Anda di halaman 1dari 29

KEPRIBADIAN DAN NILAI

(PERTEMUAN KE-4)
Dosen Pengasuh:
Dr. Sry Rosita, SE, MM
Mengapa beberapa individu cendrung diam dan pasif,
sementara individu lainnya berisik dan agresif?
KEPRIBADIAN
KEPRIBADIAN adalah keseluruhan cara seorang individu
bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain.
Atau
Sifat yang bisa diukur yang ditunjukkan oleh seseorang.
FAKTOR-FAKTOR
PENENTU KEPRIBADIAN
FAKTOR KETURUNAN FAKTOR LINGKUNGAN
(FAKTOR GENETIS)

1. Tinggi fisik 1. Norma dalam keluarga


2. Bentuk wajah 2. Teman
3. Gender 3. Kelompok sosial
4. Temperamen 4. G
5. Komposisi otot & refleks 5. G
6. Tingkat energi
7. Irama biologis
KARAKTERISTIK KEPRIBADIAN
(Personality Traits)
 Adalah Karakteristik yang umumnya melekat dalam diri seorang individu.
 Semakin konsisten dan sering munculnya karakteristik tersebut dalam
berbagai situasi maka akan semakin mendiskripsikan sifat-sifat
kepribadian seorang individu.
 Karakteristik Kepribadian:
• Malu
• Agresif
• Patuh
• Malas
• Ambisius
• Setia
• Takut
Mengapa Sifat Kepribadian menjadi Sesuatu
yang PENTING diPelajari dalam POR?
1. Membantu proses seleksi karyawan
2. Menyesuaikan bidang pekerjaan dengan
Individu
3. Memandu keputusan pengembangan karir
4. Prestasi kerja
Mengidentifikasi dan Mengklasifikasikan
Kepribadian
Indikator Tipe Myers-Briggs (Myers-Briggs Type
Indicator [MBTI])
Indikator tipe Myers-Briggs (Myers-Briggs Type Indicator [MBTI]) adalah sebuah tes
kepribadian yang mengelompokkan empat karakteristik:

• Ekstrover (E) vs. Introver (I) = ekstrover (ramah, pandai bersosialisasi, percaya
diri). Introver (tenang, pemalu).
• Perasa (S) vs. Intuitif (N) = perasa (praktis, memilih rutin dan urutan, fokus
pada detail). Intuitif (bergantung pada proses, tidak sadar dan melihat pada
‘gambaran besar’).
• Memikirkan (T) vs. Merasakan (F) = Memikirkan (menggunakan penalaran &
logika dalam menangani masalah0. Merasakan (berpegang pada nilai dan emosi
pribadi).
• Menilai (J) vs. Menerima (P) = Menilai (menginginkan kendali, memilih urutan
dan struktur. Menerima (fleksibel, spontan)
2. MODEL KEPRIBADIAN LIMA BESAR

1. Keterbukaan pada pengalaman


Individu ini cendrung kreatif, ingin tahu, dan sensitif terhadap hal-hal yang bersifat seni. KONVENSIONAL
individu ini lebih nyaman dengan hal-hal yang sudah ada.
2. Sifat berhati-hati
Individu ini bertanggung jawab, teratur, dapat diandalkan dan gigih.
3. Ekstraversi:
Individu ini cendrung suka hidup berkelompok, tegas dan mudah bersosialisasi sedangkan INTROVER
cendrung suka menyendiri, penakut, pendiam.
4. Mudah akur dan mudah bersepakat
Individu ini patuh terhadap individu lainnya, senang bekerja sama, hangat, dan penuh kepercayaan.
5. Stabilitas emosi
Individu dengan stabilitas emosi yang positif mampu menahan stress, cendrung tenang, percaya diri, dan
memiliki pendirian yang teguh. Individu yang memiliki stabilitas emosi yang negatif cendrung gugup, khawatir,
depresi dan tidak memiliki pendirian yang teguh.
Model Sifat-Sifat Lima Besar
Mempengaruhi Kriteria Perilaku Organisasi

Sifat-Sifat Lima Besar Mengapa Itu Relevan ? Apa Yang Dipengaruhinya ?


· Lebih sedikit pemikiran negatif dan · Kepuasan hidup dan kerja lebih tinggi
Stabilitas Emosional emosi negatif · Level stres lebih rendah
· Lebih tidak waspada yang berlebihan

· Keahlian interpersonal lebih baik · Kinerja lebih baik


· Dominansi sosial lebih besar · Kepemimpinan lebih baik
Ekstraversi
· Lebih ekspresif secara emosional · Kepuasan kerja dan hidup lebih baik

· Meningkatkan pembelajaran · Pelatihan kinerja


Keterbukaan · Lebih kreatif · Peningkatan kepemimpinan
· Lebih fleksibel · Lebih adaktif terhadap perubahan
· Lebih disukai · Kinerja lebih baik
Keramahan · Lebih patuh dan taat · Level perilaku menyimpang lebih
rendah
· Lebih banyak usaha dan persistensi · Kinerja lebih baik
Kehati-hatian · Lebih terdorong dan disiplin · Kepemimpinan lebih baik
· Lebih teratur dan terencana · Umur panjang
Kepribadian yang mempengaruhi Prilaku
Individu
1. Evaluasi Inti Diri (core self-evaluation)
2. Machiavellianisme
3. Narsisme
4. Pemantauan Diri
5. Pengambilan Resiko
6. Kepribadian Tipe A
7. Kepribadian Pro aktif
1. Evaluasi Inti Diri
(core self-evaluation)
Setiap individu memiliki pandangan yang berbeda mengenai diri mereka
sendiri.
a. Evaluasi inti diri positif
yaitu menganggap diri mereka efektif, cakap dan dapat mengendalikan
lingkungan (dipengaruhi oleh Faktor Internal : individu yakin mereka
merupakan pemegang kendali atas apa pun yang terjadi pada dirimereka)
b. Evaluasi diri negatif
yaitu tidak menyukai diri mereka sendiri, meragukan kecakapan mereka dan
menganggap diri mereka tidak berdaya atas lingkungan mereka. (Dipengaruhi
oleh Faktor Eksternal: Individu yakin apapun yangg terjadi pada diri mereka
dikendalikan oleh kekuatan-kekuatanluar, seperti keberuntungan atau
kesempatan)
2 Elemen yang mempengaruhi core self-evaluation
• Harga diri (self-esteem)
yaitu tingkat dimana individu menyukai atau tidak menyukai diri mereka
sendiri dan sampai mana mereka menganggap diri mereka berharga (harga diri
tinggi) atau tidak (harga diri rendah)sebagai manusia.
2. Lokus Kendali (locus of control)
yaitu tingkat dimana individu yakin bahwa mereka adalah penentu nasib
mereka sendiri.
2. Machiavellianisme
Adalah tingkat dimana seorang individu pragmatis mempertahankan
jarak emosionalisme dan yakin bahwa hasil lebih penting dari pada
proses.
Dengan semboyan “Jika hal ini berguna maka manfaatkanlah”

Individu dengan karakteristik machiaveli dapat diidentifikasikan:


Karakteristik machiaveli tinggi: Lebih banyak manipulasi, Lebih banyak
kemenangan, tidak mudah terbujuk, dan lebih banyak membujuk.
3. Narsisme

Adalah Individu yang cendrung menjadi arogan,


mempunyai rasa kepentingan diri yang berlebihan,
membutuhkan pengakuan berlebihan dan
mengutamakan diri sendiri (Mitos dari Narcissus dari
yunani: seorang pria yang sombong dan bangga
sehingga jatuh cinta pada dirinya sendiri)
4. Pemantauan Diri

Yaitu kemampuan individu untuk menyesuaikan prilaku


dengan faktor – faktor situasional eksternal. Mereka
dapat memperlihatkan wajah yang berbeda untuk orang
yang berbeda.
5. Pengambilan Resiko

Yaitu individu dengan kecenderungan pengambilan


resiko untuk tuntutan pekerjaan tertentu.
6. Kepribadian Tipe A

Yaitu individu yang kompetitif dan selalu mengalami


keterdesakan waktu.
Ciri-cirinya:
1. Selalu bergerak, berjalan, dan makan dengan cepat
2. Merasa tidak sabaran
3. Memikirkan dua hal atau lebih pada waktu yang
bersamaan
4. Tidak dapat menikmati waktu luang
5. Terobsesi dengan angka-angka
6. Lebih mengutamakan kuantitas dari pada kualitas
7. Kepribadian Pro aktif
Yaitu Individu yang cendrung Oportunis, Berinisiatif,
Berani bertindak, dan tekun hingga berhasil mencapai
perubahan yang berarti.
NILAI (VALUE)
Apakah di benarkan mempekerjakan anak-anak
dibawah umur 17 Tahun?

Apakah dibenarkan mempekerjakan manula diatas


umur 71 tahun?
NILAI (VALUE)
 Cara pelaksanaan atau keadaan akhir tertentu lebih disukai secara
pribadi atau sosial dibandingkan cara pelaksanaan atau keadaan
akhir yang berlawanan.
Sistem Nilai
Sebuah tingkatan yang didasarkan pada penggolongan nilai-nilai seorang
individu menurut intensitas mereka.
Sistem nilai:
1. Kebebasan
2. Kesenangan
3. Harga diri
4. Kejujuran
5. Kepatuhan
6. Persamaan
Elemen dalam nilai:
1. Benar
2. Baik
3. Diinginkan
Pentingnya nilai dalam POR:
1. Sebagai dasar pemahaman SIKAP
2. Sebagai MOTIVASI individu
3. Sebagai Pembentuk PERSEPSI

Contoh Nilai:
KORUPSI SALAH !!!
1. Sikap: Menjauhkan segala bentuk korupsi.
2. Motivasi: Akan jujur dalam setiap tindakan.
3. Persepsi: Korupsi = Makan Uang Haram.
JENIS-JENIS NILAI

1. NILAI TERMINAL
Keadaan akhir kehidupan yang diinginkan (Tujuan-tujuan yang ingin
dicapai
seseorang selama masa hidupnya).

2. NILAI INSTRUMENTAL
Cara-cara atau prilaku yang lebih disukai untuk mencapai nilai-nilai
TERMINAL
seseorang.
NILAI TERMINAL NILAI INSTRUMENTAL
1. Kemakmuran 1. Ambisius
2. Kehidupan yang menantang 2. Berpikir Terbuka
3. Peka terhadap pencapaian 3. Cakap
4. Dunia yang damai 4. Riang
5. Adanya persamaan 5. Bersih
6. Keamanan keluarga 6. Berani
7. Kebebasan 7. Pemaaf
8. Kebahagiaan 8. Suka menolong
9. Keselarasan batin 9. Jujur
10. Cinta yang dewasa 10. Imajinatif
11. Keamanan nasional 11. Merdeka
12. Kesenangan 12. Intelektual
13. Memanfaatkan waktu luang 13. Logis
14. Keselamatan 14. Penuh kasih
15. Harga diri 15. Patuh
16. Pengakuan sosial 16. Sopan
17. Persahabatan sejati 17. Bertanggung jawab
18. kebijaksanaan 18. Bisa mengendalikan diri
NILAI-NILAI PADA GENERASI
Generasi Memasuki Angkatan Kerja Perkiraan Nilai-nilai
Umur Sekarang Kerja Dominan
1950-1960
Veteran 60 ke atas Cendrung setia dengan atasan, menghormati
otoritas, pekerja keras, dan menjadi orang-orang
praktis
Lonjakan bayi 1965-1985 Pertengahan 40-an sampai Kesuksesan, pencapaian, ambisi, ketidaksukaan
GENERASI BOOMER pertengahan 60-an akan otoritas, kesetiaan pada karier
(BABY BOOMERS)

X 1985-2000 Akhir 20-an sampai awal 40-an Keseimbangan kerja/hidup, orientasi tim, tidak
menyukai aturan, setia pada hubungan

Milenium 2000-sekarang Di bawah 30 Percaya diri, kesuksean financial, mengandalkan diri


tetapi berorientasi tim; kesetiaan pada diri maupun
hubungan
MENGHUBUNGKAN KEPRIBADIAN & NILAI INDIVIDU
KE TEMPAT KERJA
1. Teori kesesuaian kepribadian-pekerjaan
=> adalah memadankan persyaratan pekerjaan dengan karakteristik
kepribadian.
(Personality Job Fit Theory = John Holland)

“Dampak dari kesesuaian kepribadian-pekerjaan adalah kepuasan kerja dalam kategori


tinggi dan turnover dalam kategori rendah”
“Contoh Kesesuaian Kepribadian-
Pekerjaan”
MENGHUBUNGKAN KEPRIBADIAN &
NILAI INDIVIDU KE TEMPAT KERJA
2. Teori Kecocokan Orang-Organisasi
Teori ini berpendapat bahwa orang-orang tertarik pada dan dipilih oleh organisasi yang
sesuai dengan nilai-nilai mereka, dan mereka meninggalkan organisasi yang tidak cocok
dengan kepribadiannya. Beberapa riset membuktikan bahwa kecocokan orang-organisasi
lebih penting dalam memprediksi perputaran pekerja di Negara kolektivistik (India)
daripada di Negara yang lebih individualistis (Amerika Serikat)

Anda mungkin juga menyukai