Anda di halaman 1dari 30

PRASANGKA ( PREJUDICE )

Prasangka (prejudice) adalah sebuah sikap (biasanya negatif) terhadap anggota kelompok tertentu, semata berdasarkan keanggotaan mereka dalam kelompok tersebut.

Trait dan tingkah laku individual mereka memainkan peranan yang kecil, mereka tidak disukai (atau dalam beberapa kasus disukai) hanya karena mereka termasuk dalam kelompok tersebut.

Diskriminasi (discrimination)
Merujuk pada aksi negatif terhadap kelompok yang menjadi sasaran prasangka.

Prasangka didefinisikan sebagai tipe khusus dari sikap, dua implikasi mengikutinya : 1. Berfungsi sebagaia Skema. 2. Melibatkan perasaan negatif atau emosi

Pertama : Sikap seringkali berfungsi sebagai skema (schemas)kerangka pikir kognitif untuk mengorganisasi, menginterpretasi, dan mengambil informasi ( Wyer & Srull ). Individu yang memiliki prasangka terhadap kelompok-kelompok tertentu cenderung memproses informasi tentang kelompok ini secara berbeda dari cara mereka memproses informasi tentang kelompok lain.

Kedua : Sebagai sebuah sikap, prasangka juga melibatkan perasaan negatif atau emosi pada orang yang dikenai prasangka ketika mereka hadir atau hanya dengan memikirkan anggota kelompok yang tidak mereka sukai. ( Bodenhausen,Kramer&Susser,1944,Vanman dkk,1997).

Prasangka melibatkan keyakinan dan harapan terhadap anggota berbagai kelompok, yaitu keyakinan bahwa semua anggota dari kelompok-kelompok ini menunjukkan traittrait tertentu ( stereotypes ). Prasangka juga dapat melibatkan kecenderungan untuk bertingkah laku secara negatif terhadap mereka yang menjadi objek prasangka.

Ketika kecenderungan ini diwujudkan dalam tingkah laku, hasilnya adalah berbagai bentuk diskriminasi

Mengapa ada prasangka ?

Secara individu, mereka memiliki prasangka karena dengan melakukannya mereka meningkatkan citra diri mereka sendiri. Karena dengan melakukan hal tersebut kita dapat menghemat usaha kognitif

Manusia adalah cognitive misers, mereka dalam kebanyakan situasi menanamkan usaha kognitif sesedikit mungkin. Kecenderungan manusia yang kuat untuk menghemat usaha mental menjadi satu alasan lain mengapa prasangka dibentuk dan tetap ada. ( Hasil dari beberapa penelitian )

Prasangka tidak selalu direfleksikan dalam tingkah laku yang tampak, karena adanya : - hukum, - tekanan sosial dan - ketakutan akan dikucilkan,

Ketiganya berfungsi untuk mencegah orang menampilkan pandangan prasangkanya di depan umum

Aksi negatif terhadap objek prasangka rasial, etnis atau agama adalah dalam bentuk diskriminasi misalnya : membatasi tempat duduk bagi anggota kelompok-kelompok tertentu di bus, bioskop, restoran umum, sekolah, lingkungan. (sekarang sudah tidak berlaku lagi di berbagai negara ).

Sebaliknya kriminalitas berdasarkan kebencian (hate crimes), berdasar pada prasangka rasial, etnis dan tipe-tipe prasangka lainnya terus berlangsung dalam frekwensi yang mengganggu.

Contoh : Seorang laki-laki Afrika Amerika ( James Byrd ), diseret di belakang sebuah truk oleh seorang lakilaki kulit putih dengan prasangka yang sangat tinggi, meninggal akibat luka-lukanya. Seorang mahasiswa , dibunuh hanya karena ia seorang homoseksual. Serangan tragis oleh teroris pada World Trade Center ( WTC ) dan Pentagon pada 11 September 2001. ( Karena kebencian pada Amerika ).

Sumber Prasangka.

1. 2. 3. 4.

Konflik antar Kelompok Peran Pembelajaran (Social Learning) Kategori Sosial Kognisis Sosial

1. Konflik Antar Kelompok


Prasangka berakar dari kompetisi antar kelompok untuk memperoleh komoditas berharga atau kesempatan. Contoh : pekerjaan, perumahan, kesempatan pendidikan. Mereka memandang satu sama lain dengan pandangan negatif yang terus meningkat. Hasilnya dapat berupa perkembangan prasangka etnis atau rasial berskala penuh. Seringkali diekspresikan secara terbuka dalam bentuk aksi yang membahayakan dan diarahkan pada mereka yang dipersepsikan sebagai musuh.

2. Peran Pembelajaran

Anak memperoleh sikap negatif melalui berbagai kelompok sosial, karena mereka : - mendengar pandangan tersebut diekspresikan oleh orang tua, teman, guru dan orang lain, dan karena mereka secara langsung diberikan imbalan ( berupa pujian, cinta dan persetujuan ) untuk mengadopsi pandangan-pandangan ini.
- mengobservasi orang lain, norma sosial, yang berupa peraturan dalam sebuah kelompok yang menyatakan tindakan atau sikap apa yang pantas. ( Pettigrew,1969 ).

3. Kategori Sosial

Sumber prasangka dimulai dengan kenyataan dasar bahwa pada umumnya orang membagi dunia sosial dalam dua kategori yang berbeda kita dan mereka ( in-group atau out- group ). Perbedaan tersebut didasarkan pada banyak dimensi, beberapa diantaranya adalah ras, agama, jenis kelamin, usia, latar belakang etnis, pekerjaan dan pendapatan

4. Kognisi Sosial

Yaitu berpikir mengenai orang lain, menyimpan dan mengintegrasikan informasi tentang mereka, dan kemudian menggunakan informasi ini untuk menarik kesimpulan tentang mereka atau membuat penilaian sosial.

Stereotip ( stereotypes )

Yaitu kerangka berpikir kognitif yang terdiri dari pengetahuan dan keyakinan tentang kelompok sosial tertentu dan traits tertentu yang mungkin dimiliki oleh orang yang menjadi anggota kelompok- kelompok ini. ( Jud,Ryan & Parke,1991 )

Bayangkan kelompok-kelompok berikut ini : - orang padang, madura, batak, solo, - saya seorang psikolog

Stereotip Implisit

Yaitu ketika keyakinan yang tidak kita sadari mempengaruhi tingkah laku kita.
Kita seringkali memiliki stereotip implisit yang tidak dapat kita identifikasi dengan mudah melalui instrospeksi, tetapi tetap mempengaruhi keyakinan kita tentang karakteristik yang dimiliki oleh anggota dari kategori sosial tertentu.

BEBERAPA TEHNIK UNTUK MENGATASI DAMPAK PRASANGKA

Dengan merubah pengalaman masa kanakkanak, sehingga mereka tidak diajarkan untuk menjadi fanatik oleh orang tua dan orang dewasa lainnya. Dengan berinteraksi secara langsung dengan orang dari kelompok yang berbeda. Dengan mengetahui adanya anggota ingroup telah berhasil membentuk persahabatan dengan anggota out-group

Dengan memberikan pelatihan kepada individu untuk berkata tidak terhadap hubungan antara stereotip dengan kelompok tertentu. Melalui pengaruh sosial, - memberi kesempatan pada individu dengan bukti yang menyatakan bahwa orang lain memiliki pandangan yang kurang berprasangka dibandingkan mereka.

Pandangan baru thd prasangka

Akhir-akhir ini , sebuah pandangan baru terhadap prasangka telah muncul dalam psikologi sosial, yang memandang target prasangka sebagai agen yang aktif, dapat memilih situasi untuk dimasuki, berpikir secara aktif apa yang terjadi dalam situasi tersebut dan berespon dengan berbagai cara terhadap situasi tersebut.

Melalui kategori ulang merubah batasan antara kita dan mereka, sehingga memasukan yang dulunya out-group ke dalam kategori kita . Tehnik kognitif untuk mengurangi prasangka juga seringkali efektif. Hal ini seringkali memotivasi orang untuk tidak berprasangka dengan, contohnya : membuat mereka menyadari norma-norma demokrasi dan standar yang menuntut bahwa semua berhak menerima perlakuan yang sama.

Anda mungkin juga menyukai