Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN PADA

KLIEN DENGAN GAGAL


JANTUNG KONGESTIF

ILONCY VICTORIA HALLEK,A.Md,Kep


Nim : 2282011783
PENGERTIAN
Gagal jantung kongestif adalah keadaan
patofisiologi dimana jantung sebagai pompa
tidak mampu memenuhi kebutuhan darah untuk
metabolisme jaringan.
ETIOLOGI

1. Peningkatan preload
2. Peningkatan afterload
3. Penurunan kontraktilitas ventrikel
4. Gangguan pengisian ventrikel
5. Gangguan sirkulasi
6. Infeksi siskemik/infeksi paru
7. Emboli paru
PATOFISIOLOGI
1. Kegagalan ventrikular kanan terjadi ketika
ventrikel kanan tidak mampu memompa
darah ke dalam sirkulasi pulmonal.
2. Kegagalan ventrikel kiri terjadi ketika
ventrikel kiri tidak mampu memompa
darah ke dalam sirkulasi sistemik.
3. Sebagai kompensasinya, otot jantung
menjadi hipertrofi yang akhirnya
mengakibatkan penurunan komplians
ventrikel.
4. Ketika curah jantung gagal, reseptor regangan
dan baroreseptor merangsang sistem saraf
simpatis, melepaskan katekolamin yang
meningkatkan kekuatan dan frekuensi
kontraksi miokardium.
5. Hal ini menyebabkan peningkatan resistensi
sistemik, peningkatan aliran balik vena,
penurunan aliran darah ke ekstremitas, organ
viseral, dan ginjal.
6. Keringat disebabkan serat koligernik simpatis,
memberi kerja tambahan untuk otot jantung
dan aliran darah sistemik yang kurang.
KOMPLIKASI
 Odem paru
 Pleura Effusion
 Thrombus Ventrikel Kiri
 Hepatomegaly
 Perubahan Berat Badan
Dispnea, takipnea, ortopnea, mengi, batuk, tangisan lemah,
mendengkur, sianosis ringan, dan retraksi kostal.
Takikardia dan irama galop.
Pelebaran vena perifer dan leher.
Berkeringat.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Pemeriksaan laboratorium :
1. Elektrolit
2. Radiografi
3. HDL
4. EKG
5.Kimia darah
6.Analisa gas darah
7. Urine
8. Tes fungsi paru
9. X-ray dada
10. Scintigrafi
A.Manajemen umum meliputi :
 Aktifitas fisik
 Diet
 Terapi oksigen
 Monitoring hemodinamik (PAP, PCWP, SPR,
CO/CI)
 Monitoring kardiak
 Intra-aortic malloon pump (IABP)
 Ventricular assist device (VAD) (kanan atau
kiri)
B. Terapi obat-obatan
C. Operasi
PENGKAJIAN
1. Keluhan umum
• Gagal jantung kiri : Dyspnea, orthopnea,
paroxismal nocturnal dyspnea (PND),
letih, gelisah, insomnia, dan anoreksia.
• Gagal jantung kanan : lesu, anoreksia,
nausea, dan muntah.
2. Kulit
• Gagal jantung kiri : pucat atau cianosis,
diaphoresis.
• Gagal jantung kanan : berkeringat, dingin.
3. Sistem kardiovaskuler
• Gagal jantung kiri : S3 di LV; murmur
sistolik pada apek; pergeseran precordial-
akibatnya pergeseran nadi apikal dan
teraba bergetar; takikardi; pulsus
alternans.
• Gagal jantung kanan : S3 pada RV
(denyut jantung pada LSB paling bawah);
murmur sistolik; pergeseran prekordial-
impuls RV sepanjang LSB atau xipoid;
reflex hepatojugular; dan JVP meningkat
(naik pada gelombang a dan v).
4. Parameter hemodinamik
• Gagal jantung kiri : PCWP dan PAP meningkat.
• Gagal jantung kanan : RAP meningkat.
5. Sistem pulmonal
• Gagal jantung kiri : crackles; pengeluaran respirasi
cepat; batuk; sputum sedikit berdarah atau
berbusa.
• Gagal jantung kanan : tak ada.
6. Sistem gastrointestinal
• Gagal jantung kiri : tak ada.
• Gagal jantung kanan : BB bertambah; distensi
abdomen; nyeri, RUQ; ascites; hepatomegali;
splenomegali.
7. Sistem vaskuler perifer
• Gagal jantung kiri : tak ada.
• Gagal jantung kanan : dilatasi vena-vena
perifer; odem (keras, pitting) pada
perifer ekstremitas, sakrum, dan
genitalia.
8. Urinary
• Gagal jantung kiri : tak ada.
• Gagal jantung kanan : siang hari urine
output menurun, malam hari nocturia.
DIAGNOSA
• Penurunan cardiac output b.d faktor-faktor mekanikal (preload, afterload
dan daya kontraksi jantung).
• Gangguan pertukaran gas b.d perubahan membran kapiler-alveolus sehingga
meningkatkan tekanan kapiler paru.
• Intoleransi aktifitas b.d letih, lesu sekunder terhadap penurunan CO.
• Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh b.d penyerapan
nutrisi terganggu akibat penurunan CO.
• Kerusakan integritas kulit b.d kerusakan sirkulasi dan status metabolik.
IMPLEMENTASI
DX Diagnosa INTERVENSI RASIONAL
keperawatan

1. Penurunan cardiac Kaji dan monitor Mendeteksi dini


tekanan darah nadi tanda dan gejala
output b.d faktor-
apical, HR dan penurunan CO, dan
faktor mekanikal pernapasan, suara atau deteksi tanda-
(preload, afterload jantung dan paru, tanda progresifnya
tingkat kesadaran per atau membaiknya
dan daya kontraksi 4 jam atau sesuai penyakit.
jantung). keperluan.

Pertahankan tirah Menghemat energi


baring sesuai kondisi; dan mengurangi
tinggikan kepala beban kerja jantung
tempat tidur 300-600, dengan mengurangi
biarkan pasien tuntutan O2;
menyandar ke depan, mempermudah
atur pemberian ventilasi dan
oksigen. mengurangi beban
kerja pernapasan.
DX Diagnosa INTERVENSI RASIONAL
keperawatan

Monitor parameter Menilai parameter


hemodinamik : preload dan afterload
tekanan arterial, PAP, dan atau mengkaji
PCWP, CO/CI, SVo2. tanggapan terhadap
  terapi.
Atur pemberian obat  
sesuai pesanan. Vasodilator
  mengurangi preload
  dan afterload,
  inotropik
  memperbaiki
kontraksi miokard
dan ACE inhibitor
  mengurangi SVR.
Batasi aktifitas sesuai  
kondisi. Menghindari
kelelahan, yang akan
meningkatkan
tuntutan oksigen.
DX Diagnosa INTERVENSI RASIONAL
keperawatan

2. Gangguan Kaji dan monitor Mendeteksi tanda


pertukaran gas b.d perubahan fungsi dan gejala gangguan
perubahan membran pernapasan. ventilasi.
kapiler-alveolus    
sehingga Mengidentifikasi
meningkatkan Monitor hasil analisa terjadinya
tekanan kapiler paru. gas darah. hipoksemia,
  hiperkapnia, dan
  menentukan perlunya
  bantuan ventilasi.
   
Mendeteksi
Auskultasi suara paru bertambahnya
per 4 jam. kongesti paru dan
  menentukan
  kecukupan usaha
  ventilasi.
 
DX Diagnosa INTERVENSI RASIONAL
keperawatan

Monitor hasil X-ray Mengenali


dada. perubahan-perubahan
  yang
  menggambarkan
  terjadinya
  penambahan atau
  penyembuhan
  bendungan paru.
 
Monitor parameter Nilai-nilai tekanan
hemodinamik. adalah petunjuk
  tingkatan bendungan
  paru.
 
Tinggikan kepala, Mengurangi beban
biarkan pasien sandar kerja napas dan
ke depan, mobilisasi meningkatkan
per 2-4 jam sesuai ventilasi dan
kondisi. pertukaran gas
khususnya paru-paru
bawah.
DX Diagnosa INTERVENSI RASIONAL
keperawatan

Beri terapi O2, lewat Menaikkan Pa O2;


slang hidung, mask, koreksi hipoksemia
atau tekanan positif. dan hiperkapnia.
Siapkan intubasi dan  
alat bantu napas jika  
perlu.
 

Beri humidifi saat Mengencerkan lendir.


inspirasi sesuai  
permintaan.
   
Mempermudah
Instruksikan pasien ventilasi dan
untuk napas dalam mengeluarkan secret
dan batuk. dari paru.
 
 
EVALUASI
1) Untuk diagnosa keperawatan : Kelebihan
volume cairan output b.d gagalnya pompa,
level aldosteron meningkat, retensi air dan
ADH sekunder terhadap penurunan filtrasi
glomerulus, klien :
 tidak ada tanda-tanda odem pada pasien;
 BB tidak menurun,
 suara paru jernih;
 suara jantung : tidak ada S3 dan S4.
 Tidak ada tanda-tanda peningkatan
tekanan vena jugular.
2) Untuk diagnosa keperawatan :
Intoleransi aktifitas b.d letih, lesu
sekunder terhadap penurunan CO akibat
insufisiensi jantung, bendungan
pulmonal, dan nutrisi tidak cukup, klien:
 mampu melakukan aktifitas harian
tanpa kesulitan;
 EKG, TD, HR dan pernapasan dalam
batas normal selama aktifitas.
3) Untuk diagnosa keperawatan : Resiko
tinggi kerusakan pertukaran gas b.d
preload yang berlebihan, gagal mekanik,
sehingga terjadi bendungan ke paru yang
meningkatkan tekanan kapiler paru.
Akibatnya terjadi perubahan membran
kapiler alveoli, klien :
 suara paru bersih.
 Tingkat kecemasan berkurang.
 Ortopnu dan dispnu berkurang.
 Hipoksemia dan hiperkbnia tidak ada.
 Pernapasan membaik.
4) . Untuk diagnosa keperawatan : Resiko kerusakan
integritas kulit b.d odem dan immobilisas, klien :
 kulit utuh, kering, dan ada tanda-tanda
penyembuhan di atas area yang rusak.
5) Untuk diagnosa keperawatan : Resiko
ketidakefektifan penatalaksanaan terapi b.d
kurangnya pemahaman/kesalahan persepsi tentang
hubungan fungsi jantung, klien :
 menyebutkan pentingnya menimbang BB setiap
hari,
 minum obat teratur,
 Mengetahui jenis aktifitas yang diperbolehkan
dan yang dibatasi, dan batasan diit.
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, L.J (2001) : Diagnosa
Keperawatan, Ed.10. EGC, Jakarta.
Mosby’s Clinical Nursing Series :
Cardiovaskular Disorders, USA.
Nettina S. M (2002): Pedoman
Praktik Keperawatan. EGC, Jakarta.
Ruhyanudin, Faqih (2007) : Asuhan
Keperawatan : Pada Klien Gangguan
Sistem Kardiovaskuler. Ed 2. UMM
Press. Malang.

Anda mungkin juga menyukai