Anda di halaman 1dari 9

PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA BELITI


Jl.
KATA PENGANTAR
SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
MUARA BELITI
NOMOR: 445//SK/RSMB/2019 Salah satu faktor penyebab terjadinya insiden
keselamatan pasien di rumah sakit adalah kesalahan
Tentang
dalam komunikasi (lisan maupun tertulis), baik
PEMBERLAKUAN DAFTAR SINGKATAN, KODE DAN DEFINISI komunikasi petugas dengan pasien maupun
DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA BELITI
Revisi I komunikasi sesama petugas.
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA BELITI
Komunikasi tertulis antara dokter dengan
KABUPATEN MUSI RAWAS dokter atau dengan tenaga fungsional lainnya di
Menimbang : a. bahwa kekeliruan penafsiran singkatan atau rumah sakit ada kalanya menggunakan singkatan
simbol yang digunakan dalamkomunikasi antar atau simbol. Kadangkala singkatan atau simbol yang
pemberi pelayanan di rumah sakit dapat
memungkinkan terjadinya kejadian yang tidak digunakan oleh masing-masing petugas tidak sama,
diinginkan, sehingga berpotensi menimbulkan kekeliruan
b. bahwa untuk mencegah terjadinya hal tersebut
maka perlu dibuat daftar standarisasi singkatan penafsiran. Untuk mencegah terjadinya hal tersebut
/simbol yang dipakai di RSUD Muara Beliti serta
definisi istilah-istilah yang sering digunakan
Tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit bekerjasama
dalam kegiatan pelayanan, dengan Komite Medik dan Komite Keperawatan
c. bahwa daftar seperti pada diktum b perlu
ditetapkan dengan Surat Keputusan Direktur RSUD melakukan inventarisasi dan seleksi singkatan dan
Muara Beliti simbol yang biasa digunakan di RSUD Muara Beliti
Mengingat : 1. Undang-undang RI Nomor 44 Tahun 2009 untuk dibakukan.
tentang Rumah Sakit.
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
Buku “Daftar Singkatan, Simbol dan Definisi
1691/Menkes/Per/VIII/2011 tentang di Rumah Sakit Umum Daerah Muara Beliti” ini berisi
Keselamatan Pasien Rumah Sakit.
3. Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah daftar penulisan singkatan baku dan simbol yang
Sakit berlaku di RSUD Muara Beliti. Diharapkan semua
MEMUTUSKAN petugas baik dokter, perawat, bidan,petugas farmasi,
analis, radiografer, fisioterapis dan lainnya hanya
Menetapkan :
Pertama : Pemberlakuan buku ”Daftar Singkatan, Simbol dan menggunakan singkatan dan simbol yang telah
Definisi di RSUD Muara Beliti”.
Kedua : Buku ”Daftar Singkatan, Simbol dan Definisi
dibakukan ini.
di RSUD Muara Beliti” menjadi pedoman baku Demikian, semoga buku ini dapat bermanfaat
bagi semua staf di RSUD Muara Beliti dalam
penulisan singkatan atau simbol. dan dapat diterapkan oleh semua unsur pelayanan
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak ditetapkan, dengan sehingga mencegah terjadinya insiden keselamatan
ketentuan akan diadakan perubahan sebagaimana
mestinya apabila dikemudian hari terdapat pasien akibat misscommunication.
kekeliruan dalam penetapan ini.

DITETAPKAN DI : Muara Beliti Ketua KPRS,


PADA TANGGAL : Januari 2019

DIREKTUR RSUD MUARA BELITI

dr. Reny Syartika, M.ec. Dev dr. Ahmar Kurniadi, SpPD


NIP. 19720117 200212 2 006

i
ii
I. ANAMNESIS Singkatan Kepanjangan
PB Panjang Badan
Singkatan Kepanjangan PD Pemeriksaan Dalam
ANC Ante Natal Care PDMO Pemeriksaan Dalam Meja Operasi
ASI Air Susu Ibu PF Pemeriksaan Fisik
BAB Buang Air Besar PL Pemeriksaan luar (biasa pada visum)
BAK Buang Air Kecil Post.or Posterior
HPHT Hari Pertama Haid Terakhir RBH Ronchi basah halus
KLL Kecelakaan Lalu Lintas RBK Ronchi basah kasar
KT Keluhan Tambahan Reg Regio
KU Keluhan Utama ROM Range of movement
MRS Masuk Rumah Sakit RR Respiratory rate
OS Orang Sakit RT Rectal toucher
PB Pasien Baru Sense Sensorium
Post Op. Post/Setelah Operasi Sin. Sinistra
Pre Op. Pre/Sebelum Operasi Sp Soporus
RPD Riwayat Penyakit Dahulu St. Lokalis Status lokalis
RPS Riwayat Penyakit Sekarang Sup.or Superior
RS Rumah Sakit T Temperatur
SMRS Sebelum Masuk Rumah Sakit TAK Tak ada kelainan
Yll Yang Lalu TB Tinggi badan
TBJ Taksiran berat janin
TD Tekanan darah
II. PEMERIKSAAN FISIK THT Telinga hidung tenggorokan
TIC Tekanan intra cranial
Singkatan Kepanjangan Tifut/TFU Tinggi fundus uteri
A/S Apgar Score TP Tali pusat
ABC Airway, Breathing, Circulation TT Tidak teraba
Abd. Abdomen TTV Tanda-tanda vital
Ant.or Anterior USG Ultrasonography
AP Anteroposterior UT Urin tampung
BB Berat Badan UUB Ubun-ubun besar
BU Bising Usus UUK Ubun-ubun kecil
CM Compos Mentis Ves Vesikuler
Coma Comatous VT Vaginal toucher
Dbn Dalam Batas Normal W wheezing
Dex. Dextra
DJJ Denyut Jantung Janin
E.. M.. V.. Eye Opening-Motorik-Verbal III. DIAGNOSIS
Epi. Epigastric
Ext. Extremitas a Arteri
G Gallop a.i Atas Indikasi
GCS Glasgow Coma Scale Ab Abortus
H/L Hepar/Lien Ab. incomp Abortus Incomplete
HR Heart Rate AIDS Acquired Immuno Deficiency Syndrome
Inf.or Inferior ALL Acute Lymphocytic Leukemia
JVP Jugularis Vein Pressure AMI Acute Miocard Infark
K/U Keadaan Umum App. Appendicitis
Lat. Lateral ASD Atrial Septal Defect
LK Lingkar Kepala ASHD Arterio Sclerosis Heart Disease
LLA Lingkar Lengan Atas ANP Asuhan Nutrisi Pediatrik
M Murmur AFP Acute Flaccid Paralysis/Lumpuh Layu Akut
N/P Nadi/Pulse ARDS Acute Respiratory Distress Syndrome
NCH Nafas Cuping Hidung ASD Autism Spectrum Disorder
NT Nyeri Tekan ADHD Attention Deficit Hyperactivity Disorder
P Pulmo AIHA Autoimmune Hemolytic Anemia
PA Posterioanterior ACD Anemia of Chronic Disease

1 2
BBL Berat Badan Lahir HSD Hernia Scrotalis Dextra
BBLR Berat Badan Lahir Rendah HSS Hernia Scrotalis Sinistra
BBLSR Berat Badan Lahir Sangat Rendah HT Hipertensi
BO Blighted Ovum HTSOB Histerektomi Total Salpingo Ooforektomi
BP Bronchopneumonia Bilateral
BPH Benign Prostate Hiperplasia IDDM Insulin Dependent Diabetes Melitus
Ca Carcinoma (DM TIPE I)
CA Corpus Alenium Irrep. Irreponible
CC Common Cold ISK / UTI Infeksi Saluran Kemih/Urinarius Tractus
CHF Chronic Heart Failure (Decomp. Cordis) Infection
CLL Chronic Lymphocytic Leukemia ISPA Infeksi Saluran Pernafasan Akut
CML Chronic Myelocytic Leukemia ITP Idiophatic Thrombocytopenia Purpura
CP Cerebral Palsy IUFD Intra Uteri Fetal Death
CP Cerumen Plaque ICAD Intra Cranial Atherosclerotic Disease
CVD Cerebro Vascular Disease IBS Irritable Bowel Syndrome
CKB Cedera Kepala Berat JGH Janin Gemeli Hidup
CKS Cedera Kepala Sedang JGM Janin Gemeli Mati
CKR Cedera Kepala Ringan JTH Janin Tunggal Hidup
CKD Chronic Kidney Disease JTM Janin Tunggal Mati
CIDP Chronic Inflamatory Demyelinating KAD Keto Asidosis Diabeticum
Polyneuropathy KNF Karsinoma Nasofaring
CAD Coronary Artery Disease KB Keluarga Berencana
CTEV Congenital Talipes Equino Varus KDK Kejang Demam Komplex
D/ Diagnosis KDS Kejang Demam Simplex
DD/ Differential Diagnosis (Diagnosis Banding) KEP Kurang Energi Protein
DIC Disseminated Intravaskular Coagulation KET Kehamilan Ektopik Terganggu
DKA Dermatitis Kontak Alergi KKP Kurang Kalori Protein
DOA Death On Arrival KGB Kelenjar Getah Bening
DBD Demam Berdarah Dengue KP Kock Pulmonum
DCM Dilated Cardio Myopathy KPSW Ketuban Pecah Sebelum Waktunya
DKP Disproporsi Kepala Panggul / CPD KSS Karsinoma Sel Squamosa
DLI Dehidration Low Intake Lacer Laceratum
DM Diabetes Mellitus LBP Low Back Pain
DSS Dengue Shock Syndrome Let-li Letak Lintang
DRA Demam Reumatik Akut LM Limfoma Maligna
DHF Dengue Hemoragic Fever LSK Lichen Simplex Chronic
e.c. Et Causa LVH Left Ventricular Hyperhrophy
FA Faringitis Akut MBO Mati Batang Otak
FPD Femur Pelvic Disproportion MCI Myocardial Infarction
FTT Failure To Thrive MR Mitral Regurgitation
GO Gonorrhea/Gonore MS Mitral Stenosis
GBS Guillan-Bare Syndrome MDR Multi Drug Resistant
GEAD Gastro Enteritis Acute Disease MPD Myeloproliferative Disorder
GERD Gastro Esophageal Reflux Disease MPD Multiple Personality Disorder
GGA Gagal Ginjal Akut MDS Myelo Displasia Syndroma
GGK/CKD Gagal Ginjal Kronis Neo Neonatus
gr Grade (Misal DBD Grade I) NHL Non-Hodgkin’s Lymphoma
GADA Glutamic Acid Decarboxylase Antibodies NIDDM Non Insulin Dependent Diabetes Melitus
HAP Hemoragic Ante Partum (DM tipe II)
HEG Hyperemesis Gravidarum NON-STEMI Non St Elevasi Myocard Infark
HHD Hypertension Heart Disease NS/SN Nephrotic Syndrome/Sindroma Neprotik
HID Hernia Inguinalis Dextra OA Osteoarthritis
HIS Hernia Inguinalis Sinistra Obs. Observasi
HIV Human Immunodeficiency Virus ODHA Orang Dengan HIV AIDS
HMD Hyalin Membrano Disease OMA Otitis Media Akut
HNP Hernia Nukleus Pulposus OMI Old Myocard Infark
HPP Hemoragic Post Partum OMSK Otitis Media Suppurative Kronik

3 4
Singkatan Arti Singkatan Arti
OE Otitis Externa TN Tetanus Neonatorum
OMK Otitis Media Kronik TKB Trauma Kepala Berat
OSA Obstructive Sleep Apnoea TKS Trauma Kepala Sedang
PDA Patent Ductus Arteriosis TKR Trauma Kepala Ringan
PEB Pre Eklampsia Berat TTN Tersangka Tetanus Neonatorum
PER Pre Eklampsia Ringan TTH Tension Type Headache
PG Primi Gravida UAP Unstable Angina Pectoris
PJB Penyakit Jantung Bawaan UDT Undescendent Testis
PJK Penyakit Jantung Koroner VES Ventricular Extra Systole
PJT Pertumbuhan Janin Terhambar VSD Ventricular Septal Defect
PNA Pyelonephritis Acute VT Ventricular Tachycardia
PVC Premature Ventricular Contraction
PUD/DUP Pendarahan Uterus Disfungsional
PUS Pasangan Usia Subur IV. TERAPI
PAD Peripheral Arterial Disease
Post. Op Post Operasi Singkatan Arti
PP Placenta Previa ABU Anti Bisa Ular
PPHD Post Partum Heart Disease ADO Anti Diabetic Oral
PPI Partus Prematorus Iminens ADS Anti Diphtery Serum
PPOK Penyakit Paru Obstruksi Kronik AJ Angkat Jahitan
PPT Plasenta Previa Totalis Amp. Ampul
Pre. Op. Pre Operasi ART Anti Retroviral Therapy
Presbo Presentasi Bokong ASAP As Soon As Possible
Preski Presentasi Kaki ATS Anti Tetanus Serum
RSK Rhino Sinusitis Kronik BCG Bacillus Calmette Guarin
RA Rheumatoid Arteritis Cito Segera
RA Rhinitis Akut CPZ Chlorpromazide
RDS Respiratory Distress Syndrome D 5% Dextrose 5%
RHD Rheumatoid Heart Disease DPT Difteri, Pertusis, Tetanus
RBBB Right Bundle Branch Block ETT Endo Tracheal Tube
Rep. Reponible GPA Gravid, Partus, Abortus
RFA Rhinofaringitis Akut GP Ganti Perban
Sir. Hep. Sirosis Hepatis gtt Gutta (Tetes)
SLE Systemic Lupus Erythematosus HD Haemodialisis
SMK Sesuai Masa Kehamilan HDL Halloperidol
SN Sindroma Nefrotik HT Hecting
SOD Salpingo Ooforektomi Dextra IC Intra Cutan
SOS Salpingo Ooforektomi Sinistra ICCU Intensive Cardio Care Unit
SSTP Seksio Sesarea Transperitoneal Profunda ICU Intensive Care Unit
STEMI ST Elevasi Myocard Infark Ij. Injeksi
Stg Stage IM Intra Muscular
Susp. Suspect INH Isoniazid
SCBA Saluran Cerna Bagian Atas WB Whole Blood
SNNT Struma Nodosa Non Toksik WT Wound Toilet
SOL Space Occupaying Lesions
SMD Stargardt Macular Dystrophy
SIRS Sistemic Inflamatory Response Syndroma V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
SGB Sindroma Guillain Barre
SVT Supra Ventricular Tachycardia Singkatan Arti
STT Soft Tissue Tumor AGD Analisa gas darah
SNT Struma Nodosa Toksik ALP Alkali phospatase
SMNNT Struma Multi Nodular Non Toksik APT Activated partial tromboplastin
TBC Tuberculosis ASTO Anti streptoplastin
TDBD Tersangka DBD BNO Blaas near overzeigh
TFA Tonsilo Faringitis Akut BSN Blood sugar nocturnal
THD Thyroid Heart Disease BSPP Blood sugar post pandrial
TIA Transient Ischemic Attack BSS Blood sugar series (sewaktu)
BT Blooding time

5
6
Singkatan Arti DAFTAR SINGKATAN YANG TIDAK BOLEH DIGUNAKAN
BTA Bakteri Tahan Asam
Col. Total Cholestrol Total No. Singkatan Potensi Kekeliruan
CT Clotting Time 1. U (Unit) Keliru dengan penulisan nol (0)
CT-Scan Computerized Tomography Scanning atau empat (4)
Echo. Echocardiography 2. Penulisan angka desimal Kekeliruan dapat terjadi jika
ECT Electrocardiography tanpa penulisan angka penulisan titik tidak jelas atau
EEG Electroencephalography nol di depan titik. tidak tertulis, sehingga terbaca
EKG/ECG Elektrokardiograpi/Electrocardiography Contoh: .5 mg harus bilangan bulat
Hb Haemoglobin ditulis 0.5 mg
HDL High Density Lipoprotein 3. MS Membingungkan satu dengan
Ht Haematokrit yang lain, dapat berarti
morphin sulfat (MS04) atau
Ig G Immunogllobulin G
magnesium sulfat (MgSO4)
Ig M Immunoglobulin M
Lab Laboratotium
LDL Low Density Lipoprotein
DAFTAR KODE/SIMBOL
LED Laju Endap Darah
LPB Limposit Plasma Biru
MCH Mean Cell Haemoglobin
MCHC Mean Corpuscular Haemoglobin Concentration
MCV Mean Corpuscular Volume
MRI Magnetic Resonance Imaging
PPT Partial Prothrombine Time
RBC Red Blood Cells (Sel Darah Merah)
RF Rhematoid Factor
Rh Rhesus 1. FOTO 2. KONSUL
Ro Rontgen
SPS Sewaktu Pagi Sewaktu

VI. LAIN-LAIN

Singkatan
Alm./almh. Almarhum/Almarhumah
Arti USG Aj
APS Atas Permintaan Sendiri
BDRS Bank Darah Rumah Sakit
By. Bayi
3. USG ditulis langsung 4. Angkat Jahitan
CM Catatan Medis/Rekam Medis
DoA Death On Arrival
DOTS Directly Observed Treatment Strategy
DS Datang Sendiri
dto Ditandatangani Oleh
IGD Instalasi Gawat Darurat
JK
KIA
Jenis Kelamin
Kesehatan Ibu Anak
EKG
KLB Kejadian Luar Biasa
KMS Kartu Menuju Sehat 5. Infus cairan: -jumlah
Nn. Nona dicatat dengan angka,
6. EKG ditulis langsung
Ny. Nyonya jenis cairan: DG, RL, NaCl
OK Operatie Kamer (Kamar Operasi) dan lain-lain
PDL Penyakit Dalam
Resti Resiko Tinggi
RI Rawat Inap
RJ
SBAR
Rawat Jalan
Situation Background Assessment
DR GV
Recomendation
SPM Standar Pelayanan Minimal
Tn. Tuan
7. DRAIN 8. Ganti Verband
UTD Unit Transfusi Darah
VK Verlos Kamer (Kamar Bersalin)

7 8
P Ev
10. Persalinan Buatan dengan 19. Persalinan buatan
9. Meninggal 20. Curretage Pakai Tampon
Perforasi dengan eviserasi

E VE
11. Persalinan Buatan
12. Curretage Abortus Inkomplit 21. Persalinan biasa gemelli 22. Persalinan dengan vacuum
dengan Ekstraksi
ekstraksi
Bokong/kaki

E M Vc E
14. Persalinan biasa dengan 23. Vacuum 24. Endoskopi
13. Endoskopi
placenta manual

D EF
15. Persalinan Buatan 16. Curretage Abortus inkomplit
dengan Dekapitasi pakai tampon 25. Persalinan buatan
26. operasi sectio caesaria
dengan ekstraksi forsep

Lap DC
18. Persalinan biasa dengan
17. Laparaskopi ditulis tiga keterangan jam lahir, 27. Abortus
huruf pertamanya dalam 28. Dawer Cathether
berat/panjang badan, jenis
tanda kelamin bayi, jahitan
premium luar/dalam

9 10
VE F
29. Persalinan buatan dan 30. Persalinan normal dengan
39. Operasi 40. Fungsi
ekstraksi Placenta manual desertai
Tampon

C T
31. Cateter 32. Tindakan Ringan 41. Diameter
42. Transfusi

BL DR
33. Blue Light 34. Angkat Drain
43. Fraktur

DAFTAR DEFINISI

T A NO
1.
ISTILAH DAN DEFINISI
Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KPRS):
Suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien
lebih aman, termasuk asesmen risiko, indikasi dan
pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien,
35. Tampon 36. Abortus pelaporan dan analisis insiden.
2. Insiden Keselamatan Pasien (IKP):
Setiap kejadian atau situasi yang dapat mengakibatkan atau
berpotensi mengakibatkan harm/cedera yang tidak
seharusnya terjadi.
3. Kejadian Nyaris Cedera (KNC)/Near miss:

N O2
Suatu insiden yang tidak menyebabkan cedera pada pasien
akibat melaksanakan suatu tindakan(commission) atau tidak
mengambil tindakan yang seharusnya diambil (ommission),
dapat terjadi karena “keberuntungan” (misal pasien terima
suatu obat kontra indikasi tetapi tidak timbul reaksi obat),
karena “pencegahan” (suatu obat dengan overdosis lethal
37. Nebulizer 38. Oksigen akan diberikan, tetapi staf lain mengetahui dan
membatalkannya sebelum obat diberikan), atau
“peringanan” (suatu obat dengan overdosis lethal diberikan,
diketahui secara dini lalu diberikan antidotumnya).
Sumber: Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien, 2008

11 12
13. Appendektomi:
Tindakan bedah mengangkat appendik karena diagnosa
mengalami peradangan akut atau kronik. (sumber: Petunjuk
4. Kejadian Tidak Diharapkan (KTD)/ADVERSE EVENT: Pelaksanaan Indikator Mutu Pelayanan Rumah Sakit, 2008)
Suatu insiden yang mengakibatkan cedera pada pasien akibat
melaksanakan suatu tindakan yang seharusnya diambil, 14. Appendik normal:
bukan karena penyakit dasarnya atau kondisi pasien. Appendektomi yang dilakukan pada pasien yang didiagnosa
(sumber: Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien, 2008) mengalami peradangan akut atau kronik berdasarkan hasil
5. Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS): pemeriksaan PA terhadap jaringan yang diangkat tidak
Adalah upaya rumah sakit untuk meningkatkan kemampuan ditemukan tanda-tanda peradangan atau keganasan. (sumber:
Petunjukan Pelaksanaan Indikator Mutu Pelayanan Rumah Sakit, 2008)
pasien, klien dan kelompok-kelompok masyarakat, agar
pasien dapat mandiri dalam mempercepat kesembuhan dan 15. Kematian Ibu karena Pendarahan:
rehabilitasinya, klien dan kelompok-kelompok masyarakat Kematian ibu yang disebabkan karena pendarahan yang
dapat mandiri dalam meningkatkan kesehatan, mencegah dapat terjadi pada semua skala dalam persalinan. (sumber:
Petunjuk Pelaksanaan Indikator Mutu Pelayanan Rumah Sakit, 2008)
masalah-masalah kesehatan dan mengembangkan upaya
kesehatan bersumberdaya masyarakat, melalui 16 Bertambahnya masa rawat ibu melahirkan (prolong LOS of
pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama mereka sesuai Maternal Delivery):
sosial budaya mereka serta didukung kebijakan publik Bertambahnya hari rawat inap ibu-ibu sehat (tanpa penyakit
berwawasan kesehatan. (sumber: Permenkes 004 tahun 2012 tentang lain yang menyertai) yang melahirkan baik secara normal
Petunjuk Teknis Promosi Kesehatan Rumah Sakit) maupun dengan penyulit (forcep, decapitasi, induksi,
6. Unit Transfusi Darah (UTD): maupun SC). (sumber: Petunjuk Pelaksanaan Indikator Mutu Pelayanan
Adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang Rumah Sakit, 2008)
menyelenggarakan donor darah, penyedia darah dan 17. Kredensial:
pendistribusian darah. (sumber: PP Nomor 7 tahun 2011 tentang Penilaian kompetensi/kemampuan (pengetahuan,
Pelayanan Darah)
keterampilan, perilaku professional) profesi didasarkan pada
7. Bank Darah Rumah Sakit (BDRS):
kriteria yang jelas untuk memverifikasi informasi dan
Adalah suatu unit pelayanan di rumah sakit yang
mengevaluasi seseorang yang meminta atau diberikan
bertanggung jawab atas tersedianya darah untuk transfusi
kewenangan klinik. (sumber: Permenkes Nomor 519/Menkes/PER/III/2011
yang aman, berkualitas dan dalam jumlah yang cukup untuk tentang pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Anestesiologi dan Terapi Intensif
mendukung pelayanan kesehatan di rumah sakit dan fasilitas di Rumah Sakit)
pelayanan kesehatan lainnya. (sumber: PP Nomor 7 Tahun 2011
tentang Pelayanan Darah)
8. Luka Dekubitus:
Adalah luka pada kulit dan/atau jaringan dibawahnya yang
terjadi di rumah sakit karena tekanan yang terus menerus
akibat tirah baring, akibat tidak dibolak-balik atau
dimiringkan dalam waktu 2 x 24 jam, biasanya terjadi pada
sekitar bokong, punggung, siku atau kadang-kadang pada
mata kaki/tumit. (sumber: Petunjuk Pelaksanaan Indikator Mutu Pelayanan
Rumah Sakit, 2008)
9. Infeksi karena jarum infus:
Keadaan yang terjadi di sekitar tusukan atau bekas tusukan
jarum infus di rumah sakit dan timbul setelah 3 x 24 jam
dirawat di rumah sakit. (sumber: Petunjuk Pelaksanaan Indikator Mutu
Pelayanan Rumah Sakit, 2008)
10. Kejadian penyulit/infeksi karena transfusi darah:
Transfusi darah yang tidak dikerjakan sesuai dengan
prosedur yang berlaku sehingga menyebabkan
kelainan/penyukit karena inkompatibilitas (golongan darah
tidak cocok) atau terjadi infeksi nosokomial dalam darah
resipien (penerima) karena adanya bibit penyakit dalam
darah donor (pemberi) tersebut dalam tiap waktu atau
sesuai dengan masa inkubasi penyakit tersebut.
(sumber: Petunjuk Pelaksanaan Indikator Mutu Pelayanan Rumah Sakit, 2008)
11. Infeksi luka operasi:
Adanya infeksi nosokomial pada semua kategori luka sayatan
operasi bersih yang dilaksanakan dirumah sakit dan ditandai
oleh rasa panas (calor), kemerahan (rubor), pengerasan
(tumor) dan keluarnya nanah (pus) dalam waktu lebih dari 3
x 24 jam. (sumber: Petunjuk Pelaksanaan Indikator Mutu
Pelayanan Rumah Sakit, 2008)
12. Komplikasi pasca bedah:
Terjadinya penyulit (diluar infeksi nosokomial) yang timbul
setelah pembedahan elektif dan dikategorikan menurut
sistem tubuh manusia (misalnya sistem sirkulasi darah,
sistem pernafasan, dll). (Sumber: Petunjuk Pelaksanaan Indikator Mutu
Pelayanan Rumah Sakit, 2008)

13 14
DAFTAR SINGKATAN,
KODE DAN DEFINISI
DI RSUD MUARA BELITI
KAB MUSI RAWAS

KOORDINATOR REKAM MEDIS DAN


PROMKES
RSUD MUARA BELITI KAB MUSI RAWAS
TH 2019

Anda mungkin juga menyukai