Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

ASUHAN KEPERAWATAN PADA

PASIEN DENGAN HERPES-

ZOSTER

DISUSUNOLE

KELOMPOK

Anggota:

LeniAndriani (2007401006)

Maysura (2007401022)

TasyaIkhwani (2007401016)

RinaHaslinur (2007401011)

AulatunNazura (2007401001)

OjaSafira (2007401008)

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN(STIKes)

MUHAMMADIYAH LHOKSEUMAWE

TAHUN AKADEMIK

2021/2022
2.4 Herpes-Zoster
2.4.1Pengertian
Herpes zooster adalah radang kulit akut dan setempat yang merupakan reaktivasi
virus variselo-zaster dari infeksi endogen yang telah menetap dalam bentuk laten
setelah infeksi primer oleh virus(Marwali,2000).
Sedangkan menurut Sjaiful(2002), merupakan penyakit neurodermal ditandai dengan
nyeri radikular unilateral serta erupsi vesikuler berkelompok dengan dasar eritematoso
pada daerah kulit yang dipersarafi oleh sarafkranialis atau spinalis.
Menurut MansjoerA (2007) Herpeszoster (dampa,cacarular) adalah penyakit
yang disebabkan infeksi virusvarisela-zoster yang menyerang kulit dan mukosa.Infeksi
ini merupakan reaktivasi virus yang terjadi setelah infeksi primer.
Dari tiga pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan,herpeszooster adalah
radang kulit akut dan setempat yang merupakan reaktivasi virus variselo-zaster yang
menyerang kulit dan mukosa ditandai dengan nyeri radikular unilateral serta erupsi
vesikuler berkelompok dengan dasar eritematoso.
2.4.2Etiologi
Herpes zoster disebabkan oleh reaktivasi dari virus varicella zoster.Infeksiositas
virus ini dengan cepat dihancurkan oleh bahan organic,deterjen,enzimproteolitik,panas
dan suasana Ph yang tinggi. Masa inkubasi nya14–21hari.
a.Faktor Resiko Herpes-zoster.
1) Usia lebih dari 50 tahun,infeksi ini sering terjadi pada usia ini akibat daya tahan
tubuhnya melemah.Makin tua usia penderita herpeszoster makin tinggi pula
resiko terserang nyeri.
2)Orang yangmengalami penurunan kekebalan(immunocompromised)seperti
HIVdan leukimia. Adanya lesi pada ODHA merupakan manifestasi pertama dari
immunocompromised.
3) Orang dengan terapi radiasi dan kemoterapi.
4) Orang dengan transplantasi organ mayor seperti transplantasi sumsum-tulang.
2.4.3 Patofisiologi
Herpeszoster bermula dari Infeksi primer dari VVZ(virusvarisellszoster)ini
pertama kali terjadi di daerah nasofaring.Disini virus mengadakan replikasi dan dilepas
kedarah sehingga terjadi viremia permulaan yang sifatnya terbatas dan asimptomatik.
Keadaan ini diikuti masuk nya virus kedalam Reticulo Endothelial System(RES) yang
kemudian mengadakan replikasi ke dua yang sifat viremia nya lebih luas dan
simptomatik dengan penyebaran virus ke kulit dan mukosa.Sebagian virus juga
menjalar melalui serat-serat sensoris kesatu atau lebih ganglion sensoris dan berdiam
diri atau laten didalam neuron.Selama antibodi yang beredar di dalam darah masih
tinggi,reaktivasi dari virus yang laten ini dapat di netralisir,tetapi pada saat tertentu
dimana antibodi tersebut turun dibawah titik kritis maka terjadilah reaktivasi dari virus
sehingga terjadi herpeszoster.
2.4.4 Klasifikasi
Menurut lokasi lesinya,herpeszoster dibagi menjadi:
a.Herpeszoster-oftalmikus
Herpeszoster-oftalmikus merupakan infeksi virus herpeszoster yang mengenai bagian
ganglion gasseri yang menerima serabut saraf dari cabang ophtal micus saraf
trigeminus(N.V),ditandai erupsi herpetik unilateral pada kulit.Infeksi diawali dengan
nyeri kulit pada satu sisi kepala dan wajah disertai gejala konstitusi seperti
lesu,demam ringan.Gejala prodromal berlangsug1sampai 4hari sebelum kelainan kulit
timbul. Fotofobia,banyak kelar airmata,kelopak mata bengkak dan sukar dibuka.

Gambar1.Herpeszost
eroftalmikussinistra.(htp://eyewiki.aao.org/
Herpes_Zoster_Ophthalmicus)
b.Herpeszoster-fasialis
Herpeszoster-fasialis merupakan infeksi virus herpeszoster yang mengenai bagian
ganglion gasseri yang menerima serabut saraf fasialis(N.VII),ditandai erupsi herpetik
unilateral pada kulit.
Gambar2.Herpeszoster-fasialis dekstra.
(http://www.medeco.de/kieferchirurgie-dental atlas/virus erkrankungen-
der-
mundschleimhaut/)
c.Herpeszoster-brakialis
Herpeszoster-brakialis merupakan infeksi virus herpeszoster yang mengenai
pleksusbrakialis yang di tandai erupsi herpetik unilateral pada kulit.

Gambar3.Herpeszosterbrakialissinistra.(http://
www.medicinenet.com/image-collection/herpes_zoster_picture/picture.htm)
d.Herpeszoster-torakalis
Herpeszoster-torakalis merupakan infeksi virus herpeszoster yang mengenai
pleksustorakalis yang ditandai erupsi herpetik unilateral pada kulit.
Gambar4.Herpeszostertorakalissinistra.(http://www.medicinenet.com/image-
collection/herpes_zoster_picture/picture.htm)
e.Herpeszoster-lumbalis
Herpeszoster-lumbalis merupakan infeksi virus herpes zoster yang mengenai pleksus
lumbalis yang ditandai erupsi herpetikbunilateral pada kulit.
f.Herpeszoster-sakralis
Herpeszoster-sakralis merupakan infeksi virus herpeszoster yang mengenai pleksus
sakralis yang ditandai erupsi herpetikunilateral pada kulit.

Gambar5.Herpeszostersakralisdekstra.
(http://dr-suparyanto.blogspot.co.id/2014/03/penyakit-herpes-zoster.html)
2.4.5 ManifestasiKlinik
a.Gejala prodomal
1)Keluhan biasanya diawali dengan gejala prodomal yang berlangsung selama1–4hari.
2)Gejala yang mempengaruhi tubuh:demam,sakit-
kepala,fatige,malaise,nusea,rash,kemerahan,sensitive,soreskin(penekanankulit),nye
ri,(rasaterbakaratautertusuk),gatal dan kesemutan.Nyeri bersifat segmental dan
dapat berlangsung terus menerus atau hilang timbul.Nyeri juga bisa terjadi selama
erupsi kulit.
3) Gejala yang mempengaruhi mata:Berupa kemerahan,sensitive terhadap
cahaya,pembengkakan kelopakmata.Kekeringan mata,pandangan kabur,penurunan
sensasi penglihatan danlain–lain.
b.Timbul erupsi-kulit
1) Kadang terjadi limfadenopatiregional
2) Erupsi kulit hampir selalu unilateral dan biasanya terbatas pada daerah yang
dipersarafi oleh satu ganglion sensorik.Erupsi dapat terjadi diseluruh bagian
tubuh,yang tersering didaerah ganglion torakalis.
3) Lesi dimulai dengan maculaeritroskuamosa,kemudian terbentuk papul–papul dan
dalam waktu12–24jam lesi berkembang menjadi vesikel.Pada hariketiga berubah
menjadi pastul yang akan mengering menjadi krusta dalam7–10hari.Krusta dapat
bertahan sampai2–3minggu kemudian mengelupas.Pada saat ini nyeri segmental
juga menghilang
4) Lesi baru dapat terus muncul sampai hari ke-4 dan kadang–kadang sampai hari ke-
7
5) Erupsi kulit yang berat dapat meninggalkan macula hiperpigmentasi dan jaringan
parut(pittedscar)
6) Pada lansia biasanya mengalami lesi yang lebih parah dan merekalebih sensitive
terhadap nyeri yang dialami.
2.4.6 Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan diagnostic pada Herpeszoster.Tesdiagnostic ini untuk membedakan dari
impetigo,kontak dermatitis dan herpsZooster:
a.TzanckSmear:mengidentifikasi virus herpes tetapi tidak dapat membedakan herpes
zoster dan herpes-simplex.
b.Kultur dari cairan vesikel dan tes antibody:digunakan untuk membedakan diagnosis
herpesvirus
c.Immunofluororescent:mengidentifikasi varicella di sel-kulit
d.Pemeriksaan histopatologik
e.Pemerikasaan
mikroskopelectronf.Kulturvirus
g.Identifikasi antigen/asam nukleat VVZ(virusvariselazoster)
h.Deteksi antibody terhadap infeksi virus:
1) Virologi:
a) Mikroskop cahaya.
b)Pemeriksaan antigen langsung(imunofluoresensi).

c)PCR,
d)Kultur Virus,
2) Serologi
a) ELISA,
b)
WesternBlotTest,c)Bi
okitHSV-II.
2.4.7Komplikasi
Herpeszoster tidak menimbulkan komplikasi pada kebanyakan orang.Bila timbul
komplikasi,hal-hal berikut dapat terjadi:

a.Neuralgia pasca herpes.Ini adalah komplikasi yang paling umum.Nyeri-saraf


(neuralgia) akibat herpeszoster ini tetap bertahan setelah lepuhan kulit
menghilang.b.Infeksikulit.Kadang-kadang lepuhan terinfeksi oleh bakteri sehingga kulit
sekitarnya menjadi merah meradang.Jika hal ini terjadi maka Anda mungkin perlu
antibiotik.
c. Masalah mata.Herpeszoster pada mata dapat menyebabkan peradangan sebagian atau
seluruh bagian mata yang mengancam penglihatan.
d. Kelemahan/layuhotot.Kadang-kadang,saraf yang terkena dampak adalah saraf motorik
dan saraf sensorik yang sensitif.Hal ini dapat menimbulkan kelemahan(palsy)pada
otot-otot yang di kontrol oleh saraf.
e.Komplikasi lain.Misalnya,infeksi otak oleh virus varisela-zoster,atau penyebaran virus
ke seluruh-tubuh.Ini adalah komplikasi yang sangat serius tapi jarang terjadi.
2.4.8 Penatalaksanaan Medis
Herpeszoster biasanya sembuh sendiri setelah beberapa minggu.Biasanya pengobatan
hanya diperlukan untuk meredakan nyeri dan mengeringkan inflamasi.
a.Pada stadium vesicular diberi bedak salicyl2% atau bedak kocok kalamin untuk
mencegah vesikel pecah.
b.Bila vesikel pecah dan basah,diberikan kompres terbuka dengan larutan anti-septik
atau kompres dingin dengan larutan burrow 3xsehari selama 20menit.
c.Pereda nyeri. Salah satu masalah terbesar herpeszosteradalahrasanyeri.Nyeri ini
kadang-kadang sangat keras.Parasetamol dapat digunakan untuk meredakan
sakit.Jika tidak cukup membantu,silakan tanyakan kepada dokter Anda untuk
meresepkan analgesik yang lebih kuat.
d.Antivirus.Penggunaan obat antivirus diberikan 72jam setelah terbentuk ruam akan
mempersingkat durasi terbentuk nya ruam dan meringankan rasa sakit.Apabila
gelembung telah pecah,maka penggunaan antivirus tidak efektif lagi.
e.Steroid.Steroid membantu mengurangi peradangan dan mempercepat penyembuhan
lepuhan.Namun,penggunaan steroid untuk herpeszoster masih kontroversial.Steroid
juga tidak mencegah neuralgia pasca herpes.

2.5 Konsep Asuhan Keperawatan


2.5.1 Pengkajian
1. Anamnesa
a. IdentitasKlien
Dapat terjadi pada semua orang di semua umur;sering terjadi pada remaja dan dewasa
muda.Jenis kelamin; dapat terjadi pada pria dan wanita.
b.Keluhan Utama
Gejala yang sering menyebabkan penderita datang ketempat pelayanan kesehatan
adalah nyeri pada lesi yang timbul dan gatal-gatal pada daerah yang terkena pada fase-
faseawal.
c.Riwayat Penyakit Sekarang
Penderita merasakan nyeri yang hebat,terutama pada area kulit yang mengalami
peradangan berat dan vesikulasi yang hebat,selain itu juga terdapat lesi/vesikel
perkelompok dan penderita juga mengalami demam.
d. Riwayat Kesehatan Lalu
Tanyakan apakah klien pernah mengalami hal yang sama
sebelumnya
e.Riwayat Kesehatan Keluarga
Tanyakan kepada penderita ada atau tidak anggota keluarga atau teman dekat yang
terinfeksi virus ini.
f.Riwayat Psikososial
Klien dengan penyakit kulit, terutama yang lesinya berada pada bagian muka atau
yang dapat dilihat oleh orang, biasa nya mengalami gangguan konsep diri. hal itu
meliputi perubahan citra tubuh,ideal diri tubuh,ideal diri,harga diri,penampilan
peran,atau identitas diri.
Reaksi yang mungkin timbul adalah:
1)Menolak untuk menyentuh atau melihatsalahsatubagiantubuh.
2)Menarik diri dari kontak social.
3)Kemampuan untuk mengurus diri berkurang.

2.Pemeriksaan Fisik Pada Klien dengan Varicella,herpes-simplek,herpes-zoster


Keadaan umum klien bergantung pada luas,lokasi timbulnya lesi,dan dayatahan tubuh
klien.pada kondisi awal/saat proses peradangan,dapat terjadi peningkatan suhutubuh atau
demam dan perubahan tanda-tanda vital yang lain.Pada pengkajian kulit,ditemukan
adanya vesikel-vesikel berkelompokyangnyeri,edema di sekitar lesi,dan dapat pula
timbul ulkus pada infeksi sekunder.Pada pemeriksaan genitalia pria,daerah yang perlu di
perhatikan adalah bagian glanspenis,batang penis,uretra,dan daerah anus.Sedangkan pada
wanita,daerah yang perlu diperhatikan adalah labia mayor danminor,klitoris,introitus
vagina,dan serviks.Jikatimbul lesi,catatjenis,bentuk,ukuran/luas,warna,dan keadaan
lesi.Palpasi kelenjar limferegional,periksa adanya pembesaran; pada beberapa kasus
dapat terjadi pembesaran kelenjar limferegional.
Untuk mengetahui adanya nyeri,kita dapat mengkaji respon individuterhada pnyeri
akutsecara fisiologis atau melalui respon perilaku.Secara fisiologis,terjadi
diaphoresis,peningkatan denyut jantung,peningkatan pernapasan,dan peningkatan
tekanan darah;pada perilaku,dapat jugadijumpaimenangis,merintih,atau marah.Lakukan
pengukuran nyeri dengan menggunakanskalanyeri0-10untuk orang dewasa.Untukanak-
anak,pilih skala yang sesuaidengan usia perkembangan nya kita bisa menggunakanskala
wajah untuk mengkaji nyeri sesuai usia;libatkananakdalampemilihan.
2.5.2Diagnosa
1. Hipertermia berhubugan dengan penyakit
2.Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologis
3.Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan perubahan pigmentasi
kulit(timbulbula,kemerahan)
4.Gangguan citradiri berhubungan dengan penyakit
5.Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuhber hubungan dengan anoreksia
6.Resiko infeksi berhubungan dengan gangguan integritas kulit
7.Ketidakefektifan pola seksual berhubungan dengan takut infeksi menular seksual
2.5.3Intervensi
No Diagnosa TujuandanKriterahasil Intervensi
1 Hipertermia selama dilakukan tindakan a. Monitor suhupasien
berhubugandengan keperawatan,pasien mampu b. Monitor nadi,RR
penyakit mempertahankan kondisi pasien
normotermi dengan kriteria c. Monitor bintake
hasil: output pasien
-Suhu tubuh dalam d. Berikan penjelasan
rentang normal tentang penyebab
-Nadi dan RR dalam demamatau
rentang normal peningkatansuhu
tubuh
e. Beri kompres hangat
didaerahketiakdanda
hi
f. Kolaborasidengan
dokterdalam
pemberian antiviral,
antipiretik
2 Nyeriakut Selamadilakukantindakan a. Lakukan
berhubungan keperawatan,nyeripasien pengkajiannyeri
denganagencidera hilangdengankriteriahasil: secara
biologis -Pasienmampu komprehensif
mengontrolnyeri b. Observasireaksi
-Melaporkannyeri nonverbaldari
berkurang ketidaknyamanan
menggunakan c. Kontrollingkungan
managemennyeri yangdapat
-Mampumengenali mempengaruhi
nyeri(skala,intensitas, nyerisepertisuhu
frekuensi) ruangan,penc
ahayaan,kebi
singan
d. Ajarkantentang
teknikpernafasan/
relaksasiK
e. olaborasip
emberiana
nalgetikEv
f. aluasi
keefektifankontroln
yeri
g. Anjurkanklien
untukberistirahat
3 Kerusakan Selamadilakukantindakan a.Observasikeaadan
integritaskulit keperawatan,pasien bulapasien
berhubungan mampumencapai b.Anjurkanpada
denganperubahan penyembuhanpadakulit pasienuntuktidak
pigmentasikulit dengankriteriahasil: menggarukbula
(timbul bula, - Integritaskulityang c.Jagakebersihan
kemerahan) baikbisadipertahankan kulit
(pigmentasinya) d.Kolaborasidengan
- Lukaataulesipdakulit dokterdalam
menunjukanproses pemberianobat
penyembuhandengan topikal
adanyaregenerasi
jaringan
4 Gangguancitradiri Setelahdilakukantindakan a. Dorongklien
berhubunganden keperawatanpasientidak mengungkapkan
ganpenyakit mengalamigangguancitra perasaannya
tubuh,dengankriteriahasil: b. Jelaskantentang
-bodyimagepositif pengobatan,
-Mempertahankan perawatan
interaksisosial c. Fasilitasikontak
individudengan
kelompokkecil
d. Berireinforcement
yangpositif
5 Ketidakseimbangan Selamadilakukantindakan a. Monitor
nutrisikurangdari keperawatan,kebutuhan mual/muntah
kebutuhantubuh nutrisipasienterpenuhi b. Observasidankaji
berhubungan dengankriteriahasil: intakepasien
denganintaketidak -Tidakadatanda-tanda c. Anjurkanmakan
adekuat malnutrisi sedikit-sedikittapi
-Tidakada sering
mual/muntah d. Hidangkan
makananselagi
hangat
e. Kolaborasidengan
ahligizidalam
pemberiandan
penyusunanmenu
favoriteklien
f. Kolaborasidengan
dokterdalam
pemberiananti
emetikdan
penambahnafsu
makan
6 Resikoinfeksi Selamadilakukantindakan a. Tekankan
berhubungan keperawatan,pasien pentingnyateknik
dengangangguan terhindardariinfeksi cucitanganyang
integritaskulit sekunderdengankriteria baikuntuksemua
hasil: individuyang
-Klienmampu datangkontak
mendeskripsikan denganpasien.
prosespenularan b. Gunakanskort,
penyakit,faktor sarungtangan,
yangmempengaruhi maskerdanteknik
penularanserta aseptic,selama
penatalaksanaannya perawatankulit.
- Menunjukan c. Cukuratauikat
kemampuanuntuk rambutdisekitar
mencegahtimbulnya daerahyang
infeksibaru terdapaterupsi.
- Menunjukan d. Bersihkanjaringan
perilakuhidupsehat nekrotik/yang
lepas(termasuk
pecahnyalepuh)
e. Kolaborasidengan
dokterdalam
pemberianantiviral
7 Ketidakefektifan Setelahdilakukantindakan a. Kajitingkat
polaseksual keperawatan,polaseksual kecemasanklien
berhubungan pasienkembaliefektif yangberhubungan
dengantakut dengankriteriahasil: denganpola
infeksimenular -Polaseksualitasklien seksual
seksual normal b. Jelaskanpadaklien
-Klienterlihattidakcemas waktuuntuk
terhadapaktifitas melakukan
seksualnya hubunganseksual
-Klienmampu sesuaikondisinya
menggunakanmekanisme c. Beriedukasi
kopingyangefektif tentangkeadaan
klienapabila
berhubungan
seksual
d. Anjurkanpada
pasienuntuk
mengikutiprogram
pengobatandan
perawatansampai
tuntas
BAB3
STUDI KASUS HERPEZ-ZOSTER

Kasus
Bpk.S berumur 62 tahun,mengalami plenting-plenting di dahi dan kelopak mata kiri sejak
3hari yang lalu. Mulanya muncul merah dan plenting sedikit di dahi kiri lalu bertambah
banyak sampaike kelopak mata kiri. Kelopak mata terasa nyeri dan berat jika di
gerakkan.Penderita juga merasakan nyeri dikulit daerah muncul plenting.Sehari sebelum nya
penderita mengeluh tidak enak badan dan demam ringan.Belum pernah berobat untuk keluhan
ini.

3.1 Pengkajian

A.Anamnesis
1.Identitas:
a.Nama:Bpk.S
b.Umur:62tahun
c.JenisKelamin:Laki-laki
d.Alamat:Mulyosari
e.Pekerjaan:Pensiunan Guru
2.Riwayat kesehatan.
KeluhanUtama
Plenting–plenting dan nyeri pada dahi dan kelopak mata kiri
b.Riwayat Penyakit Sekarang
Sejak 3hari yang lalu, muncul plenting-plenting didahi dan
kelopakmatakiri.Mulanya muncul merah dan plenting sedikit didahi kiri lalu
bertambah banyak sampai ke kelopak mata kiri.Kelopak mata terasa nyeri dan
berat jika di gerakkan.Penderita juga merasakan nyeri dikulit daerah muncul
plenting.Sehari sebelumnya penderita mengeluh tidak enak badan dan demam
ringan.Belum pernah berobat untuk keluhanini.Pasien minum paracetamol
untuk menurunkan demam nya.
c.Riwayat Penyakit dahulu
Riwayat cacar-air waktu kecil tidak di ketahui.Tidak pernah menderita
penyakit ini sebelum nya dan tidak pernah dirawat di RS.
d.Riwayat Penyakit keluarga
Tidak ada anggota keluarga yang memiliki keluhan
serupa.e.Kebiasaan/Lingkungan
Penderita mempunyai kebiasaan jalan santai1jam setiaphari.Penderita tidak
merokok dan minum alkohol
B.Pemeriksaan Fisik
1.B1(Breath)
Tidak ada keluhan batuk,pilek,sesaknapas.
2.B2(Blood)
Leukositosis
3.B3(Brain)
Demam ringan,suhu:37°C,
4.B4(Bladder)
Tidak ada keluhan
5.B5(Bowel)
Tidak ada keluhan
6.B6(Bone)
Nyeri di daerah muncul nya
plenting.C.Pemeriksaan Penunjang
1.TzanckSmear:Mengidentifikasi virus herpes tetapi tidak dapat membedakan herpes
zoster dan herpes simplex.
2.Kultur dari cairan vesikel dan tes antibody:digunakan untuk membedakan
diagnostic herpes virus.
3.Immunoflourorescent:mengidentifikasi varicella di sel kulit.
4.Pemeriksaan histopatologik
5.Kulturvirus
6.IdentifikasiAntigen/asamnukleatVVZ
3.2AnalisaData

Data Etiologi MasalahKeperawatan


DS:Pasienmengatakan VaricelaZosterVirus Nyeri
Kelopakmataterasanyeri
danberatjikadigerakkan. Inflamasidanneuralgia
Penderitajuga berat
merasakankannyeri
dikulitdaerahmuncul Virusaktifikutserabut
plenting sarafsensorik
DO:adaVesikel
bergeromboldisekitar Neuritis
kelopakmatakiri,
berwarnamerah,suhu:37 Pelepasanmediatornyeri
°C
Nyeri
DS:Sejak3hariyang VaricelaZosterVirus Kerusakanintegritaskulit
lalu,munculplenting-
plentingdidahidan Meninggalkanlesidikulit
kelopakmatakiri. danpermukaanmukosa
DO:adaVesikel keujungserabutsaraf
bergeromboldisekitar
kelopakmatakiri, Kerusakanintegritaskulit
berwarnamerah
DS:Sejak3hariyang VaricelaZosterVirus Gangguancitratubuh
lalu,munculplenting-
plentingdidahidan Meninggalkanlesidikulit
kelopakmatakiri. danpermukaanmukosa
DO:adaVesikel keujungserabutsaraf
bergeromboldisekitar
kelopakmatakiri, Gangguancitratubuh
berwarnamerah

3.3DiagnosaKeperawatan
1.Nyerib.dprosesinflamasivirus
2.Kerusakanintegritaskulitb.dvesikelyangmudahpecah
3.Gangguanbodyimageb.dperubahanpenampilan
3.4IntervensiKeperawatan

Diagnosa NOC NIC


Nyeriberhubungandengan  Painlevel PainManagement
prosesinflamasivirus  Paincontrol a.Lakukanpengkajian
 Comfortlevel nyerisecarakomprehensif(
KriteriaHasil: lokasi,karakteristik,durasi,
 Mampu frekuensi,kualitasdanfaktor
mengontrolnyeri pesipitasi)
(tahupenyebab b.Observasireaksinon
nyeri,mampu verbaldariketidaknyamanan
menggunakan c.Gunakankomunikasi
teknik terapeutikuntukmengetahui
nonfarmakologi pengalamannyeriklien
untukmengurangi d.Kontrollingkunganyang
nyeri,mencari dapatmempengaruhinyeri
bantuan) sepertisuhuruangan,
 Melaporkanbahwa pencahayaan,kebisingan
nyeriberkurang e.Ajarkantentang
dengan teknikpernafasan/relaksasi
f.Kolaborasipemberian
menggunakan analgetik
manajemennyeri g.
Mampumengenaliny
eri(skalaintensitas,f Evaluasikeefektifankontrolnyer
rekuensi,dantandan i
yeri) h.
Menyatakanrasanya
mansetelahnyeriber Anjurkanklienuntukberistirahat
kurang i.Kolaborasidengandokterjikakel
uhandantindakannyeritidakberh
asil
Kerusakanintegritaskulit TissueIntegrity:Sk PressureManagement
b.dvesikelyangmudahpecah in&Mucousmem a.Anjurkanpasienmengenakanpa
brane kaianyanglonggar
Hemodyalisis b.Jagakebersihankulitagartetapb
Akses ersihdantetapkering
KriteriaHasil: c.Monitorkulitakanadanyakemer
Tidakadaluka/ ahan
lesipadakulit d. Mandikanpasiendengansabund
Perfusijaringanbaik anairhangat
Menunjukkanpemah
amandalamprosesp
erbaikankulitdanm
encegahterjadinyas
ederaberulang

Gangguanbodyimageb.d BodyImage BodyImageEnchancement


perubahanpenampilan SelfEsteem a.Kajisecaraverbaldannonver
KriteriaHasil: balresponklienterhadaptu
BodyImage buhnya
Positif b.Jelaskantentangpengobatan
Mampumengidentif ,perawatan,kemajuan,dan
ikasikekuatanpers prognosispenyakit
onal c.Dorongklienmengungkapk
Mempertahankanin anperasaannya
teraksisosial d.Fasilitasikontakdenganindi
Mendeskripsikanseca vidulaindalamkelompokk
rafaktualperubahan ecil
fungsitubuh
Lampiran1.WOC
HSV-1,HSV- Transmisi/
2,Varicellazostervirus penularanmelalui:Kontakla
ngsungdenganindividuyang
terkenavirusmelaluipermuk
Virusmasukmelaluip aankulitdanmukosadalams
ermukaankulitdanse ekresioral,genital
cretgenital

Masukkeselepitelmu
kosa/permukaan
kulitdanmeleburdalam
membransel

TerjadiReplikasidi
dalamsel

Menghasilkanbanyak MK:
Virion
-Kerusakan
IntegritasKulit
Virionmasukkedalamin -Resikoinfeksi
tiselneurondanganglia -
sensorisdan
Gangguancitrat
menginfeksi ubuh

Selmelepasvirusbarus TimbulVesikuladan
MK:ketidakefektifanpol
aseksual ebelumselnyamati Ulkus

Menularkanmelaluip Sistemimunitast Demam,myalgia,


ermukaankulitdan erangsangdanm malaise,anorexia
secretmukosa erespon

MK:Hipertermia
-
MK:Nyeri
Ketidakseimba
ngannutrisikur
angdarikebutu
hantubuh
DAFTARPUSTAKA

CentersforDiseaseControlandPrevention.2008.VaksinasiCacarAir.http://
www.immunize.org/vis/in_var.pdf

Djuanda,Adhi(1993).IlmuPenyakitKulitDanKelamin,EdisiKedua,FKUniversitas
Indonesia,Jakarta,1993.

Dumasari,Ramona.2008.VaricellaDanHerpesZozter.DepartemenIlmuKesehatanKulit
DanKelamin.UniversitasSumatraUtara.

Finn,Adam2005.HotTopicsInInfectionAndImmunityInChildrenII.NewYork:Spinger

Hadinegoro,dkk.2010.TerapiAsiklovirPadaAnakDenganVariselaTanpaPenyulit.
DepartemenIlmuKesehatanAnak,RSDrCiptoMangunkusumo,FakultasKedokteran
UniversitasIndonesia,Jakarta.SariPediatri,Vol.11,No.6,April2010

JoanneM.McCloskeyDochterman.2013.NursingInterventionsClassification(NIC).
Elsevier.Mosby

Katsambas,Andreas.2015.EuropeanHandbookofDermatologicalTreatments.NewYork:Spinger

Kurniawan,dkk.2009.VaricelaZosterPadaAnak.Medicinus·Vol.3No.1Februari2009–
Mei2009

MansjoerArifdkk.2007.KapitaSelektaKedokteranJilidI.MediaAesculaplus.Jakarta.Mehta.2006

.Pyodermagangrenosumonvaricellalesions.ClinicalandExperimental
Dermatology.Volume32,pages215–217,27November2006

NANDA.2014.NursingDiagnosesdefinitionsandclasification2015-201710thedition.
WileyBlackwell

Prabhu,Smitha.2009.ChilhoodHerpesZoster:AClusteringOfTenCases.IndianJournal
OfDermatology.Vol:54Page62-64

Rampengan,T.H.2008.PenyakitInfeksiTropikPadaAnak,Edisi2,jakarta:EGC.Richard

,E.Berhman,dkk.2012.IlmuKesehatanAnakNelson.Jakarta:EGC.

Siregar.,2005.AtlasBerwarnaSaripatiPenyakitKulit.Jakarta;EGC.Sue

Moorhead.2013.NOC.Elsevier.Mosby
Thomson,JuneM.,et.al.1986.ClinicalNursingPractice,TheC.V.MosbyCompany,Toronto

Wasitaatmadja,S,M.2010AnatomiKulitdanFaalKulit.ed.6IlmuPenyakitKulitdan
Kelamin.Jakarta:BalaiPenerbitFKUI.

Anda mungkin juga menyukai