TINJAUAN PUSTAKA
9
pengajaran dan pelatihan. Semakin tinggi pendidikan
seseorang, maka ia akan semakin capat menerima dan
memahami suatu informasi
10
7. Pekerjaan. Pekerjaan dapat menjadikan seseorang
memperoleh pengalaman ataupun pengetahuan, baik
secara langsung maupun secara tidak langsung.
11
2.2 Konsep Sikap
12
2.2.3 Tahapan Sikap
13
sangat mungkin orang tersebut akan mempunyai sikap
yang mendukung pergaulan bebas (heteroseksual).
14
Ada prilaku yang bersifat eksternal dan ada prilaku yang
bersifat internal. Adapun prilaku yang bersifat eksternal
umumnya dapat diamati oleh orang lain. Akan tetapi,
perilaku yang bersifat internal tidak dapat diamati oleh
orang lain, seperti halnya persepsi, pikiran, emosi, dan
motivasi (Herijulianti 2001).
15
2. Faktor sosiopsikologis. Faktor ini menyatakan bahwa
perilaku manusia dipengaruhi oleh proses interaksi sosial
yang terjadi. Hal ini menjadi
16
2.4 Konsep Makanan Jajanan
1. Makanan utama;
2. Snack;
3. Minuman; dan
4. Buah-buahan segar.
17
2.4.3 Peranan Jajanan Bagi Anak Usia Sekolah
18
MSG, formalin, boraks, dan gula biang yang dapat merusak
sistem syaraf, hati, dan pernafasan. Rhodamin B misalnya,
merupakan zat warna sintetik yang umum digunakan sebagai
pewarna tekstil. Rhodamin B yang dicampurkan ke dalam
makanan dapat menyebabkan iritasi saluran pernafasan,
iritasi kulit, iritasi pada mata, iritasi pada saluran
pencernaan, keracunan, gangguan hati dan dapat
menyebabkan kanker (Judarwanto 2011).
5. Pemborosan; dan
19
2.4 Konsep Anak Usia Sekolah
20
(ditularkan dari hewan ke manusia) berdasarkan hasil
penelitian yang menyatakan bahwa SARS ditularkan dari
kucing luwak ke manusia dan MERS ditularkan dari unta ke
manusia.
2.5.2 Etiologi
21
permukaan (protein spike) mutlak dibutuhkan virus SARS-
Cov2 agar bisa memutasi dirinya. Virus yang menyebabkan
penyakit covid-19 ini adalah SARS-Cov2 dengan genom RNA
yang beruntai tunggal yang dapat bermutasi. Proses
perbanyakan virus ini bisa terjadi karena adanya proses
duplikasi pada genom-nya dan akhirnya membentuk
pasangan. Mutasi bisa terjadi karena adanya kesalahan
dalam pasangan genom (Kemendagri dan Satgas Covid 19
2020).
2.5.3 Patofisiologi
22
membentuk kode pementukan protein tambahan dan
struktural.
23
muncul, yaitu: batuk, demam, kongesti hidung, sakit
kepala, malaise, dan nyeri otot.
24