Anda di halaman 1dari 2

Thinker VS Feeler

1) Thinker
Seorang thinking mendasarkan keputusannya berdasarkan pertimbangan logika dan
nalar, tetapi kurang memedulikan perasaan orang lain. Orang dalam tipe ini sangat tegas
dalam memutuskan dan memilih pekerjaan dengan alasan-alasan yang rasional. Sifat tegas ini
tertanam karna ia termotivasi oleh kebutuhan prestasi dan pencapaian sasaran dalam
menyelesaikan suatu pekerjaan dan dalam menghadapi situasi.

Seorang thinking juga apik dalam melihat dan menemukan kesalahan.Dalam


berdiskusi, sering menawarkan banyak solusi. Jika ada yang kurang sepakat, tanpa sungkan ia
menginterupsi atau mengkritik langsung kepada permasalahan. Kritik baginya adalah cara
menuju kemajuan. Dalam membuat kesepakatan, ia pandai bernegosiasi.Selain itu, ia juga
cermat dalam menghitung logika keuntungan dan kerugian, serta puas dengan hasil
keputusannya sendiri.

Seorang thinking juga memiliki hubungan yang baik dengan teman yang satu ide
dengan dirinya. Dalam mengambil kesimpulan, ia selalu merangkaikan dengan sebab-akibat,
melalui pendekatan objektif:benar atau salah. Apa yang salah menurut logika, ia katakan
salah. Sebaliknya, jikaia salah, dengan tegas ia mengakuinya.

Pekerjaan yang cocok untuk seorang thinker adalah konsultan, inspektor, quality
control, programmer. Pekerjaan tersebut memutuhkan daya analisa dan logika yang kuat serta
pemikiran yang rasional.

Posisi yang cocok untuk thinker adalah kepala seksi/kepala bagian, bagian keuangan,
bagian riset dan pengembangan karena dibutuhkan sifat yang tegas dan objektif agar fungsi
kerja dapat berjalan baik

2) Feeler

Sifat feeling mengutamakan kerja yang didasarkan pada keyakinan diri sendiri,
dibandingkan dengan orang lain. Dalam memutuskan suatu hal, seorang feeling sangat
memperhatikan perasaan.Hal ini dilakukan demi menjaga hubungan baik dengan rekan-
rekannya. Ia merasa khawatir jika dirinya dilukai atau melukai perasaan orang lain.Ia sangat
menunjukkan sara empati tinggi kepada orang lain. Dalam pribadinya, muncul tindakan-
tindakan peduli terhadap orang lain. Jika ada orang yang meminta pertolongan, ia tidak
menunda-nunda untuk membantunya.

Dalam obrolan, ia jarang menentang pendapat orang lain, bahkan ia menghindarinya.


Ia juga cenderung mengikuti kesepakatan-kesepakatan hasil obrolan. Terkadang ia menjadi
penengah dalam konflik dan meredam perselisihan di dua pihak.Dalam bertindak, ia
termotivasi oleh kebutuhan untuk dihargai. Dalam mengambil keputusan maupun mengambil
kesimpulan, ia cenderung subjektif.Terkadang ia plin-plan dan kebingungan dalam
mengambil sikap.

Pekerjaan yang cocok untuk feeler adalah HRD, psikolog, lawyer, customer service.
Pekerjaan ini memerlukan sifat subjektif dan juga memerlukan sifat empati pada orang lain

Posisi yang cocok untuk feeler adalah bagian personalia karena posisi tersebut
membutukan nilai empati dan juga sifat tenang yang bisa meredam konflik

Anda mungkin juga menyukai