Anda di halaman 1dari 1

Kamu pilih yang Mana Dalam Mengambil Keputusan: Logika atau Perasaan?

Pada dasarnya, setiap orang memiliki cara yang berbeda dalam membuat keputusan. Ada yang
mengutamakan logika dan objektifitas, serta ada juga yang mempercayai perasaan dan subjektivitas.
Dalam psikologi, kedua tipe ini dikenal sebagai tipe logika dan tipe perasaan.

Tipe logika dikendalikan oleh pikiran dan memprioritaskan tugas-tugas. Mereka adalah orang yang
kritis dan jarang terpengaruh oleh emosi. Mereka membuat keputusan dengan cermat,
mempertimbangkan fakta dan data. Tipe logika sering dianggap sebagai pemecah masalah yang
efektif dan obyektif.

Sedangkan tipe perasaan dipimpin oleh hati dan memiliki sifat yang ramah. Mereka lebih
mempercayai perasaan dan pandangan subjektif dalam membuat keputusan. Tipe perasaan sering
dianggap sebagai orang yang baik dan peduli, namun kurang memiliki kemampuan untuk
menggunakan pertimbangan rasional.

Perbedaan utama antara tipe logika dan perasaan adalah bagaimana mereka memandang dan
membuat keputusan. Tipe logika berpikiran objektif dan rasional, sementara tipe perasaan
mempercayai perasaan dan pandangan subjektif. Kedua tipe ini memiliki kelebihan dan kekurangan
masing-masing, dan sangat penting untuk menerapkan kedua tipe ini dengan seimbang.

Dalam lingkungan kerja, tipe logika cocok untuk posisi yang membutuhkan pemecah masalah yang
objektif dan rasional. Sedangkan tipe perasaan lebih sesuai untuk posisi yang membutuhkan sikap
empati dan kerjasama yang baik. Kedua tipe ini dapat bekerja sama dengan baik, asalkan diterapkan
dengan seimbang.

Dalam hubungan, tipe logika cenderung memandang hubungan sebagai masalah yang harus
diselesaikan dengan logika dan fakta. Sementara tipe perasaan memandang hubungan sebagai
perasaan dan pandangan subjektif yang harus dipahami. Masing-masing tipe memiliki gaya yang
berbeda dalam menjaga hubungan, dan sangat penting untuk memahami dan menghormati
perbedaan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai