Anda di halaman 1dari 53

Orang2

yang
menghargai
hubungan
dengan saya

Orang-orang yang
menghormati saya

Orang-orang yang
bersahabat dengan saya

Orang-orang yang menyukai saya

Orang-orang yang mengetahui nama saya

Orang-orang yang tidak mengetahui nama saya


 Niat yang tulus
 Komitmen yang kuat
 Berwawasan luas tetapi tidak menggurui
 Kendalikan emosi
 Jujur dan lurus
 Bersikap obyektif
 Semangat dan kegigihan
 Kerelaan untuk berbagi
 Dengarkan orang lain dengan seksama
 Berusahalah memahami orang lain dari sudut pandang
mereka
 Lakukan hal-hal yang sifat tidak mementingkan diri
 Caritahu tentang apa kesulitan dan kebutuhan orang lain,
lalu bantulah mereka
Piramida
hubungan

Landasan

Kepedulian dan perhatian yang tulus pada


sesama. Apa yang saya pikirkan tentang
orang lain. Apa yang saya pikirkan
tentang diri saya
1 Integrated Development/ Pembangunan Terpadu
2 Confronting Structural Disadvantage/Konfrontasi dg Kebatilan Struktural
3 Human Rights/ Hak Asasi Manusia
4 Sustainability/ Keberlanjutan
5 Empowerment/ Pemberdayaan
6 The Personal and the Political/ Pribadi dan Politik
7 Community Ownership/ Kepemilikan Komunitas
8 Self-Reliance/ Kemandirian
9 Independence from the State/ Tidak Tergantung pada Pemerintah
10 Immediate Goals and Ultimate Vision/ Tujuan dan Visi
11 Organic Development/ Pembangunan bersifat Organik
12 The Pace of Development/ Kecepatan Gerak Pembangunan
13 External Expertise/ Keahlian Pihak Luar
14 Community Building/ Membangun Komunitas

15 Process and Outcomes/ Proses dan Hasilnya

16 The Integrity of the Process/ Keterpaduan Proses

17 Non-Violance/ Tanpa kekerasan

18 Inclusiveness/ Inklusif

19 Consensus/ Konsensus

20 Co-operation/ Kerja Sama

21 Participation/ Partisipasi

22 Defining Need/ Mendefinisikan Kebutuhan


Lakukan Jangan Lakukan

Jadilah percaya diri  Mengkritik, mencaci-maki, atau


Tersenyum membanding-bandingkan
Buatlah orang lain merasa penting Menghakimi
Perlakukan mereka dengan istimewa Terlalu cemas
Jaga kontak mata Memiliki pandangan yang jelalatan
Terkesan pada orang lain Mencoba membuat orang lain terkesan
Dengarkan dengan saksama Menyela pembicaraan orang lain
Networking Coordination

Team
Partnership
Cooperation Collaboration
Pemerintah

Pengusaha Perbankan
Besar (CSR)

Kemitraan
Terpadu

Elemen
Lembaga
Pengusaha
Masyarakat/
Kecil
Stakeholder
(Bantuan)
Lokal
Perguruan
Tinggi/
Para Ahli
Keterbukaan Rendah dihubungkan Keterbukaan Tinggi dihubungkan
dengan………. dengan……….

 Terfokus pada posisi sekarang dan  Imajinatif dan kreatif


saat ini

 Memilih rutinitas dan yang sudah  Inovatif & variasi dg hal-hal baru
lazim

 Memiliki sedikit ketertarikan  Memiliki banyak ketertarikan

 Memilih hal-hal yang konvensional  Memilih hal-hal yang orisinil

 Tidak percaya pada emosi  Menghargai emosi

 Dogmatis  Fleksibel
Kehati-hatian Rendah dihubungkan Kehati-hatian Tinggi dihubungkan
dengan………. dengan……….
 Spontan & Tidak teliti  Metodis, Logis & Sistematis

 Tidak teratur  Teratur

 Terlambat  Tepat waktu

 Tidak bertanggung-jawab  Patuh &Bertanggung Jawab

 Tidak metodis & tidak ambisius  Disiplin untuk berhasil

 Tidak dapat diandalkan  Dapat diandalkan (Tangguh)

 Menunda-nunda tugas/pekerjaan  Gigih


Ekstrover Rendah dihubungkan Ekstrover Tinggi dihubungkan
dengan………. dengan……….
 Penyendiri, enjoy dg diri sendiri • Suka berkelompok

 Tidak suka mendekati orang lain • Ramah pada orang lain

 Sangat tertutup • Terbuka tapi Tegas

 Bukan penyuka tantangan • Memerlukan motivasi/respon balik

 Bukan penggembira • Mudah beremosi positif

 Memilih langkah yang tenang • Energik

 Tidak peduli • Cenderung mendominasi


Penerimaan Rendah dihubungkan Penerimaan Tinggi dihubungkan
dengan………. dengan……….
o Skeptic  Mempercayai orang lain

o Punya perasaan lebih unggul  Rendah hati

o Berhati-hati secara berlebihan  Jujur, terus terang

o Arogan  Sangat ingin tunduk pada otoritas

o Tidak kooperatif  Kooperatif

o Objektif, tapi cenderung kejam  Mementingkan orang lain dan sabar

o Agresif  Tidak suka konfrontasi

o Kompetitif  Mengorbankan diri sendiri


Tingkat Neurotisme Rendah Tingkat Neurotisme Tinggi
dihubungkan dengan………. dihubungkan dengan……….
 Kalem o Mudah kecewa

 Tidak mengenal takut o Gelisah

 Tidak emosional o Mudah marah

 Ulet dan tabah o Mudah depresi

 Mampu menangani stress o Mudah stress

 Tahan pada godaan o Menuruti kata hati/sentimentil

 Tidak/kurang mawas diri o Gugup dalam situasi sosial


 Manajer ; seseorang yang memiliki kemampuan
mengorganisir dan mengarahkan orang lain dan bertanggung
jawab atas pekerjaan untuk mencapai tujuan organisasi.
 Indikator pencapaian tujuan dapat diukur, al, dengan
1) indikator keuangan, 2) indikator kebahagiaan, 3) indikator
ekonomi makro/mikro, 4) indikator kualitas produk, 5)
indikator penjualan, 6) indikator SDM
 Karakteristik manajer, al ;
1) mendefinisikan tujuan secara jelas,
2) secara periodik mengecek progres pencapaian tujuan,
3) mampu memetakan permasalahan, kendala, tantangan
dan peluang,
4) Mampu membuat keputusan secara tepat dan cepat.
Leader (pemimpin); pribadi yang memiliki kecakapan dan
kelebihan tertentu sehingga mampu mempengaruhi orang
lain untuk bersama-sama melakukan aktifitas tertentu demi
mencapai suatu tujuan.
Leader, berasal dari kata “LEAD”, yang bermakna ;
L = Loyalitiy,
E = Educate,
A = Advice,
D = Dicipline.
Pemimpin, harus berfikir secara analitis dan konseptual,
Pemimpin, harus mampu membuat keputusan di saat sulit
secara tepat,
Pemimpin adalah mediator.
Manajer Leader

Adminsitrasi Inovasi

Mempertahankan/memelihara Mengembangkan

Mengandalkan kontrol Menginspirasi orang lain

Orientasi jangka pendek Orientasi jangka panjang

Menanyakan bagaimana & kapan Menanyakan apa dan kenapa

Menerima status quo Melakukan perubahan

Melakukan hal dengan benar (cara) Melakukan hal yang benar (visioner)
Manajemen berhubungan dg usaha menanggulangi
kompleksitas; kepemimpinan menanggulangi perubahan,
 Manajemen berkaitan dg perencanaan & penganggaran
utk mengatasi kompleksitas; kepemimpinan mengenai
penentuan arah perubahan melalui pembentukan visi,
 Manajemen mengembangkan kemampuan untuk
melaksanakan rencana melalui pengorganisasian dan
penyusunan staf; kepemimpinan mengarahkan orang
agar berusaha maksimal melaksanakn rencana,
 Manajemen menjamin pencapaian rencana melalui
pengendalian dan pemecahan masalah; kepemimpinan
memotivasi dan mengilhami orang agar berusaha
maksimal melaksanakan rencana.
 Manajer mengelola ; pemimpin melakukan inovasi,
 Managers are copies ; leader are originals,
 Manajer memelihara ; pemimpin mengembangkan,
 Manejer berfokus pada sistem dan struktur ; pemimpin
berfokus pada manjusia,
 Manajer mengandalkan pengendalian ; pemimpin
mengilhami,
 Manajer menggunakan pandangan jangka pendek ;
pemimpin berorientasi jangka panjang,
• Manajer menekankan aspek bagaimana & kapan ; pemimpin
menekankan aspek apa dan mengapa,
• Manajer menerima status quo ; pemimpin merubahnya,
• Manajer melakukan sesuatu dg benar (to things right);
pemimpin melakukan sesuatu yg tepat (do the right things)
Pemimpin

Kepemimpinan
Staf/ Anggota
Organisasi
Struktur &
Organisasi
Budaya
Mitos #1
“Seorang pemimpin dilahirkan, bukan terbentuk melalui
latihan. Seorang pemimpin semata-mata karena bakat yang
diwarisinya lewat garis keturunan”.

Mitos #2
“Ilmu dan seni kepemimpinan hanya dibutuhkan oleh mereka
yang memiliki anak buah dan memegang jabatan”.

Mitos #3
“Kepemimpinan adalah sesuatu yang terlalu rumit untuk
dipelajari dan hanya bisa diperoleh lewat pengalaman
pribadi”.
Stephen J. Sampson (2011):
 Physicality / Aspek Fisik
Penampilan fisik yang terlihat, terdengar, & tercium, yang akan mempengaruhi
persepsi orang lain tentang kemampuan kepemimpinan kita.
 Intellectuality/ Aspek Intelektual
Kemampuan kita untuk mengola cara berfikir sehingga bisa memberikan
pengaruh yang lebih efektif kepada orang lain.
 Emotionality/ Aspek Emosional
Kemampuan untuk mengelola emosi pribadi & emosi orang lain sehingga
pengaruh yang kita berikan bisa optimal.
 Sociability/ Aspek Kemampuan Sosial
Kemampuan untuk membangun jaringan sosial sebagai modal untuk
melebarkan pengaruh yang dimiliki.
 Personality/ Aspek Personal
Kesadaran tentang hakikat diri serta visi misi pribadi yang akan diemban &
disebarluaskan kepada orang lain.
 Moral Ability/ Aspek Moral
Kesadaran untuk menjaga integritas moral sehingga pengaruh yang diberikan
kepada orang lain menjadi sustainable (berefek jangka panjang).
 Modal sosial didefinisikan sebagai suatu sistem yang
mengacu kepada nilai atau hasil dari organisasi sosial &
ekonomi, seperti pandangan umum (world-view),
kepercayaan (trust), pertukaran timbal-balik
(reciprocity), pertukaran ekonomi & informasi
(information & economic exchange), kelompok-
kelompok formal formal & informal (formal & informal
group), serta asosiasi-asosiasi yang melengkapi modal-
modal lainnya (fisik, manusiawi, budaya) sehingga
memudahkan terjadinya tindakan kolektif, pertumbuhan
ekonomi, dan pembangunan (Colletta & Cullen, 2000)
Komunitas
Desa
LSM
Kecamatan
Kabupaten-Kota

Provinsi

Pusat
1. Integrasi
(Integration)

2. Pertalian
4. Sinergi Modal (Linkage)
(Sinergy) Sosial

3. Integrasi
Organisasional
(Organizational
Integrity)
Tingkat Internasional
Tingkat Nasional (Pusat)
Tingkat Provinsi
Tingkat Kabupaten/Kota
Tingkat Kecamatan
Tingkat Lokalitas
(Sekumpulan komunitas yang memiliki relasi sosial-ekonomi, biasanya ditandai
dg interaksi yang berpusat pada sekitar “market town”. Level ini dapat
dihubungkan dengan tingkat kecamatan dimana suatu “market town” sebagai
pusat kecamatan).
Tingkat Komunitas
Bisnis (Unit pemukiman yang secara sosial-ekonomi sudah mantap, tetapi terbatas pd
Lokal wilayah kecdil, biasanya merujuk pada desa/kampung)
Tingkat Kelompok
(Suatu unit kesatuan identifikasi diri dari orang-orang dengan interest yang
sama, seperti kesamaan pekerjaan, umur, gender, etnis, terhimpun dalam suatu
kawasan yang kecil/terbatas)

Tingkat Rumah Tangga


Tingkat Individu
T E A M

Together : Every: More/ Miracle:


Achieves:
bersama- setiap lebih banyak/
pencapaian
sama orang keajaiban

Networking & Relationship


 Pemikiran dua orang atau lebih cenderung lebih baik dan
komperehensip daripada pemikiran satu orang,
 Konsep sinergi, yaitu hasil kerja keseluruhan (tim) yg saling
melengkapi, jauh lebih baik daripada hasil kerja sendiri
(individual),
 Anggota tim dapat saling mengenali & memahami dan saling
percaya sehingga masing-masing dapat saling membantu dan
melengkapi,
 Kerjasama tim dapat menciptakan terbangunnya komunikasi
konstruktif untuk memperkuat organisasi,
 Tim yang kompak dapat mempengaruhi/mengoreksi policy
top leader/manajer yang dinilai tidak sesuai dengan tujuan
(visi) organisasi.
 Kerjasama tim dapat membentuk branding dan mengangkat
image sehingga menambah kepercayaan publik/mitra kerja
terhadap kinerja organisasi.
No Jenis Gaya Karakteristik

Anggota tim yang berorientasi TUGAS; senang memberi


1 Kontributor informasi teknis & data kepada tim; mendorong tim
menetapkan standar kinerja yang tinggi dengan sumber daya
yang ada secara bijak. (Tangguh dan dapat diandalkan).
Anggota yang diarahkan oleh sasaran yang memandang
2 Kolaborator VISI, MISI/sasaran tim sebagai hal yang utama; tetapi
fleksibel terhadap gagasan baru dan bisa berbagi
perhatian/penghargaan kepada publik dengan sesama
anggota tim lain. (Mudah bergaul dan terbuka).
Anggota yang berorientasi pada PROSES ; pendengar yang
3 efektif; fasilitator dalam membangun partisipasi; aktif utk
Komunikator resolusi konflik, pembangun konsensus, pembangun iklim
yang informal, cenderung santai. (Orang yang positif).
Anggota yang mempertanyakan TUUJUAN/TARGET,
4 Pemikir & METODE, & ETIKA; siap berbeda pendapat dengan
Petarung pemimpin & yang lain; mendorong tim nengambil risiko
yang dipikirkan dengan baik. (Visioner dan Optimistis)
Bisa dipercaya, bertanggung-jawab, terorganisasi,
Kontibutor efisien, logis, jelas, relevan, pragmatis, sistematis,
mahir & cakap.

Kooperatif, fleksibel, percaya diri, futuristik,


Kolaborator konseptual, akomodatif, dermawan, terbuka, visioner
& imajinatif.

Suportif, pemberi semangat, santai, bijak, suka


Komunikator membantu, ramah, sabar, informal, pertimbangan &
spontan.

Terus terang, etis, kritis, jujur, mengatakan apa


Pemikir /
adanya, terang-terangan, mengambil prinsip, tulus,
Petarung
petualang, & berani.
Sinergisitas hanya terwujud jika tim menyadari
bahwa mereka harus:

Individual
Mandiri tetapi
secara Tim
Saling Memiliki
Ketergantungan

Menghargai
Perbedaan: Menganalisis
kepribadian, bidang
sikap dan kekuatan
persepsi
Production
People Centered
Centered
Development
Development

 Sentralisasi  Desentralisasi
 Mobilisasi  Patisipasi
 Penaklukan Pemberdayaan
 Eksploitasi Pelestarian
 Hubungan Fungsional Jejaring Sosial
 Nasional/Global Teritorial
 Ekonomi Konvensional Keswadayaan Lokal
 Generalisasi Kearifan Lokal

Unsustainable Sustainable
 Prinsip dasar CBD adalah ; 1) mempertahankan eksistensi
komunitas dg orientasi keuntungan (ekonomi) bersama, 2)
memaksimalkan partisipasi, 3) menjaga keseimbangan
pembangunan fisik dan non fisik, 4) memaksimalkan
resources lokal, 5) memfungsikan diri sbg “catalist”
(penghubung) antara pemerintah lokal (local government) dg
masyarakat.
 Lokalitas dibangun atas ikatan sosial teritorial,
 Lokalitas dibangun atas dasar profesi,
 Lokalitas dibangun atas dasar jejaring sosial (social
networking),
 Otonomi Daerah dimaksudkan sbg model pembangunan dg
memanfaatkn berbagai sumberdaya lokal untuk kepentingan
dan kesejahteraan masyarakat di daerah tsb.
Community Based Development Local Government Policies

Tingkat Kecamatan Tingkat Provinsi

“dialektis”
Tingkat Tingkat
Komunitas Kabupaten/Kota
(Desa/ Kampung (Otonomi)

“keseimbang
an dinamis”

Tingkat Kelompok Tingkat Kecamatan


Holistic Integrated
Approach
Community Human
involvement Right
&
developmentOrganizational

The
Labor
Environ- Government Practices
ment

Government
Consumer Fair
Practices Operating
Practices

Interdependence
Tahapan Clarity Philanthropy Corporate
Citizenship

Motivasi Agama, tradisi, Norma, etika, & hukum Pencerahan diri &
adat universal, redistribusi rekonsiliasi dengan
kekayaan ketertiban sosial

Misi Mengatasi masalah Mencari & mengatasi akar Memberikan


sesaat masalah kontribusi kepada
masyarakat

Pengelolaan Jangka pendek, Terencana, terorganisir, Terinternalisasi, dalam


menyelesaikan terprogram kebijakan perusahaan
masalah sesaat

Pengorganisasian Kepanitiaan Yayasan (dana abdi), Keterlibatan dalam


profesional pendanaan

Penerima Manfaat Orang miskin Masyarakat luas Masyarakat luas &


perusahaan

Kontribusi Hibah sosial Hibah pembangunan Hibah & keterlibatan


sosial

Inspirasi Kewajiban………………………………………………………………Kepentingan bersama

Sumber: Zaidi, 2003


Prinsip Penjelasannya
Akuntabilitas Terkait tanggung jawab perusahaan terhadap efek yang
ditimbulkan CSR pada lingkungan masyarakat.
Transparansi Terkait Pengorganisasian tanggung jawab sosial perusahaan
harus transparan dalam pengambilan keputusan .
Perilaku etis Terkait sifat yang harus dimiliki dalam aktifitas perusahaan
dalam tanggung jawab sosial perusahaan, yaitu kejujuran.
Respek terhadap Terkait bagaimana organisasi menghargai,
kebutuhan mempertimbangkan dan merespon kepentingan setiap
stakeholder stakeholder dalam aktifitas tanggung jawab sosial
perusahaan.
Respek terhadap Terkait bahwa setiap tanggung jawab sosial perusahaan harus
peraturan hukum mengikut hukum yang berlaku.
Respek terhadap Terkait kegiatan CSR yang dilakukan tidak boleh melewati
norma perilaku norma yang ada di dunia internasional
internasional
Respek terhadap HAM Terkait kegiatan CSR, maka harus menghargai HAM serta
mengakui & menyadari pentingnya HAM
Program Kebijakan
CSR 1 CSR
2 Partisipasi

Partisipasi Partisipasi

Masyarakat Pemerintah
Respon Swadaya
Masyarakat 2 Masyarakat 1 Perusahaan
8 Kontrol Warga Negara

7 Delegasi Kewenangan Kekuatan warganegara


(citizen power)
6 Kemitraan

5 Placation/ Menenangkan

4 Konsultasi Tokenisme

3 Informasi

2 Terapi/Treatment
Non-Partisipasi
1 Manipulasi

Sumber: Arnstein, 2007


ADVOKASI MENGORGANISASI
KOMUNITAS

KOMUNIKASI,
INTERAKSI,
EDUKASI, ADVOKASI

PENGEMBANGAN PENGEMBANGAN
KAPASITAS JARINGAN
 Latar belakang TQM ; standar kualitas hidup AS paling
tinggi di dunia utk jangka waktu 100 th, sejak 1900an,
 Tahun 1911, Frederick W Taylor mempublikasikan bukunya
“The Principles of Scientific Management” yg melahirkan
berbagai teknik studi & gerak,
 Tahun 1931, Walter A. Shewhart, memperkenalkan “Economic
Control of Quality of Manufactured Products”,
 Th 1941-1989, berbagai karya dan eksperimen yang
berorientasi pada formulasi pencapaian kualitas manajemen
dihasilkan,
 Tahun 1993, Total Quality Aproach diajarkan di hampir
selutuh universitas di AS.
 Definisi : TQM merupakan suatu pendekatan dalam
menjalankan usaha yang selalu berupya untuk
memaksimalkan daya saing organisasi melalui perbaikan
terus-menerus atas produk, jasa/layanan, manusia (SDM),
proses dan lingkungannya.
Strategic
Planning Scientific
Management
New
Leadership
Theory
Group
Dynamics

Corporate
Culture

TOTAL
QUALITY Training &
MANAGEMENT Development
Organizations
Development

Achievment
Motivation
Socio- Theory
technical
Systems
Employee
LinkingPin
Imvolvement
Organizations

Management Theories and Practices Contributing to TQM


(Scmid & Finnigan, 1992: 14)
 Fokus pada Pelanggan/mitra kerja,
 Obsesi terhadap Kualitas,
 Pendekatan Ilmiah,
 Komitmen Jangka Panjang,
 Kerjasama Tim (Teamwork),
 Perbaikan Sistem Secara Berkesinambungan,
 Pendidikan dan Pelatihan,
 Kebebasan yang Terkendali,
 Kesatuan Tujuan,
 Adanya Keterlibatan dan pemberdayaan mitra/
tim/staf/karyawan dan secara berkesinambungan.
 Kepuasan Pelanggan ; makna kepuasan diperluas dan lebih
diarahakan pada nilai (value) suatu produk. Pelanggan, dapat
dipilah menjadi internal dan eksternal. Masing-masing
memiliki standar kualitas dan kepuasan yang berdeba.
 Respek terhadap Setiap Orang ; setiap orang yang terlibat
dalam usaha, dipahami dan diposisikan sbg individu yang
memiliki talenta dan kreatifitas. TQM memahami staf (tim)
sbg sumberdaya perusahaan yg sangat berharga.
 Manajemen Berdasar Fakta ; maksudnya, setiap keputusan
selalu didasarkan atas data, bukan sekedar perasaan (feeling).
Karenanya TQM menekankan pd ; 1) prioritisasi
(prioritization),dan 2) variabilitas kinerja.
 Perbaikan Berkesinambungan ; proses ini menerapakn
konsep PDCA (plan-do-check-act).
TRILOGI KUALITAS

Perencanaa
n Kualitas
(Quality
Planning)

Trilogi
Kualitas

Perbaikan
Pengendalia
Kualitas
n Kualitas
(Quality
(Quality
Improvement
Control)
)
 Quality planning ; suatu proses mengidentifikasi kebutuhan
pelanggan/segmen market/mitra, yang diproyeksikan akan
menggunakan/menyampaikan produk dan jasa secara tepat dan
kemudian mentransfer pengetahuan tsb ke seluruh mitra dan
jaringan.
 Quality control ; suatu proses penjaminan kualitas produk
(performa produk), kualitas jasa dan layanan yang dilakukan secara
teliti, sistematis, terukur, sesuai dengan kebutuhan pelanggan/mitra
kerja. Jika ternyata ditemukan kekeliruan, penyimpangan atau
ketidak sesuaian, segera dilakukan perbaikan atau penggantian yang
dilakukan secara santun. (Perhatikan piramida hubungan dasar
bangun kemitraan)
 Quality improvement ; suatu proses dan mekanisme perbaikan
(improvement) secara berkelanjutan. Ini dilakukan antara lain
dengan ; membangun infrastruktur/jaringan yg memadai,
membentuk tim yang kuat, memberikan pelatihan-pelatihan yg
relevan, melalukan diagnosas sebab akibat dan kemampuan
menyelesaikan masalah secara cepat dan tepat, sehingga target
tercapai.
Model Perbaikan Berkesinambungan
(Deming Cycle : W. Edward Deming)

Perbaikan

Bertindak Merencanakan
Berdasarkan Hasil yang Perubahan atau
Diteliti Pengujian
Act Plan
4 1

Check Do
Mengamati 3 2
Melaksanakan
Pengaruh
Perubahan
Perubahan
 Performa (performance); berkaitan dengan aspek fungsional suatu
produk.
 Keistimewaan (feature); berkaitan dengan kelebihan suatu
produk, jika dibandingkan dengan produk lain yang serupa/sejenis.
 Keandalan (realibility); berkaitan dengan kemungkinan suatu
produk berfungsi dan berhasil dalam periode dan kondisi tertentu.
 Konformansi (conformance); berkaitan dg tingkat kesesuain
produk terhadap spesisifikasi yang ditetapkan/tertulis.
 Kemampuan pelayanan (service ability); karakteristik yang
berkaitan dg kecepatan, kesopanan, kompetensi, kemudahan, dan
akurasi perbaikan.
 Daya tahan (durability); berkaitan dengan daya tahan produk.
 Estetika (aestetics); berkaitan dengan keindahan yang subyektif.
 Kualitas yg dipersepsikan (perceived quality) ; bersifat subyektif,
berkaitan dg perasaan.
 Memiliki rasa tanggung jawab yang besar,
 Disiplin pribadi yang kuat,
 Bersifat jujur,
 Memiliki kredibilitas tinggi,
 Menggunakan akal sehat yang diselaraskan dg emosi,
yaitu kapan harus tegas dan fleksibel,
 Memiliki energi dan stamina tinggi,
 Memegang teguh komitmen untuk pencapaian tujuan
dan pencapaian organisasi,
 Bersikap profesional dan berkesinambungan,
 Memiliki semangat kebersamaan dalam keberhasilan,
 Kuat dan tenang dalam menghadapi tekanan (krisis),
 Memiliki cara yang jitu dalam menyelesaikan masalah
 Setiap mahasiswa merumuskan indikator kualitas diri
 Setiap mahasiswa mengidentifikasi kelemahan diri
 Setiap mahasiswa mengidentifikasi kelebihan (potensi) diri
 Setiap mahasiswa mengidentifikasi peluang
 Setiap mahasiswa mengidentifikasi tantangan
 Proyeksi diri atas probabilitas keberhasilan/kegagalan
 Jika berhasil, tindakan apa yang akan dilakukan, bagaimana
cara mewujudkannya (PDAC)
 Jika ternyata belum berhasil, tindakan apa yang akan
dilakukan, bagaimana cara mengatasinya?
 Selamat mencoba.... keberhasilan adalah hak semua orang

Anda mungkin juga menyukai