Anda di halaman 1dari 23

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI 1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 2
B. Tujuan Pedoman ` 3
C. Ruang Lingkup Pelayanan 3
D. Batasan Operasional 4
E. Landasan Hukum 5
BAB II STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifikasi SDM 6
B. Distribusi Ketenagaan 6
C. Pengaturan Jaga 7
BAB III STANDAR FASILITAS
A.Denah Ruang 9
B.Standar Fasilitas 10
BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN
A. Tata Laksana Penerimaan Pasien Baru 13
B. Tata Laksana Sistem Komunikasi Rawat Inap VIP 14
C. Tata Laksana Pengisian Informed Consent 14
D. Tata Laksana Sistem Rujukan 15
BAB V LOGISTIK 17
BAB VI KESELAMATAN PASIEN 18
BAB VII KESELAMATAN KERJA 19
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU 21
BAB IX PENUTUP 22

Pedoman Pelayanan Instalasi Rawat Inap VIP 1


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pelayanan kesehatan adalah upaya yang diselenggarakan oleh suatu
organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan
menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan individu, keluarga,
kelompok, dan masyarakat.
Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang dapat
memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan sesuai dengan tingkat
kepuasan rata-rata penduduk, serta yang penyelenggaraannya sesuai dengan
kode etik dan standar pelayanan profesi yang telah ditetapkan.
Pelayanan Rawat Inap VIP merupakan pelayanan yang dapat memberikan
tindakan yang cepat dan tepat pada seorang atau kelompok orang agar dapat
meminimalkan angka kematian dan mencegah terjadinya kecacatan yang tidak
perlu.
Dengan semakin meningkatnya jumlah pasien Rawat Inap VIP, maka
diperlukan peningkatan pelayanan Rawat Inap VIP baik yang diselenggarakan
di rumah sakit.
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka di Instalasi Rawat Inap VIP perlu
dibuat standar pelayanan yang merupakan pedoman bagi semua pihak dalam
tata cara pelaksanaan pelayanan yang diberikan ke pasien pada umumnya.
Berkaitan dengan hal tersebut diatas maka, dalam melakukan pelayanan
Rawat Inap VIP di Rs.Bakti Timah Karimun harus berdasarkan standar
pelayanan Rawat Inap VIP di Rs. Bakti Timah Karimun.

Pedoman Pelayanan Instalasi Rawat Inap VIP 2


B. Tujuan Pedoman
1) Tujuan Umum
Tercapainya Instalasi Instalasi Rawat Inap VIP sebagai instalasi yang
dapat memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan
perkembangan dan kemajuan teknologi kedokteran secara efektif dan
efisien agar tercapai pelayanan kesehatan yang optimal, serta dapat
dijangkau oleh masyarakat yang membutuhkan
2) Tujuan Khusus.
a) Mengetahui standar ketenagaan di Instalasi Rawat Inap VIP Rumah
Sakit Bakti Timah Karimun
b) Mengetahui standar Fasilitas di Instalasi Rawat Inap VIP Rumah Sakit
Bakti Timah karimun
c) Mengetahui Tata Laksana pelayanan di Instalasi Rawat Inap VIP
Rumah Sakit Bakti Timah Karimun
d) Mengetahui penyediaan logistik di Instalasi Rawat Inap VIP Rumah
Sakit Bakti Timah Karimun
e) Mengetahui Keselamatan pasien dalam pelayanan di Instalasi Rawat
Inap VIP Rumah Sakit Bakti Tiamah Karimun
f) Mengetahui Keselamatan kerja dalam pelayanan di Instalasi Rawat
Inap VIP Rumah Sakit Bakti Timah karimun
g) Mengetahui pengendalian mutu pelayanan di Instalasi Rawat Inap VIP
Rumah Sakit Bakti Timah karimun

C. Ruang Lingkup Pelayanan


Ruang lingkup pelayanan Instalasi Rawat Inap VIP adalah :
a) Instalasi Gawat Darurat
b) Instalasi Rawat Jalan
c) Instalasi Kebidanan
d) Instalasi Kamar Operasi
e) Instalasi Rekam Medis
f) Instalasi Farmasi

Pedoman Pelayanan Instalasi Rawat Inap VIP 3


g) Instalasi Laboratorium
h) Instalasi Radiologi
i) Instalasi Gizi
j) Unit Laundry dan Kebersihan
k) Unit Pemeliharaan Sarana Prasarana
l) Unit Keamanan dan Transportasi
m) Unit Pengadaan Umum
n) Unit Administrasi Kepegawaian dan Diklat
o) Unit Humas dan Pemasaran
p) Unit Bimbingan Pelayanan Islami
q) Instalasi Rawat Inap VIP terdiri dari :
1) Ruang VIP
2) Ruang VVIP
3) Ruang Suite

D. Batasan Operasional

Instalasi Rawat Inap VIP Rumah Sakit Bakti Timah buka selama 24 jam non
stop yang menerima pasien dari : Rawat Jalan, IGD, serta rujukan dokter luar
yang punya SIP ( Surat Ijin Praktek ) Instalasi Rawat Inap VIP adalah
pelayanan di rumah sakit yang memberikan pelayanan berkesinambungan
secara terpadu dan multi disiplin. Ruangan ICU adalah ruangan yang
disediakan untuk penanganan khusus secara komprehensif. Ruang NICU
adalah ruang perawatan intensif untuk bayi sampai usia 28 hari dan anak-anak
yang memerlukan pengobatan dan perawatan khusus guna mencegah dan
mengobati terjadinya kegagalan organ-organ vital. Ruang isolasi adalah
ruangan yang disediakan untuk pasien dengan kasus menula

Pedoman Pelayanan Instalasi Rawat Inap VIP 4


E. Landasan Hukum
1. Undang – undang No 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan
2. Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No 436 / Menkes / SK / VI / 1993
tentang berlakunya Standar Pelayanan di Rumah Sakit
3. Undang – undang No 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran
4. Undang – undang No 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen

Pedoman Pelayanan Instalasi Rawat Inap VIP 5


BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia

Pola ketenagaan dan kualifikasi SDM Rawat Inap VIP adalah :

Kualifikasi
N0 Nama Jabatan Keterangan
Formal
Berpengalaman kerja 3
Kepala Instalasi
1 DIII/SI Keperawatan tahun dengan skill
Rawat Inap VIP
mampu mandiri
Berpengalaman kerja 3
2 Koordinator VIP DIII/SI Keperawatan tahun dengan skill
mampu mandiri
Berpengalaman kerja 3
Pelaksana perawat
3 D III / SI Keperawatan tahun dengan skill
Rawat Inap VIP
mampu mandiri

B. Distribusi Ketenagaan

Pola pengaturan ketenagaan Rawat Inap VIP yaitu :


a) Untuk Dinas Pagi :
Yang bertugas di VIP
Kategori :
1 Orang Ka instalasi
2 Pelaksana
b) Untuk Dinas Sore
Yang bertugas di VIP
Kategori :
2 Pelaksana
c) Untuk Dinas Malam

Pedoman Pelayanan Instalasi Rawat Inap VIP 6


Yang bertugas di VIP
Kategori :
2 orang pelaksana

Pola pengaturan ketenagaan Rawat Inap VVIP yaitu :


a) Untuk Dinas Pagi :
Yang bertugas di VVIP
Kategori :
1 Orang Koordinator
2 Pelaksana
b) Untuk Dinas Sore
Yang bertugas di VVIP
Kategori :
2 Pelaksana
c) Untuk Dinas Malam
Yang bertugas di VVIP
Kategori :
2 Pelaksana

C. Pengaturan Jaga
a. Pengaturan Jaga Perawat Rawat Inap VIP
Pengaturan jam dinas dibagi menjadi 3 shift dimana pada shift I dinas mulai
Jam 07.30 wib s/d jam 14.30 wib, shift 2 dinas mulai Jam 14.30 wib s/d jam
21.30 wib dan shift 3 dinas mulai 21.30 wib s/d jam 07.30 wib .
 Pengaturan jadwal dinas perawat Rawat Inap VIP dibuat dan di
pertanggung jawabkan oleh Kepala Instalasi Rawat Inap VIP dan disetujui
oleh Kabid Keperawatan.
 Jadwal dinas dibuat untuk jangka waktu satu bulan dan direalisasikan ke
perawat pelaksana Rawat Inap VIP setiap satu bulan.
 Untuk tenaga perawat yang memiliki keperluan penting pada hari tertentu,
maka perawat tersebut dapat mengajukan permintaan cuti pada Ka

Pedoman Pelayanan Instalasi Rawat Inap VIP 7


instalasi Rawat Inap VIP. Permintaan akan disesuaikan dengan kebutuhan
tenaga yang ada (apabila tenaga cukup dan berimbang serta tidak
mengganggu pelayanan, maka permintaan disetujui).
 Setiap tugas jaga / shift harus ada perawat penanggung jawab shift ( PJ
Shift) dengan syarat pendidikan minimal D III Keperawatan dan masa
kerja minimal 3 tahun.
 Jadwal dinas dibagi atas dinas pagi, dinas sore, dinas malam, lepas malam,
libur dan cuti.
 Apabila ada tenaga perawat jaga karena sesuatu hal sehingga tidak dapat
jaga sesuai jadwal yang telah ditetapkan ( terencana ), maka perawat yang
bersangkutan harus memberitahu Ka.Instalasi Rawat Inap VIP, Kepala
Bidang Keperawatan, dan Kepala Bidang PSDMP : 1 hari sebelum dinas.
Sebelum memberitahu Kepala instalas Rawat Inap VIP, diharapkan
perawat yang bersangkutan sudah mencari perawat pengganti, Apabila
perawat yang bersangkutan tidak mendapatkan perawat pengganti, maka
Kepala instalasi Rawat Inap VIP akan mencari tenaga perawat pengganti
yaitu perawat yang hari itu libur.
 Apabila ada tenaga perawat tiba – tiba tidak dapat jaga sesuai jadwal yang
telah ditetapkan ( tidak terencana ), maka Kepala Instalasi Rawat Inap VIP
akan mencari perawat pengganti yang hari itu libur. Apabila perawat
pengganti tidak didapatkan, maka perawat yang dinas pada shift
sebelumnya wajib untuk menggantikan. (Prosedur pengaturan jadwal dinas
perawat Rawat Inap VIP sesuai SPO terlampir

Pedoman Pelayanan Instalasi Rawat Inap VIP 8


BAB III
STANDAR FASILITAS

A. Denah Ruangan
A

GUDANG
TOILET
KEPERAWATAN
KABID.
RUANG
VIP 5 VIP 6 VIP
VVIP VVIP VVIP SUITE I 7
3 2 1

TOILET

PINTU
STATION
NURSE

STAT

NUR
ION

SE

VIP VIP VIP VIP


VVIP VVIP VVIP
1 2 3 4
6 5 4

PINTU PINTU

Pedoman Pelayanan Instalasi Rawat Inap VIP 9


B. Standar Fasilitas
1) Fasilitas & Sarana
Rawat Inap VIP RS BAKTI TIMAH KARIMUN berlokasi di lantai I gedung
utama yang terdiri dari :
NO NAMA BARANG JUMLAH
1 Bad pasien 14
2 Meja Makan 7
3 Lemari 7
4 Lemari Baju 5
5 Sofa 27
6 Kursi 26
7 Kulkas 16
8 TV 16
9 AC 16
10 Meja Makan 1 set
11 Ember 14
12 Tong sampah kecil 28
13 Tong sampah besar 8
14 Rak sandal 7
15 Jemuran 14
16 Komputer 1
17 Printer 1
18 Bel ruangan 2
19 Kipas angin 2
20 Kabinet Pasien 14

Pedoman Pelayanan Instalasi Rawat Inap VIP 10


2) Peralatan
Peralatan yang tersedia di VIP untuk penunjang kegiatan pelayanan
terhadap pasien Rawat Inap VIP
Alat – alat Medis Rawat Inap VIP:
No Nama Barang Jumlah
1 Suction 2
2 Flow Meter 13
3 EKG 1
4 Matras Dekubitus 1
5 Ambubag Dewasa 2
6 Ambubag Anak 2
7 Stetoskop 6
8 Monitor 2
9 Infus Pump 1
10 Syringe Pump 2
11 Brancard 1
12 Tensimeter 4
13 Termometer 4
14 Nebulizer 3
15 Oxymetri 2
16 Set GV 2
17 Timbangan Bayi 1
18 Emergency Kid 1
19 Oxigen Portebel 3
20

Pedoman Pelayanan Instalasi Rawat Inap VIP 11


Trolie Emergency
 Injeksi
No Nama Obat Satuan Jumlah Jenis Obat

1 Asam Tranexamat Ampul 4


2 Atropin sulfat Ampul 6 Anti spasmodics
3 Dexamethason Ampul 7 Corticosteroid Hormones
4 D40% Flas 1
Ephinephrin Ampul 7 Asnastetic lokal &
5
general
6 Furosemide Ampul 2
7 Fargoxin Ampul 2
8 Piracetam 3gr Ampul 2
9 Isosorbide Dinitrat Ampul 2
10 KCL Infus 1
11 Metoclopramide Ampul 3
12 Phenobarbital Ampul 2
13 Valisanbe Ampul 2
14 Lidocain Ampul 4
15 Dopamin Ampul 4
16 Ketorolac Ampul 2

 Cairan Infus
NO NAMA INFUS SATUAN JUMLAH
1. Nacl 0,9% Kolf 1
2 Ringer laktat Kolf 2
3. Dextrose 5 % 500 ml Kolf 1

Pedoman Pelayanan Instalasi Rawat Inap VIP 12


BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN

A. Tata Laksana Penerimaan Pasien baru

a) Petugas Penanggung Jawab


 Doter jaga IGD
 Perawat IGD
 Perawat Rawat Inap VIP
b) Perangkat Kerja
 Handphone : alat untuk komunikasi terkait dengan keadaan pasien
 Alat -Alat Kesehatan dalam menunjang perawatan pasien
c) Prosedur Penerimaan Pasien Baru
 Pasien / keluarga pasien masuk dan mendaftar ke admission IGD
 Perawat dan dokter IGD melakukan pemeriksaan awal dan anamnesa
 Dokter jaga IGD melaporkan hasil pemeriksaan kepada dokter
penanggungjawab pasien
 Dokter jaga mencatat hasil pemeriksaan pada status rekam medis
pasien
 Perawat IGD menginformasikan ke perawat ruangan untuk memesan
kamar
 Sampai diruang perawatan perawat melakukan verifikasi pasien
( nama, tanggal lahir sambil mencocokkan dengan status pasien dan
gelang pasien bila sudah terpasang
 Perawat melakukan asesmen keperawatan awal ( berdasarkan usia/
kelompok / kasus pasien )
 Perawat melakukan pengkajian awal yang terdiri dari tanda-tanda vital,
pengkajian nyeri., pengkajian jatuh, riwayat kesehatan, untuk kasus
anak ditambah riwayat tumbuh kembang, untuk kasus obgyn ditambah
riwayat kebidanan. Sedangkan pasien yang berasal dari IGD/poli
klinik maka perawat meneruskan asesmen / pengkajian awal dari

Pedoman Pelayanan Instalasi Rawat Inap VIP 13


pengkajian fisik sampai dengan masalah keperawatan yang timbul
dan didokumentasikan disertai dengan tanda tangan dan nama lengkap
perawat yang mengkaji.
 Dokter melakukan asesmen medis awal di lembar anamnese dan
pemeriksaan fisik oleh dokter yang terdiri dari :
1) Subyek yang terdiri dari keluhan utama pasien, anamnesa
2) Objek yang terdiri dari pemeriksaan fisik head to toe ,tanda tanda
vital.
3) Assesman : diagnosis yang di dapatkan , diagnose banding bila
ada
4) Planning : tindakan /pengobatan yang diberikan.
 Perawat melakukan pengkajian sesuai dengan masalah pasien.

B. Tata Laksana Sistem Komunikasi Rawat Inap VIP


a) Petugas Penanggung Jawab
 Perawat pelaksana
b) Perangkat Kerja
 Pesawat telpon
 Hand phone
c) Tata Laksana Sistim Komunikasi

1. Antara Rawat Inap VIP dengan unit lain dalam RS Bakti Timah
adalah dengan nomor extension masing-masing unit
2. Antara Rawat Inap VIP dengan dokter konsulen / rumah sakit lain /
yang terkait dengan pelayanan diluar rumah sakit adalah menggunakan
Hand Phone langsung dari Rawat Inap VIP

C. Tata Laksana Pengisian Informed Consent


a) Petugas Penangung Jawab
- Pelaksana Rawat Inap VIP
b) Perangkat Kerja
- Formulir Persetujuan Tindakan

Pedoman Pelayanan Instalasi Rawat Inap VIP 14


c) Prosedur Informed Consent
1. Perawat Rawat Inap VIP yang sedang bertugas menjelaskan tujuan
dari pengisian informed consent pada pasien / keluarga pasien
2. Pasien menyetujui, informed consent diisi dengan lengkap disaksikan
oleh perawat.
3. Setelah diisi dimasukkan dalam status medis pasien

D. Tata Laksana Sistim Rujukan

a) Petugas Penanggung Jawab


 Ka.unit Rawat Inap VIP
 DPJP
b) Perangkat Kerja
 Ambulance
 Formulir persetujuan tindakan
 Formulir rujukan
c) Tata Laksana Sistem Rujukan Rawat Inap VIP
1) Alih Rawat

- Perawat Rawat Inap VIP menghubungi rumah sakit yang akan di

tunjuk

- Perawat Rawat Inap VIP memberikan informasi pada dokter jaga

rumah sakit rujukan mengenai keadaan umum pasien

- Bila tempat telah tersedia di rumah sakit rujukan, perawat Rawat

Inap VIP langsung mengantar ke rumah sakit yang dituju

2) Pemeriksaan Diagnostik

- Pasien / keluarga pasien dijelaskan oleh dokter jaga mengenai


tujuan pemeriksaan diagnostik, bila setuju maka keluarga pasien
harus mengisi informed consent

Pedoman Pelayanan Instalasi Rawat Inap VIP 15


- Perawat Rawat Inap VIP menghubungi rumah sakit rujukan
- Perawat Rawat Inap VIP menghubungi petugas ambulan RS
3) Spesimen

- Pasien / keluarga pasien dijelaskan mengenai tujuan


pemeriksaan specimen
- Bila keluarga setuju maka harus mengisi inform consent
- Dokter jaga mengisi formulir pemeriksaan, dan diserahkan
kepetugas laboratorium
- Petugas laboratorium melakukan rujukan ke laboratorium yang
dituju

Pedoman Pelayanan Instalasi Rawat Inap VIP 16


BAB V

LOGISTIK

Tata Laksana Logistik


A. Petugas Penanggung jawab
Ka Instalasi Rawat Inap VIP
B. Perangkat Kerja
Komputer dengan melalui SIBATIK
C. Tata Laksanaan Sistem permintaan
 Perencanaan
 Pengajuan
D. Tanggal pengajuan
Tanggal 24 s/d 28 setiap akhir bulan
E. Tanggal Penerimaan
Tanggal 3 s/d 10 setiap awal bulan
F. Sistem Pengoperasian
Disediakan di instalasi Rawat Inap VIP sesuai kebutuhan

Pedoman Pelayanan Instalasi Rawat Inap VIP 17


BAB VI
KESELAMATAN PASIEN

Terdapat 4 kegiatan utama keselatan pasien di rumah sakit yaitu pelaporan


insiden keselamatan pasien, ronde keselamatan pasien, diklat dan pengukuran
budaya keselamatan. Seluruh unit pelayanan wajib berkontribusi dalam seluruh
kegiatan tersebut.

Pelaporan insiden keselamatan pasien merupakan kegiatan yang penting


dalam mengupayakan keselamatan pasien, hal ini bermanfaat sebagai proses
pembelajaran bersama. Dapat dipastikan bahwa sistem pelaporan akan mengajak
semua orang dalam organisasi untuk peduli akan bahaya/potensi bahaya yang
dapat terjadi kepada pasien.

Pelaporan insiden penting karena akan menjadi awal proses pembelajaran


untuk mencegah kejadian yang sama terulang kembali, pelaporan juga dapat
digunakan untuk memonitor upaya pencegahan terjadinya error sehingga
diharapkan dapat mendorong dilakukannya investigasi selanjutnya.

Laporan insiden ini dibuat oleh semua staf rumah sakit yang pertama
menemukan kejadian dan staf yang terlibat dalam suatu kejadian.

Pedoman Pelayanan Instalasi Rawat Inap VIP 18


BAB VII
KESELAMATAN KERJA

I. Pendahuluan
HIV / AIDS telah menjadi ancaman global. Ancaman penyebaran HIV
menjadi lebih tinggi karena pengidap HIV tidak menampakkan gejal. Setiap hari
ribuan anak berusia kurang dari 15 tahun dan 14.000 penduduk berusia 15 - 49
tahun terinfeksi HIV. Dari keseluruhan kasus baru 25% terjadi di Negara -
negara berkembang yang belum mampu menyelenggarakan kegiatan
penanggulangan yang memadai.
Angka pengidap HIV di Indonesia terus meningkat, dengan peningkatan
kasus yang sangat bermakna. Ledakan kasus HIV / AIDS terjadi akibat
masuknya kasus secara langsung ke masyarakat melalui penduduk migran,
sementara potensi penularan dimasyarakat cukup tinggi (misalnya melalui
perilaku seks bebas tanpa pelingdung, pelayanan kesehatan yang belum aman
karena belum ditetapkannya kewaspadaan umum dengan baik, penggunaan
bersama peralatan menembus kulit : tato, tindik, dll).
Penyakit Hepatitis B dan C, yang keduanya potensial untuk menular melalui
tindakan pada pelayanan kesehatan. Sebagai ilustrasi dikemukakan bahwa
menurut data PMI angka kesakitan hepatitis B di Indonesia pada pendonor
sebesar 2,08% pada tahun 1998 dan angka kesakitan hepatitis C dimasyarakat
menurut perkiraan WHO adalah 2,10%. Kedua penyakit ini sering tidak dapat
dikenali secara klinis karena tidak memberikan gejala.
Dengan munculnya penyebaran penyakit tersebut diatas memperkuat
keinginan untuk mengembangkan dan menjalankan prosedur yang bisa
melindungi semua pihak dari penyebaran infeksi. Upaya pencegahan penyebaran
infeksi dikenal melalui “ Kewaspadaan Umum “ atau “Universal Precaution”

Pedoman Pelayanan Instalasi Rawat Inap VIP 19


yaitu dimulai sejak dikenalnya infeksi nosokomial yang terus menjadi ancaman
bagi “Petugas Kesehatan”.
Tenaga kesehatan sebagai ujung tombak yang melayani dan melakukan
kontak langsung dengan pasien dalam waktu 24 jam secara terus menerus
tentunya mempunyai resiko terpajan infeksi, oleh sebab itu tenaga kesehatan
wajib menjaga kesehatan dan keselamatan darinya dari resiko tertular penyakit
agar dapat bekerja maksimal.

II. Tujuan
a. Petugas kesehatan didalam menjalankan tugas dan kewajibannya dapat
melindungi diri sendiri, pasien dan masyarakat dari penyebaran infeksi.
b. Petugas kesehatan didalam menjalankan tugas dan kewajibannya
mempunyai resiko tinggi terinfeksi penyakit menular dilingkungan tempat
kerjanya, untuk menghindarkan paparan tersebut, setiap petugas harus
menerapkan prinsip “Universal Precaution”.

III. Tindakan yang beresiko terpajan


a. Cuci tangan yang kurang benar.
b. Penggunaan sarung tangan yang kurang tepat.
c. Penutupan kembali jarum suntik secara tidak aman.
d. Pembuangan peralatan tajam secara tidak aman.
e. Tehnik dekontaminasi dan sterilisasi peralatan kurang tepat.
f. Praktek kebersihan ruangan yang belum memadai.

IV. Prinsip Keselamatan Kerja


Prinsip utama prosedur Universal Precaution dalam kaitan keselamatan
kerja adalah menjaga higiene sanitasi individu, higiene sanitasi ruangan dan
sterilisasi peralatan. Ketiga prinsip tesebut dijabarkan menjadi 5 (lima)
kegiatan pokok yaitu :
a. Cuci tangan guna mencegah infeksi silang

Pedoman Pelayanan Instalasi Rawat Inap VIP 20


b. Pemakaian alat pelindung diantaranya pemakaian sarung tangan
guna mencegah kontak dengan darah serta cairan infeksi yang lain.
c. Pengelolaan alat kesehatan bekas pakai
d. Pengelolaan jarum dan alat tajam untuk mencegah perlukaan
e. Pengelolaan limbah dan sanitasi ruangan
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Peningkatan mutu dan keselamatan pasien dilakukan berdasarkan atas


tersedianya data. Penggunaan data secara efektif dapat dilakukan berdasarkan
evidence base praktik klinis dan evidence base praktik manajemen.

Setiap tahun RS Bakti Timah Karimun harus memilih fokus perbaikan,


proses serta hasil praktik klinis dan manajemen mengacu pada misi rumah sakit,
kebutuhan pasien, dan jenis penilaian. Sehubungan dengan terbatasnya sumber
daya di RS, maka RS harus menetapkan program pioritas. Pemilihan prioritas
didasarkan atas proses yang berimplikasi resiko tinggi, volume besar atau
cenderung memberikan masalah. Fokus perbaikan praktik klinis melibatkan
komite medis dan kelompok staf medis terkait.

Pengukuran mutu prioritas tersebut dilakukan menggunakan indikator-


indikator mutu sebagai berikut :

1. Indikator mutu area klinis (IAK) yaitu indikator mutu yang bersumber
dari area pelayanan

2. Indikator mutu area manajemen (IAM) yaitu indikator mutu yang


bersumber dari area manajemen

3. Indikator mutu sasaran keselamatan pasien (ISKP) yaitu indikator mutu


yang mengukur kepatuhan staf dalam penerapan sasaran keselamatan
pasien dan budaya keselamatan.

Selain indikator mutu prioritas diatas, setiap unit/instalasi di RS wajib memiliki


indikator mutu unit minimal 1 indikator mutu untuk menilai mutu unit penilaian

Pedoman Pelayanan Instalasi Rawat Inap VIP 21


yang bersangkutan. Indikator mutu unit bisa menggunakan indikator yang terdapat
dalam SPM atau bisa juga indikator mutu unit pelayanan meliputi IAK, ISKP,
IAM, sedangkan indikator mutu unit non pelayanan minimal meliputi IAM

BAB IX
PENUTUP

Pedoman pelayanan Instalasi Rawat Inap VIP ini diharapkan dapat


menjadi panduan bagi seluruh petugas pemberi layanan yang menyelenggarakan
pelayanan pada pasien Instalasi Rawat Inap VIP. Berdasarkan klasifikasi sumber
daya, sarana, prasarana dan peralatan pelayanan di rumah sakit masih banyak
yang harus dipenuhi.
Oleh karena itu, rumah sakit diharapkan akan terus mengembangkan
pelayanan sesuai dengan ketentuan pedoman dan standar sesuai dengan situasi
dan kondisi yang kondusif bagi setiap program pengembangan layanan di rumah
sakit .
Sedangkan untuk kelancaran setiap pelaksanaan pelayanan di Rawat Inap VIP
perlu adanya penjabaran dari pedoman pelayanan dengan penyusunan prosedur
tetap di unit layanan sehingga hambatan dalam menjalankan pelaksanaan
pelayanan bias diminimalkan.

Karimun, 01 Januari 2021


RUMAH SAKIT BAKTI TIMAH KARIMUN

Dibuat Oleh, Mengetahui,

Maria, AMK Sri Vidya Santi, S.Kep. Ners


Kepala Instalasi Rawat Inap VIP Kabid Keperawatan

Pedoman Pelayanan Instalasi Rawat Inap VIP 22


Menyetujui

dr. Yuni Fitriani


Direktur

Pedoman Pelayanan Instalasi Rawat Inap VIP 23

Anda mungkin juga menyukai