Anda di halaman 1dari 23

TUGAS

MATA KULIAH SISTEM CARDIOVASKULER


METODE SEVEN JUMPS

DOSEN PEMBIMBING : NS. SRI MUHARNI,S.KEP ,M.KEP


DI SUSUN OLEH : KELOMPOK 2
MUHAMMAD
SYAHRUL NIZAM ROZY FITRIANA
FIRDAUS
MARIA TETTY SUSIYANTRI WIWIN HUSTADIAH
DAHNIAR
LIVIA ANGGRAENI HIMAH MURNI
RANGKUTI
SKENARIO I
KELOMPOK 2
PERTUMBUHANKU TIDAK SEPERTI TEMAN-TEMAN
SEUSIAKU

Seorang anak laki-laki 7 tahun, tiba-tiba sesak nafas saat bermain bola, anak tidak terlihat
biru/sianosis dan kadang batuk-batuk. Ibu pasien mengatakan berat badan pasien susah
bertambah walaupun makan cukup. Pasien terlihat langsing. Perawat melakukan
pemeriksaan fisik didapatkan pulsasi yang kuat pada sela iga 2-3 linea parasternalis kiri. Bj 2
teraba. Dada sebelah kiri mencembung. Hasil ECG terdapat hipertrofi ventrikel kanan. Hasil
ronsgen thorax : corak pembuluh darah bertambah. Ventrikel kanan dan atrium kanan
membesar. Ibu pasien tampak cemas dan mengkhawatirkan kondisi anaknya.
1. PROBLEM
A.
Data Subyektif
Ibu pasien mengatakan anaknya tiba-tiba sesak pada saat bermain bola
Ibu pasien mengatakan berat bada anaknya susah bertambah walaupun makan cukup

B. Data Obyektif
Anak tidak terlihat biru /sianosis
Anak kadang batuk-batuk
Anak terlihat langsing
Pulsasi yang kuat pada sela iga 2-3 linea parasternalis kiri
Bunyi jantung 2 teraba
Dada anak sebelah kiri mencembung
Hasil ECG: hipertrofi ventrikel kanan
Hasil rontgen thorak: corak pembuluh darah bertambah dan atrium kanan membesar
  
c. Identifikasi Kata Sulit

Linea paraternalis
Garis yang melintas pada tepi sternum
Pulsasi
Denyutan dari nadi
Sianosis
Suatu kondisi yang menyebabkan kulit dan selaput lendir menjadi kebiruan krn
terlalu sedikit oksigen dan aliran darah
Hipertrofi ventrikel kanan
Suatu kondisi ventrikel sebelah kanan organ jantung mengalami pembesaran
/pembengkakan
Atrium kanan
Salah satu dari 4 ruang jantung yang memiliki fungsi untuk menerima darah kotor
BJ2
Bunyi yang di timbulkan oleh penutupan katub-katub aorta dan pulmonal darah kotor
atau yang belum tersaring dari dalam tubuh
2. HIPOTESIS

A.Masalah Keperawatan
1.Gangguan pertukaran gas b/d perubahan membrane alveolus kapiler d.d dipsnea

2.Penurunan curah jantung b/d perubahan kontraktilitas d.d gambaran ekg hipertrofi
ventrikel kanan

3.Gangguan tumbuh kembang b/d efek ketidakmampuan fisik d.d pertumbuhan fisik

4.Ansietas b/d kurang terpapar informasi d.d merasa khawatir dengan akibat dari kondisi
yang dihadapi

5.Intoleransi aktivitas b/d ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan energi d.d
dispnea saat /setelah beraktivitas, gambaran ECG menunjukkan aritmia saat beraktivitas
B. PRIORITAS MASALAH

1.Gangguan pertukaran gas b/d perubahan membrane alveolus kapiler d.d dipsnea
2.Penurunan curah jantung b/d kontraktilitas d.d gambaran ECG hipertrofi ventrikel kanan
3.Intoleransi aktivitas b/d ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan energi d.d
dipsnea saat /setelah beraktivitas , gambaran ECG menunjukan aritmia saat beraktivitas
4.Gangguan tumbuh kembang b/d efek ketidakmampuan fisik d.d pertumbuhan fisik
5.Ansietas b/d kurang terpapar informasi d.d merasa khawatir dengan akibat dari kondisi
yang dihadapi
C. Keyword Dari Skenario
PJB Non Sianotic Dengan VSD
3. MECHANISME

 PATHWAY
Phatway REVISI.docx
4. MORE INFO

 Status gizi

 Tanda-tanda vital

 Pulsasi

 Rontgen thorax

 Echocardiography

 Pemeriksaan laboratorium

 Catheterisasi jantung

 Riwayat Kesehatan
5. DON’T KNOW

1. Apa penyebab ventrikel kanan dan atrium kanan membesar ?

Karena ada lubang dibagian jantung bagian bawah, sehingga darah yang kaya
O2 dari ventrikel kiri yang seharusnya disebarkan keseluruh tubuh, sebagian masuk ke
ventrikel kanan, mengakibatkan otot jantung ventrikel kanan menjadi lebih berat
memompa darah ke atrium kiri, sehingga sel-sel otot jantung ventrikel kanan
bertambah mengakibatkan hipertropi ventrikel kanan.

2. Mengapa dada anak sebelah kiri mencembung ?


Karena faKtor genetic sehingga pada kasus Yang parah, tulang dada dapt menekan
paru-paru dan jantung
6. LEARNING ISSUE

TIDAK ADA PELANGGARAN ETIK


LEGAL

 
JURNAL

Anestesi untuk Seksio Sesarea pada Pasien dengan Ventrikel Septal Defek

Dwiana Sulistyanti*), Yusmein Uyun**)

*)Departemen Anestesiologi & Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas


Mulawarman Samarinda, **)SMF Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas
Kedokteran Universitas Gadjah Mada–RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
Abstrak
Pasien hamil yang memiliki penyakit jantung kongenital merupakan tantangan untuk dokter kandungan
dan dokter anestesi ketika pasien akan menjalani operasi sesarea emergensi. Dalam penanganan pasien
hamil yang beresiko tinggi dibutuhkan pemahaman yang baik tentang perubahan hemodinamik saat
kehamilan, dan efek perubahan tersebut terhadap pasien dan fisiologi jantung abnormal. Penyakit
jantung kongenital merupakan penyebab paling banyak masalah jantung pada pasien hamil tetapi pasien
dengan defek yang tidak dikoreksi merupakan kasus yang jarang pada bagian kandungan. Pada populasi
dewasa, lesi jantung kongenital kronik yang tidak diperbaiki merupakan situasi yang sulit bagi dokter
anestesi karena tingginya resiko anestesi obstetrik. Laporan kasus ini menjelaskan tentang keberhasilan
operasi sesar pada pasien penyakit jantung kongenital dalam kondisi emergensi.
Wanita umur 28 tahun, G1P0A0 dengan umur kehamilan 38–39 minggu datang
ke rumah sakit untuk melahirkan. Wanita ini memiliki riwayat penyakit jantung
kongenital ventrikel septal defek (VSD). Kemudian dilakukan operasi sesar
dengan anestesi umum dengan gas inhalasi dan obat intravena. Cefotaxim dan
gentamisin diberikan untuk propilaksis endokarditis bakteri. Bayi lahir dengan
skor APGAR 8 setelah menit ke 5. Pasca operasi pasien dibawa ke ruang ICU
untuk monitoring ketat tanda vital dan perawatan pasca operasi. Laporan kasus
ini menjelaskan tentang kondisi pasien pre-operasi, intra-operasi dan pasca-
operasi.
Kata kunci: ventrikel septal defek, operasi sesar darurat, anestesi umum
https://www.jurnalanestesiobstetri-indonesia.id/ojs/index.php/Obstetri/article/view/v4i1.58/56
7. PROBLEM SOLVING

NO DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA HASIL INTERVENSI ( SIKI )


KEPERAWATAN (SDKI ( SLKI )
)
1 Gangguan pertukaran gas Setelah dilakukan intervensi Observasi
b/d perubahan membrane keperawatan selama • Monitor frekuensi, irama, kedalaman dan
alveolus kapilerd.d : 7-8 jam maka pertukaran gas upaya nafas
DS : dipsnea meningkat dengan kriteria hasil : • Monitor pola nafas
DO : pola nafas abnormal Dispnea menurun • Monitor kemampuan batuk efektif
Pola nafas membaik Observasi
• Monitor frekuensi, irama, kedalaman dan
upaya nafasMonitor pola nafas
• Monitor kemampuan batuk efektif
• Monitor sumbatan jalan nafas
• Monitor saturasi oksigen
• Auskultasi bunyi nafas
• Monitor hasil x-ray thorak
• Monitor nilai AGD
NO DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA HASIL INTERVENSI ( SIKI )
KEPERAWATAN (SDKI ( SLKI )
)
Terapeutik
• Atur interval pemantau respirasi sesuai
kondisi pasien
• Dokumentasi hasil pemantauan
Edukasi
• Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
• Informasikan hasil pemantauan jika perlu

2 Penurunan curah jantung Setelah dilakukan intervensi Observasi


b/d perubahan keperawatan selama • Monitor ECG
kontraktilitas d.d 7-8 jam maka curah jantung • Monitor aritmia
DS : batuk, ejection meningkat dengan kriteria hasil : • Monitor saturasi oksigen
fraction Batuk menurun Terapeutik
DO : Cardiax index Dipsnea menurun • Pertahankan tirah baring minimal 12 jam
menurun • Berikan terapi relaksasi
• Sediakan lingkungan yang kondusif untuk
beristirahat
• Berikan dukungan emosional dan spiritual
NO DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA HASIL INTERVENSI ( SIKI )
KEPERAWATAN (SDKI ( SLKI )
)
Edukasi
Anjurkan menghindari manufer falsafah
( mengedan saat BAB atau batuk )
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian obat untuk mencegah
manufer falsafah

3 Intoleransi aktivitas b/d Setelah dilakukan intervensi Observasi


ketidakseimbangan antara keperawatan selama 7-8 jam tingkat • Identifikasi gangguan fungsi tubuh
suplai dan kebutuhan keletihan menurun dengan kriteria • Monitor kelelahan fisik
energi d.d DS: hasil : • Monitor pola dan jam tidur
Dipsnea saat /setelah • Kemampuan melakukan aktivitas • Monitor lokasi dan kenyamanan selama
beraktivitas rutin meningkat melakukan aktivitas
Gambaran ECG • Pola nafas membaik Terapeutik
menunjukan aritmia saat • Sediakan lingkungan dan rendah stimulasi
beraktivitas • Lakukan latihan rentang gerak pasif dan/
DO : aktif
  • Berikan aktivitas distraksi yang
menenangkan
NO DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA HASIL INTERVENSI ( SIKI )
KEPERAWATAN (SDKI ( SLKI )
)
Edukasi
• Anjurkan aktivitas secara bertahap
• Ajarkan strategi koping untuk
mengurangi kelelahan
Kolaborasi

4 Gangguan tumbuh Setelah dilakukan tindakan Observasi


kembang b/d efek keperawatan 1x24 jam status Identifikasi pencapaian tugas perkembangan
ketidakmampuan fisik d.d perkembangan membaik dengan anak
DS : - kriteria hasil : Terapeutik
DO : Pertumbuhan fisik Keterampilan / perilaku sesuai usia • Motivasi anak berinteraksi dengan anak
terganggu meningkat lain
• Dukung anak mengekspresikan diri
melalui penghargaan positif atau umpan
balik atas usahanya
NO DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA HASIL INTERVENSI ( SIKI )
KEPERAWATAN ( SLKI )
(SDKI )
Edukasi
Jelaskan orang tua tentang milestone
perkembangan anak dan perilaku anak
Kolaborasi
Rujuk untuk konseling jika perlu

4 Ansietas b/d kurang Setelah dilakukan tindakan Observasi


terpapar informasi d.d keperawatan 7-8 jam tingkat ansietas • Identifikasi kemampuan mengambil
DS : merasa khawatir menurun dengan kriteria hasil : keputusan
dengan akibat dari Verbalisasi khawatir akibat kondisi • Monitor tanda-tanda ansietas ( verbal dan
kondisi yang dihadapi yang dihadapi menurun non verbal )
DO : -
NO DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA INTERVENSI ( SIKI )
KEPERAWATAN HASIL
(SDKI ) ( SLKI )
Terapeutik
Motivasi anak berinteraksi dengan anak lain
Dukung anak mengekspresikan diri melalui
penghargaan positif atau umpan balik atas
usahanya
Edukasi
Jelaskan orang tua tentang milestone
perkembangan anak
dan perilaku anak
Kolaborasi
Rujuk untuk konseling jika perlu

5 Ansietas b/d kurang Setelah dilakukan tindakan Observasi


terpapar informasi d.d keperawatan 7-8 jam tingkat ansietas • Identifikasi kemampuan mengambil
DS : merasa khawatir menurun dengan kriteria hasil : keputusan
dengan akibat dari Verbalisasi khawatir akibat kondisi • Monitor tanda-tanda ansietas ( verbal dan
kondisi yang dihadapi yang dihadapi menurun non verbal )
DO : -
DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA INTERVENSI ( SIKI )
KEPERAWATAN (SDKI ) HASIL
( SLKI )
Terapeutik
• Ciptakan suasana terapeutik untuk
menumbuhkan kepercayaan
• Temani pasien untuk mengurangi
kecemasan, jika memungkinkan
• Gunakan pendekatan yang tenang dan
meyakinkan
• Diskusikan perencanaan realistis tentang
peristiwa yang akan dating
Edukasi
• Informasikan secara factual mengenai
diagnosis, pengobatan dan prognosis
• Anjurkan keluarga untuk tetap bersama
pasien
DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA HASIL INTERVENSI ( SIKI )
KEPERAWATAN (SDKI ) ( SLKI )
• Latih penggunaan mekanisme
pertahanan diri yang tepat
• Latih Teknik relaksasi

Kolaborasi
Kolaborasi pemberian obat ansietas jika
perlu

Anda mungkin juga menyukai