1. Keausan adalah hilangnya bahan dari suatu permukaan atau
perpindahan bahan dari permukaannya ke bagian yang lain atau bergeraknya bahan pada suatu permukaan.
I. JENIS-JENIS KEAUSAN
Keausan Abrasif ( Abrasive wear )
Terjadi bila suatu partikel keras (asperity) dari material tertentu meluncur pada permukaan material lain yang lebih lunak sehingga terjadi penetrasi atau pemotongan material yang lebih lunak. Keausan fatik Keausan ini terjadi akibat interaksi permukaan dimana permukaan yang mengalami beban berulang akan mengarah pada pembentukan retak-retak mikro. Keausan Oksidasi/Korosif ( Corrosive wear ) Proses kerusakan dimulai dengan adanya perubahan kimiawi material di permukaan oleh faktor lingkungan. Keausan Erosi ( Erosion wear ) Proses erosi disebabkan oleh gas dan cairan yang membawa partikel padatan yang membentur permukaan material. Keausan adhesive ( Adhesive wear ) Terjadi bila kontak permukaan dari dua material atau lebih mengakibatkan adanya perlekatan satu sama lainnya ( adhesive ) serta deformasi plastis dan pada akhirnya terjadi pelepasan / pengoyakan salah satu material.
Keausan terjadi di karenakan oli yang kurang bagus membuat
silinder bore-nya cacat, sehingga berdampak pada usia piston. Terjadi penumpukan kerak atau kotoran di dalam sehingga ring piston tidak berkembang dan juga penggantian oli yang kurang rutin atau sering telat mengakibatkan kerusakan pada dpiston dan piston tersebut. Cara mengatasi kerusakan tersebut dengan penggantian oli mesin secara berkala dan memakai oli asli. Menggunakan part yang asli sesuai dari dealer. Memasang piston atau ring piston harus sesuai atau pas, serta korteran harus lurus sehingga membuat diameter cylinder comp sejajar dengan piston. Contoh piston yang rusak Contoh penyebab piston haus :
2. 1) Karter adalah tempat menampung minyak pelumas yang
akan di sirkulasikan oleh pompa oli dan juga sebagai tempat pengendapan oli yang kotor. 2) Saringan Kasar adalah saringan oli di pasangkan pada saluran masuk pompa berfungsi menyaring benda kasar. 3) Pompa Oli adalah menghisap dan menekan minyak pelumas ke bagian mesin yang memerlukan pelumasan. 4) Katup Pelepas atau Katup Pengatur Tekanan adalah ketika pompa oli digerakkan oleh mesin, maka tekanan oli akan naik, semakin tinggi kecepatan maka tekanan oli akan berlebihan dan hal ini bisa menyebabkan kebocoran pada seal-seal oli.
5) Saringan oli adalah komponen pada sistem pelumas
yang berfungsi untuk menyaring kotoran-kotoranhalus pada oli agar tidak merusak bearing dan bagian-bagian mesin yang presisi. 6) Katup by pass berfungsi untuk menjamin sistem pelumasan tetap mengalir sewaktu saringan halus tersumbat. 7) Sakelar Tekanan jika tekanan oli kurang dari yang ditentukan, maka oli tidak akan bersirkulasi dengan baik dan dapat mengakibatkan komponen mesin bermasalah karena tidak dilumasi. 8) Oil jet ini berfungsi penting untuk pelumasan piston bagian bawah dan liner silinder. Cara kerja Prinsip kerja pelumasan tekan di kendaraan adalah ketika oli pelumas berada di dalam karter, kemudian oli tersebut masuk melewati filter atau saringan kasar , kemudian oli di pompa oleh pompa penekan dan melewati lubang-lubang yang terletak di poros engkol sambil melumasi bagian tersebut dan termasuk juga dinding silinder. Sebelum oli ke komponen mesin bagian atas, oli terlebih dahulu masuk ke dalam filter halus agar oli benar-benar bersih dari kotoran. Tekanan oli akan membuat saklar oli bekerja sehingga lampu peringatan oli akan padam (yang menandakan bahwa sistem oli bekerja dengan baik dalam melumasi mesin). Setelah itu oli mengalir ke kepala silinder dan melumasi komponen pada kepala silinder, kemudian setelah semua komponen terlewati (dilumasi) maka oli kembali ke karter. Siklus tersebut akan berjalan terus menerus selama mesin dalam keadaan hidup. 3. Singlegrade Oil adalah oli yang hanya bisa di pakai pada satu kondisi cuaca sedangkan Multigrade Oil adalah oli yang bisa di pakai dalam dua kondisi cuaca.
Contoh dari kedua jenis
Oli Single Grade
Saat awal oli diproduksi, jenis kekentalan
yang tersedia hanya single grade, atau satu jenis. SAE 40 misalnya. Oli ini memiliki tingkat kekentalan yang tetap, dalam kondisi dingin maupun panas. Oli ini cocok untuk berkendara di wilayah dengan kondisi udara stabil dan tidak macet.
Oli Multi Grade
Seiring perkembangan dan kondisi jaman,
maka diproduksilah Oli Multi Grade. SAE 15 W40 misalnya. Oli jenis ini memiliki dua tingkat viskositas: 15 Pada saat suhu dingin 40 Pada saat suhu panas Jadi Oli Multigrade diciptakan untuk memudahkan proses penghidupan mesin saat suhu masih dingin, dan meningkat saat suhu memanas.