Anda di halaman 1dari 2

Nama : Mustika Ayu

Kelas :A
Nim : 2308016055
Mata Kuliah : Hukum Tata Negara
Dosen Pengampu : Harry Setya Nugraha S.H., M.H

PELANGGARAN KODE ETIK YANG DILAKUKAN OLEH HAKIM

Menurut Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 Tentang Kekuasaan Kehakiman 1 Pasal 1 berbunyi:
“Kekuasaan Kehakiman adalah kekuasaan negara yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna
menegakkan hukum dan keadilan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, demi terselenggaranya Negara Hukum Republik Indonesia.” Pasal 1 Undang-Undang
Nomor 48 Tahun 2009 mengenai Kekuasaan Kehakiman menyatakan bahwa kekuasaan kehakiman
merupakan kekuasaan negara yang bebas untuk menjalankan sistem peradilan guna menegakkan hukum dan
keadilan berdasarkan pancasila, untuk memastikan Negara Hukum Republik Indonesia berfungsi dengan baik.
Pengertian "peradilan" dalam konteks ini merujuk pada kewajiban yang diberikan kepada pengadilan. Fungsi
utama pengadilan adalah sebagai tempat di mana kasus-kasus dapat diadili dan keputusan hukum dapat
diberikan berdasarkan kasus-kasus yang disampaikan. Tugas khusus yang diemban oleh hakim (pengadilan)
adalah memberikan putusan atau vonis serta membuat penetapan hakim.2
Pasal 5 Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 Tentang Kekuasaan Kehakiman menjelaskan Hakim dan
hakim konstitusi wajib menggali, mengikuti, dan memahami nilai-nilai hukum dan rasa keadilan yang hidup
dalam masyarakat. Hakim harus memiliki integritas dan kepribadian yang tidak tercela, jujur, adil, profesional,
dan berpengalaman di bidang hukum dan Hakim wajib menaati Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim.
3
Kode etik yang dilakukan hakim adalah pedoman perilaku yang ditetapkan untuk menjamin integritas,
profesionalisme, dan kepercayaan publik terhadap hakim. Hakim yang melanggar kode etik dapat
mendapatkan sanksi sesuai peraturan hukum, termasuk dibentuknya Komisi Yudisial untuk melakukan
pengawasan dan pemberhentian hakim konstitusi jika melanggar kode etik.
Dalam menjalankan tugasnya dalam memutuskan perkara, hakim tidak boleh menyalahgunakan
kekuasaannya dengan cara memihak kepada pihak tertentu atau terlibat dalam praktik-praktik yang melanggar
etika atau hukum, sebab hal tersebut dapat mengancam integritas dan otoritas pengadilan serta mempengaruhi
kepercayaan masyarakat terhadap sistem peradilan. Namun faktanya di setiap tahun selalu ada kasus
penyalahgunaan kekuasaan dan pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh hakim. Komisi Yudisial atau KY
menyatakan menerima 1.504 laporan dugaan pelanggaran kode etik yang dilakukan hakim sepanjang tahun
2022. Dari jumlah itu, 19 hakim mendapatkan sanksi. Ketua Bidang Pengawasan Hakim dan Investigasi KY

1
Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 Tentang Kekuasaan Kehakiman
2
Malik, Adam. (2020). Kekuasaan Kehakiman: Penjelasan Lengkap Tentang Pengadilan dan Peradilan. Diakses dari
https://www.situshukum.com/2020/08/kekuasaan-kehakiman.html Pada 4 Maret 2024 Pukul 11.34 WITA.
3
Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 Tentang Kekuasaan Kehakiman
Joko Sasmito menyatakan, selain menerima 1.504 laporan pihaknya juga menerima 1.157 tembusan dari
masyarakat terkait dugaan pelanggaran Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim (KEPPH). KY juga menerima
412 permohonan pemantauan persidangan dari masyarakat dan 100 pemantauan persidangan yang merupakan
inisiatif dari KY. Jenis pelanggaran kode etik didominasi oleh sikap tidak profesional sebanyak 14 orang, tidak
menjaga martabat hakim sebanyak tiga orang, tidak berperilaku adil sebanyak satu orang, dan berselingkuh
sebanyak 1 orang.4
Di tahun 2023, Komisi Yudisial (KY) telah menerima 3.593 laporan dan tembusan terkait dugaan
pelanggaran Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim (KEPPH) pada tahun 2023. KY menjelaskan ada 42
hakim yang dijatuhkan sanksi karena terbukti melanggar KEPPH. Dari jumlah tersebut, ada 15 hakim yang
dijatuhi sanksi ringan, 10 hakim yang dijatuhi sanksi sedang, dan 17 hakim yang dijatuhi sanksi berat. Komisi
Yudisial (KY) juga telah melakukan investigasi terhadap hakim. Dari investigasi tersebut, ada 12 laporan
investigasi penanganan hakim di pengadilan semua tingkatan, 12 laporan investigasi penanganan
laporan/informasi dugaan pelanggaran Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim (KEPPH), 1 investigasi
pendalaman kasus, penelusuran rekam jejak terhadap 40 orang calon hakim agung, dan menambah data rekam
jejak sebanyak 838 hakim. KY juga telah melakukan advokasi terhadap 21 peristiwa yang diduga perbuatan
merendahkan kehormatan dan keluhuran martabat hakim (PMKH) berupa sabotase putusan, keributan dan
kericuhan dalam persidangan, pengancaman, caci maki, pencemaran nama baik, perusakan fasilitas
pengadilan, penganiayaan terhadap hakim dan penganiayaan terhadap kuasa hukum penggugat dalam
persidangan. Terkait hasil pengukuran Indeks Integritas Hakim di 34 provinsi, hasil nilai keseluruhan di tahun
2023 adalah 7,99 dengan variabel kejujuran, keteguhan, self-control, dan self-esteem. Nilai indeks mengalami
peningkatan sebesar 0,15 poin apabila dibandingkan dengan nilai tahun 2022 sebesar 7,84. 5
Meskipun tidak mengurangi Indeks Integritas Hakim, namun penyalah gunaan kekuasaan kehakiman,
Penyalahgunaan kekuasaan di dalam sistem kehakiman dapat menyebabkan dampak yang serius terhadap
kepercayaan publik terhadap lembaga tersebut. Meskipun integritas hakim mungkin tidak langsung
terpengaruh, namun penyalahgunaan kekuasaan bisa merusak citra dan kredibilitas kehakiman secara
keseluruhan. Hal ini dapat menyebabkan keraguan terhadap keputusan hukum yang diambil, serta
menimbulkan kekhawatiran akan adanya praktik-praktik yang tidak etis atau tidak adil di dalam sistem
peradilan. Penting untuk dilakukan langkah-langkah pencegahan dan pengawasan yang ketat terhadap
kekuasaan kehakiman agar dapat mencegah terjadinya penyalahgunaan dan menjaga integritas serta
independensi lembaga tersebut. Langkah-langkah ini meliputi sistem pengawasan internal dan eksternal, kode
etik yang ketat bagi para hakim, serta transparansi dalam proses pengambilan keputusan hukum.

4
Febriyan. (2022). KY Terima 1.504 Laporan Masyarakat Dugaan Pelanggaran Kode Etik Hakim Sepanjang 2022. Diakses dari
https://nasional.tempo.co/read/1673779/ky-terima-1-504-laporan-masyarakat-dugaan-pelanggaran-kode-etik-hakim-sepanjang-
2022#google_vignette Pada 4 Maret 2024 Pukul 11.50 WITA.
5
Puspitasari, Dewi. (2024). KY Catat 42 Hakim Langgar Etik Sepanjang 2023, 17 Dijatuhi Sanksi Berat. Diakses dari
https://news.detik.com/berita/d-7274822/ky-catat-42-hakim-langgar-etik-sepanjang-2023-17-dijatuhi-sanksi-berat Pada 4 Maret
2024 Pukul 11.26 WITA.

Anda mungkin juga menyukai