Anda di halaman 1dari 24

Kriminalitas

Kriminalitas

Crime atau kejahatan adalah tingkah laku yang melanggar hukum dan melanggar norma-norma sosial, sehingga masyarakat menentangnya.
Kriminologi adalah ilmu pengetahuan tentang kejahatan. Istilah kriminologi berasal dari antropolog Perancis P. Topinard ( 1800 1911 ).

Kriminalitas atau kejahatan :


Bukan merupakan peristiwa herediter ( bawaan sejak lahir ) Bukan merupakan warisan biologis. Tingkah laku kriminal bisa dilakukan oleh siapa saja. Bisa dilakukan secara sadar, yaitu dipikirkan, direncanakan dan diarahkan pada satu maksud tertentu secara sadar benar. Bisa dilakukan secara setengah sadar, misalnya didorong oleh impuls-impuls yang hebat, didera oleh dorongandorongan paksaan yang sangat kuat, dan oleh obsesi-obsesi. Bisa dilakukan secara tidak sadar sama sekali, misalnya, karena terpaksa untuk mempertahankan hidupnya.

Hal-hal yang mendorong orang untuk bertindak jahat atau melakukan tindak kriminal : Jika terdapat diskrepansi ( ketidak sesuaian , pertentangan ) : - antara ambisi-ambisi dengan kemampuan pribadi. - antara aspirasi-aspirasi dengan potensi-potensi personal, maka akan terjadi maladjustment ekonomis ( ketidak mampuan menyesuaikan diri secara ekonomis ). Misalnya : Dambaan pemenuhan kebutuhan materiil yang melimpah-limpah, untuk memiliki harta kekayaan dan barang-barang mewah , tanpa mempunyai kemampuan untuk mencapainya dengan jalan wajar.

Dari dahulu kala sampai sekarang , kejahatan merupakan perilaku anti sosial; namun juga merupakan gejala sosial yang universal terdapat dimana,mana.
Namun standar mengenai baik-buruk, luhur dan jahat itu tidak pernah konstan/ tetap, selalu saja berubah, bisa menghilang,kemudian datang kembali dan diulang lagi.

Penentuan standar kriminal itu selalu sejajar dengan perubahan-perubahan sosial yang sering berlangsung dengan cepat. Dengan begitu konsep, mengenai tingkah laku kriminal dan anti sosial itu tidak bisa didefinisikan dengan derajat presisi yang tinggi.

Pada Masyarakat Pre-literate


Yang disebut sebagai tindak kejahatan ialah : semua perbuatan yang melawan kekuatan-kekuatan supernatural, atau yang melanggar kekuasaan Tuhan. Konsep umum mengenai kejahatan ialah; - Segenap tingkah laku a-sosial,immoril dan berdosa Dalam kelompok masyarakat ini, juga di Tiongkok pada abad ke 18 dan 19 tindakan seperti : - pembunuhan bayi-bayi perempuan, - mengubur hidup-hidup orang orang tua yang sudah lemah, ( khususnya pada musim paceklik hebat ), merupakan tingkah laku sosial yang baik atau lumrah. - Membunuh oknum yang menggoda dan merayu anak perempuan, - serta suami yang membunuh istri sendiri beserta kekasihnya, me rupakan tindakan terpuji.

Pada Masyaraakat Primitif


Tabu-tabu dan kebiasaan-kebiasaan mengikat masyarakatnya dengan ketat dalam satu tuntutan (aturan) umum : Tabu dan kebiasaan berfungsi sebagai kode penal/penghukum. Pada masyarakat ini tindakan-tindakan seperti : - menimbun barang-barang bagi kepentingan diri sendiri, - mengambil bahan makanan milik bersama untuk kepentingan diri sendiri, Merupakan tindak yang anti sosial, perbuatan jahat, harus dihukum berat.

Pada Masyarakat Modern


Kriminalitas adalah bentuk tingkah laku yang dilarang oleh undang-undang dengan sanksi-sanksi hukuman tertentu. Tindakan-tindakan pembunuhan ditetapkan sebagai perbuatan kejahatan. Menimbun barang-barang dan bahan makanan, adalah perbuatan yang pantas, bahkan bijaksana. Mengambil uang kas negara, yang seharusnya menjadi hak rakyat banyak, merupakan tingkah laku biasa Dengan kata lain Korupsi merupakan bagian dari kebudayaan modern.

Tipe Tipe Penjahat


Tipe penjahat atas dasar struktur kepribadian pelaku, atau atas dasar konstitusi psikis pelakunya ( Seelig ). Penjahat yang didorong oleh sentimen-sentimen yang sangat kuat dan pikiran yang naif primitif. Misalnya : - membunuh anak dan istri, karena membayangkan mereka itu akan hidup sengsara didunia yang kotor ini, - Penjahat yang melakukan tindak pidana didorong oleh satu ideologi dan keyakinan kuat ; baik yang fanatik kanan ( gol.agama ), maupun yang fanatik kiri ( gol.sosialis dan komunis ). Contoh : Gerakan jihad, membunuh pemimpin-pemimpin dan kepala negara, membantai lawan-lawan politik, menculik dan menteror lingkungan dengan sengaja ,dll.

Tipe Penjahat menurut Capelli


* Penjahat yang melakukan kejahatan didorong oleh faktor psikopatologis, dengan pelaku-pelakunya :

orang yang sakit jiwa berjiwa abnormal, namun tidak sakit jiwa

* Penjahat yang melakukan tindak pidana oleh cacat badan, rohani dan kemunduran jiwa raganya.

Orang-orang dengan gangguan jasmani-rohani sejak lahir dan pada usia muda, sehingga sukar dididik, dan tidak mampu menyesuaikan diri terhadap pola hidup masyarakat umum. Orang-orang dengan gangguan badani rohani pada usia lanjut, cacad/invalid oleh suatu kecelakan dll.

* Penjahat karena faktor faktor sosial, yaitu :


Penjahat kebiasaan Penjahat kesempatan oleh kesulitan ekonomi atau kesulitan fisik. Penjahat kebetulan, yang pertama kali melakukan kejahatan kecil secara kebetulan, kemudian berkembang lagi, lalu melakukan kejahatan besar. Penjahat-penjahat berkelompok, seperti penebangan kayu dan pencurian kayu dihutan, penggarongan, perampokan dsb.

Tipe penjahat menurut Cecaro Lombroso

Penjahat sejak lahir dengan sifat-sifat herediter ( born criminals ), dengan kelainankelainan bentuk jasmani, bagian-bagian badan yang abnormal, stigmata atau noda fisik, anomali/cacad dan kekurangan jasmaniah. Penjahat dengan kelainan jiwa , misalnya : gila, setengah gila, idiot,debil, lemah pikiran yang sangat dini dll.

Penjahat dirangsang oleh dorongan libido seksualis atau nafsu-nafsu seks.


Penjahat karena kesempatan. Misalnya , terpaksa melakukan kejahatan karena keadaan yang luar biasa. Penjahat dengan organ-organ jasmani yang normal, namun mempunyai pola kebiasaan buruk, asosiasi sosial yang abnormal atau menyimpang dari pola kelakuan umum, sehingga sering melanggar undang-undang dan norma sosial, lalu banyak melakukan kejahatan.

Teori-teori Mengenai Kejahatan

Teori Teologis. Teori filsafat tentang Manusia ( Antropologi Transendental ) Teori Kemauan Bebas ( Free Will ) Teori Penyakit Jiwa. Teori Fa al Tubuh ( Fisiologis ) Teori yang menitik beratkan Pengaruh Antropologis Teori yang Menitik beratkan Faktor Sosial Mazhab Bio- Sosiologis Teori Susunan Ketatanegaraan. Mazhab Spiritualis dengan Teori NonReligiusitas

Pelopor-pelopor Kriminologi Modern


Cecare Lombroso, Enrico Ferri ( 1856 1928 ). Lombroso berkeyakinan , bahwa orang-orang kriminal itu mempunyai konstitusi psikofisik dan tipe kepribadian yang abnormal , yang bisa dibedakan dari orang-orang normal. Mereka memiliki stigmata ( ciri-ciri, tanda selar ) karakteristik, yang sifatnya bisa : Fisiologis-anatomis : dengan ciri-ciri khas pada tubuh, dan anggota, serta anomali / kelainan jasmaniah. Psikologis : dengan ciri-ciri psikopatik, neorotik atau gangguan sistem syaraf, psikotik atau gila, dan defekt mental. Sosial : bersifat asosial, antisosial dan mengalami disorientasi sosial.

Mazhab Bio- Sosiologis


Enrico Ferri ( Sosiolog ) Menyatakan, bahwa kejahatan itu tidak hanya disebabkan oleh : - konstitusi biologis yang ada pada diri individu saja, - akan tetapi juga dipengaruhi oleh faktor-faktor atau pengaruh-pengaruh eksternal.

Dia merumuskan, bahwa timbulnya kejahatan itu disebabkan oleh kombinasi dari kondisi individu ( kondisi psiko-fisik ) dan kondisi sosial. Pada satu saat, unsur yang satu lebih berpengaruh daripada unsur lainnya. Namun faktor individulah yang paling dominan dalam penentuan pola-pola kriminal itu.

Tiga faktor penyebab kejahatan ( Enrico Ferri )

Individual ( antropologis ) yang meliputi : usia, seks atau jenis kelamin, status sipil, profesi atau pekerjaan, tempat tinggal/ domisili, tingkat sosial, pendidikan, konstitusi organis dan psikis. Fisik ( natural, alam ) : ras, suku, iklim, fertilitas, disposisi bumi, keadaan alam di waktu malam hari dan siang hari, musim, kondisi meteorik atau ke ruang angkasa, kelembaban udara dan suhu. Sosial antara lain : kepadatan penduduk, susunan masyarakat, adat-istiadat, agama, orde pemerintah, kondisi ekonomi dan industri, pendidikan, jaminan sosial, lembaga legislatif, lembaga hukum dll

Teori yang menitik beratkan pada Faktor Sosial


Mazhab ini dengan tegas menyatakan , bahwa pengaruh paling menentukan yang mengakibatkan kejahatan ialah ; faktor faktor eksternal atau lingkungan sosial dan kekuatan-kekuatan sosial. Gabriel Tarde dan Emile Durkheim Menyatakan bahwa kejahatan itu merupakan : - insiden alamiah - gejala sosial yang tidak bisa dihindari dalam revolusi sosial, dimana secara mutlak terdapat :

satu minimum kebebasan individual untuk berkembang; juga terdapat tingkah laku masyarakat yang tidak bisa diduga duga untuk mencuri keuntungan dalam setiap kesempatan.

Dengan demikian ada fleksibilitas atau kecenderungan untuk melakukan kejahatan.

Filsuf Aristoteles (384-322 SM)


Menyebutkan adanya hubungan di antara masyarakat dan kejahatan. Yaitu dalam wujud peristiwa kemiskinan menimbulkan pemberontakan dan kejahatan.
Kejahatan besar itu tidak diperbuat orang untuk mendapatkan kebutuhan-kebutuhan hidup yang vital, akan tetapi lebih banyak didorong oleh keserakahan manusia mengejar kemewahan dan kesenangan yang berlebih-lebihan

Thomas van Aquino (1226 1274)


Menyatakan timbulnya kejahatan disebabkan oleh kemiskinan. Kemelaratan itu mendorong orang untuk berbuat jahat dan tidak susila. Gelandangan dan pengangguran tanpa mata pencaharian juga menimbulkan kejahatan. Namun kemewahan juga bisa merusak moral : sebab orang-orang yang terlalu amat kaya dan hidup berfoya-foya biasanya suka memboroskan harta kekayaannya. Apabila mereka itu jatuh miskin, akan mudahlah orang-orang demikian itu melakukan kejahatan. Ringkasnya : Kemiskinan dan kesengsaraan itu menjadi sumber utama dari timbulnya kejahatan. Kemiskinan kronis tanpa jalan keluar, mengakibatkan banyak orang berputus asa, sehingga kejahatan satu-satunya jalan untuk menolong kehidupan.

Lacassagne

Ia seorang guru besar ilmu kedokteran kehakiman di Lion. Menyatakan sebab musabab kejahatan yang paling utama ialah : lingkungan sosial. Lingkungan sosial yang buruk merupakan persemaian yang subur bagi tumbuhnya kejahatan.
G. Tarde, seorang ahli hukum dan sosiolog menyatakan: - bahwa kejahatan itu bukanlah gejala antropologis, - akan tetapi merupakan fenomena sosiologis. - Dan kejahatan ini subur berkembang melalui peniruan;

Jadi ada pengaruh-pengaruh eksternal yang jahat , dan ditiru, oleh individu-individu yang bersangkutan. Khususnya keluarga sebagai unit sosial terkecil, memberikan stempel dan fondasi primer bagi perkembangan anak.

Pola kriminal ayah,ibu atau salah seorang anggota keluarga, secara langsung atau tidak langsung mencetak dan menularkan pola kriminal pada anggota-anggota keluarga lainnya. Tradisi, sikap hidup dan falsafat hidup keluarga itu besar peranannya dalam membentuk dan mengubah tingkah laku setiap anggota keluarga.

Ringkasnya : Tingkah laku kriminal dari orang tua itu mudah menular kepada anak-anak puber dan adolesens yang belum stabil jiwanya.

Secara Geografis

Jumlah kejahatan itu lebih banyak terdapat di daerah-daerah pantai, khususnya di kalangan suku-suku bangsa pemakan daging.
Sedang di daerah-daerah pedesaan, dengan penduduk yang lebih banyak makan daun-daunan, sayur-mayur, ubi-ubian dan buahbuahan ( kurang makan daging ), pada umumnya sifat penduduknya kurang agresif. Di pedesaan jumlah kejahatan jauh lebih sedikit jika dibandingkan dengan jumlah kriminalitas di daerah daerah perkotaan atau ibu kota. Kualitas kejahatan di daerah-daerah rural juga tidak separah yang terdapat di daerah daerah urban.

Tiga faktor penting yang memainkan peranan besar dalam membentuk pola kriminal, yaitu Jenis makanan Memberikan efek dietetis, yang memberikan pengaruh terhadap agresifitas manusia. Individu-individu dan kelompok suku bangsa pemakan daging yang intensif, pada umumnya lebih agresif dan lebih ganas, buas daripada pemakan bahan tumbuh-tumbuhan. Lingkungan alam. Lingkungan alam yang teduh damai di daerah-daerah pedesaan dan pegunungan yang subur memberikan pengaruh yang menenangkan. Sedangkan daerah-daerah industri yang penuh padat dan bising penuh hiruk pikuk yang memekakkan, memberikan pengaruh membingungkan, mengacau, menekan/mencekam dan menstimulir penduduknya menjadi kanibal-kanibal ( kejam,bengis ) dan jahat. Masyarakat Primitif Masyarakat primitif dan masyarakat desa dengan kelompok-kelompok fase to fase yang masih intim memberikan kontrol sosial dan sanksi-sanksi sosial lebih ketat kepada segenap warga masyarakatnya. Sedangkan masyarakat urban yang kompleks, sangat heterogen dan atomistik itu membuat normanorma sosial dan sanksi-sanksi sosial menjadi sangat longgar, sehingga orang cenderung bertingkah laku semau sendiri yang menjurus kepada pola-pola yang kriminal.

Anda mungkin juga menyukai