga dapat mempelajari melalui norma-norma yang terdapat dan berkembang dalam
suatu masyarakat.
6. Konfromitas

 Menurut Myers (2012), konfromitas merupakan perubahan perilaku atau kepercayaan


individu sebagai bentuk hasil tekanan kelompok yang nyata atau hanya berdasarkan
imajinasi dengan tujuan agar selaras dengan yang lainnya. Sedangkan Baron & Byrne
berpendapat, konfromitas merupakan jenis pengaruh sosial dimana individu mulai
mengubah sikap dan tingkah lakunya agar sesuai dengan norma sosial yang ada.

7. Bias dalam Kelompok

 In group dan out group diartikan sebagai kelompok dimana seseorang timbul adanya
rasa memiliki dan common identity (identitas umum). Berbeda dengan out group, out
group merupakan suatu kelompok yang dianggap berbeda dengan in group. Adanya in
group inilah menimbulkan in group bias, kecenderungan menganggap lebih baik
kelompoknya dibanding kelompok lainnya.
3 Aspek Prasangka
01 03
Kognitif Konatif
02
Afektif
1. Kognitif

 Berupa indikator persepsi, keyakinan, dan informasi yang dimiliki oleh individu
tersebut. Aspek ini terwujud dari pengolahan pengalaman dan keyakinan individu
terhadap kelompok tersebut. Indikator kepercayaan yang dimaksud adalah
kepercayaan yang tidak rumit dan tidak akurat, hal ini disebut dengan aspek (Endang
Sulaeman, 1988).

2. Afektif

 Meliputi indikator perasaan suka atau tidak suka, perasaan takut, dengki, dan perasaan
emosi. Aspek ini menyangkut perasaan yang bertujuan pada kelompok tertentu. Aspek
ini mengarah pada rasionalitas terhadap objek, baik objek itu menyenangkan atau
tidak.
3. Konatif

 Berupa indikator respon subjek terhadap objek. Aspek ini berbentuk kecenderungan
untuk melakukan sesuatu baik yang positif maupun yang negatif. Sikap positif yang
dimaksud adalah mendorong seseorang untuk membantu ataupun menolong objek.
Sikap negatif berarti memiliki keinginan dan berusaha untuk menghindari,
menghancurkan, dan merugikan objek
Prasangka dapat dipahami dalam 3 aspek

Prasangka Suatu Yang Dipelajari

Prasangka Alat Mencapai Tujuan

Prasangka Setara Dengan Aspek Pribadi.


1. Prasangka Suatu Yang Dipelajari

 Prasangka adalah hasil dari proses belajar. Prasangka sama halnya dengan sifat lain
yang ada di diri manusia. Sikap senang atau tidak senang kepada kelompok tertentu
adalah hasil dari pengalaman pribadi dengan mereka yang berlangsung lama atau bisa
hasil dari pengalaman yang traumatis.

2. Prasangka Alat Mencapai Tujuan

 Kelompok yang dominan terkadang ingin menyingkirkan kelompok yang minoritas


dalam dunia persaingan. Hal ini bersifat mengeksploitasi orang lain untuk
menyetarakan pemikiran. Hal ini diperlukan alasan yang rasional sehingga mereka
akan menjadi segala alasan agar pemikirannya dapat diterima dengan baik.
3. Prasangka Setara Dengan Aspek Pribadi.

 Orang yang memiliki kepribadian berprasangka, akan menaruh prasangka kepada


segala hal, sehingga kepribadian merupakan faktor penting untuk memahami hakikat
prasangka.
 
5 Indikator Yang Ada Dalam Prasangka

01 Stereotip 02 Diskriminasi

03 Stigma 04 Prejudice

05 Rasisme
1. Stereotip

 Stereotip adalah pandangan atau keyakinan umum yang dipegang oleh orang tentang
kelompok tertentu. Stereotip berdasarkan pada persepsi yang salah dan terkadang tidak
akurat.

2. Diskriminasi

 Diskriminasi adalah perlakuan yang tidak adil atau diskriminatif terhadap orang atau
kelompok tertentu berdasarkan karakteristik tertentu seperti jenis kelamin, agama, ras,
atau etnis.

3. Stigma

 Stigma adalah label negatif yang diterapkan pada orang atau kelompok tertentu yang
dianggap berbeda atau tidak sesuai dengan norma atau nilai-nilai yang umum dianut
oleh masyarakat.
4. Prejudice

 Prejudice atau prasangka adalah sikap negatif yang merugikan yang dilakukan tanpa
dasar yang kuat terhadap kelompok atau individu tertentu.

5. Rasisme

 Rasisme adalah bentuk prasangka yang paling destruktif yang terjadi ketika seseorang
meremehkan atau menganggap rendah orang lain hanya berdasarkan perbedaan ras
mereka.
5 Komponen Dalam Prasangka

01 Kognisi 02 Afeksi

03 Konsekuensi Perilaku 04 Pengalaman Sosial

05 Konteks Sosial dan Budaya


1. Kognisi

 Kognisi atau pikiran adalah komponen pertama dalam prasangka. Ini mencakup
persepsi, stereotip, dan pengelompokan orang berdasarkan atribut mereka seperti ras,
etnis, agama, atau jenis kelamin.

2. Afeksi

 Afeksi atau emosi adalah komponen kedua dalam prasangka. Ini mencakup perasaan
seperti ketakutan, marah, atau tidak suka terhadap kelompok atau individu tertentu.

3. Konsekuensi Perilaku

 Konsekuensi perilaku adalah komponen ketiga dalam prasangka. Ini mencakup


tindakan atau perilaku yang dilakukan oleh seseorang terhadap kelompok atau
individu tertentu yang dilandasi oleh prasangka mereka
4. Pengalaman Sosial

 Pengalaman sosial atau pengalaman hidup adalah komponen keempat dalam


prasangka. Ini mencakup pengalaman pribadi seseorang dengan orang-orang dari
kelompok atau individu tertentu yang mungkin mempengaruhi persepsi mereka
tentang kelompok atau individu tersebut. .

5. Konteks Sosial dan Budaya

 Konteks sosial dan budaya adalah komponen kelima dalam prasangka. Ini mencakup
norma dan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat dan budaya tertentu, serta faktor-
faktor seperti media, politik, dan sejarah yang dapat mempengaruhi persepsi, afeksi,
dan konsekuensi perilaku seseorang terhadap kelompok atau individu tertentu.
Thank You
For Attention

Anda mungkin juga menyukai