1. Peningkatan preload
2. Peningkatan afterload
3. Penurunan kontraktilitas ventrikel
4. Gangguan pengisian ventrikel
5. Gangguan sirkulasi
6. Infeksi siskemik/infeksi paru
7. Emboli paru
PATOFISIOLOGI
1. Kegagalan ventrikular kanan terjadi ketika
ventrikel kanan tidak mampu memompa
darah ke dalam sirkulasi pulmonal.
2. Kegagalan ventrikel kiri terjadi ketika
ventrikel kiri tidak mampu memompa
darah ke dalam sirkulasi sistemik.
3. Sebagai kompensasinya, otot jantung
menjadi hipertrofi yang akhirnya
mengakibatkan penurunan komplians
ventrikel.
4. Ketika curah jantung gagal, reseptor regangan
dan baroreseptor merangsang sistem saraf
simpatis, melepaskan katekolamin yang
meningkatkan kekuatan dan frekuensi
kontraksi miokardium.
5. Hal ini menyebabkan peningkatan resistensi
sistemik, peningkatan aliran balik vena,
penurunan aliran darah ke ekstremitas, organ
viseral, dan ginjal.
6. Keringat disebabkan serat koligernik simpatis,
memberi kerja tambahan untuk otot jantung
dan aliran darah sistemik yang kurang.
KOMPLIKASI
Odem paru
Pleura Effusion
Thrombus Ventrikel Kiri
Hepatomegaly
Perubahan Berat Badan
Dispnea, takipnea, ortopnea, mengi, batuk, tangisan lemah,
mendengkur, sianosis ringan, dan retraksi kostal.
Takikardia dan irama galop.
Pelebaran vena perifer dan leher.
Berkeringat.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Pemeriksaan laboratorium :
1. Elektrolit
2. Radiografi
3. HDL
4. EKG
5.Kimia darah
6.Analisa gas darah
7. Urine
8. Tes fungsi paru
9. X-ray dada
10. Scintigrafi
A.Manajemen umum meliputi :
Aktifitas fisik
Diet
Terapi oksigen
Monitoring hemodinamik (PAP, PCWP, SPR,
CO/CI)
Monitoring kardiak
Intra-aortic malloon pump (IABP)
Ventricular assist device (VAD) (kanan atau
kiri)
B. Terapi obat-obatan
C. Operasi
PENGKAJIAN
1. Keluhan umum
• Gagal jantung kiri : Dyspnea, orthopnea,
paroxismal nocturnal dyspnea (PND),
letih, gelisah, insomnia, dan anoreksia.
• Gagal jantung kanan : lesu, anoreksia,
nausea, dan muntah.
2. Kulit
• Gagal jantung kiri : pucat atau cianosis,
diaphoresis.
• Gagal jantung kanan : berkeringat, dingin.
3. Sistem kardiovaskuler
• Gagal jantung kiri : S3 di LV; murmur
sistolik pada apek; pergeseran precordial-
akibatnya pergeseran nadi apikal dan
teraba bergetar; takikardi; pulsus
alternans.
• Gagal jantung kanan : S3 pada RV
(denyut jantung pada LSB paling bawah);
murmur sistolik; pergeseran prekordial-
impuls RV sepanjang LSB atau xipoid;
reflex hepatojugular; dan JVP meningkat
(naik pada gelombang a dan v).
4. Parameter hemodinamik
• Gagal jantung kiri : PCWP dan PAP meningkat.
• Gagal jantung kanan : RAP meningkat.
5. Sistem pulmonal
• Gagal jantung kiri : crackles; pengeluaran respirasi
cepat; batuk; sputum sedikit berdarah atau
berbusa.
• Gagal jantung kanan : tak ada.
6. Sistem gastrointestinal
• Gagal jantung kiri : tak ada.
• Gagal jantung kanan : BB bertambah; distensi
abdomen; nyeri, RUQ; ascites; hepatomegali;
splenomegali.
7. Sistem vaskuler perifer
• Gagal jantung kiri : tak ada.
• Gagal jantung kanan : dilatasi vena-vena
perifer; odem (keras, pitting) pada
perifer ekstremitas, sakrum, dan
genitalia.
8. Urinary
• Gagal jantung kiri : tak ada.
• Gagal jantung kanan : siang hari urine
output menurun, malam hari nocturia.
DIAGNOSA
• Penurunan cardiac output b.d faktor-faktor mekanikal (preload, afterload
dan daya kontraksi jantung).
• Gangguan pertukaran gas b.d perubahan membran kapiler-alveolus sehingga
meningkatkan tekanan kapiler paru.
• Intoleransi aktifitas b.d letih, lesu sekunder terhadap penurunan CO.
• Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh b.d penyerapan
nutrisi terganggu akibat penurunan CO.
• Kerusakan integritas kulit b.d kerusakan sirkulasi dan status metabolik.
IMPLEMENTASI
DX Diagnosa INTERVENSI RASIONAL
keperawatan