Jawaban
Jika dua permukaan berada dalam gerakan relatif satu sama lain di bawah pengaruh
tekanan yang diberikan maka gaya yang bekerja pada kedua permukaan yang bersinggungan
tersebut akan menahan gerakan. Sliding Friction, Rounding Friction, Fluid Friction. Contoh
sliding friction misalnya gesekan sepatu dengan tanah, Rounding Friction contohnya bola
biliar yang bergelinding di meja, Fluid Friction misalnya pesawat kertas yang diterbangkan
bergesekan dengan udara.
3. Keausan merupakan fenomena yang terjadi akibat adanya tumbukan antar chain pin
dengan chain link, yaitu lepasnya material dari permukaan chain pin, yang dapat
dipengaruhi oleh faktor pembebanan, panjang lintasan dan sifat dari material tersebut. Ini
berhubungan dengan interaksi permukaan dan lebih spesifik lagi adalah penghilangan
material dari suatu permukaan sebagai hasil dari aksi mekanikal.
Gesekan dan keausan merupakan fenomena yang bergantung pada topografi permukaan (
surface topography)
Jenis keausan ;
Abrasive Wear : Terjadinya pemotongan asperity dari bahan yang lebih lunak
Adhesive Wear : Partikel pada permukaan terlepas karena ada gaya adhesi
Fatique Wear : Partikel-partikel pada permukaan terlepas karena sudah terlalu lama
Erosive Wear : Partikel-partikel permukaan terlepas akibat pengikisan oleh butiran-
butiran padat yang membentur permukaan
Corrosive Wear : Partikel-partikel permukaan terlepas akibat reaksi kimia (oksidasi)
4. Ada dua fungsi bahan pelumas di antaranya fungsi primer dan sekunder.
FUNGSI PRIMER
1. Mengurangi gesekan dan keausan
Mengurangi gesekan dan keausan dilakukan dengan memberikan lapisan (film)
untuk menghindari kontak langsung bagian-bagian mesin yang saling bergesekan
sehingga melindungi permukaan logam yang bersinggungan baik yang meluncur
atau yang menggelinding dari keausan. Ini merupakan fungsi utama dari bahan
pelumas.
FUNGSI SEKUNDER
2. Memindahkan panas
Panas yang timbul akibat pergesekan seperti pada bantalan-bantalan atau roda gigi
dapat dipindahkan oleh minyak pelumas asalkan terjadi aliran minyak yang
mencukupi. Demikian juga panas yang terjadi akibat dari pembakaran. Minyak
pelumas menjadi komponen pendingin dari piston, silinder liner, dan lainnya dari
panas pembakaran Di samping itu, minyak pelumas juga mendinginkan panas akibat
gesekan. Panas yang diserap akan mengakibatkan turunnya viscositas minyak
pelumas.
5. Jenis pelumas gas digunakan untuk melumasi tempat-tempat yang tidak mungkin
dilumasi, karena mempunyai putaran kurang lebih 100.000 rpm. Biasanya diaplikasikan
pada peralatan pembangkit energi nuklir dan beberapa instalasi turbin gas.
6. Untuk melumasi komponen yang sifatnya lebih penting dan rumit seperti mesin,
transmisi dan gardan (diferensial), diperlukan pelumas yang lebih encer ketimbang gemuk.
Pelumas encer yang biasa disebut oli ini dapat bergerak luwes melalui permukaan
komponen yang saling bergesekan.
Selain itu kodisi yang lebih encer ini memastikan setiap permukaanlogam tertutup
pelumas Oli untuk mesin lebih encer dari pada yang digunakan pada roda gigi (transmisi,
gardan). Ini dimaksudkan agar pelumas dapat disirkulasi melalui saluran-saluran kecil dan
sempit dalam mesin dengan lancar. Sedangkan pada roda gigi, pelumas disirkulasi dengan
bantuan putaran roda gigi itu sendiri. Dengan tingkat kekentalan tinggi tinggi pelumas
terangkat oleh gerigi roda, dan pelumas yang kental dapat meredam suara gesekan lebih
baik.
Oli Mineral
Berbeda dengan oli sintetik, oli mineral pada dasarnya merupakan produk atau varian
yang berasal dari minyak bumi. Oli mineral merupakan hasil turunan dari proses
penyulingan fraksional minyak bumi. Oli jenis ini terdiri dari unsur alam seperti alkaline
dan cyclic paraffin. Sebelum ditemukan pengembangan oli sintetik, oli mineral sempat
mendominasi pasar pelumas mesin.
Harganya yang cukup mahal (2-4 kali lipat harga oli mineral)
1. Saat mesin (piston dan blok piston) dalam keadaan baru dianjurkan untuk
menggunakan oli mineral. Struktur molekul oli mineral yang tidak rata dapat
membuat komponen dan suku cadang mobil saling menggikis satu sama lain
sehingga komponen mesin baru bisa bertaut dengan pas dan beradapatasi dengan
mekanisme.
2. Harganya yang jauh lebih murah dibandingkan oli sintetik
Kesimpulan
Oli sintetik selalu disarakan untuk mesin dengan teknologi terbaru (turbo,
supercharger, DOHC, dll) yang membutuhkan sistem pelumasan yang lebih baik (racing)
dimana celah antar part lebih sempit (presisi). Pada mesin dengan'spesifikasi tinggi' inilah
fitur oli sintetik dibutuhkan secara optimal. Karena pembuatan komponen mesin dibuat
dengan presisi tinggi, mesin jenis ini juga tidak memerlukan masa adapatasi antar
komponen, sehingga tidak dibutuhkan lagi oli mineral saat mesin masih baru.
Jadi jika Anda mengunakan mesin kendaraan produksi 2001 keatas disarankan untuk
memilih oli sintetik sebagai pelumas kendaraan Anda, baik itu oli semi sintetik (campuran
dengan oli mineral) atau oli full-sintetik.
8. Pelumas gemuk
Merupakan pelumas berbentuk padat atau setengah padat tetapi lembut. Terdiri dari
minyak mineral tebal ditambah dengan sabun logam. Kadang-kadang minyak mineral
ditambah bahan-bahan kimia lain agar tidak terjadi pemisahan antara minyak dengan
sabunnya. Bagian yang diberi gemuk biasanya tidak memerlukan lagi diberi gemuk sampai
saat turun mesin atau dapat juga diberi lagi secara periodic.
DISUSUN OLEH :