Anda di halaman 1dari 7

Nama : Alda Risma

NIM : 2034021045
Kelas : R. 205 (SRJ)
Mata Kuliah : Perilaku Organisasi
Dosen : Ike Irawati, S.S, M.A

Tugas 3

Rangkuman Perilaku Organisasi

Kepribadian dan Nilai

Kepribadian adalah bagaimana seseorang bereaksi dan berinteraksi dengan orang lain. Hasil
dari interaksi dalam dirinya ini yaitu bagaimana dia menyikapi sesuatu. Kecenderungan
seseorang bereaksi atau berprilaku kita biasa mengenal ada orang yang introvert (tipe
kepribadian yang menyukai waktu dan energi untuk sendiri) dan ekstrovert (mencari kegiatan
yang bisa membuat mereka bergerak dan berinteraksi dengan orang lain).

Myers-Briggs Type Indicator (MBTI)

 Ekstrovert (E) >< Introvert (I)


Introvert adalah kepribadian yang cenderung aktif dalam pemikiran, merasa lebih
berenergi saat menggunakan waktunya secara personal, serta menghargai interaksi
yang intim dengan sedikit orang. Sebaliknya, ekstrovert adalah kepribadian yang
berorientasi pada kuantitas interaksi sosial, bersemangat menghabiskan waktu dengan
orang lain, dan berorientasi pada tindakan alih-alih pemikiran.

 Sensing (S) >< Intuitive (N)


Sensing (S) adalah tipe yang secara mendiri mempelajari lingkungan sekitar. Tipe ini
belajar hal-hal baru dengan terlibat langsung – learning by doing. Pola pemikiran tipe
kepribadian MBTI ini cenderung realistis dan praktis. Sebaliknya, tipe Intuition (N)
cenderung berpikir abstrak, berimajinasi, dan mengandalkan intuisi.

 Thinking (T) >< Feeling (F)


Seseorang yang memutuskan secara impersonal berdasarkan data empiris dan fakta
adalah tipe Thinking (I) yang cenderung logis dan konsisten. Sedangkan tipe
Feeling(F) membuat keputusan berdasarkan emosi yang dirasakan, kata hati, bahkan
turut mempertimbangkan orang lain.
 Judging (J) >< Perceiving (P)
Judging (J) adalah tipe kepribadian MBTI yang cenderung bersikap tegas dan teguh
pendirian. You simply don't compromise. Tipe Perceiving (P), sebaliknya, adalah
mereka yang cenderung fleksibel, adaptif, bahkan dengan hal-hal yang belum pernah
dihadapi maupun terlintas di pikiran sebelumnya.

Big 5 Personality Model

 Extraversion, tingkat kenyamanan dalam relasi.


Atau disebut juga faktor dominan-patuh. Merupakan trait berkaitan dengan karakter
yang mudah diperlihatkan atau tidak. Individu yang tinggi pada dimensi ini cenderung
penuh semangat, antusias, dominan, ramah, dan komunikatif. Ia juga akan mengingat
semua interaksi sosial, berinteraksi dengan lebih banyak orang, serta memegang
kendali dalam hubungan dan peer group.
Extraversion adalah orang yang ambisius, pekerja keras, dan lebih cepat berteman,
mudah termotivasi, mudah tertantang, sekaligus mudah bosan (Friedman, 2006).

 Agreeableness, kecenderungan untuk tunduk kepada orang lain.


Berkaitan dengan altruisme. Menurut Friedman (2006) orang yang tinggi pada
dimensi agreeableness cenderung ramah, kooperatif, mudah percaya, dan hangat.
Trait yang disebut juga dengan adaptability ini mengindikasikan seseorang yang
ramah, mudah mengalah, menghindari konflik, dan cenderung suka ikut-ikutan.
Selain itu, seseorang dengan agreeableness tinggi berkarakter suka membantu,
pemaaf, dan penyayang.

 Conscientiousness, ukuran keandalan.


Berkaitan dengan kemampuannya untuk fokus pada tujuan dan meraih tujuan
tersebut. Orang dengan conscientiousness umumnya berhati-hati, dapat diandalkan,
teratur, dan bertanggung jawab. Seseorang dengan conscientiousness memiliki nilai
kebersihan dan ambisi. Selain itu mereka punya kontrol terhadap lingkungan sosial,
berpikir sebelum bertindak, menunda kesenangan, taat aturan, terencana, terorganisir,
dan memprioritaskan tugas. Orang-orang ini well-organize, tepat waktu, dan
ambisius.
Orang yang conscientiousness rendah biasanya ceroboh, berantakan, tidak terarah,
mudah teralih perhatiannya, dan tidak dapat diandalkan (Friedman, 2006).

 Emotional stability, tahan stress.


Emotional stability adalah tentang pengaruh dan pengendalian emosi (Friedman,
2006). Individu dengan neuroticism tinggi memiliki sifat mudah gugup, sensitif,
tegang, dan mudah cemas.
Individu dengan neuroticism tinggi cenderung memiliki ide yang kurang rasional,
mudah cemas, mudah marah, impulsif, dan rentan dalam menghadapi tekanan.
Walaupun memiliki neuroticism tinggi, seseorang belum tentu tergolong memiliki
kondisi psikolopatologi.

 Openness, berbagai minat dan ketertarikan dengan hal-hal baru.


Menurut Friedman (2006), openness adalah orang yang imajinatif, kreatif, dan
artistik. Kata openness mengacu pada kemampuan untuk bertoleransi, kapasitas untuk
menyerap informasi, fokus.
Seseorang dengan openness yang tinggi memiliki pemikiran yang imajinatif.
Sementara orang dengan openness yang rendah juga menggambarkan orang yang
cupet, konservatif, dan tidak suka perubahan (Goldberg, 1990).

Ciri Kepribadian Lain Yang Relevan Dengan Perilaku Organisasi


 Evaluasi diri.
 Machiavellianisme.
Menganggap bahwa segala sesuatu yang dilakukan demi pemerintahan dan negara,
apapun itu, adalah sah dan baik untuk dilakukan.
 Pragmatis.
Aliran filsafat yang mengajarkan bahwa kebenaran dari segala sesuatu berdasarkan
kepada manfaat yang diberikannya. Sesuatu hal ini dinilai dari kebergunaannya bagi
tindakan manusia untuk kehidupannya. Pernyataannya dapat berbentuk ucapan, dalil
atau teori.
 Narcisisme.
Kualitas kepribadian meliputi berpikir sangat tinggi terhadap diri sendiri, memerlukan
kekaguman, sulit percaya orang lain, dan kurang empati terhadap orang lain.
 Self monitoring.
Bisa menggambarkan sejauh mana presentasi diri mereka sendiri.
 Risk taking.
Suatu situasi dimana individu membuat keputusan yang melibatkan pilihan berbagai
alternatif keinginan yang berbeda, akibat dari pilihan yang tidak pasti tersebut
terdapat kemungkinan diri adanya suatu kesalahan.
 Proaktif.
Mengambil inisiatif dan mampu mengendalikan hidupnya sendiri dan membuat
pilihan menurut nilai, berpikir sebelum bereaksi, sadar bahwa tidak bisa
mengendalikan segala yang terjadi.
Setiap individu punya kepribadian dan nilai.

Nilai

Keyakinan dasar bahwa mode perilaku tertentu atau keadaan akhir keberadaan secara pribadi
atau sosial lebih disukai daripada mode perilaku yang berlawanan atau sebaliknya atau
kondisi keberadaan akhir.

Two sets of values (Rokeach Value Survey)

 Terminal values: kesejahteraan, kebebasan, kesehatan, kedamaian, dll.


Nilai Terminal mengacu pada keadaan akhir yang diinginkan dari keberadaan. Ini
adalah tujuan yang ingin dicapai seseorang selama hidupnya.

 Instrumental values: pengembangan diri, otonomi, ambisi, orientasi tujuan, dll.


Nilai Instrumental mengacu pada mode perilaku yang lebih disukai. Ini adalah mode
perilaku yang lebih disukai, atau cara untuk mencapai nilai-nilai terminal.

Untuk apa kita belajar kepriadian?

Dalam organisasi ini yang sering kali menjadi masalah bagi manajer atau atasan, yaitu atasan
yang tidak mau mengenali kepribadian anggota timnya. Sehingga dia tidak tahu sebenarnya
apa yang menjadi kepentingan anggota timnya.

Person Job Fit

Person-job fit didefinisikan sebagai kesesuaian antara individu dan pekerjaan atau tugas yang
mereka lakukan di tempat kerja.

Ini termasuk kompatibilitas berdasarkan kebutuhan karyawan dan persediaan pekerjaan yang
tersedia untuk memenuhi kebutuhan tersebut, serta tuntutan pekerjaan dan kemampuan
karyawan untuk memenuhi tuntutan tersebut.

Menurut Holland, pekerja bukanlah korban dari lingkungan mereka tetapi secara aktif
mencari lingkungan kerja yang berpotensi kompatibel. Jika kepribadian individu dan
lingkungan kerja sesuai maka individu tersebut akan menikmati pekerjaan dan berkembang
serta tumbuh dalam karir.

Poin kunci dari model ini adalah tampaknya ada perbedaan intrinsik dalam kepribadian di
antara individu, ada berbagai jenis pekerjaan, dan orang-orang di lingkungan kerja yang
kongruen dengan tipe kepribadian mereka harus lebih puas dan lebih kecil kemungkinannya
untuk mengundurkan diri secara sukarela daripada seharusnya orang-orang di pekerjaan yang
tidak sesuai.
Menurut teori John Holland, kebanyakan orang adalah salah satu dari 6 tipe kepribadian;

 Realistic (R)
Pekerjaan yang realistis sering kali melibatkan aktivitas kerja yang mencakup masalah
dan solusi praktis dan langsung. Mereka sering berurusan dengan tanaman, hewan,
dan material dunia nyata seperti kayu, peralatan, dan mesin. Banyak pekerjaan
mengharuskan bekerja di luar dan tidak melibatkan banyak dokumen atau pekerjaan
erat dengan orang lain.
o Suka bekerja dengan hewan, peralatan, atau mesin; umumnya menghindari
kegiatan sosial seperti mengajar, penyembuhan, dan menginformasikan orang
lain.

 Investigative (I)
Pekerjaan investigasi sering melibatkan bekerja dengan ide-ide dan membutuhkan
pemikiran yang luas. Pekerjaan ini dapat melibatkan pencarian fakta dan pemecahan
masalah secara mental.
o Suka belajar dan memecahkan masalah matematika atau sains; umumnya
menghindari memimpin, menjual, atau membujuk orang-orang.

 Artistic (A)
Pekerjaan artistik sering melibatkan bekerja dengan bentuk, desain, dan pola. Mereka
sering membutuhkan ekspresi diri dan pekerjaan dapat dilakukan tanpa mengikuti
seperangkat aturan yang jelas.
o Suka melakukan kegiatan kreatif seperti seni, drama, kerajinan, tari, musik,
atau menulis kreatif; umumnya menghindari aktivitas yang sangat teratur atau
berulang.

 Social (S)
Pekerjaan sosial sering melibatkan bekerja dengan, berkomunikasi dengan, dan
mengajar orang. Pekerjaan ini sering melibatkan membantu atau memberikan layanan
kepada orang lain.
o Suka melakukan sesuatu untuk membantu orang seperti, mengajar, merawat,
atau memberikan pertolongan pertama, memberikan informasi; umumnya
menghindari penggunaan mesin, peralatan, atau hewan untuk mencapai suatu
tujuan.

 Enterprising (E)
Pekerjaan yang giat sering kali melibatkan memulai dan melaksanakan proyek.
Pekerjaan ini dapat melibatkan orang-orang terkemuka dan membuat keputusan.
Terkadang mereka membutuhkan pengambilan risiko dan sering berurusan dengan
bisnis.
o Suka memimpin dan membujuk orang, dan menjual barang dan ide; umumnya
menghindari kegiatan yang memerlukan pengamatan yang cermat dan ilmiah,
pemikiran analitis.

 Conventional (C)
Pekerjaan konvensional sering kali melibatkan prosedur dan rutinitas yang telah
ditetapkan. Pekerjaan ini dapat mencakup bekerja dengan data dan detail lebih dari
sekadar ide. Biasanya, ada garis wewenang yang jelas untuk mengikuti.
o Suka bekerja dengan angka, catatan, atau mesin dalam satu set, cara yang
teratur; umumnya menghindari ambigu, kegiatan yang tidak terstruktur.

Person Organization Fit

 Power distance
Adalah sejauh mana anggota masyarakat mengharapkan kekuasaan untuk tidak
terbagi secara merata. Power distance mengindikasikan adanya kenyataan dalam
masyarakat bahwa kekuasaan dalam institusi atau organisasi didistribusikan secara
tidak merata.

 Individualism vs. Collectivism


o Individualisme mengacu pada masyarakat yang memiliki sedikitikatan antar
individu-individu dan dimana setiap orang diharapkanmengurus dirinya
sendiri dan keluarga dekatnya.
o Collectivism terdapat pada masyarakat dimana orang-orang terintegrasi ke
dalam kelompok yang bersatu dan kepentingan individu berada dibawah
kelompok tersebut.

 Masculinity vc. Femininity


Masculinity dan Feminity berkaitan dengan nilai perbedaan gender yang ada dalam
masyarakat. Masculinity/Femininity dapat dibedakan dengan melihat dari budaya
pada negara tersebut. Dimana masculinity sangat mementingkan keberhasilan
sedangkan feminity sangat mementingkan hubungan antar manusia.

 Uncertainty avoidance
Adalah bagaimana budaya berbeda pada jumlah toleransi yang mereka miliki dari
ketidakpastian.

 Long-term vc. Short-term orientation


o Long Term Orientation adalah individu yang memikirkan masa depan dan
berorientasi kepada ketekunan, tabungan, dan kapasitas adaptasi terhadap
situasi yang selalu berubah-ubah.
o Short Term Orientation akan lebih berorientasi kepada tradisi dan memenuhi
kewajiban sosial.

Anda mungkin juga menyukai