A. Latar Belakang
bangsa. Salah satu sendi perubahan itu adalah perbaikan di bidang hukum guna
memperbaiki sistem yang telah dinilai tidak imparsial. Dalam hal itu Peradilan
merupakan institusi di mana hukum tampil untuk ditegakkan dalam suasana yang
bebas dari KKN, lebih demokratis, serta menghargai harkat dan martabat
melalui proses riset pada akhirnya rumusan pembentukan Komisi Yudisial (KY)
pemberhentian, dan hukuman jabatan untuk para Hakim yang diajukan oleh
1
Sirajuddin dan Zulkarnain, 2006, Komisi Yudisial dan Eksaminasi Publik
Menuju Peradilan yang Bersih dan Berwibawa, PT Citra Aditya Bakti, Bandung,
hlm. 69.
2
Komisi Yudisial, 2012, Mengenal Lebih Dekat Komisi Yudisial, Pusat data
dan Layanan Informasi Komisi Yudisial, Jakarta, hlm. 3.
1
tersebut tidak terakomodir dalam UU No. 14 Tahun 1970 tentang Ketentuan-
salah satu prinsip negara hukum adalah adanya kekuasaan kehakiman yang
independen dan imparsial. Dua hal tersebut diperlukan semata karena fungsinya
menyatakan:5
Latin, Afrika dan Asia. Gagasan dalam pembentukan lembaga tersebut tumbuh
Pasal 24B UUD NRI 1945 menjadi dasar yuridis dalam pembentukan KY.
3
Komisi Yudisial, Sejarah Pembentukan,
https://komisiyudisial.go.id/frontend/static_content/history/about_ky, dikunjungi
pada tanggal 17 Oktober 2022.
4
Achmad Edi Subiyanto, 2012, “Mendesain Kewenangan Kekuasaan
Kehakiman Setelah Perubahan UUD 1945", Jurnal Konstitusi, Vol. 9, No. 4,
Desember 2012, hlm. 662.
5
Violaine Autheman and Sandra Elena, IFES Rule of Law White Paper
Series , Global Best Practices: Judicial Councils, Lessons Learned from Europe and
Latin America, April (2004). hlm. 1.
6
Ibid, hlm. 1-2.
2
melalui UU No. 22 Tahun 2004 tentang KY sebagaimana telah diubah dengan UU
persetujuan;
perilaku hakim;
dengan MA;
Perilaku Hakim.
Pasal 24 ayat (2) UUD NRI 1945 menegaskan bahwa KY bukan merupakan
kehakiman yang merdeka, bersih dan berwibawa.7 Hal tersebut juga ditegaskan
sebagai auxiliary state organs atau auxiliary agencies. Lahirnya banyak lembaga
7
Trias Palupi Kurnianingrum, 2015, Proses Seleksi Hakim Oleh Komisi
Yudisial, Info Singkat, Vol. 7, No. 15, Agustus 2015, hlm. 1.
8
Bruce Ackerman dalam Zainal Arifin Mochtar, 2016, Lembaga Negara
Independen, PT RajaGrafindo, Jakarta, hlm. 33.
3
Salah satu kewenangan KY yang cukup krusial adalah mengenai
pengangkatan Hakim Agung. Secara umum terdapat dua cara pemilihan hakim
berdasarkan sistem hukum yang ditetapkan disebuah negara. Dalam sistem hukum
common law menggunakan sistem rekrutmen terbuka. Para Hakim dipilih dari
ataupun profesi hukum lainnya. Sebaliknya dalam sistem hukum civil law, seperti
Indonesia menggunakan sistem tertutup. Dalam sistem ini pada umumnya hakim
direkrut dari mereka yang baru saja menyelesaikan jenjang pendidikan tinggi di
bidang hukum atau sekurangnya telah menyandang gelar sarjana hukum. Namun
Peraturan KY No. 2 Tahun 2016 tentang Seleksi Calon Hakim Agung (CHA).
memandang transparansi sebatas publikasi nama-nama CHA yang lulus pada tiap
sifatnya inklusif dalam suatu proses seleksi. Sehingga masyarakat luas tidak dapat
9
Feri Amsari, Pengisian Jabatan Hakim Agung dan Hakim Konstitusi,
(Jakarta: PT RajaGrafindo, 2016), hlm. 27.
4
Pola transparansi rekrutmen hakim agung oleh KY yang masih terkesan
kritik atas kasus OTT Hakim Agung yang telah mencoreng MA beberapa waktu
yang lalu. Dikarenakan KY adalah institusi yang pertama kali terlibat dengan si
Hakim sebelum ia duduk sebagai seorang Hakim Agung. Hal tersebut tentu
mencari keadilan sehingga skeptisme masyarakat atas peradilan dan hukum itu
pertama bagi hakim sebelum dapat berkarier pada tingkat wahid tersebut.
1. Rumusan
negara lain?
oleh KY?
5
6