Anda di halaman 1dari 15

PRASANGKA

NI LUH INDAH DESIRA SWANDI


Komponen Antagonisme Kelompok
Stereotype Prejudice Discrimination

• Komponen kognitif • Komponen afektif • Komponen perilaku


• Keyakinan tentang • Penilaian negatif • Orang membedakan
karakteristik khas terhadap suatu kelompok yang
dari anggota kelompok/ anggota tidak disukai/
kelompok/kategori kelompok tanpa menghalangi akses
sosial mempertimbangkan utk mendapatkan
• Contoh. Orang kulit keunikan individu. sumber daya
hitam biasanya • Contoh. • Contoh. Dipersulit
kasar Memberikan aksesnya untuk
penilaian negatif mndapat pelayanan
setiap kali melihat kesehatan.
orang kulit hitam
• Stereotip sbg Self Fullfilling Prophecies
Sso bertindak sesuai dengan stereotip yg disematkan pada dirinya.
• Stereotype Threat
Ancaman yg dirasakan saat stereotip tampak menonjol pada target
dan dari stereotip negatif. Cth. Stereotip bahwa wanita itu cengeng.
Politikus muda wanita yg terpojok saat melakukan argumentasi dengan
politikus laki-laki akan merasa menangis adalah hal yg sangat
memalukan.
• Ethnocentrism
Keyakinan in-group adalah pusat dunia
• Attributional Ambiguity
Ketidakpastian apakah kegagalan karena diskriminasi atau karena
tidak mampu.
Belajar Prasangka
1. Sosialisasi yaitu
bagaimana individu
memperoleh
pengetahuan ttg stereotip
dan prasangka dari
keluarga, teman,
masyarakat.
2. Media, memperolehnya
dari tayangan yang ada di
TV, youtube, koran, dll.
Motif Prasangka
• Pendekatan Psikodinamis
Authoritarian Personality, tindakan kepatuhan
yang berlebihan terhadap otoritas, memusuhi
kelompok lain→dapat muncul karena pengalaman
masa kanak yg diperlakukan keras.
Displaced Aggresion, mengungkapkan kemarahan
dengan menyerang orang yg lebih lemah yg bukan
merupakan sumber penyebab kemarahan. Orang yg
dianggap lemah adalah berdasarkan prasangka.
• Persaingan Antarkelompok
1. Realistic group conflict theory → prasangka berasal dari konflik riil antar
kelompok
2. Relative Deprivation→ ketidakpuasan karena adanya perasaan dirinya/
kelompoknya berada dalam posisi yg lebih tidak menguntungkan
3. Sense of Group Position→ merasa pantas mendapat privilege, namun jg
merasa klp yang lebih rendah merasa iri akan hal itu.
4. Social Dominance Theory: kelompok ditempatkan pada hierarki tertentu
✓ Benevolemt Paternalism→memperlakukan orang lain dgn hormat namun
ingin mendapat balasan--
✓ Legitimizing Myth→ kelompok dominan menggunakan stereotip ttt untuk
menempatkan org di tataran yg lebih rendah.
Basis Kognitif dari Prasangka
Kategorisasi
• Category Based Processing, proses kognitif dmn perceiver
memandang individu sbg anggota dari satu kategori sosial.
• Accessibility, kecepatan masuknya pandangan stereotip ke
dalam pikiran, kategori yg mana yg paling cepat diakses
untuk menggambarkan individu.
• Typicality Effect, stereotip akan diaplikasikan dengan kuat
kpd anggota outgroup.
• Subtyping (orang tua: polisi tua, warga senior, pasien
jompo)
Identitas Sosial
In Group vs Out Group

In Group Favoritism Effect, tendensi memberi banyak


penilaian bagus pd anggota in-group dibanding out-group

Group Serving Bias, anggota dari in-group memberi atribusi


positif utk kinerja anggota in-group

Assumed Similarity Effect, anggota in-group mengasumsikan


bahwa anggota in group lainnya memiliki sikap dan perilaku
yg sama.
Konsep Diri
Identitas Sosial Identitas Personal

• Bagian dari suku • Saya Indah


• Bagian dari • Istrinya Bagus
mahasiswa UNUD • Ibunya Bunga
• Bagian dari UKM
Teori Identitas Sosial
• Kecenderungan mereproduksi gen sendiri, suku menyukai
sesama suku dan memusuhi suku lainnya.
• Dapat melindungi sumber daya dan meningkatkan
kelangsungan hidup keluarga sendiri.

Ada 3 asumsi dasar:


a. Mengkategorisasikan dunia menjadi in-group dan out-
group
b. Sso mendasarkan harga dirinya dari identitas sosialnya
c. Konsep diri sso sebgaian bergantung dari bagaimana
mengevaluasi in-group dibandingkan kelompok lain.
Wajah Prasangka yg Berubah
• Pudarnya Rasisme Gaya Lama (Anggapan kpd orang Afrika-Amerika)
• Menjadi bentuk yang lebih halus (perubahan semu)
• Symbolic Racism (memadukan sikap negatif dengan persepsi bahwa
klp tsb tidak cocok dengan nilai-nilai klp diri sendiri, cth.
Menganggap org dari timur arogansi tidak cocok dg budaya di
Indonesia yg tolerans)
• Aversive Racism (memadukan nilai sosial egalitarian/
memperlakukan org sama dengan emosi negative dan
menyebabkan org mengindari kelompok itu, cth. Saat di ruang
kelas, tidak ada aturan yg jelas, sso akan duduk di tempat yg jauh
dari orang dg suku/ ras yg berbeda)
• Stereotip Implisit (asosiasi yg dikenali dengan baik sehingga bersifat
spontan, tak terkontrol)
Mengurangi Prasangka

1. Sosialisasi
2. Kontak Antarkelompok
Cooperative Interdependence, berinteraksi bersama untuk
mencapai hasil Bersama dan berbagi hasil.
3. Rekategorisasi
Superordinate group, membuat kelompok yang lebih besar untuk
meredakan konflik diantara kelompok kecil. Cth. Klp spak bola
bersaing namun ketika berkonflik diajak untuk mengingat bahwa
sama2 orang Indonesia yg berjuang nantinya utk negara.
Learning Task
• Diskusikan dengan kelompok tentang
tayangan berikut…
• Deskripsikan apa yang terjadi lalu kaitkan
dengan teori yang telah dibahas…
• Buat sebuah slogan yg dapat mengurangi
stereotip tsb.

Anda mungkin juga menyukai