JANTUNG
Kelompok 1
Abigail
Happy
Vania
Natanael
Riyantono
DEFINISI
Gagal jantung didefinisikan sebagai kondisi dimana jantung tidak lagi dapat
memompakan cukup darah ke jaringan tubuh. Keadaan ini dapat timbul
dengan atau tanpa penyakit jantung. Gangguan fungsi jantung dapat berupa
gangguan fungsi diastolik atau sistolik, gangguan irama jantung, atau
ketidaksesuaian preload dan afterload. Keadaan ini dapat menyebabkan
kematian pada pasien.
Gagal Jantung 3
MANIFESTASI
KLINIS
Tanda dan gejala gagal jantung dibedakan menurut gagal jantung kiri
dan gagal jantung kanan. Pada gagal jantung kiri menimbulkan tanda
dan gejala seperti kongesti pulmonal:
dispnea atau sulit bernafas;
dispnea saat beraktifitas,
ortopnea,
Paroksimal Nortural Dispnea (PND) atau mendadak terbangun
karena dispnea dipicu oleh timbulnya
edema paru intertisial,
batuk,
Gagal Jantung 4
PATHWAY
Presentation title 5
Penyebab CHF terbagi menjadi dua, yaitu: faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik
faktor intrinsik yang diakibatkan oleh
Penyakit Arteri Koroner (PAK). PAK mengurangi aliran darah melalui arteri
sehingga mengurangi penghantaran oksigen ke miokardium. Penyebab lain
yang cukup sering adalah infark miokardium. Selama infark miokardium,
miokardium kekurangan darah dan jaringan mengalami kematian sehingga
tidak dapat berkontraksi, miokardium yang tersisa harus melakukan
kompensasi untuk kehilangan jaringan tersebut.
Presentation title 6
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Gangguan pertukaran gas
Hipervolemia
Intoleransi Aktivitas
8
ASUHAN KEPERAWATAN
a. Gangguan Pertukaran Gas (D0003)
● Definisi: kelebihan atau kekurangan oksigenasi dan/tau eliminasi
karbodioksida pada membran alveolus-kapiler
Penyebab:
1. Ketidakanseimbangan ventilasi-perfusi
2. Perubahan membran alveolus-kapiler
Gejala dan tanda mayor
● Subjektif: Dispnea
● Objektif : PCO2 meningkat/menurun, PO2 menurun, Takikardia, pH
arteri meningkat/menurun, bunyi napas tambahan
Gejala dan tanda minor
● Subjektif: Pusing, Penglihatan kabur
● Objektif: Sianosis, Diaforesis, Gelisah, Napas cuping hidung, Pola
napas abnormal (cepat/lambat, regular/ireguler, dalam/dangkal),
Warna kulit abnormal (mis. pucat, kebiruan), Kesadaran menurun
9
ASUHAN KEPERAWATAN
Hipervolemia (D0022)
Definisi : Peningkatan volume cairan intravaskular, interstisial, dan / atau intraselular.
Penyebab
1. Gangguan mekanisme regulasi
2. Kelebihan asupan cairan
3. Kelebihan asupan natrium
4. Gangguan aliran balik vena
5. Efek agen farmakologis (mis. kartikosteroid, chlorpropamide tolbutamide, vincristine,
tryptilinescarbamazepine)replicas relojes
Gejala dan Tanda Mayor
● Subjektif: Ortopnea, Dispenea, Paroxysmal nocturnal dyspnea (PND)
● Objektif: Ederma anasarka dan/atau ederma perifer, Berat badan meningkat dalam waktu singkat,
Jugular Venous Pressure (JVP) dan/atau Cental Venous Pressure (CVP) meningkat, Refleks
hepatojugular positif
Gejala dan Tanda Minor
●Subjektif
(tidak tersedia)
● Objektif : Ditensi vena jugularis, Terdengar suara nafas tembahan, Hepatomegali, Kadar Hb/Ht
turun, Oliguria, Intake lebih banyak dari output (balans cairan positif), Kongesti paru
10
ASUHAN KEPERAWATAN
Intoleransi Aktivitas (D0056)
● Definisi : Ketidakcukupan energi untuk melakukan aktivitas sehari hari
Penyebab
1. Ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
2. Tirah baring
3. Kelemahan
4. Imobilitas
5. Gaya hidup monoton
Gejala dan Tanda Mayor
● Subjektif: Mengeluh lelah
● Objektif : frekuensi jantung meningkat >20% dari kondisi sehat
Gejala dan Tanda Minor
● Subjektif : Dispnea saat/setelah aktivitas, Merasa tidak nyaman setelah
beraktivitas, Merasa lemah
● Objektif : Tekanan darah berubah >20% dari kondisi istirahat, Gambaran
EKG menunjukan aritmia saat/setelah aktivitas, Gambaran EKG menunjukan
iskemia
Gagal Jantung
RENCANA KEPERAWATAN 11
Gangguan pertukaran gas Setelah dilakukannnya asuhan keperawatan 2x24 Manajemen Ventilasi Mekanik
Hipervolemia Setelah dilakukannnya asuhan keperawatan 2x24 jam diharapkan Manajemen Hipervolemia
Hipervolemia denagan kriteria: Observasi
Periksa tanda dan gejala hipervolemia (mis, ortopnea, dyspnea, edema, JVP/CVP
meningkat, reflex hepatojugular positif, suara napas tambahan)
Serum natrium membaik Identifikasi penyebab hipervolemia
Monitor status hemodinamik (mis, frekuensi jantung, tekanan darah,
MAP,CVP,PAP,PCWP,CO,CI), Jika tersedia
Monitor intake dan output cairan
Monitor tanda hemokonsentrasi (mis, kadar natrium, BUN, hematocrit, berat jenis urine)
Monitor tanda peningkatan tekanan onkotik plasma (mis, kadar protein, dan albumin
meningkat)
Monitor kecepatan infus secara ketat
Monitor efek samping diuretic (mis, hipotensi, ortortostatik, hipovolemia,hipokalemi,
hiponatremia)
Terapeutik
Timbang berat badan setiap hari pada waktu yang sama
Batasi asupan cairan dan garam
Tinggikan kepala tempat tidur 30-40 derajat
Edukasi
Anjurkan melapor jika haluaran <0,5 Ml/kg/jam dalam 6 jam
Anjurkan melapor jika BB bertambah > 1kg dalam sehari
Ajarkan cara mengukur dan mencatat asupan dan haluaran cairan
Ajarkan cara membatasi cairan
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian diuretic
Kolaborasi penggantian kehilangan kalium akibat diuretic
Kolaborasi pemberian continuoud renal replacement trerapy (CRRT), jika perlu
Gagal Jantung
RENCANA KEPERAWATAN 13
Luaran/ Intervensi keperawatan
No Diagnosa
3. Intolensasi Aktivitas (D0056) Setelah melakukan tindakan perawatan selama Manajemen Nyeri
3jam,diharapkan tingkat nyeri menurun Definisi:
Mengidentifikasi dan mengola pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan jaringan
dengan kriteria hasil:
atau fungsional dengan onset mendadak atau lambat dan berintensitas ringan hingga berat dan konstan.
Keluhan nyeri menurun Observasi
Meringis menurun Indikasi lokasi, karakteristik,durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
Frekuensi nadi membaik Indentifikasi skala nyeri
Perasaan takut mengalami cedera Indentifikasi respon nyeri non verbal
berulang menurun Indentifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
Indentifikasi pengetahuan dan keyaninan tentang nyeri
Gelisah menurun
Indentifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri
Tekanan darah membaik Indentifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
Pola napas membaik Monitor keberhasilan terapu komplementer yang sudah diberikan
Monitor efek samping penggunaan analgetik
Terapeutik
Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri ( mis.TENS, hipnosis, akupresur,terapi
musik,biofeedback,terapi bermain)
Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri(mis,suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan)
Fasilitas istirahat dan tidur
Pertimbangan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredakan nyeri.
Edukasi
Jelaskan penyebab, periode,dan pemicu nyeri
Jelaskan strategi meredakan nyeri
Anjurkan memonitor nyeri Secara mandiri
Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri.
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian analgetik,jika perlu
THANK YOU