Anda di halaman 1dari 6

NAMA : FERLIALDES MANGALIK

NIM : 19641102
KELAS : 6D
UAS TRIBOLOGI

1. Keausan adalah hilangnya bahan dari suatu permukaan atau


perpindahan bahan dari permukaannya ke bagian yang lain atau
bergeraknya bahan pada suatu permukaan.

I. JENIS-JENIS KEAUSAN

 Keausan Abrasif ( Abrasive wear )


Terjadi bila suatu partikel keras (asperity) dari material tertentu meluncur
pada permukaan material lain yang lebih lunak sehingga terjadi penetrasi
atau pemotongan material yang lebih lunak.
 Keausan fatik
Keausan ini terjadi akibat interaksi permukaan dimana permukaan yang
mengalami beban berulang akan mengarah pada pembentukan retak-retak
mikro.
 Keausan Oksidasi/Korosif ( Corrosive wear )
Proses kerusakan dimulai dengan adanya perubahan kimiawi material di
permukaan oleh faktor lingkungan.
 Keausan Erosi ( Erosion wear )
Proses erosi disebabkan oleh gas dan cairan yang membawa partikel
padatan yang membentur permukaan material.
 Keausan adhesive ( Adhesive wear )
Terjadi bila kontak permukaan dari dua material atau lebih
mengakibatkan adanya perlekatan satu sama lainnya ( adhesive ) serta
deformasi plastis dan pada akhirnya terjadi pelepasan / pengoyakan salah
satu material.

 Keausan terjadi di karenakan oli yang kurang bagus membuat


silinder bore-nya cacat, sehingga berdampak pada usia piston.
Terjadi penumpukan kerak atau kotoran di dalam sehingga ring
piston tidak berkembang dan juga penggantian oli yang kurang
rutin atau sering telat mengakibatkan kerusakan pada dpiston
dan piston tersebut.
 Cara mengatasi kerusakan tersebut dengan penggantian oli
mesin secara berkala dan memakai oli asli. Menggunakan part
yang asli sesuai dari dealer. Memasang piston atau ring piston
harus sesuai atau pas, serta korteran harus lurus sehingga
membuat diameter cylinder comp sejajar dengan piston.
 Contoh piston yang rusak
Contoh penyebab piston haus :

2. 1) Karter adalah tempat menampung minyak pelumas yang


akan di sirkulasikan oleh pompa oli dan juga sebagai tempat
pengendapan oli yang kotor.
2) Saringan Kasar adalah saringan oli di pasangkan pada
saluran masuk pompa berfungsi menyaring benda kasar.
3) Pompa Oli adalah menghisap dan menekan minyak
pelumas ke bagian mesin yang memerlukan pelumasan.
4) Katup Pelepas atau Katup Pengatur Tekanan adalah
ketika pompa oli digerakkan oleh mesin, maka tekanan oli
akan naik, semakin tinggi kecepatan maka tekanan oli akan
berlebihan dan hal ini bisa menyebabkan kebocoran pada
seal-seal oli.

5) Saringan oli adalah komponen pada sistem pelumas


yang berfungsi untuk menyaring kotoran-kotoranhalus pada
oli agar tidak merusak bearing dan bagian-bagian mesin yang
presisi.
6) Katup by pass berfungsi untuk menjamin sistem
pelumasan tetap mengalir sewaktu saringan halus tersumbat.
7) Sakelar Tekanan jika tekanan oli kurang dari yang
ditentukan, maka oli tidak akan bersirkulasi dengan baik dan
dapat mengakibatkan komponen mesin bermasalah karena
tidak dilumasi.
8) Oil jet ini berfungsi penting untuk pelumasan piston
bagian bawah dan liner silinder.
 Cara kerja
Prinsip kerja pelumasan tekan di kendaraan adalah ketika oli
pelumas berada di dalam karter, kemudian oli tersebut masuk
melewati filter atau saringan kasar , kemudian oli di pompa
oleh pompa penekan dan melewati lubang-lubang yang
terletak di poros engkol sambil melumasi bagian tersebut dan
termasuk juga dinding silinder. Sebelum oli ke komponen
mesin bagian atas, oli terlebih dahulu masuk ke dalam filter
halus agar oli benar-benar bersih dari kotoran. Tekanan oli
akan membuat saklar oli bekerja sehingga lampu peringatan
oli akan padam (yang menandakan bahwa sistem oli bekerja
dengan baik dalam melumasi mesin). Setelah itu oli mengalir
ke kepala silinder dan melumasi komponen pada kepala
silinder, kemudian setelah semua komponen terlewati
(dilumasi) maka oli kembali ke karter. Siklus tersebut akan
berjalan terus menerus selama mesin dalam keadaan hidup.
3. Singlegrade Oil adalah oli yang hanya bisa di pakai pada satu
kondisi cuaca sedangkan Multigrade Oil adalah oli yang bisa
di pakai dalam dua kondisi cuaca.

 Contoh dari kedua jenis


Oli Single Grade

Saat awal oli diproduksi, jenis kekentalan


yang tersedia hanya single grade, atau satu jenis. SAE 40
misalnya.
Oli ini memiliki tingkat kekentalan yang tetap, dalam kondisi
dingin maupun panas. Oli ini cocok untuk berkendara di
wilayah dengan kondisi udara stabil dan tidak macet.

Oli Multi Grade

Seiring perkembangan dan kondisi jaman,


maka diproduksilah Oli Multi Grade. SAE 15 W40 misalnya.
Oli jenis ini memiliki dua tingkat viskositas:
 15 Pada saat suhu dingin
 40 Pada saat suhu panas
Jadi Oli Multigrade diciptakan untuk memudahkan proses
penghidupan mesin saat suhu masih dingin, dan meningkat
saat suhu memanas.

Anda mungkin juga menyukai