PEDOMAN PENGORGANISASIAN
TIM KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT (TKPRS)
RUMAH SAKIT BUAH HATI CIPUTAT
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT BUAH HATI CIPUTAT
Pada saat ini, telah terbangun tempat dokter kandungan yang terletak di Jl. Aria
Putra No. 399 dengan luas tanah 1400 m 2, memiliki fasilitas enam ruang rawat dengan
10 tempat tidur (mampu menampung 13 – 15 tempat tidur), ruang OK, Ruang
Pemulihan, Ruang BeRumah Sakitalin, Ruang Bayi, Apotik, Area Parkir seluas 650 m 2
dan lain-lain. Selesai dibangun pada bulan November 2005 dan sejak Januari 2005
sudah beroperasi untuk praktek dokter dan peRumah Sakitalinan normal serta
operasi.
b. Peningkatan program Rumah Sakit Sayang Ibu dan rumah Sakit Sayang bayi.
Pelaksanaan AMP bekerja sama dengan Dinas Keshatan Kota dan Dinas
Kesehatan Kabupaten untuk meningkatkan kemampuan tenaga para medis.
Meningkatkan rujukan medis indoor dan outdoor.
Pelaksanaan peRumah Sakitalinan aman dan pelayanan KB yang kuat.
Peningkatkan gizi Ibu dan Bayi dan melaksanakan protap sepuluh langkah
menuju keberhasilan menyusui.
c. Pelayanan rutin setiap instalasi.
Instalasi Rawat Jalan
Peningkatan profesionalisme petugas dirawat jalan dan meningkatkan
budaya” Senyum” dalam melayani pasien.
Biling sistem dan rekam medik dengan kompeterisasi.
Adanya “dUty Manager” bantuan umum, rawat darurat serta pelayanan
informasi.
Inastalasi Rawat Inap
Peningkatan BOR ( BOR ideal 60-85%), dengan terus mensosialisasikan
dan meningkatkan pelayanan rumah sakit pada masyarakat.
Pelayanan Penunjang medis
Pelayanan farmasi, pelayanan gizi, pelayanan laundry, dan laboratorium
klinik.
1. Penataan sistem
a. Penataan Administrasi / keuangan dan akutansi
Penataan sistem keuangan yang accountable.
Adanya sistem akuntansi & biling sistem yang computerized
Penataan Administrasi.
b. Relokasi tenaga medis, para medis dan Administrasi.
BAB III
VISI, MISI DAN TUJUAN RUMAH SAKIT BUAH HATI CIPUTAT
A. VISI
B. MISI
1. Menjadi Rumah Sakit yang mempunyai standar mutu pelayanan kesehatan Ibu
dan Anak.
2. Memberi pelayanan kesehatan dengan memprioritaskan keselamatan pasien.
3. Memfasilitasi pelatihan dan pendidikan karyawan untuk peningkatan kualitas
sumber daya manusia.
4. Mengelola keuangan dengan transfaran,efisien dan tetap memperhatikan
prinsip ekonomi
5. Memberikan pelayanan berkualitas dengan harga ekonomis sehingga dapat
terjangkau oleh semua lapisan masyarakat
C. FALSAFAH
1. Meyakini bahwa setiap pasien dewasa itu unik, mempunyai kebutuhan bio,
psiko, social dan spiritual.
2. Setiap individu berhak mendapatkan pelayanan keperawatan dewasa yang
sama tanpa membedakan suku, agama dan golongan.
3. Dalam memberikan pelayanan keperawatan dewasa menggunakan metodologi
proses keperawatan.
4. Dalam pemberian asuhan keperawatan dewasa yang berkualitas diperlukan
kerja sama yang baik antara pasien, keluarga dan tim lainnya.
D. MOTTO
E. NILAI
U : Utamakan mutu
A : Asertif
H : Handal
H : Harmonis
A : Amanah
T : Tim Kerja
I : Integritas
F. TUJUAN
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT BUAH HATI CIPUTAT
RUMAH SAKIT BUAH HATI CIPUTAT adalah rumah sakit milik swasta yang
diklasifikasikan sebagai rumah sakit khusus / kelas C yang mempunyai fasilitas dan
kemampuan medis spesialistik dan sub spesialistik terbatas. RUMAH SAKIT BUAH HATI
CIPUTAT juga merupakan rumah sakit rujukan untuk wilayah ciputat, pamulang, bintaro
dan sekitarnya.
BAB V
VISI, MIS,FALSAFAH DAN TUJUAN
TIM KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT
mutu tinggi dan memuaskan bagi seluruh lapisan masyarakat ciputat, bintaro,
pamulang dan sekitar nya.
A. MISI
Menjadi Rumah sakit yang mempunyai standar mutu pelayanan dan
keselamatan pasien Ibu dan Anak.
Memberi pelayanan pada pasien dengan konsep aman dan nyaman.
Memfasilitasi pelatihan dan pendidikan karyawan untuk peningkatan kualitas
mutu pelayanan keselamatan pasien rumah sakit .
Mengelola keuangan dengan transparan, efisien dan tetap memperhatikan
prinsip ekonomi.
Memberikan pelayanan berkualitas dengan harga ekonomis sehingga dapat
terjangkau oleh semua lapisan masyarakat.
A. FALSAFAH
Meyakini bahwa setiap pasien di unit gawat darurat itu unik, mempunyai
kebutuhan bio, psiko, social dan spiritual.
Setiap individu berhak mendapatkan pelayanan keperawatan yang sama tanpa
membedakan suku, agama dan golongan.
Dalam memberikan pelayanan keperawatan menggunakan metodelogi proses
keperawatan dengan berfokus kepada sasaran keselamatan pasien.
Dalam pemberian asuhan keperawatan yang berkualitas diperlukan kerjasama
yang baik antara pasien, kkeluarga dan tim nya.
Dalam pemberian asuhan keperawatan yang berkualitas dibutuhkan kontinuitas
pengembangan SDM dengan peningkatan ilmu pengetahuan berdasarkan
evidence based pelayanan keperawatan
B. Tujuan
1. TeRumah Sakitelenggaranya pelayanan keperawatan yang sesuai dengan standar
mutu keperawatan yang cepat, tepat aman dan nyaman.
2. TeRumah Sakitusunnya standar operasional prosedur asuhan pelayanan
keperawatan.
3. Meningkatnya SDM keperawatan khususnya keperawatan yang berfokus pada
sasaran keselamatan pasien.
4. Terbinanya kerjasama dengan bidan perujuk dan klien yang akan mendapatkan
pelayanan keperawatan.
5. TeRumah Sakitedianya fasilitas dalam memberikan pelayanan keperawatan di
Rumah Sakit Buah Hati dengan standar keselamatan pasien.
BAB VI
STRUKTUR ORGANISASI
TIM KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT (TKPRS)
BAB VI
STRUKTUR ORGANISASI
TIM KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT (TKPRS)
KETUA TKPRS
dr. Zakia Finanda Putri
SEKETARIS TKPRS
Septi Anggriani. AM.Kep
ANGGOTA TKPRS
Rina Mulyana Sari, AM. Kep
BAB VII
URAIAN JABATAN
1. Uraian Jabatan
a. KETUA TIM SASARAN KESELAMATAN PASIEN
Mengarahkan semua aktivitas staf yang berkaitan dengan sasaran keselamatan
pasien.
Membangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien.
Masukkan keselamatan pasien dalam semua program latihan staf rumah sakit
dan diukur efektivitasnya.
Mengembangkan indikator-indikator kinerja bagi system pengelolaan risiko
yang dapat dimonitor oleh direksi atau pimpinan rumah sakit.
Memastikan staf dengan mudah dapat melaporkan kejadian/insiden.
Mendorong staf untuk melakukan analisis akan masalah atau belajar bagaimana
dan mengapa kejadian teRumah Sakitebut bisa terjadi
BAB VIII
TATA HUBUNGAN KERJA
CLEANER
LABORATORIUM
SECURITY
LAUNDRY
SKP
RUMAH
FARMASI TANGGA
UGD
KAMAR
OPERASI
R. Perawatan
DIREKTUR
Kom.
Kom. MEDIS GIZI Keperawatan
1. Tata laksana hubungan kerja Tim Sasaran Keselamatan Pasien dengan Komite
Medis
Memberikan masukan untuk Kebijakan sasaran keselamatan pasien yang dirawat di
RUMAH SAKIT baik rawat jalan maupun rawat inap
Menyampaikan pedoman pelaksanaan sasaran keselamatan pasien, terutama yang
terkait dengan Standar pelayanan medis
Berkoordinasi dalam hal pengembangan kegiatan sasaran keselamatan pasien di
RUMAH SAKIT
2. Tata laksana hubungan kerja Tim Sasaran Keselamatan Pasien dengan Komite
Keperawatan
Koordinasi pemantauan pelaksanaan stanzdvnkdard sasaran keselamatan pasien di
unit perawatan
Memberikan masukan kepada bidang keperawatan sesuai dengan laporan dan
evaluasi hasil kegiatan pelaksanaan sasaran keselamatan pasien.
3. Tata laksana hubungan kerja Tim Sasaran Keselamatan Pasien dengan Bidang
Keperawatan (Rawat Inap)
Berkoordinasi dalam pelaksanaan keselamatan pasien
Berkoordinasi dalam pemantauan pelaksanaan keselamatan pasien di unit
perawatan
Berkoordinasi dalam pelaporan evaluasi mengenai hasil atau kendala dalam
keselamatan pasien
4. Tata laksana hubungan kerja Tim Sasaran Keselamatan Pasien dengan Bidang
Pelayanan Medis (Rawat Jalan)
Berkoordinasi dalam pelaksanaan keselamatan pasien
Berkoordinasi dalam pemantauan pelaksanaan keselamatan pasien di Poliklinik
Berkoordinasi dalam pelaporan evaluasi mengenai hasil atau kendala dalam
keselamatan pasien
5. Tata laksana hubungan kerja Tim Sasaran Keselamatan Pasien dengan Instalasi
Gawat Darurat
Berkoordinasi dalam pemantauan pelaksanaan keselamatan pasien di instalasi
gawat darurat
Berkoordinasi tentang pemantauan pendokumentasian keselamatan pasien di
instalasi gawat darurat
Berkoordinasi dalam pelaporan evaluasi mengenai hasil atau kendala dalam
keselamatan pasien
6. Tata laksana hubungan kerja Tim Sasaran Keselamatan Pasien dengan Instalasi
Kamar Operasi
Berkoordinasi tentang pelaksanaan keselamatan pasien di Instalasi Kamar Operasi
Berkoordinasi tentang pemantauan pendokumentasian keselamatan pasien di
Instalasi Kamar Operasi
Berkoordinasi dalam pelaporan evaluasi mengenai hasil atau kendala dalam
keselamatan pasien
7. Tata laksana hubungan kerja Tim Sasaran Keselamatan Pasien dengan Instalasi
Gizi
Berkoordinasi tentang pelaksanaan keselamatan pasien dengan kebutuhan gizi
Berkoordinasi tentang pemantauan pendokumentasian keselamatan pasien di
instalasi gizi
Berkoordinasi dalam pelaporan evaluasi mengenai hasil atau kendala dalam
keselamatan pasien
8. Tata laksana hubungan kerja Tim Sasaran Keselamatan Pasien dengan Instalasi
Farmasi
Berkoordinasi tentang pelaksanaan keselamatan pasien tentang informasi
kebutuhan pengobatan
Berkoordinasi tentang pemantauan pendokumentasian keselamatan pasien di
instalasi farmasi
Berkoordinasi dalam pelaporan evaluasi mengenai hasil atau kendala dalam
keselamatan pasien
9. Tata laksana hubungan kerja Tim Sasaran Keselamatan Pasien dengan Instalasi
Rekam Medis
Berkoordinasi tentang pemantauan pendokumentasian keselamatan pasien di
instalasi rekam medis
Berkoordinasi dalam pelaporan evaluasi mengenai hasil atau kendala dalam
keselamatan pasien
10.Tata laksana hubungan kerja Tim Sasaran Keselamatan Pasien dengan Bagian
Sumber Daya Manusia Keperawatan
Berkoordinasi tentang pemantauan pelaksanaan keselamatan pasien di
keperawatan
Berkoordinasi dalam pelaporan evaluasi mengenai hasil atau kendala dalam
keselamatan pasien
11.Tata laksana hubungan kerja Tim Sasaran Keselamatan Pasien dengan Bagian
Askep Keperawatan
Berkoordinasi tentang pembuatan keselamatan pasien yang berhubungan dengan
asesmen keperawatan
Berkoordinasi tentang pemantauan pendokumentasian keselamatan pasien yang
dijalankan
Berkoordinasi dalam pelaporan evaluasi mengenai hasil atau kendala dalam
keselamatan pasien
BAB IX
POLA DAN KUALIFIKASI TENAGA TKPRS
BAB X
PERTEMUAN/RAPAT
1. PERTEMUAN RUTIN
A. Pertemuan Rutin Komite Keselamatan pasien
ditemui
B. Rapat kerja dengan manajemen rumah sakit, ketua komite rumah sakit, kepala
instalasi dan kepala bagian rumah sakit.
Peserta : manajemen, ketua komite rumah sakit, seluruh kepala instalasi dan
tindak lanjut.
2. Rapat insidentil
Diselenggarakan sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu hal yang diperlukan
yang perlu dibahas.
BAB XI
PELAPORAN
1. LAPORAN BULANAN
2. LAPORAN TAHUNAN
Laporan rekapitulasi insiden keselamatan pasien tahunan disertai tren insiden dan
klasifikasi insiden tahunan.
3. LAPORAN KEGIATAN
BAB XII
PENUTUP
Dengan buku Pedoman Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit, Rumah Sakit
Buah Hati Ciputat ini, harapan semoga dapat dijadikan sebagai pegangan bagi seluruh staf
di RUMAH SAKIT BUAH HATI CIPUTAT.
Untuk pemerhati diluar organisasi diharapkan buku ini bisa membantu mengenal sisi
pengorganisasian secara singkat.
Cetakan pertama ini kami harapkan sebagai pijakan awal dan tentunya harus senantiasa
diperbaiki. Saran dan masukan dari pemerhati buku ini sangat kami nantikan.