Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu faktor penting dalam upaya menurunkan angka kematian
yaitu penyediaan pelayanan kesehatan maternal dan neonatal yang
berkualitas. Pelayanan kebidanan dalam hal ini memiliki peran yang
sangat penting. Pelayanan kebidanan yang berkesinambungan dan
paripurna, berfokus kepada aspek pencegahan, promosi kesehatan dan
berlandaskan kemitraan adalah hal penting yang dapat membantu
menurunkan angka kematian ibu dan angka kesakitan serta kematian Bayi.
Pelayanan kebidanan yang bermutu ditentukan oleh faktor input dan
proses dari pelayanan itu sendiri. Faktor input dari pelayanan diantaranya
meliputi kebijakan, tenaga yang melayani, sarana dan prasarana, standar
asuhan kebidanan dan standar lain. Seperti kita ketahui bahwa angka
kematian ibu dan angka kematian neonatal di Indonesia masih sangat
tinggi dan penurunannya berjalan sangat lambat.

Rumah sakit harus memberikan Pelayanan kesehatan dan kedaruratan


maternal dan neonatal yang berkualitas, terutama di instalasi kebidanan .
Untuk itu di instalasi kebidanan di butuhkan tim kerja dengan kemampuan
khusus dan peralatan yang lengkap serta memadai untuk memberikan
pelayanan kepada pasien

Berdasarkan hal tersebut di atas, maka di instalasi kebidanan perlu di


buat pedoman pengorganisasian yang menjadi pedoman bagi semua pihak
terutama instalasi kebidanan sendiri.

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Kebidanan 1


B. Tujuan Umum
Sebagai dasar dalam pembuatan kebijakan bagi unit kerja dalam
memberikan pelayanan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi RS Bakti
Timah Karimun.

C. Tujuan Khusus
1. Memudahkan bagi pemberi jasa instalasi kebidanan dalam
memberikan pelayanan yang bermutu dan professional
2. Agar setiap pemberi jasa pelayanan instalasi kebidanan dapat bekerja
berdasarkan visi, misi, falsafah dan tujuan RS. Bakti Timah Karimun

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Kebidanan 2


BAB II
GAMBARAN UMUM
RUMAH SAKIT BAKTI TIMAH KARIMUN

Pada tahun 1971 diselenggarakan suatu Unit Pelayanan Kesehatan dengan


nama Unit Penambangan Timah Singkep (UPTS) yang langsung dibawahi oleh
PT. Timah (PERSERO) di Tanjung Balai Karimun. Namun pada tahun 1992,
krisis melanda PT. Timah (PERSERO) sehingga terjadi pelepasan beberapa aset
PT. Timah (PERSERO) salah satunya UPTS. Berdasarkan surat keputusan direksi
PT. Timah (PERSERO) Nomor 081/SK–0000/93–B1 untuk masa transisi UPTS
diubah menjadi Rumah Sakit Swakelola, sebagai koordinator ditunjuk dr. Djoko
Sudibyo, M.Sc. Selanjutnya pada tanggal 21 Juli 1993 dengan Akte Notaris
Muljono Josohadjo, SH., Nomor 36 tentang pendirian Yayasan Bakti Timah
(YBT) yang berdomisili diPangkal Pinang–Bangka, maka Rumah Sakit Swakelola
PT. Timah (PERSERO) menjadi Rumah Sakit Bakti Timah Kabupaten Karimun
yang dibawahi langsung oleh YBT sampai dengan tahun 2015.

Rumah Sakit Bakti Timah terus meningkatkan dan menjalankan


pengembangan usaha jasa pelayanan kesehatan dibawah naungan Yayasan Bakti
Timah (YBT), sehingga pada tanggal 18 Desember 2014 dengan Akte Notaris
Irma Devita Purnamasari, SH, MKn No. 34 tentang pendirian PT. Rumah Sakit
Bakti Timah (PT.RSBT) yang berdomisili di Pangkal Pinang, Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung, maka Rumah Sakit Bakti Timah berubah status kepemilikan
dari Yayasan Bakti Timah ke PT. Rumah Sakit Bakti Timah.

Pada saat mulai berdirinya, RS. Bakti Timah memiliki pelayanan yang
terdiri dari poli Kandungan, poli Bedah, poli THT, poli Penyakit Dalam dan poli
Umum dengan total jumlah karyawan pada saat itu 67 orang.

Saat ini Rumah Sakit Bakti Timah Karimun adalah rumah sakit swasta yang
berdiri pada lokasi strategis di jalan Canggai Putri, Teluk Uma, Tebing, yang
merupakan daerah pinggiran kota yang berjarak kurang lebih 8 km dari ibukota
Tanjung Balai Karimun.

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Kebidanan 3


Rumah Sakit Bakti Timah Karimun didirikan oleh PT. Timah, Tbk yang
mempunyai prinsip sosial ekonomi merupakan rumah sakit for profit namun tidak
meninggalkan prinsip-prinsip sosial. Saat ini RS. Bakti Timah Karimun
mempunyai karyawan sejumlah 269 orang dengan 35% diantaranya adalah
perawat. Hal ini berkaitan dengan terwujudnya kesiapan rumah sakit dalam
memberikan pelayanan yang lebih optimal. Selain perawat RS. Bakti Timah telah
ada 4 (empat) dokter spesialis, yaitu spesialis anak, bedah, kandungan, penyakit
dalam yang bekerja full time.
RS. Bakti Timah Karimun berkapasitas 120 (seratus dua puluh) tempat tidur
dan akan dikembangkan secara bertahap hingga seluruh kapasitas yang
direncanakan bisa dioperasikan. Ketersediaan tempat tidur ditunjang dengan
fasilitas penunjang yang memadai agar pelayanan bisa dilaksanakan secara
optimal. RS. Bakti Timah Karimun telah bekerja sama dengan perusahaan swasta
internasional, yang merupakan peluang menarik, karena secara signifikan RS.
Bakti Timah Karimun memiliki captive market yang memadai selain karyawan
PT. Timah, Tbk.
Kondisi keuangan pada saat ini telah memperlihatkan sinyal yang
menggembirakan karena ada peningkatan trend pendapatan, meskipun belum
menunjukkan profit yang diharapkan. Berdasarkan analisa pembiayaan
diharapkan biaya operasional akan semakin efisien sehingga mampu
memperlihatkan profit yang diharapkan.
Upaya pengembangan manajemen dititik beratkan kepada pembelajaran dan
pengembangan SDM, memperkuat proses bisnis internal, pendekatan pelanggan
dan efektifitas pengelolaan keuangan. Pendekatan ini dimaksudkan agar dengan
SDM yang berkompetensi tinggi mampu meningkatkan kinerja keuangan secara
bermakna.

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Kebidanan 4


BAB III
VISI, MISI, MOTTO, NILAI, DAN BUDAYA
RUMAH SAKIT BAKTI TIMAH KARIMUN

A. VISI
Menjadi Rumah Sakit pilihan utama yang profesional dan berdaya saing
B. MISI
1. Mewujudkan rumah sakit sebagai aset yang bermanfaat bagi karyawan
serta masyarakat Provinsi Kepri dan sekitarnya
2. Mewujudkan rumah sakit yang sehat,bertumbuh, dan berbasis
teknologi
3. Mewujudkan pelayanan yang terpercaya
4. Mewujudkan SDM yang terpercaya

C. MOTTO
Melayani dengan sepenuh hati

D. NILAI
1. Amanah
2. Kompeten
3. Harmoni
4. Loyal
5. Adaptif
6. Kolaboratif

E. BUDAYA
1. Senyum
2. Inisiatif
3. Gesit
4. Amanah
5. Peduli

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Kebidanan 5


Pedoman Pengorganisasian Instalasi Kebidanan 6
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI
RUMAH SAKIT BAKTI TIMAH KARIMUN
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI
INSTALASI KEBIDANAN

DIREKTUR

KEPALA BIDANG
KEPERAWATAN

KEPALA INSTALASI
KEBIDANAN

PELAKSANA
INSTALASI KEBIDANAN
BAB VI
URAIAN JABATAN
INSTALASI KEBIDANAN

A. KEPALA INSTALASI KEBIDANAN

NAMA JABATAN : KEPALA INSTALASI KEBIDANAN


BIDANG / UNIT : KEPERAWATAN/INSTALASI KEBIDANAN
ATASAN LANGSUNG : KEPALA BIDANG KEPERAWATAN
BAWAHAN LANGSUNG : PELAKSANA INSTALASI KEBIDANAN

FUNGSI UTAMA
Merencanakan asuhan kebidanan di instalasi kebidanan dengan memastikan berjalannya asuhan
kebidanan
TANGGUNG JAWAB
1 Terlaksananya SPO yang telah dibuat
2 Terjalinnya hubungan yang baik antar unit terkait
3 Terlaksananya asuhan kebidanan dan pelaporannya
4 Terjalinnya hubungan yang harmonis antar dokter dan bidan saat berkolaborasi terkait pelayanan
5 Tersedianya kebutuhan pelaksanaan pelayanan di instalasi kebidanan
6 Tersedianya laporan evaluasi skill pelaksana
TUGAS POKOK
1 Melaksanakan SPO yang sudah dibuat
2 Menjalin hubungan yang baik antar unit terkait
3 Memonitoring implementasi asuhan kebidanan
4 Memonitoring pendokumentasian pencatatan dan pelaporan terkait pelayanan pasien
5 Menjalin hubungan yang harmonis antar dokter dan bidan saat berkolaborasi terkait pelayanan
6 Menyediakan kebutuhan pelaksanaan pelayanan di instalasi kebidanan
7 Membuat laporan bulanan pelayanan kebidanan
WEWENANG
1 Memberikan masukan kepada atasan terkait pekerjaan
2 Mengevaluasi kinerja pelaksana
3 Memberikan pendelegasian kepada pelaksana sesuai kebutuhan
4 Mengambil keputusan terkait pelayanan

5 Mengusulkan promosi, rotasi dan mutasi diinstalasi kebidanan


HUBUNGAN KERJA
NO PIHAK INTERNAL AKTIVITAS
1 Instalasi Rawat Inap, VIP, Intensive Koordinasi pelayanan pasien
2 Instalasi Kamar Operasi Koordinasi pelayanan tindakan pasien
3 Instalasi Gizi Koordinasi terkait diit pasien
4 Unit Adminitrasi Pelayanan Kesehatan Koordinasi terkait adminitrasi dan informasi biaya
pasien
3 Bidang Pelayanan dan Penunjang Medis Koordinasi pelayanan pasien dan pelayanan penunjang
pasien, dan koordinasi terkait permintaan kebutuhan
perbekalan farmasi
4 Bidang Penunjang Non Medis Koordinasi pelayanan terkait fasilitas,sarana prasarana,
keamanan, kebersihan ruangan dan koordinasi terkait
permintaan kebutuhan logistik umum dan alkes
5 Unit Humas dan Pemasaran Koordinasi terkait kepuasan pelayanan pasien
6 Bidang Keuangan Koordinasi terkait administrasi dan biaya pasien
7 Bidang PSDM Koordinasi terkait SDM
NO PIHAK EKSTERNAL AKTIVITAS
1 RSUD M Sani Karimun Koordinasi terkait rujukan pasien
2 RS diluar kabupaten karimun Koordinasi terkait rujukan pasien
3 Dinas Kesehatan Koordinasi terkait laporan persalinan, laporan KB
4 Camat Tebing Koordinasi terkait laporan KB
5 Dinas pengendalian penduduk, KB, Koordinasi terkait laporan KB dan kekerasan pada
Pemberdayaan perempuan dan perempuan
perlindungan anak
UKURAN KEBERHASILAN
1 Terlapornya hasil monitoring skill pelaksana
2 Terlapornya mutu pelayanan dalam 1 bulan hanya 3 kasus Komplain pasien
3 Terlapornya kaizen setiap tanggal 1( awal bulan )
4 Terlapornya laporan pelayanan kebidanan sebelum tgl 7 setiap bulannya ke pihak eksternal

SPESIFIKASI JABATAN
SPESIFIKASI PEKERJAAN 1 Pendidikan minimal D3 kebidanan
2 Memiliki STR
3 Memiliki sertifikat pelatihan Midwifery Update
4 Memiliki Pengalaman Kerja minimal 3 Tahun
5 Usia minimal 25 tahun

SPESIFIKASI ORANG 1 Jujur dan bertanggung jawab


2 Memiliki komunikasi yang baik
3 Mampu bekerjasama dengan tim
4 Mampu memimpin tim
5 Mampu bekerja dibawah tekanan

B. PELAKSANA INSTALASI KEBIDANAN

NAMA JABATAN : PELAKSANA INSTALASI KEBIDANAN


BIDANG / UNIT : KEPERAWATAN/INSTALASI KEBIDANAN
ATASAN LANGSUNG : KEPALA INSTALASI KEBIDANAN
BAWAHAN LANGSUNG :-

FUNGSI UTAMA
Melaksanakan pelayanan kebidanan untuk memenuhi kebutuhan pasien secara cepat dan tepat
TANGGUNG JAWAB
1 Terlaksananya pelayanan di instalasi kebidanan
2 Tersedianya laporan pasien
3 Terlaksananya pendokumentasian pencatatan dan pelaporan terkait pelayanan pasien

TUGAS POKOK
1 Melaksanakan operan dinas sesuai ketentuan yang berlaku
2 Menerima pasien baru sesuai prosedur yang berlaku dan melakukan program orientasi ruangan dan
lingkungan
3 Mendampingi dokter visite dan mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan dokter saat visite
pasien serta pendokumentasian hasil visite dokter
4 Mendampingi dan membantu dokter saat melakukan tindakan kepada pasien
5 Memberikan terapi sesuai program pengobatan dari dokter
6 Melakukan tindakan keperawatan sesuai SPO yang berlaku
7 Mengobservasi dan mengevaluasi vital sign, keluhan dan kondisi pasien minimal 1 kali setiap
shift
8 Mengkaji kebutuhan dan masalah kesehatan pasien sesuai batas kemampuannya dan
memberikan edukasi terkait kebutuhan pasien
9 Melaksanakan sistem pencatatan dan pelaporan dengan benar dan tepat

10 Memelihara peralatan kesehatan agar dalam keadaan baik dan siap pakai

WEWENANG
1 Memberikan masukan kepada atasan terkait pekerjaan
HUBUNGAN KERJA
NO PIHAK INTERNAL AKTIVITAS
1 Instalasi Rawat Inap, VIP, Intensive Koordinasi Pelayanan pasien
2 Instalasi Kamar Operasi Koordinasi pelayanan tindakan pasien
3 Instalasi Gizi Koordinasi terkait diit pasien
4 Unit Adminitrasi Pelayanan Kesehatan Koordinasi terkait adminitrasi dan informasi biaya
pasien
3 Bidang Pelayanan dan Penunjang Medis Koordinasi pelayanan pasien dan pelayanan penunjang
pasien
4 Bidang Penunjang Non Medis Koordinasi pelayanan terkait fasilitas, sarana prasarana,
keamanan dan kebersihan ruangan
5 Bidang Keuangan Koordinasi terkait administrasi dan biaya pasien
6 Bidang PSDM Koordinasi terkait SDM
NO PIHAK EKSTERNAL AKTIVITAS
1 RSUD M Sani Karimun Koordinasi terkait rujukan pasien
2 RS diluar kabupaten karimun Koordinasi terkait rujukan pasien
UKURAN KEBERHASILAN
1 Tidak ada komplain pasien terkait pelayanan
2 Ada laporan pasien yang tertulis
3 Ada pendokumentasian pencatatan dan pelaporan yang tertulis

SPESIFIKASI JABATAN
SPESIFIKASI PEKERJAAN 1 Pendidikan minimal D3 kebidanan
2 Memiliki STR
3 Memiliki sertifikat pelatihan Midwifery Update
4 Memiliki Pengalaman Kerja minimal 1 Tahun
5 Usia maksimal 28 tahun

SPESIFIKASI ORANG 1 Jujur dan bertanggung jawab


2 Memiliki komunikasi yang baik
3 Mampu bekerjasama dengan tim
4 Mampu bekerja shift
5 Mampu bekerja dibawah tekanan

BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA

Bidang Keperawatan
 Instalasi rawat inap bangsal
 Instalasi rawat inap intensive
 Instalasi rawat inap VIP
 Instalasi Kamar Operasi
Bidang Pelayanan dan
penunjang Medis
Bidang  IGD
PengembanganSDMP  Instalasi Rekam Medis
 Unit administrasi  Instalasi Rawat Jalan
kepegawaian dan  Instalasi Farmasi
diklat Kebidanan  Instalasi Laboratorium
 Unit kesekretariatan  Instalasi Radiologi
 Unit Humas dan
pemasaran

Bidang Penunjang Non Medis Bidang Keuangan


 Unit laundry dan
kebersihan  Unit Bendahara
 Unit Pemeliharaan sarana  Unit Akutansi
dan prasarana  Unit Administrasi
 Unit Keamanan dan pelayanan
transportasi Kesehatan
 Unit Pengadaan umum
 Unit electronic Data
Processing
 Unit BPI

Keterkaitan Hubungan Kerja Instalasi Kebidanan dengan unit atau instalasi


lain.

1. Instalasi Rawat Inap Bangsal


Koordinasi terkait pelayanan pasien
2. Instalasi Rawat Inap VIP
Koordinasi terkait pelayanan pasien
3. Instalasi Rawat Inap Intensive
Koordinasi terkait pelayanan pasien intesinsive
4. Instalasi Kamar Operasi
Koordinasi terkait pelayanan tindakan pasien

5. Instalasi Gizi

Koordinasi terkait diit pasien

6. Instalasi dan Unit dibidang pelayanan dan penunjang medis

Koordinasi pelayanan pasien dan pelayanan penunjang pasien, dan


koordinasi terkait permintaan kebutuhan perbekalan farmasi

7. Unit dibidang Penunjang Non Medis


Koordinasi pelayanan terkait fasilitas,sarana prasarana, keamanan,
kebersihan ruangan dan koordinasi terkait permintaan kebutuhan logistik
umum dan alkes serta terkait bimbingan dan pelayanan kerohanian

8. Unit Humas dan Pemasaran

Koordinasi terkait kepuasan pelayanan pasien

9. Unit dibidang Pengembangan SDM

Koordinasi terkait SDM

10. Unit dibidang Keuangan

Koordinasi terkait administrasi dan informasi biaya pasien

BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
INSTALASI KEBIDANAN

A. POLA KETENAGAAN INSTALASI KEBIDANAN


Jumlah
Jumlah
Bidang/ yang Selisih
Jabatan Kualifikasi yang
Unit dibutuh +/-
ada
kan
Pendidikan minimal DIII Kebidanan

Memiliki STR
Memiliki sertifikat pelatihan Midwifery Update
Memiliki pengalaman kerja minimal 3 tahun
Kepala
Usia minimal 25 tahun
Instalasi 1 1 0
Kebidanan Jujur dan bertanggungjawab
Memiliki komunikasi yang baik
Mampu bekerjasama dengan tim
Mampu memimpin tim
Mampu bekerja dibawah tekanan
Kebidanan        
Pendidikan minimal DIII Kebidanan

Memiliki STR
Memiliki sertifikat pelatihan Midwifery Update
Memiliki pengalaman kerja minimal 1 tahun
Bidan
Pelaksana Usia maksimal 28 tahun
10 11 -1
Instalasi Jujur dan bertanggungjawab
Kebidanan
Memiliki komunikasi yang baik
Mampu bekerjasama dengan tim
Mampu bekerja shift
Mampu bekerja dibawah tekanan

B. DASAR PERHITUNGAN KETENAGAAN INSTALASI


KEBIDANAN

Dasar perhitungan ketenagaan instalasi Kebidanan, mengacu pada :


Rumus “ Yaslis Ilyas” dan Depkes Filipina 1984
= D x 365
255x Jam kerja/ hari
={(A1 x Ʃos/hr)+(A2xƩos/hr)+(A3xƩos/hr)+(3 shift/hr x adm time)}x365
255 x 7

= {((8 x 60’)x 3 ) + ((3 x 60’) x 4 ) + ((2,5x 60’) x 3) + ( 3 x 45’} x 365


1785

= (2.745’ : 60 ) x 365
1785
= 16.698
1.785
= 9,3 = 9

Ket :
A1 = Waktu perawatan pasien kamar bersalin
A2 = Waktu perawatan pasien nifas
A3 = Waktu perawatan pasien kebidanan
Adm time = waktu administratif yang dibutuhkan untuk penggantian
shift selama 45 menit 24 jam/hari
Ʃ0s = Jumlah pasien instalasi kebidanan/ perawatannya
Bila tingkat produktivitas 75% = 9 + (9× 25% ) = 11,25 = 11 orang
tenaga bidan
Jadi Jumlah tenaga bidan yang dibutuhkan adalah 12 orang, dengan
rincian sebagai berikut :
• Kepala instalasi = 1 Orang ( ditetap 1 orang )
• Bidan Pelaksana = 11 Orang

BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI

Program orientasi dilakukan pada seluruh bidan yang masuk ke Instalasi


kebidanan, sebelum orientasi diadakan :

A. Wawancara Kepala Instalasi dengan materi yang meliputi :


1. Penerimaan pasien
2. Pencatatan
3. Pelaporan pasien ke dokter
4. Pengenalan status pasien
5. Komunikasi terhadap pelanggan
6. Kerahasian terhadap masalah status pasien
B. Orientasi langsung, meliputi :
1. Perkenalan dengan karyawan RS
2. Ruangan dan lingkungan RS
3. Alat kesehatan dan perbekalan farmasi di ruangan
4. Lembar administratif untuk pendokumentasian
5. Uraian pekerjaan
6. Sistem kerja, peraturan dan SPO yang berlaku

Jadwal Orientasi di laksanakan setelah bidan di serahkan oleh unit administrasi


kepegawaian dan diklat untuk di lakukan orientasi

BAB X
PERTEMUAN/RAPAT

A. Pengertian
Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang
memiliki kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau
memecahkan suatu masalah tertentu.
B. Tujuan
1. Umum :
Dapat membantu terselenggaranya kinerja dan pelayanan di instalasi
kebidanan.
2. Khusus :
a. Dapat menggali segala permasalahan terkait dengan pemberian
pelayanan di instalasi kebidanan
b. Dapat mencari jalan keluar atau pemecahan permasalahan yang terkait
dengan pelayanan kebidanan

C. Kegiatan Rapat
1. Rapat Terjadwal :
Rapat terjadwal merupakan rapat rutin yang telah ditetapkan sebagai
berikut:
a. Rapat Evaluasi Kinerja Bulanan (EKB)
Peserta : Direksi, Kepala bidang, Kepala instalasi/unit, Koordinator
Waktu : Satu kali dalam sebulan
Materi :
- Laporan kinerja operasional dari rekam medis berupa
BOR, TOI, AVLOS, Kunjungan per poli, Rawat inap
- Laporan logistik farmasi dan kamar obat berupa mutasi,
death stock, PBAL, Slow moving, Expired
- Laporan Humas dan Pemasaran berupa Rekap CSI, NSP,
Perncapaian VS target, kunjungan per kecamatan, dan
FKTP, Kunjungan berdasarkan Pelanggan, Rencana
kegiatan
- Laporan keuangan berupa laporan keuangan neraca,
Laba rugi, Cash Flow, Analisa biaya
- Laporan SDM berupa analisa lembur, Absen, Diklat,
Pelaporan status karyawan
- Laporan PNM berupa progres pengadaan, Pemeliharaan,
Rencana kedepan
- Laporan PPI Berupa laporan infeksi
- Laporan instalasi kebidanan berupa jumlah persalinan
dan berdasarkan status, pasien meninggal maupun yang
dirujuk

b. Rapat Pelayanan
Peserta : Direksi, Kepala bidang, Kepala instalasi/unit, Koordinator
Waktu : Satu kali dalam seminggu
Materi :
- Laporan terkait pelayanan di masing – masing unit

c. Rapat Bidang
Peserta : Kepala bidang, Kepala instalasi, Koordinator dibawahnya
Waktu : Satu kali dalam sebulan
Materi :
- Progres tindak lanjut rapat EKB dan rapat bidang
sebelumnya, progres program kerja, rencana kegiatan,
dan rencana tindak lanjut

d. Rapat Unit
Peserta : Kepala Unit, koordinator dan pelaksana unit
Waktu : Minimal satu kali dalam sebulan
Materi :
- Kendala pekerjaan di unit, progres program kerja,
rencana kerja kedepan, dan rencana tindak lanjut

e. Rapat RKAP
Peserta : Direksi, Kepala bidang, Kepala instalasi/unit, Koordinator
Waktu : Satu kali dalam setahun
Materi :
- Goal - Target
- Sasaran - KRI (Key Result Index)
- Strategi - Jadwal Kegiatan
- Program kerja - CCP ( Control Check Point)
- Bentuk kegiatan - Penanggung jawab
- Rincian kegiatan - Anggaran

f. Rapat Evaluasi dan Monitoring


Peserta : Direksi, Seluruh Kepala bidang, Kepala instalasi/unit,
Koordinator
Waktu : Satu kali dalam sebulan
Materi :
- Humas dan Pemasaran : CSI, NPS, Evaluasi kotak
saran, Telecustomer, Kuesioner, Pelayanan prima, dan
rencana tindak lanjut
- Case Manager : Laporan Case Manager
- PPI : Laporan PPI
- SPI : Laporan Monitoring unit

g. Rapat Komite Medis


Peserta : Direksi, Wadir direktur pelayanan medis, Kepala bidang
pelayanan medis, Kepala bidang penunjang medis, kepala
bidang keperawatan, kepala bidang penunjang non medis,
Kepala pengembangan SDM, Kepala bidang Humas dan
Pemasaran, Kepala bidang keuangan, Semua staf medis,
dan semua kepala instalasi/unit pelayanan, kepala unit
pengadaan umum.
Waktu : Satu kali dalam seminggu
Materi :
- Pembahasan terkait masalah dipelayanan medis dan
sharing ilmu kesehatan

2. Rapat Tidak Terjadwal


Rapat tidak terjadwal merupakan rapat yang sifatnya insidentil dan
memerlukan rekomendasi penyelesaian segera. Sehingga rapat ini dapat
dilakukan kapan saja ketika diperlukan.

BAB XI
PELAPORAN

A. Pengertian
Pelaporan merupakan sistem atau metode yang dilakukan untuk melaporkan
segala bentuk kegiatan yang ada terkait instalasi kebidanan.
B. Jenis Laporan
1. Laporan Harian
 Laporan yang dibuat oleh pelaksana instalasi kebidanan dalam bentuk
tertulis setiap shift dan dilaporkan setiap pagi ketika briefing secara
lisan kepada Ka Instalasi kebidanan
 Laporan yang dibuat oleh pelaksana instalasi kebidanan dalam bentuk
tertulis setiap hari adalah laporan kunjungan pasien kebidanan

2. Laporan Bulanan
a. Laporan Bulanan secara tertulis yang
dikirim ke dinas kesehatan, camat tebing, dan Badan pemberdayaan
perempuan dan perlindungan anak, meliputi :
 Kunjungan KB
 Laporan persalinan dan perinatal
 Laporan Pemberian vitamin A pada ibu nifas
b. Laporan Bulanan disampaikan secara lisan
oleh Kepala Instalasi Kebidanan kepada Kepala Bidang Keperawatan,
meliputi :
 Evaluasi dan informasi terkait pelayanan
 Rencana kerja
 Saran dan rekomendasi
c. Laporan Bulanan penerapan kaizen disampaikan oleh kepala instalasi
kebidanan kepada kepala bidang keperawatan

3. Laporan Tahunan
Laporan tahunan merupakan kumpulan dari laporan bulanan yang direkap
dalam satu tahun berjalan.
Karimun,1 Januari 2021

RUMAH SAKIT BAKTI TIMAH KARIMUN

Dibuat oleh, Mengetahui,

Ade Tati Rahayu, AMKeb Ns. Sri Vidya Santi, S.Kep


Kepala Instalasi Kebidanan Kabid Keperawatan

Menyetujui,

dr. Yuni Fitriani


Direktur

Anda mungkin juga menyukai