Anda di halaman 1dari 18

MAHZAB

KRIMINOLOGI

1.
2.
3.
4.

MAHZAB ITALIA / ANTROPOLOGI


MAHZAB PERANCIS / LINGKUNGAN
MAHZAB BIO-SOSIOLOGI
MAHZAB SPIRITUALIS

Bonger, 1982

1.
2.
3.
4.

MAHZAB KLASIK
MAHZAB NEOKLASIK
MAHZAB POSITIVE
MAHZAB KRITIS
Soenarjati, dkk. 2007

MAHZAB ITALIA /
ANTROPOLOGI
P. lucas
Sifat jahat sdh ada sejak kelahiran &
didpt dr keturunan. Lingk tdk penting tp
bersifat kebetulan saja.
H. Maudsley
Sebagian dr penjahat ad/ jenis umat
manusia yg merosot sifat2nya.
C. Lombroso
Tokoh antropologi kriminil & banyak
pengikut. Karya: Luomo delinquente

AJARAN C. LOMBROSO

Dipengaruhi ajaran evolusi


kejahatan dalam dunia tumbuh2an
Kejahatan dalam dunia binatang
Manusia?
BORN CRIMINAL
Manusia yg pertama adalah penjahat dari sejak lahirnya.
Orang laki2 yg sederhana peradabannya ad/ penjahat
sejak lahirnya (pencuri, pmerkosa, pembunuh) dan
perempuan adalah pelacur.

Ditentang :
1. Masih bersandar pada hukum alam, pada hal aspek
kesusilaaan itu berubah menurut tmpt & waktu.
2. Tdk membedakan tindakan2 yg dilakukan di dalam & di
luar kelompok.

ANAK AD/ PENJAHAT SEJAK LAHIRNYA :


AGRESIF, IMPULSIF, SUKA SIKSA HEWAN, SUKA BOHONG, IMPULSIF.

ANTROPOLOGI PENJAHAT
PENJAHAT A/ JENIS MANUSIA TERSENDIRI YG DPT DIKENALI DARI CIRI2 FISIKNYA (GENUS HOMODELINQUENS):

- KELAINAN TENGKORAK
-

ROMAN MUKA LEBAR


MUKA MENCENG
MATA & TELINGA TDK SIMETRIS
HIDUNG PESEK
DAHI MELENGKUNG KE BELAKANG
RAMBUT TEBAL SUDAH TUA BOTAK.
TUMBUH RAMBUT YG LUAR BIASA
TATO

DIEJEK OLH BENEDIKT : CIRI-2 SAKIT BAWASIR

HIPOTESA ATAVISME
DIGUNAKAN U/ JELASKAN BORN CRIMINAL
SEKONYONG-KONYONG MENDAPAT KEMBALI
SIFAT-SIFAT YG SDH TDK DIMILIKI OLEH NENEK
MOYANGNYA YANG TERDEKAT, TAPI DIMILIKI
OLEH NENEK MOYANGNYA YANG LBH JAUH
(PEWARISAN SIFAT-2 SCR JAUH)
- CIRI FISIK BUKAN PREDISPOSISI THD
KEJAHATAN, TAPI PREDISTINASI & TDK DPT
DIUBAH 0/ LINGK.
- PREDISTINASI : SIFAT BATIN /STIGMATA SEJAK
LAHIR

HIPOTESA PATHOLOGIS
PENJAHAT A/ SEORANG PENDERITA
EPILEPSI atau MEROSOT SIFAT-2NYA:
IDEOT, DUNGU, PARANOID, DSB.

1. Tipe "born criminal",


criminal lahir sebagai penjahat,
yang mencakup sepertiga jumlah penjahat
seluruhnya.
2. Tipe "insane criminal", penjahat gila, yang
dihasilkan oleh penyakit jiwa, seperti idiot,
kedunguan, paranoia, alkoholisme, epilepsi,
histeria, dementia, dan kelumpuhan.
3. Tipe "criminaloid", merupakan golongan
terbesar dari penjahat yang terdiri atas orangorang yang tidak menderita penyakit jiwa yang
nampak, akan tetapi yang mempunyai susunan
mental dan emosional yang sedemikian rupa
sehingga dalam keadaan tertentu mereka
melakukan perbuatan yang kejam dan jahat.

Penentang
GORING
UKURAN OTAK TAK ADA PERBEDAAN
DGN MHS
TATO, LBH BANYAK OLEH TENTARA.

MAHZAB PERANCIS LINGKUNGAN


TOKOH
A. LACASSAGNE; L. MANOUVRIER; G. TRADE
ETIOLOGI KRIMINIL:
1.TERLANTARNYA ANAK-ANAK
2.KESENGSARAAN - PENGANGGURAN
3.NAFSU INGIN MEMILIKI KEKAYAAN MEMBANGKITKAN
NAFSU MEMILIKI SI MISKIN, NAMUN DUTEKAN OLEH RASA
SUSILA.
4.DEMORALISASI SEKSUAL
5.ALKOHOLISME
6.KURANGNYA PERADABAN
7.PERANG
8.LINGK PHISIK/ALAM

MAHZAB BIO-SOSIOLOGI
TOKOH FERRI
TIAP KEJAHATAN A/ HASIL UNSUR-2 YG TERDPT DLM INDIVIDU
& LINGK.
K = I + L
INDIVIDU

LINGKUNGAN

SIFAT YG DIWARISKAN
KEADAAN BADANIAH
KELAMIN
UMUR
INTELEKTUAL
TEMPERAMEN
DSB.

KEADAAN ALAM
KEADAAN EKONOMI
TINGKAT PERADABAN
KEADAAN POLITIK
DSB

MAHZAB SPIRITUALIS
Kejahatan dan tidak beragamanya
seseorang atau tdk sembahyangnya
orang dlm gereja.
Tdk ada bukti kuat.

Versi lain

Mahzab klasik

Tokoh utama Beccaria (1738-1794).


Pandangannya:
intelegensi dan rasionalitas merupakan ciri fundamental manusia dan
menjadi dasar bagi penjelasan perilaku manusia, baik yang bersifat
perorangan maupun kelompok. Orang melakukan perbuatan
berdasarkan pertimbangan kesenangan dan kesusahan. Mashab klasik
ini mendasarkan kejahatan pada "hedonistic psychology".
Intelegensia membuat manusia mampu mengarahkan dirinya, ia
adalah penguasa dari nasibnya, pemimpin dari jiwanya, makhluk yang
mampu memahami dirinya dan bertindak untuk mencapai
kepentingan dan kehendaknya. Masyarakat dibentuk sebagaimana
adanya sesuai dengan pola yang dikehendakinya. Kemampuan
kecerdasan atau akal dapat ditingkatkan melalui latihan dan
pendidikan sehingga manusia mampu mengontrol dirinya sendiri baik
sebagai individu maupun sebagai suatu masyarakat.
Kejahatan menurut mashab ini diartikan sebagai setiap pelanggaran
terhadap perbuatan yang dilarang undang-undang pidana, dan
penjahat adalah setiap orang yang melakukan kejahatan. Kejahatan
dipandang sebagai hasil pilihan bebas dari individu dalam menilai
untung ruginya melakukan kejahatan.

MASHAB NEO-KLASIK
Mashab Neo-klasik muncul dikarenakan pada kenyataannya Code Penal Perancis
1791 tidak mungkin dipraktekkan, dikarenakan:
1. diabaikannya sama sekali perbedaan-perbedaan individual, dan arti situasi
tertentu;
2. pada kenyataannya Code Penal Perancis mencoba untuk memperlakukan secara
tepat sama;
3. pada kenyataannya anak yang belum dewasa, orang yang idiot, orang gila, dan
sebagainya yang tidak mampu melakukan perbuatan hukum diperlakukan sebagai
orang yang mampu melakukan perbuatan hukum.
Mashab Neo-Klasik ini tidak menyimpang dari konsepsi umum tentang sifat-sifat
manusia yang berlaku pada waktu itu di Eropa. Doktrin dasarnya tetap, yaitu
intelegensi dan rasionalitas merupakan ciri fundamental manusia.
Manusia adalah makhluk yang mempunyai ratio, yang berkehendak bebas, dan
yang bertanggung jawab atas perbuatan-perbuatannya dan dapat dikontrol
oleh rasa ketakutannya terhadap hukuman.
Ciri-ciri mashab neo-klasik adalah:
1. adanya doktrin kehendak bebas;
2. pengakuan dari sahnya keadaan yang memperlunak;
3. perubahan doktrin tanggung jawab sempurna untuk memungkinkan pelunakan
hukuman menjadi tanggung jawab sebagian saja;
4. dimasukkannya kesaksian atau keterangan ahli di dalam acara pengadilan untuk
menentukan besarnya tanggung jawab.

MAHZAB POSITIF
Mashab positive bertolak dari pandangan bahwa perilaku manusia ditentukan oleh faktor-faktor
di luar kontrolnya, yang dapat berupa faktor fisik maupun faktor kultural.
Aliran pemikiran dari mashab positive ini menghasilkan dua pandangan yang berbeda, yaitu:
1. determinisme biologi, yang menganggap organisasi sosial berkembang sebagai hasil
individu, serta perilakunya dipahami dan diterima sebagai pencerminan umum dari warisan
biologis.
2. determinisme kultural, yang menganggap perilaku manusia dalam segala aspeknya selalu
berkaitan dan mencerminkan ciri-ciri dunia sosio kultural yang melingkupinya
Mashab positive menghendaki agar pelaku kejahatan atau penjahat sebagai sesuatu yang
harus dipelajari. Kejahatan dipandang sebagai milik yang unik dan melekat pada tiap-tiap
individu, oleh karenanya perhatian utama untuk mempelajari dan mengatasi kejahatan
haruslah pada si pelaku kejahatan itu sendiri. Studi kriminologi sebagian besar harus ditujukan
pada usaha untuk mengerti atau menghayati keunikan pelaku kejahatan.
Dasar-dasar pemikiran pendekatan positive adalah sebagai berikut.
1. Tingkah laku manusia merupakan hasil dari hukum hubungan sebab dan akibat.
2. Hubungan sebab-akibat tersebut di atas dapat diketahui melalui metode-metode ilmiah yang
sama dipergunakan untuk mengetahui atau memahami lingkungan alam dan fisik.
3. Pelaku kejahatan mewakili seperangkat hubungan sebab akibat yang unik. Tingkah laku
pelaku kejahatan secara objektif berbeda dengan tingkah laku non-kriminal dan karenanya
harus mewakili suatu perangkat hubungan sebab-akibat yang berbeda.
4. Sekali hubungan sebab-akibat yang membentuk tingkah laku pelaku kejahatan dapat
diketahui, tingkah laku kriminal dapat diprediksi dan diawasi dan pelaku kejahatan tersebut
dapat diubah.
Kriminologi menurut Mashab Positive mempunyai tugas untuk menganalisis sebab-sebab
perilaku kejahatan melalui studi ilmiah terhadap ciri-ciri penjahat dari aspek fisik, sosial, dan
kultural.

MAHZAB POSITIF
Tokoh : Cesare Lombroso (1835-1909) dengan karyanya yang terkenal 'L'uomo Deliquente' (1876) atau dalam bahasa Inggris
disebut "The Criminal Man".
Lombroso lebih dikenal dengan teori biologi kriminalnya, namun teori biologi kriminal itu bukan merupakan asas atau dasar
dari mashab positive.
Menurut Lombroso ada tiga golongan atau tipe penjahat yang penting artinya (Purnianti dan Moh. Kemal Darmawan, 1994:
54-55), antara lain:
1. Tipe "born criminal",
criminal lahir sebagai penjahat, yang mencakup sepertiga jumlah penjahat seluruhnya.
2. Tipe "insane
insane criminal", penjahat gila, yang dihasilkan oleh penyakit jiwa, seperti idiot, kedunguan, paranoia, alkoholisme,
epilepsi, histeria, dementia, dan kelumpuhan.
3. Tipe "criminaloid",
criminaloid", merupakan golongan terbesar dari penjahat yang terdiri atas orang-orang yang tidak menderita
penyakit jiwa yang nampak, akan tetapi yang mempunyai susunan mental dan emosional yang sedemikian rupa sehingga
dalam keadaan tertentu mereka melakukan perbuatan yang kejam dan jahat.
Tokoh lain pengikut mashab positive ini antara lain Enrico Ferri (1856-1928) dan Rafaele Garofalo (1852-1934).
Enrico Ferri adalah orang yang paling berjasa dalam menyebarkan ajaran Lombroso. Menurut Ferri, ajaran Lombroso dalam
bentuk aslinya tidak dapat dipertahankan, dan Ferri telah merubah bentuknya sehingga tidak lagi berat sebelah dengan
mengakui pengaruh lingkungan.
Dalam bukunya "The Homicide", Ferri mengklasifikasikan pembunuh dalam empat golongan, yaitu: "insane", "born",
"occasional", dan "by passion". Sedangkan dalam bukunya "Criminal Sociology", Ferri mengemukakan bahwa kejahatan
disebabkan oleh sejumlah besar faktor yang digolongkan sebagai:
1. faktor fisik, antara lain: suku bangsa, iklim, letak geografis, pengaruh musim, temperatur, dan sebagainya;
2. faktor antropologis, antara lain: umur, kelamin, kondisi-kondisi organis, kondisi psikologis, dan sebagainya;
3. faktor sosial, antara lain: kepadatan penduduk, kebiasaan, susunan pemerintahan, kondisi ekonomis, kondisi industrial, dan
sebagainya.
Rafaele Garofalo (1852-1934), seorang penganut mashab positive yang menolak doktrin kehendak bebas dan mendukung
pendapat bahwa kejahatan hanya dapat dimengerti dengan jalan mempelajarinya dengan metode-metode ilmiah.
Garofalo merumuskan sebuah teori hukuman berdasarkan hukum biologis dari Darwin tentang adaptasi dengan eliminasi
atau penghapusan dari mereka yang tidak dapat mengadaptasikan diri.
Mashab Positif Mutakhir merupakan upaya memunculkan sebuah aliran yang masih menggunakan pokok utama ajarannya
yang menitikberatkan pada penerapan dari pada metode deterministis dan ilmiah terhadap pembelajaran kejahatan dengan
dimungkinkannya diadakan pembuktian dari pada fakta-fakta dengan hubungan-hubungannya, serta pembuktian kesalahankesalahan teori-teori sebelumnya.

MASHAB KRITIS

Mashab Kritis menganggap fenomena kejahatan sebagai konstruksi


sosial, artinya manakala masyarakat mendefinisikan tindakan tertentu
sebagai kejahatan maka orang-orang tertentu dan tindakan-tindakan
mungkin pada waktu tertentu memenuhi batasan sebagai kejahatan.
Menurut mashab kritis tingkat kejahatan dan ciri-ciri pelaku ditentukan
oleh bagaimana undang-undang disusun dan dijalankan.
Mashab kritis dibedakan dalam pendekatan interaksionis dan
pendekatan konflik.
1. Pendekatan interaksionis melihat kejahatan sebagai sesuatu
perbuatan atau perilaku yang menyimpang secara sosial.
2. Pendekatan konflik menganggap bahwa penjahat adalah mereka
yang memiliki tingkah laku yang bertentangan dengan kepentingan
kelompok penguasa. Sedangkan kejahatan adalah perbuatan yang
bertentangan dengan nilai-nilai kepentingan penguasa.
Pendekatan konflik dikaitkan dengan pendekatan Marxis dan nonMarxis sehingga muncul adanya pendekatan konflik yang Marxis yang
memandang bahwa kejahatan bersifat patologis, dan pendekatan
konflik yang non-Marxis memandang kejahatan sebagai tindakan yang
normal, dan orang-orang yang normal yang tidak memiliki kekuasaan
yang cukup untuk mengontrol proses kriminalisasi.

Anda mungkin juga menyukai