Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN GANGGUAN

SISTEM INTEGUMEN

DOSEN PEMBIMBING : NS. SRI MUHARNI,S.KEP ,M.KEP


DI SUSUN OLEH : KELOMPOK 3
WIBAWA FAZLI
LADY HARNOFIVE HIKMAH MURNI
PUTRA
MARIA ROZY FITRIANA NURHAYANI HEPI
MARICE SIANIPAR
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Herpes zoster telah dikenal sejak zaman Yunani kuno. Herpes zoster adalah infeksi virus pada kulit. Herpes zoster disebabkan oleh

virus yang sama dengan varisela, yaitu virus varisela zoster. Herpes zoster ditandai dengan adanya nyeri hebat unilateral serta

timbulnya lesi vesikuler yang terbatas pada dermatom yang dipersarafi serabut saraf spinal maupun ganglion serabut saraf sensorik

dan nervus kranialis.


Tercatat ada tujuh jenis virus yang dapat menyebabkan penyakit herpes pada manusia yaitu,
1. Herpes simpleks,
2. Varizolla zoster (VZV)
3. Cytomegalovirus (CMV)
4. Epstein Barr (EBV) dan
5. Human herpes virus tipe 6 (HHV-6)
6. Tipe 7 (HHV-7)
7. Tipe 8 (HHV-8)
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. DEFINISI
Herpes Zoster adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus varisela yg menyerang kulit dan mukosa, infeksi, ini merupakan
keaktifan virus yang terjadi setelah infeksi primer (ilmu penyakit kulit dan kelamin). Herpes zoster adalah radang kulit akut yang
bersifat khas seperti gerombolan vesikel unilateral, sesuai dengan dermatomanya (persyarafannya). Infeksi ini dialami oleh
seseorang yang tidak mempunyai kekebalan terhadap varicella (misalnya seseorang yang sebelumnya tidak terinfeksi oleh varicella
dalam bentuk cacar air). (Smeitzer, Suzanne C.2001)

Menurut Arif Mansyur, herpes zoster (campak, cacar ular) adalah penyakit yang disebabkan infeksi virus varicella. Zoster yang
menyerang kulit dan mukosa infeksi ini merupakan reaktivitas virus yang terjadi setelah infeksi primer kadang-kadang infeksi

berlangsung sub kronis.

Menurut Peruus herpes zoster adalah radang kulit akut yang disebabkan oleh virus Varisella zoster dengan sifat khas yaitu
tersusun sepanjang persyarafan sensorik
Kesimpulan dari penulis tentang Herpes zoster adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus varisela zoster
yang menyerang kulit dan mukosa. Infeksi ini merupakan reaktivasi virus yang terjadi setelah infeksi primer. Herpes
zoster disebut juga shingles. Dikalangan awam popular atau lebih dikenal dengan sebutan “dampa” atau “cacar air”.
B. KLASIFIKASI
Klasifikasi herpes zoster menurut Harahap, Marwali. 2000 adalah sebagai berikut:
1. Herpes zoster oftalmikus
Herpes zoster oftalmikus merupakan infeksi virus herpes zoster yang mengenai bagian ganglion gasseri yang
menerima serabut saraf dari cabang ophtalmicus saraf trigeminus (N.V), ditandai erupsi herpetik unilateral pada kulit.
Infeksi diawali dengan nyeri kulit pada satu sisi kepala dan wajah disertai gejala konstitusi seperti lesu, demam
ringan. Gejala prodromal berlangsug 1 sampai 4 hari sebelum kelainan kulit timbul. Fotofobia, banyak kelar air mata,
kelopak mata bengkak dan sukar dibuka.
2. Herpes zoster fasialis
Herpes zoster fasialis merupakan infeksi virus herpes zoster yang mengenai bagian ganglion gasseri yang menerima
serabut saraf fasialis (N.VII), ditandai erupsi herpetik unilateral pada kulit.

3. Herpes zoster brakialis merupakan infeksi virus herpes zoster yang mengenai pleksus brakialis yang ditandai
erupsi herpetik unilateral pada kulit
4. Herpes zoster torakalis
Herpes zoster torakalis merupakan infeksi virus herpes zoster yang mengenai pleksus torakalis yang ditandai
erupsi herpetik unilateral pada kulit

 
5. Herpes zoster lumbalis
Herpes zoster lumbalis merupakan infeksi virus herpes zoster yang mengenai pleksus lumbalis yang ditandai
erupsi herpetik unilateral pada kulit
6. Herpes zoster sakralis
Herpes zoster sakralis merupakan infeksi virus herpes zoster yang mengenai pleksus sakralis yang ditandai erupsi
herpetik unilateral pada kulit

C. ETIOLOGI
Herpes zoster disebabkan oleh infeksi virus varisela zoster (VVZ) dan tergolong virus berinti DNA, virus ini
berukuran 140-200 nm, yang termasuk subfamili alfa herpes viridae. Berdasarkan sifat biologisnya seperti siklus
replikasi, penjamu, sifat sitotoksik dan sel tempat hidup laten diklasifikasikan kedalam 3 subfamili yaitu alfa, beta dan
gamma. VVZ dalam subfamili alfa mempunyai sifat khas menyebabkan infeksi primer pada sel epitel yang
menimbulkan lesi vaskuler.
Selanjutnya setelah infeksi primer, infeksi oleh virus herpes alfa biasanya menetap dalam bentuk laten didalam neuron
dari ganglion. Virus yang laten ini pada saatnya akan menimbulkan kekambuhan secara periodik. Secara in vitro virus
herpes alfa mempunyai jajaran penjamu yang relatif luas dengan siklus pertumbuhan yang pendek serta mempunyai
enzim yang penting untuk replikasi meliputi virus spesifik DNA polimerase dan virus spesifik deoxypiridine
(thymidine) kinase yang disintesis di dalam sel yang terinfeksi. (Harahap,Marwali. 2000)

D.MANIFESTASI KLINIS

1. Gejala prodromal sistematik (demam, pusing, malese) maupun gejala prodomal lokal (nyeri otot tulang, gatal,
pegal).

2. Setelah itu timbul eritema yang dalam waktu singkat menjadi vesikel yang berkelompok, vesikel ini berisi cairan
yang jernih kemudian menjadi keruh (berwarna abu-abu) dapat menjadi pustule dan krusta.

3. Gambaran yang khas pada herpes zoster adalah erupsi yang lokalisata dan hampir selalu unilateral
Menurut daerah penyerangnya dikenal :
a) Herpes zosrter of oftalmikus : menyerang dahi dan sekitar mata
b) Herpes zosrter servikalis : menyerang pundak dan lengan
c) Herpes zosrter torakalis : menyerang dada dan perut
d) Herpes zosrter lumbalis : menyerang bokong dan paha.
e) Herpes zosrter sakralis : menyerang sekitar anus dan getalia
f) Herpes zosrter atikum : menyerang telinga
BAB III
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Herpes Zoster merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh virus varisela yang berada laten di jaras
saraf sensorik yang bersifat khas seperti gerombolan vesitel unilateral dan radang ini dialami oleh
seseorang yang tidak mempuyai kekebalan terhadap varisela
B. SARAN

Berdasarkan uraian yang ada serta kesimpulan diatas , maka Kelompok mencoba mengajukan beberapa saran

sebagai bahan pertimbangan :

1. Dalam memberikan asuhan keperawatan perlu adanya kerja sama tim baik dokter , perawat sebagai
pelaksana , klien maupun keluarga klien untuk mendapatkan kemudahan didalam pelaksanaan asuhan

keperawatan demi terwujudnya mutu asuhan keperawatan yang lebih baik

2. Untuk masyarakat bisa lebih memahami dan mencegah terjadinya infeksi virus Herpes Zoster.

 
 
DAFTAR PUSTAKA
 
Bruner dan Suddart. 2002. Edisi 8, Vol 2. Jakarta: EGC
Price, Sylvia Anderson. 2005. Patofisiologi : konsep klinis proses-proses penyakit. Jakarta : EGC
Judith M. Wilkinson. 2006. Buku Saku Diagnosa Keperawatan dengan Intervensi Nic dan Noc. Jakarta : EGC
Djuanda, Adhi, dkk. 1993. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Edisi ke Dua. Jakarta : FKUI
Harahap, Marwali.2000. Ilmu Penyakit Kulit. Hipokrates: Jakarta.
Smeitzer, Suzanne C.2001. Buku Ajar Keperawatan Medical-Bedah Brunner & Suddarth. EGC: Jakarta

Anda mungkin juga menyukai