Anda di halaman 1dari 10

Nama Kelompok :

 Belinda Kinaya (210903501103)


 Y.J. Freslyin Girik Allo (210903501106)
 Ahmad Fauzy Harianto (210903501107)
 Mutoahara Suardi (210903502169)
 Rahmat Taufiq (210903502187)

Kelas : Manajemen G

Mata Kuliah : Perilaku Organisasi

TUGAS PERTEMUAN KE-2

Konsep Perilaku Individu dalam Organisasi

Pendahuluan

Menurut David A. Nadler (1970) Anoraga (1995:54) dan Thoha (2007:33) berpendapat
bahwa perilaku manusia tergantung pada integrasi antara individu dan lingkungannya.
Individu seperti tukang parkir, tukang pos, karyawan asuransi, perawat, dan manajer
akan menunjukkan berbagai karakteristik yang berbeda tergantung pada jabatan
mereka. Lingkungan organisasi dapat mempengaruhi karakteristik individu seperti
kemampuan, kepercayaan, kebutuhan, dan pengalaman masa lalu. Organisasi juga
memiliki karakteristik seperti hirarki, tugas dan tanggung jawab, penggajian, dan
pengendalian. Ketika karakteristik individu terintegrasi dengan karakteristik organisasi,
perilaku individu dalam organisasi akan terwujud.

Rincian Pembahasan Materi

1. Pentingnya Persepsi
Dalam komunikasi interpersonal, persepsi memiliki pengaruh yang perlu kita
ketahui untuk mengetahui betapa pentingnya menjaga persepsi agar tetap
terjaga selama proses komunikasi berlangsung. Persepsi bisa disebut sudut
pandang seseorang ketika menerima informasi. Jika terjadi kesalahpahaman
yang digunakan, maka proses komunikasi dapat menjadi kurang efektif. Oleh
karena itu, kita harus mengetahui pengaruh persepsi dalam proses komunikasi
interpersonal.
Komunikasi interpersonal atau komunikasi interpersonal adalah proses
komunikasi yang terjadi antara seorang individu dengan individu atau kelompok
lain. Dalam proses komunikasi ini kewaspadaan harus sangat hati-hati agar kita
dapat menyampaikan informasi dengan benar dan pesan yang diterima oleh
penerima tetap utuh, tidak mengalami perubahan makna.
 Penyebab Diskusi
Ketika terjadi kesalahpahaman, diskusi dapat muncul dalam komunikasi
antar individu. Pengamatan harus dibandingkan terlebih dahulu,
sehingga tidak menimbulkan perdebatan. Ini sangat berguna untuk
mencegah pesan kesalahan dikeluarkan. Dengan persepsi yang baik,
komunikasi antar manusia menjadi lebih mudah.
 Terjadi kesalahan dalam penyampaian pesan
Terjadinya kesalahan dalam penyampaian pesan dapat disebabkan oleh
sempitnya pandangan. Pesan yang seharusnya diterima dengan baik
ditolak oleh seseorang hanya karena mereka memiliki ide yang berbeda
sejak awal. Ini harus dihindari. Peningkatan pemahaman adalah
bagaimana pemahaman kita dapat berkembang.
 Mengubah Informasi
Mirip dengan tidak menyampaikan pesan, informasi juga bisa berubah
jika seseorang memiliki pendapat yang berbeda tetapi tidak diajak
bicara pada saat yang bersamaan. Seseorang mungkin menerima
informasi yang dikirimkan, tetapi ketika isi pesan tersebut diputar ulang,
terlihat bahwa mereka memberikan informasi yang sangat berbeda
dengan pesan aslinya. Hal ini merupakan salah satu efek perseptual
dalam komunikasi interpersonal yang sering kita jumpai dan
menimbulkan kesalahpahaman.
 Munculnya komunikasi yang kurang efektif
Efektivitas komunikasi menurun karena pengamatan tidak jelas.
Klarifikasi penting agar proses komunikasi berjalan dengan baik. Proses
komunikasi dapat menjadi tidak efektif hanya karena orang-orang yang
terlibat memiliki persepsi yang berbeda tentang unsur-unsur
komunikasi.
 Provokasi Perselisihan
Akumulasi berbagai pemahaman yang berbeda dalam komunikasi
adalah munculnya perselisihan. Ini adalah masalah yang harus dihindari,
mengingat permusuhan timbal balik hanya akan muncul karena
ketidakpahaman akan pemahaman yang berbeda. Sekali lagi, klarifikasi
dapat membantu menyelesaikan masalah ini.
 Membangun Saling Menghormati
Pemahaman yang berbeda juga dapat menciptakan sikap saling
menghargai. Seseorang lebih mampu mencerna informasi sebelum
menanggapi orang lain. Saling menghargai ini positif jika pemahaman
yang berbeda dapat diterapkan dengan benar.
 Memperkenalkan Perspektif Lain
Perbedaan persepsi juga dapat menimbulkan cara berpikir yang
mengakui perspektif lain. Ini disebut memperluas persepsi kita. Tidak
mudah bagi kita untuk menarik kesimpulan hanya dari satu sudut
pandang.
 Tanamkan sikap tidak menghakimi
Karena kita mampu memperluas pemahaman kita, sikap tidak
menghakimi juga dapat tumbuh dalam diri seseorang. Seseorang
pertama-tama berusaha untuk bersikap netral dalam komunikasi
interpersonal hingga setelah itu dia membuat kesimpulan berdasarkan
pemikirannya dibandingkan dengan pengamatan orang lain. Begitu pula
pengaruh persepsi dalam komunikasi interpersonal yang bersifat positif.
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi
Persepsi seseorang tidak timbul begitu saja, namun dipengaruhi oleh faktor-
faktor tertentu. Faktor-faktor yang memengaruhi persepsi menurut para ahli
yaitu sebagai berikut.
 Menurut Thoha (2003), ada dua faktor yang mempengaruhi persepsi
seseorang, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Adapun yang
termasuk dalam faktor internal yaitu perasaan, prasangka, sikap dan
karakteristik individu, perhatian atau fokus, keadaan fisik, proses
belajar, gangguan kejiwaan, nilai dan kebutuhan juga minat serta
motivasi. Sedangkan, yang termasuk faktor eksternal yaitu latar
belakang keluarga, informasi yang diperoleh, intensitas, ukuran,
pengetahuan dan kebutuhan sekitar, pengulangan Gerakan, hal-hal yang
baru dan familiar serta ketidakasingan sebuah objek.
 Menurut Notoatmodjo (2010), ada dua faktor yang mempengaruhi
persepsi seseorang yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Adapun
yang dimaksud dengan faktor internal disini adalah sebuah faktor yang
ada pada orang yang mempresepsikannya, yang termasuk faktor
internal tersebut yaitu pengalaman dan pengetahuan, kebutuhan,
motivasi, harapan, budaya, dan emosi. Sedangkan, yang dimaksud
dengan faktor eksternal adalah faktor yang ada pada objeknya, yang
termasuk faktor ekternal tersebut yaitu kontras untuk menarik
perhatian, pengulangan, perubahan intensitas, sesuatu yang baru, dan
sesuatu yang menjadi perhatian banyak orang.
 Menurut Resyanti Prasetijo (2005), ada dua faktor yang mempengaruhi
persepsi yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Adapun yang
termasuk dalam faktor internal yaitu pengalaman, kebutuhan, penilaian,
ekspektasi atau harapan. Sedangkan, yang termasuk dalam faktor
eksternal yaitu tampakan luar, sifat-sifat stimulus, dan situasi
lingkungan.
 Menurut David Krech dan Richard S. Crutchfield (1997), ada empat
faktor yang mempengaruhi persepsi yaitu faktor fungsional, faktor
personal, faktor situasional, dan faktor struktural.
 Faktor fungsional adalah sebuah faktor yang bersifat individu.
Adapun yang termasuk dalam faktor ini yaitu kebutuhan,
pengalaman masa lalu, usia, jenis kelamin, kepribadian, dan
masalah subjektif lainnya. Faktor fungsional yang memengaruhi
persepsi disebut frame of reference yang dimana dalam
komunikasi dapat memengaruhi cara orang mempersepsikan
opini atau pendapat yang diterimanya.
 Faktor Personal merupakan faktor yang memengaruhi persepsi
orang kepada kita dan sebaliknya. Adapun yang termasuk
didalamnya pengalaman yang dapat memengaruhi keakuratan
persepsi, motivasi, dan kepribadian.
 Faktor situasional, ada beberapa faktor situasional yang
mempengaruhi presepsi yaitu petunjuk prokmestik, petunjuk
kinestik, petunjuk paralinguistic, petunjuk artifaktual, dan
petunjuk wajah
 Faktor struktural adalah sebuah faktor yang berasal dari sifat
stimulisi fisik dan efek neurologis atau saraf yang ditimbukan di
sistem saraf. Faktor struktural ini merupakan faktor yang ada
diluar individu misalnya norma social, budaya, dan lingkungan.
3. Tautan Persepsi dan Pengambilan Keputusan
Persepsi adalah proses pemilihan, penerimaan, pengorganisasian, dan
interpretasi informasi yang diterima dari lingkungan. Persepsi dengan demikian
adalah proses kognitif yang dialami setiap manusia dalam memahami informasi
tentang lingkungannya.
Namun pandangan lain adalah bahwa persepsi adalah proses dimana individu
mengatur dan menafsirkan kesan indrawi mereka untuk memberi makna pada
lingkungan mereka. Tetapi apa yang merupakan persepsi seseorang bisa
berbeda dari realitas objektif. Karena perilaku orang didasarkan pada persepsi
mereka tentang realitas, bukan realitas itu sendiri, persepsi juga penting untuk
mempelajari perilaku organisasi.
Faktor yang mempengaruhi persepsi:
 Pelaku persepsi (Characteristics of the perceiver)
Pelaku perseptual adalah interpretasi individu terhadap apa yang
dilihatnya yang sangat dipengaruhi oleh karakteristik pribadinya, antara
lain sikap, motivasi, minat atau kepentingan, pengalaman masa lalu, dan
harapan. Kebutuhan atau motivasi yang tidak terpenuhi merangsang
individu dan berdampak kuat pada persepsi mereka.
 Target (Characteristics of the perceived)
Target adalah pergerakan objek, suara, ukuran, dan atribut lainnya yang
akan membentuk cara kita melihatnya. Misalnya, orang yang berbeda
dapat melihat gambar dari sudut yang berbeda. Selain itu, objek yang
berdekatan dirasakan bersama.
 Situasi ( Situation Context)
Situasi juga mempengaruhi persepsi kita. Misalnya, seorang wanita
cantik mungkin tidak terlalu sering "dilihat" oleh pria di mal, tetapi jika
di mal, kemungkinan pria melihatnya sangat tinggi.

PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pengambilan keputusan adalah penyelesaian suatu masalah sebagai suatu


keadaan hukum dan dilakukan dengan memilih suatu alternatif dari antara
berbagai alternatif. Pengambilan keputusan adalah proses pemilihan alternatif
terbaik secara sistematis dari berbagai alternatif untuk ditindaklanjuti
(digunakan) sebagai cara pemecahan suatu masalah.

Proses Pengambilan Keputusan

Pengambil keputusan terbaik adalah rasional. Ini berarti bahwa dia membuat
pilihan yang memaksimalkan nilai secara konsisten dalam rentang tertentu.
Model memiliki asumsi tertentu. Asumsi ini adalah:

a) Model Rasional
Enam langkah dalam model pengambilan keputusan rasional diurutkan
sebagai berikut :
 Tetapkan masalah
 Identifikasikan kriteria keputusan
 Alokasikan bobot pada kriteria
 Kembangkan Alternatif
 Evaluasi alternatif
 Pilihlah alternatif terbaik
b) Model pengambilan keputusan rasional yang baru saja digambarkan
mengandung sejumlah asumsi sebagai berikut :
 Kejelasan masalah
 Pilihan-pilihan diketahui
 Pilihan yang jelas
 Pilihan yang konstan
 Tidak ada batasan waktu atau biaya
 Pelunasan maksimum

Hubungan Antara Persepsi dan Pengambilan Keputusan

Setiap orang membuat keputusan ketika dihadapkan pada dua pilihan atau
lebih. Oleh karena itu, pengambilan keputusan individu merupakan bagian
penting dari perilaku organisasi. Namun, cara individu mengambil keputusan
dan kualitas pilihan mereka sangat dipengaruhi oleh persepsi mereka.

Keputusan adalah jawaban atas masalah yang dihadapi. Artinya, perbedaan


antara keadaan saat ini dengan keadaan yang diinginkan, yang mengharuskan
kita untuk mempertimbangkan alternatif tindakan yang harus diambil untuk
mengatasi atau memecahkan masalah tersebut. Terkadang, masalah yang kita
hadapi bisa bermanfaat bagi orang lain. Jadi menyadari bahwa ada masalah dan
keputusan mungkin atau mungkin tidak perlu dibuat adalah masalah perasaan.

Setiap keputusan menuntut kita untuk menafsirkan dan mengevaluasi informasi


yang kita terima. Secara umum, kami menerima data dari berbagai sumber dan
perlu memfilter, memproses, dan menafsirkannya. Data mana yang relevan
untuk pengambilan keputusan dan mana yang tidak? Perspektif kita akan
menjawab pertanyaan ini. Kita juga perlu mengembangkan alternatif dan
mengevaluasi pro dan kontra mereka. Demikian juga, proses persepsi kita
mempengaruhi hasil akhir. Kesalahan persepsi sering terjadi selama
pengambilan keputusan, analisis bias dan kesimpulan.

4. Model Pengambilan Keputusan dalam Organisasi


Pengambilan keputusan adalah memilih dan menetapkan satu alternatif yang
dianggap paling tepat dari beberapa alternatif yang dirumuskan. Keputusan itu
harus bersifat fleksibel, analitis dan mungkin untuk dilaksanakan dengan
dorongan sarana prasarana dan sumber daya yang tersedia (berupa manusia
dan material). Dasar pengambilan keputusan itu bermacam-macam, tergantung
dari permasalahannya. Keputusan dapat diambil berdasarkan perasaan semata-
mata, dapat pula keputusan dibuat berdasarkan rasio. Selain tergantung kepada
permasalahannya, pengambilan keputusan juga tergantung kepada individu
yang membuat keputusan.
Atas dasar hal ini, Terry (dalam Syamsi, 2000: 16-17) mengemukakan beberapa
dasar pengambilan keputusan, yaitu: (1) pengambilan keputusan berdasarkan
intuisi, (2) pengambilan keputusan berdasarkan rasional, (3) pengambilan
keputusan berdasar-kan fakta, (4) pengambilan keputusan berdasar-kan
pengalaman dan (5) pengambilan keputusan berdasarkan wewenang.
Sementara dalam konteks Pendidikan
Jenis-jenis pengambilan keputusan dilihat dari personal yang melakukannya
dapat dibagi kepada dua, yaitu: keputusan individual dan keputusan kelompok.
Keputusan individual merupakan pengambilan keputusan yang dilakukan oleh
pemimpin atau manajer secara sendiri; sedangkan keputusan kelompok adalah
keputusan yang dibuat oleh sekelompok orang berdasarkan hasil musyawarah
mufakat. Pengambilan keputusan secara kelompok dapat pula dibedakan
kepada beberapa bentuk yaitu: (1) sekelompok pimpinan, (2) sekelompok orang-
orang bersama pimpinannya dan (3) sekelompok orang yang mempunyai
kedudukan sama dan keputusan kelompok. Beberapa kebaikan dari
pengambilan keputusan secara kelompok adalah: (1) keputusan dapat lebih
cepat ditentukan atau diambil karena tidak perlu menunggu persetujuan dari
rekan lainnya, (2) memperkecil kemungkinan terjadinya pertentangan pendapat
dan (3) jika pimpinan atau manajer yang mengambil keputusan itu memiliki
kemampuan yang tinggi dan berpengalaman luas dalam bidang yang akan
diputuskan, maka keputusannya berkemungkinan besar tepat.
Hal terpenting yang harus diperhatikan dalam rangka pengambilan keputusan
dalam suatu organisasi yaitu ditetapkan atas dasar musyawarah mufakat. Sebab,
setiap permasalahan yang dihadapi senantiasa menempuh cara musyawarah
dalam setiap pengambilan keputusan. Musyawarah sangat diperlukan sebagai
bahan pertimbangan dan tanggungjawab bersama pada setiap proses
pengambilan keputusan, sehingga setiap keputusan yang dikeluarkan akan
menjadi tanggung jawab bersama
Rangkuman Materi

Latihan dan Evaluasi

Daftar Pustaka

Arifin, T. (2014). Buku Ajar Perilaku Organisasi. In S. Salim (Ed.), Buku Ajar Perilaku
Organisasi. DEEPUBLISH.
Shambodo, Y. 2020. Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi Khalayak Mahasiswa
Pendatang UGM Terhadap Siaran Pawartos Ngayogyakarta Jogja TV. Jurnal Al Azhar
Indonesia Seri Ilmu Sosia 1(2).

Arifin, H. S, Ikhsan Fuady dan Engkus Kuswarno. 2017. ANALISIS FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PERSEPSI MAHASISWA UNIRTA TERHADAP KEBERADAAN PERDA
SYARIAH DI KOTA SERANG. Jurnal Penelitian Komunikasi dan Opini Publik 21(1).

Laili, A. P. 2022. “PENGARUH PERSEPSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MI INSTAN


MEREK MIE SEDAP”. Skripsi. Kediri. Institut Agama Islam Negeri Kediri.

Kusnadi, Dedek. "Pengambilan keputusan dalam perilaku organisasi." Jurnal Ilmiah


Universitas Batanghari Jambi 15.2 (2017): 52-62.

Kusnadi, D. (2017). Pengambilan keputusan dalam perilaku organisasi. Jurnal Ilmiah


Universitas Batanghari Jambi, 15(2), 52-62.
Anwar, Herson. "Proses pengambilan keputusan untuk mengembangkan mutu
madrasah." Nadwa: Jurnal Pendidikan Islam 8.1 (2014): 37-56.

Anwar, H. (2014). Proses pengambilan keputusan untuk mengembangkan mutu


madrasah. Nadwa: Jurnal Pendidikan Islam, 8(1), 37-56.

ANWAR, Herson. Proses pengambilan keputusan untuk mengembangkan mutu


madrasah. Nadwa: Jurnal Pendidikan Islam, 2014, 8.1: 37-56.

Syarifah Mushlihatun,Juli 2019” Persepsi Dan Pengambilan Keputusan Individual”

https://www.msyarifah.my.id/2019/07/02/persepsi-dan-pengambilan-keputusan-
individual/

https://tariecliple.wordpress.com/2012/11/06/persepsi-dan-pengambilan-keputusan/

https://pakarkomunikasi.com/pengaruh-persepsi-dalam-komunikasi-
interpersonal#:~:text=Terdapat%20pengaruh%20persepsi%20dalam%20komunikasi
%20interpersonal%20yang%20perlu,suatu%20cara%20pandang%20seseorang%20dalam
%20menerima%20suatu%20informasi.
Glosarium Pustaka

Akumulasi :pengumpulan; penimbunan; penghimpunan

Alokasi :Penentuan banyak nya barang yang di sediakan untuk suatu tempat.

Efektivitas :suatu tingkat keberhasilan yang dihasilkan oleh seseorang atau


organisasi dengan cara tertentu

Interpersonal : kesukaan pada orang lain, sikap positif dan daya tarik seseorang.

Provokasi :Perbuatan untuk Membangkitkan Kemarahan

Persepsi :proses kognitif yang dialami oleh setiap orang dalam memahami setiap
informasi

Perspektif : cara untuk menggambarkan pandangan seseorang terhadap sesuatu.

Anda mungkin juga menyukai