Anda di halaman 1dari 4

Aliran/Mazhab Dalam Kriminologi

Usaha menerangkan penyebab (kausa) kejahatan oleh para sarjana terus berkembang dan disebut
sebagai aliran kriminologi (school of criminology) atau sering disebut juga dengan mazhab-mazhab
kriminologi. Terdapat berbagai model di kalangan ahli kriminolog dalam menjelaskan tentang
aliran/mazhab tersebut: Pertama, berdasarkan kategori kriminologi klasik, Kriminologi positif, dan
kriminologi kritis, Kedua, berdasarkan mazhab klasik,mazhab kartographik, mazhab sosialis, mazhab
tipologis, dan pendekatan multi faktor. Kedua model tersebut akan diuraikan satu persatu sebagai
berikut.

A. Dalam kriminologi modern dikenal tiga aliran pemikiran untuk menjelaskan fenomena kejahatan,
yaitu kriminologi klasik, positivis, dan kritis.

1. Kriminologi Klasik
Pemikiran klasik pada umumnya menyatakanan bahwa intelegensi dan rasionalitas
merupakan ciri-ciri fundamental manusia dan menjadi dasar untuk memberikan penjelasan
perilaku manusia, baik yang bersifat perorangan maupun kelompok, maka masyarakat dibentuk
sebagaimana adanya sesuai dengan pola yang dikehendakinya. Ini berarti bahwa manusia
mengontrol nasibnya sendiri, baik sebagai individu maupun masyarakat. Begitu pula kejahatan dan
penjahat pada umumnya dipandang dari sudut hukum, artinya kejahatan adalah perbuatan yang
dilarang oleh undang-undang pidana, sedangkan penjahat adalah orang yang melakukan kejahatan.
Kejahatan dipandang sebagai pilihan bebas dari individu yang menilai untung ruginya
melakukan kejahatan.

2. Kriminologi Positivis
Aliran pemikiran ini bertolak pada pandangan bahwa perilaku manusia ditentukan
oleh faktor-faktor di luar kontrolnya, baik yang berupa faktor biologis maupun kultural. Ini
berarti bahwa manusia bukan makhluk yang bebas untuk berbuat menuruti dorongan kehendaknya
dan intelegensinya, akan tetapi makhluk yang dibatasi atau ditentukan oleh situasi biologis atau
kulturalnya. Aliran positivis dalam kriminologi mengarahkan pada usaha untuk menganalisis
sebab-sebab perilaku kejahatan melalui studi ilmiah ciri-ciri penjahat dari aspek fisik, sosial dan
kultural. Aliran ini juga cenderung untuk memberikan batasan kejahatan secara “alamiah”, yaitu
lebih mengarahkan pada batasan terhadap ciri-ciri perilaku itu sendiri dari pada perlaku yang
didefinisikan oleh undang-undang.

3. Kriminologi Kritis

Aliran pemikiran ini mulai berkembang pada beberapa dasawarsa terakhir ini, khususnya setelah tahun 1960
an, yaitu sebagai pengaruh dari semakin populernya persfektif labeling. Aliran ini mengarahkan pada
proses-proses yang dilakukan oleh manusia dalam membangun dunianya dimana dia hidup.
Dengan demikian akan mempelajari proses-proses dan kondisi-kondisi yang mempengaruhi pemberian
batasan kejahatan kepada orang-orang dan tindakan-tindakan tertentu pada waktu dan tempat tertentu.
Pendekatan dalam aliran pemikiran ini dapat dibedakan antara pendekatan interaksionis dan pendekatan
konflik.
B. Pembagian mazhab kedua, hasil dari penelitian berbagai studi ilmiah:

1. MazhabKlasik

Aliran ini timbul di Inggris pada pertengahan abad ke 19 dan tersebar di Eropa dan Amerika. Mazhab ini
didasarkan atas psikologi hedonistik. Menurut psikologi hedonistik, setiap perbuatan manusia didasarkan
atas pertimbangan rasa senang dan rasa tidak senang. Setiap manusia berhak memilih mana yang baik
dan mana yang buruk; perbuatan mana yang mendatangkan kesenangan dan mana yang tidak. Dengan
demikian setiap perbuatan yang sudah dilakukan sudah lebih banyak mendatangkan kesenangan dan
mana yang tidak. Dengan demikian setiap perbuatan yang dilakukan sudah tentu lebih banyak
mendatangkan kesenangan. Jadi menurut teori ini orang melakukan kejahatan karena perbuatan
tersebut lebih banyak mendatangkan kesenangan bagi dirinya sendiri

2. Mazhab Kartographik

Mazhab yang kedua ini disebut sebagai mazhab kartographik. Para tokoh aliran ini memperhatikan
penyebaran kejahatan pada wilayah tertentu berdasarkan faktor geografik dan sosial. Menurut
aliran ini, kejahatan merupakan perwujudan dari kondisi-kondisi sosial yang ada. Quetelet dan
A.M.Guerry adalah pelopor aliran ini di Prancis dan banyak mempunyai pengikut di Inggris dan Jerman.
Aliran ini mulai berkembang pada tahun 1830s ampai tahun 1880.

3. MazhabSosialis

Mazhab sosialis mulai berkembang pada tahun 1850.Para tokoh mazhab ini banyak dipengaruhi oleh
tulisan-tulisan dari Marx dan Angels, dan lebih menekankan pada determinisme ekonomi. Menurut para
tokoh mazhab ini,kejahatan timbul disebabkan adanya tekanan ekonomi. Oleh karena itu untuk
melawan kejahatan maka harus diadakan peningkatan ekonomi. Dengan kata lain kemakmuran akan
mengurangi terjadinya kejahatan.

4. MazhabTipologik

Ada tiga aliran yang termasuk dalam typological atau bio-typological. Ketiga aliran tersebut, yaitu
Lombrosian, Mental tester, dan psychiatric mempunyai kesamaan pemikiran dan metodologi. Mereka
mempunyai asumsi bahwa terdapat perbedaan antara orang yang jahat dengan orang yang tidak jahat.
Untuk lebih jelasnya ketiga aliran tersebut akan diuraikan di bawah ini.

a. AliranLombroso

Aliran ini dipelopori oleh lombroso, dan dikenal sebagai mazhab Italia. Menurut Lombroso,
kejahatan merupakan bakat manusia yang dibawa sejak lahir. Oleh karena itu dikatakan oleh
Lombroso “Criminal is born, not made”. Proposisi yang dikemukakan oleh Lombroso dari
penelitiannya yaitu:
 Penjahat dilahirkan dan mempunyai tipe yang berbeda-beda
 Tipe ini bisa dikenal dari beberapa ciri tertentu seperti tengkorak yang
asimetris, rahang bawah yang panjang, hidung yang pesek, rambut
janggut yang jarang, dan tahan terhadap rasa sakit. Tipe penjahat
digambarkan dengan kelima ciri tersebut.Jika terdapat tiga sampai
lima tanda, maka orang tersebut dianggap meragukan sebagai
penjahat. Sedangkan bila terdapat tanda-tanda yang berjumlah kurang
dari tiga maka orang tersebut bukan merupakanpenjahat.
 Tanda-tanda lahiriah ini bukan merupakan penyebab kejahatan tetapi
merupakan tanda pengenal kepribadian yang cenderung mempunyai
perilaku kriminal.
 Ciri-ciri ini merupakan pembawaan sejaklahir. Karena adanya
kepribadian ini, mereka tidak dapat terhindar dari melakukan
kejahatan kecuali bila lingkungan dan kesempatan tidak
memungkinkan.
 Penganut aliran ini mengemukakan bahwa penjahat- penjahat seperti
pencuri, pembunuh, pelanggarseks dapat dibedakan oleh ciri-ciri
tertentu.

b. Mental Tester
Setelah runtuhnya aliran Lombroso, maka muncullah aliran yang
disebut “mental tester”. Aliran ini dalam metodologinya menggunakan tes
mental. Menurut Goddard, setiap penjahat adalah orang yang
“feeblemindedness” atau orang yang otaknya lemah.Orang yang otaknya
lemah tidak dapat menilai perbuatannya dan dengan demikian tidak dapat pula
menilai akibat dari perbuatannya tersebut. Menurut aliran ini, kelemahan otak
merupakan pembawaan sejak lahir dan merupakan penyebab orang melakukan
kejahatan.

c. AliranPsikiatrik
Aliran ketiga ini merupakan aliran tipologis, yang lebih
menekankan pada unsur psikologis. Aliran ini juga menekankan pada
psikosis,epilepsi dan “moral insanity” tetapi lebih menekankan pada
gangguan emosional. Menurut aliran ini gangguan emosional diperoleh
dalam interaksi sosial.

Aliran psikiatrik lebih banyak dipengaruhi oleh teori dari Sigmund


Freud, tentang struktur kepribadian. Menurut Freud, kepribadian terdiri dari
tiga, yaitu: das es, das ich, dan das uber ich. Atau dikenal pula sebagai id,
ego, dan super ego.

Das es atau id merupakan alam tak sadar yang dimiliki setiap makhluk
hidup, manusia dan hewan. Das ish adalah alam sadar yang melaksanakan
das es. Sedangkan Super ego ini merupakan aspek moral. Hal ini berarti
norma-norma dalam masyarakat yang pernah dialami akan mempengaruhi
super ego. Dengan demikian super ego inilah yang akan menilai keinginan
dari ego. super ego menentukan perbuatan- perbuatan apa yang boleh
dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan.

Dari uraian terdahulu dapat diketahui bahwa mazhab-mazhab yang


mencari kausa kejahatan pada prinsipnya dapat dikelompokkan menjadi tiga
yaitu:mazhab yang mencari kausa kejahatan dari dalam diri sipelaku,
mazhab yang mencari kausa kejahatan dari luar diri si pelaku (lingkungan),
dan mazhab yang mencari kausa kejahatan dari diri sipelaku serta
lingkungan yang dapat mempengaruhi.

Anda mungkin juga menyukai