Anda di halaman 1dari 26

PRASANGKA SOSIAL

DAN DESKRIMINASI

Oleh Kelompok 8 :
Pendahuluan

 Prasangka
 Mengapa Prasangka Terjadi?
 Diskriminasi
 Teori Prasangka
 Sumber Prasangka dan Diskriminasi
 Cara Mengatasi Prasangka
Prasangka
 David G Myers
Prasangka adalah praduga berupa penilaian
negatif mengenai suatu kelompok dan setiap
individu dari anggotanya.
Prasangka adalah sikap, dimana sikap adalah
kombinasi dari perasaan, kecenderungan
bertindak, dan keyakinan.
Mengapa Prasangka Ada?
Serangan terhadap
Ancaman
kelompok yang
terhadap
menjadi sasaran
self-
prasangka
esteem

Self-esteem
dipulihkan
Hubungan Prasangka, dan
Diskriminasi

Diskriminas
Prasangka
i
Diskriminasi
 David G Myers (2012), Perilaku negatif yang
tidak pada tempatnya pada satu kelompok
dan anggotanya.
 Sebagai sebuah perlakuan terhadap individu

secara berbeda dengan didasarkan pada


gender, ras, agama, umur, atau karakteristik
yang lain.
Sears, Freedman & Peplau
(1999)

• Komponen Afektif (Memiliki


Prasangka perasaan tidak suka)

Diskriminasi • Komponen Perilaku


Teori Prasangka
1
• Teori Kategorisasi Sosial

2
• Teori Konflik-Realistis

3
• Teori Identitas Sosial

4
• Teori Perbandingan Sosial

5
• Teori Deprivasi Relatif

6
• Teori Frustasi-Agresi

7
• Teori Belajar Sosial
Teori Prasangka
1. Teori Kategorisasi Sosial
Pembedaan kategorisasi bisa didasarkan pada
persamaan atau perbedaan.
Mereka yang memiliki kelompok yang sama
dalam satu kelompok dikategorikan in-group,
sedangkan yang berbeda kelompok
dikategorikan out-group.
Pengkategorian cenderung mengkontraskan
antara kedua pihak yang berbeda. Jika satu
dinilai baik maka kelompok lain cenderung
dinilai buruk.
Teori Prasangka
2. Teori Konflik-realistis
Terjadinya kompetisi dan konflik antar
kelompok dapat meningkatkan
kecenderungan untuk berprasangka dan
mendiskriminasikan anggota out-group.
Kompetisi menimbulkan permusuhan dan
menciptakan penialaian yang negatif yang
bersifat timbal balik.
Teori Prasangka
3. Teori Identitas Sosial
Henry Tajfel dan John Tunner (1982),
Prasangka biasanya terjadi disebabkan oleh
in-group dan favoritsm yaitu kecenderungan
untuk mendiskriminasi dalam perlakuan
yang lebih baik atau menguntungkan in-
group di atas out-group.
Orang memakai identitas sosialnya sebagai
sumber dari kebanggaan diri dan harga diri.
Teori Prasangka
4. Teori Perbandingan Sosial
Selalu membandingkan diri dengan orang
lain atau kelompok dengan kelompok lain.
Hal yang dibandingkan dapat berupa status
sosial, status ekonomi, kecantikan, karakter
kepribadian.
Prasangka terlahir ketika orang menilai
adanya perbedaan yang mencolok. Artinya
keadaan status yang tidak seimbanglah yang
akan melahirkan prasangka.
Teori Prasangka
5. Teori Deprivasi
Keadaan psikologis dimana seseorang
merasakan ketidakpuasaan atas kesenjangan
atau kekurangan subjektif yang dirasakannya
pada saat keadaan diri dan kelompoknya
dibandingkan dengan orang lain atau
kelompok lain.
Keadaan deprivasi bisa menimbulkan persepsi
adanya suatu ketidakadilan sehingga
menimbulkan terjadinya prasangka.
Teori Prasangka
6. Teori Frustasi-Agresi
Prasangka merupakan manifestasi dari
displaced aggresion sebagai akibat dari
frustasi. Asumsi dasar teori ini adalah jika
tujuan seseorang dirintangi atau dihalangi,
maka individu tersebut akan mengalami
frustasi. Frustasi tersebut akan membawa
pada perasaan bermusuhan terhadap
sumber penyebab frustasi.
Teori Prasangka
7. Teori Belajar Sosial
Prasangka biasanya diperoleh anak-anak
melalui proses sosialisasi. Anak-anak
banyak yang menginternalisasikan norma-
norma mengenai stereotip dan perilaku
antar kelompok yang ditetapkan oleh orang
tua dan teman sebaya. Selain dari orang tua
dan teman sebaya, media massa juga
menjadi sumber anak untuk mempelajari
stereotip dan prasangka.
Sumber Prasangka dan Diskriminasi

Konflik Langsung
Antar Kelompok

Mekanisme Pengalaman
Kognitif lain Awal

Kategorisasi
Stereotip
Sosial
1. Konflik Langsung Antar Kelompok
Prasangka muncul karena kompetisi antar
kelompok sosial untuk memperoleh
kesempatan atau komoditas yang berharga
yang berkembang menjadi rasa kebencian,
prasangka dan dasar emosi.
2. Pengalaman Awal
Prasangka dipelajari dan dikembangkan
dengan cara yang sama serta melalui
mekanisme dasar yang sama, seperti sikap
yang lain yakni melalui pengalaman
langsung dan observasi.
3. Kategorisasi Sosial
Kecenderungan untuk membuat kategori sosial
yang membedakan antara in-group dan out-group.
Kecenderungan untuk memberi atribusi yang lebih
baik dan menyanjung anggota kelompoknya sendiri
daripada anggota kelompok lain, terkadang
dideskripsikan sebagai kesalahan atribusi utama
4. Stereotip
kerangka berpikir kognitif yang terdiri dari
pengetahuan dan keyakinan tentang kelompok
sosial tertentu dan traits tertentu yang mungkin
dimiliki oleh orang yang menjadi anggota
kelompok-kelompok ini.
5. Mekanisme Kognitif lain
a. Ilusi tentang hubungan, kecenderungan
melebih-lebihkan penilaian tingkah laku
negatif dalam kelompok yang relatif kecil.
b. Ilusi Homogenitas out-group,
kecenderungan untuk mempersepsikan
orang-orang dari kelompok lain yang bukan
kelompoknya sebagai orang yang serupa
Prasangka Bukan sesuatu yang
terelakan:
Teknik Mengatasinya Dampaknya
Prasangka tampaknya merupakan aspek
kehidupan yang ada di hampir atau bahkan
seluruh masyarakat.
Cara Mengatasi Prasangka
 Memutuskan siklus prasangka: belajar tidak membenci karena dapat
membahayakan diri sendiri dan orang lain. Dengan cara mencegah
orang tua dan orang dewasa lainnya untuk melatih anak menjadi
fanatic.

 Berinteraksi langsung dengan kelompok berbeda


i) contact hypothesis—pandangan bahwa peningkatan kontak antara
anggota dari berbagai kelompok sosial dapat efektif mengurangi
prasangka diantara mereka. Usaha-usaha tersebut tampaknya
berhasil hanya ketika kontak tersebut terjadi di bawah kondisi-
kondisi tertentu.

ii) extended contact hypothesis—sebuah pandangan yang


menyatakan bahwa hanya dengan mengetahui bahwa anggota
kelompoknya sendiri telah membentuk persahabatan dengan
anggota kelompok out-group dapat mengurangi prasangka
terhadap kelompok tersebut.
Diskriminasi terhadap perempuan
: halus tapi sering kali mematikan
 Sekarang ini, diskriminasi gender adalah
ilegal di berbagai negara.
 Wanita terus mendapatkan situasi yang tidak

menguntungkan di masyarakat

Kenapa hal ini terjadi ?


Ini Penyebabnya
 Peran Harapan
 Peran keyakinan diri dan persepsi
 Reaksi negatif terhadap otoritas perempuan
 Perbedaan gender dalam mendaki tangga

perusahaan
Peran harapan

 Secara umum, wanita tampaknya memiliki harapan


yang lebih rendah terhadap karir dan upah.
 Hal ini terjadi karena : perempuan berharap waktu

lebih di luar pekerjaan


 Perempuan menyadari bahwa secara uum

perempuan memiliki gaji yang lebih kecil daripada


laki-laki
 Wanita cenderung membandingkan diri mereka

dengan wanita lain, sehingga mengangga gaji


mereka lebih kecil daripada laki-laki tidaklah buruk
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai