Banyak orang cenderung melupakan aspek emosional, padahal dalam bekerja secara
efektif kita perlu memahami pikiran, keyakinan, dan perasaan kita termasuk juga kepada
orang lain. Agar kita dapat berhasil, maka seorang pemimpin perlu menggunakan pikiran
dan hatinya.
Kebanyakan dari kita memahami arti kerja dari pengalaman pribadi, kita bekerja sama
secara efektif dengan orang lain, membuat kita memahami dari aspek diri kita sendiri,
seperti pikiran kita, keyakinan, perasaan, dan daya tarik kita mengenai aspek-aspek yang
ada pada orang lain. Misalnya, bagi siapa saja yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan
sebuah tim atletik, tahu bagaimana kuat pikiran dan emosi mereka yang dapat
mempengaruhi penampilannya. Menariknya, meskipun, banyak orang dalam peran
kepemimpinannya cenderung melupakan aspek emosional yang sangat penting dalam
kepemimpinannya.
Untuk berhasil dalam lingkungan kepemimpinan saat ini adalah dengan menggunakan
keduanya yaitu pikiran dan hati/perasaan mereka. Kecenderungan penggunaan pikiran
oleh pemimpin tersebut untuk kegiatan seperti tujuan dan strategi yg akan dicapai, jadwal,
struktur, keuangan, masalah operasional, dan sebagainya. Akan tetapi mereka juga perlu
menggunakan hati/perasaan mereka untuk hal-hal yang menyangkut saling pengertian,
dukungan, dan mengembangkan orang lain.
• Menjadi pemimpin membutuhkan pengalaman dan pengetahuan yang lebih. Untuk
itu menjadi pemimpin yang baik perlu membangun pikiran dan hati yang baik.
Akan tetapi tidak semua orang berhasil dalam kepemimpinannya. Banyak yang
berhasil, tetapi banyak juga yang gagal.
• Kepemimpinan sebaiknya dimulai dari diri sendiri, hal ini yang menjadi dasar
dalam memimpin orang lain. Banyak orang gagal dalam memimpin dirinya sendiri.
Mengapa? Pertama, orang tersebut tidak mau menentukan dan melakukan
apapun. Kedua, orang tersebut salah dalam menentukan pilihannya.
• Banyak pemimpin besar yang menggunakan kekuatan pikiran dan hati/perasaan
sehingga menjadi pemimpin besar yang mempengaruhi peradaban manusia.
Contoh Nelson Mandela, Gandhi, dsb.
• Secara umum ada 3 pola pikir untuk menjadi seorang pemimpin besar yaitu:
1. Berfikir dan berjiwa besar. Pikiran dan jiwa yang besar akan mempengaruhi
perilaku dan cara berfikir seseorang.
2. Berfikir positif. Pikiran positif akan menghasilkan produk yang positif juga.
3. Berfikir maju. Memajukan orang lain terlebih dahulu, maka otomatis dia juga akan
maju.
Derngan demikian kualitas seorang leader (leader qualities) yang dimiliki sejak dari
lahir dapat dilihat dari nailai2 (values), gaya (style), dan kemampuan (capabilitas)
KAPASITAS DAN KOMPETENSI PEMIMPIN (LEADER CAPACITY
VERSUS COMPETENCE)
Kapasitas (capacity)—merupakan potensi yang kita miliki untuk melakukan
sesuatu lebih dari yang kita lakukan saat ini
Kompetensi (compentency)—merupakan keahlian yang spesifik dimiliki oleh
seseorang dalam melaksanakan pekerjaan sesuai dengan yang
dipersyaratkan.
How it Work
Mental Model mengatur bagaimana pemimpin menafsirkan /mengintepretasi
pengalaman mereka dengan cara menanggapi bawahannya atas situasi/kondisi yang
terjadi.
Enjoyment
Anger
Fear
Disgust
Love
Shame Surprise
Sadness
• The Components of Emotional Intelligence
Self Awareness
Self-Management
Social awareness
Relationship management
• Ada 4 komponen kecerdasan emosional (emotional intelligence) yg sangat
penting utk kepemimpinan dalam organisasi yaitu:
• Kepemimpinan dengan rasa takut (leading with fear), yaitu suatu pola
kepemimpinan yang menyebabkan hilangnya rasa kepercayaan orang dan
pada gilirannya akan mencari organisasi atau tempat kerja lain. Suatu
organisasi jika berbasiskan rasa takut, maka organisasi tersebut merasa
takut kehilangan orang yang terbaik, berpengalaman serta berpengetahuan
yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan lain.
• Ketakutan dalam organisasi (fear in
organization), yaitu ketakutan akan kegagalan,
takut akan perubahan, takut akan kerugian
pribadi, takut terhadap atasan. Semua bentuk
ketakutan ini dapat mencegah orang2 utk
melakukan hal-hal yang baik, takut mengambil
risiko, takut memutuskan, takut menentang, dan
takut merubah status kuo yg ada.
• Tempat kerja yang baik dapat menahan
berbagai jenis rasa takut bagi pekerja termasuk
takut gagal, takut perubahan, takut kehilangan
pribadi, takut dihakimi, takut akan bos, dan
sebagainya.
• Bringing Love to Work
• The practical aspects and outcomes of caring obout others (apseksi praktis dan hasil
dari kepedulian terhadap orang lain)
• What do you do when you care for someone (Apa yang Anda lakukan saat
memperhatikan seseorang).
• 1. reach out (menjangkau)
• 2. embrace, hug (merangkul, memeluk)
• 3. be there with them (berada di sana bersama mereka).
• 3. compassion (belas kasihan)
• 5. acceptance (menerima)
• 6. share dream (berbagi impian)
• 7. acknowledge accomplishments (mengakui prestasi)
• 8. trust (percaya)
• 9. be a cheerleader (menjadi pendukung/penceriah)
• 10. encourage (mendorong)
• 11. tell you care
• 13. respect them (hormati mereka)
• 14. be positif
• 15. give them simle (berikan mereka senyum)
• 16. give them time (beri mereka waktu)
• 17. give them recognation (beri mereka pengakuan)
• 18. protect (lindungi)
• 19. reassure (yakinkan)
• What does the feel like to be care about (Apa rasanya ingin diperhatikan)
• 1. valuable (berharga)
• 2. alive (hidup)
• 3. responsive (tanggap)
• 4. positive outlook (berpandangan positif)
• 5. exhilarated (gembira)
• 6. respect (respek)
• 7. free (bebas)
• 8. important (penting)
• 9. good (baik)
• 10. safe (aman)
• 11. more open to express yourself (lebih terbuka untuk mengekspresikan diri)
• 12. elevates selfesteem (meningkatkan harga diri)
• 13. boots morale (Semangat)
• 14. proud (bangga)
• 15. loved (sayang)
• 16. worthy (layak)
• 17. blessed (berkati)
• 18. you make a different (anda buat perbedaan)
• 19. fulfiled (terpenuhi)
• 20. happy (bahagia)
• Why followers respond to love
• Pada umumnya orang mennginginkan lebih dari apa yang mereka terima (gaji) sebagai bagian
dari pekerjaannya.
Para pemimpin yang memimpin dengan rasa sayang memiliki pengaruh yang luar
biasa, karena mereka memenuhi 5 keinginan staf yang tidak terucapkan:
• Respon to love
• Hear and understand me
• Even if you disagree with me, please don’t make me wrong
• Acknowledge the greatness within me
• Remember to look for my loving intentions
• Tell me the truth with compassion
• Ketika para pemimpinmengatasi kebutuhan emosi secara langsung,
maka orang biasanya merespon dengan mencintai pekerjaan
mereka dan secara emosional terlibat dalam pemecahan masalah.