TENTANG
HAND HYGIENE
MEMUTUSKAN
KEEMPAT : Surat Keputusan ini berlaku selama 3 (tiga) tahun terhitung mulai tanggal 10
Maret 2014 dengan ketentuan bahwa apabila di kemudian hari ternyata terdapat
kekeliruan dalam penetapannya, maka akan dilakukan perbaikan kembali
sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Klaten
Tembusan:
1. Direktur
2. Ketua Komite
3. Kepala Instalasi
Lampiran Surat Keputusan Direktur
Nomor : 05/ DDS/ SK/ III/ 2014
Tanggal : 10 Maret 2014
Tentang : Kebijakan Sasaran Keselamatan Pasien (Pengurangan Risiko Infeksi terkait
Pelayanan Kesehatan) di RSKB Diponegoro Dua Satu Klaten
II. Tujuan
1. Supaya tangan bersih
2. Membebaskan tangan dari kuman dan mikroorganisme
3. Menghindari masuknya kuman kedalam tubuh
4. Mencegah infeksi nosokomial
III. Kebijakan
1. Setiap petugas RSKB Diponegoro Dua Satu Klaten harus biasa melakukan cuci tangan
2. Ada 5 moment diwajibkan cuci tangan
a. Sebelum kontak dengan pasien
b. Sebelum tindakan aseptik
c. Setelah terkena cairan tubuh pasien
d. Setelah kontak dengan pasien
e. Setelah kontak dengan lingkungan
3. Ada 3 macam cuci tangan
a. Cuci tangan dengan sabun
b. Cuci tangan dengan handrub
c. Cuci tangan steril
4. Disediakan sarana cuci tangan handrub di setiap ruang pasien
Ditetapkan di Klaten
pada tanggal 10 Maret 2014
Direktur RSKB Diponegoro Dua Satu Klaten
Ditetapkan di Klaten
Pengertian mencuci tangan dengan sabun adalah proses yang secara mekanisme
melepaskan kotoran dari kulit tangan dengan menggunakan sabun biasa dan
air.
Kebijakan Kebijakan Direktur RSKB Diponegoro Dua Satu Klaten Nomor: 05/ DDS/
SK/ III/ 2014 tentang Kebijakan Sasaran Keselamatan Pasien (Pengurangan
Infeksi terkait Pelayanan Kesehatan) Hand Hygiene
Prosedur 1. Berdiri didepan wastafel
2. Melepas semua perhiasan cicin atau jam
3. Membuka kran air
4. Membasahi kedua tangan dengan air yang mengalir.
5. Memberi sabun secukupnya.
6. Menggosok kedua telapak tangan dan punggung tangan.
7. Menggosok sela-sela jari kedua tangan.
8. Menggosok kedua telapak dengan jari-jari rapat.
9. Jari-jari tangan dirapatkan sambil digosok ke telapak tangan, tangan kiri
ke kanan, dan sebaliknya.
10. Menggosok ibu jari secara berputar dalam genggaman tangan kanan,
dan sebaliknya.
11. menggosokkan kuku jari kanan memutar ke telapak tangan kiri, dan
sebaliknya.
12. Membasuh dengan air.
13. Mengeringkan tangan dengan tisu (handuk tidak direkomendasikan
karena lembab terus menerus malah menyimpan bakteri).
14. Mematikan kran air dengan tisu.
15. Tangan sudah bersih
Unit Terkait Seluruh staff rumah sakit serta pasien dan pengunjung
MENCUCI TANGAN DENGAN ANTISEPTIK
(HANDRUB)
DI RSKB DIPONEGORO DUA SATU KLATEN
No Dokumen No Revisi Halaman
01.04.08.2014
Pengertian mencuci tangan dengan sabun adalah proses yang secara mekanisme
melepaskan kotoran dari kulit tangan dengan menggunakan sabun biasa dan
air.
Kebijakan Kebijakan Direktur RSKB Diponegoro Dua Satu Klaten Nomor: 05/ DDS/
SK/ III/ 2014 tentang Kebijakan Sasaran Keselamatan Pasien (Pengurangan
Infeksi terkait Pelayanan Kesehatan) Hand Hygiene
Prosedur 1. Membasahi tangan dengan cairan antiseptik
2. Mengusap kedua telapak tangan dan punggung tangan.
3. Mengusap sela-sela jari kedua tangan.
4. Mengusap kedua telapak dengan jari-jari rapat.
5. Jari-jari tangan dirapatkan sambil digosok ke telapak tangan, tangan kiri
ke kanan, dan sebaliknya.
6. Mengusap ibu jari secara berputar dalam genggaman tangan kanan, dan
sebaliknya.
7. mengusapkan kuku jari kanan memutar ke telapak tangan kiri, dan
sebaliknya.
Unit Terkait Seluruh staff rumah sakit serta pasien dan pengunjung
MENCUCI TANGAN STERIL
DI RSKB DIPONEGORO DUA SATU KLATEN
No Dokumen No Revisi Halaman
01.04.09.2014
Pengertian Mencuci tangan steril adalah membersihkan tangan dari kotoran dan
mikroorganisme lainya sebelum melakukan tindakan steril
Kebijakan Kebijakan Direktur RSKB Diponegoro Dua Satu Klaten Nomor: 05/ DDS/
SK/ III/ 2014 tentang Kebijakan Sasaran Keselamatan Pasien (Pengurangan
Infeksi terkait Pelayanan Kesehatan) Hand Hygiene
Unit Terkait Seluruh petugas kesehatan yang akan melakukan tindakan pembedahan
KEPUTUSAN DIREKTUR RSKB DIPONEGORO DUA SATU KLATEN
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Ditetapkan di Klaten
Direktur
Direktur
Tembusan:
1. Direktur
2. Ketua Komite
3. Kepala Instalasi
Lampiran Surat Keputusan Direktur
KEBIJAKAN UMUM
1. Peralatan di unit harus selalu dilakukan pemeliharaan dan kalibrasi sesuai dengan ketentuan
yang berlaku
2. Pelayanan di unit harus selalu berorientasi kepada mutu dan keselamatan pasien
3. Semua petugas unit wajib memiliki izin sesuai dengan ketentuan yang berlaku
4. Dalam melaksanakan tugasnya, setiap petugas wajib mematuhi ketentuan dalam K3
(Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
5. Setiap petugas harus bekerja sesuai dengan standar profesi, standar prosedur operasional
yang berlaku, etika profesi, etiket, dan menghormati hak pasien
6. Pelayanan unit dilaksanakan dalam 24 jam
7. Penyediaan tenaga harus mengacu pada pola ketenagaan
8. Untuk melaksanakan koordinasi dan evaluasi wajib dilaksanakan rapat rutin bulanan
minimal satu bulan sekali
9. Setiap bulan wajib membuat laporan
KEBIJAKAN KHUSUS
1. Semua petugas di unit memiliki sertifikat sesuai dengan ketentuan yang berlaku
2. Sumber air wajib diperiksa secara berkala tentang baku mutunya
3. Semua tenaga kesehatan RSKB Diponegoro Dua Satu Klaten wajib mengedepankan “self
protection” dan “patient safety” secara seimbang dan disiplin
4. Setiap petugas berhak mendapatkan kesempatan mengembangkan kemampuan dan
ketrampilan melalui program pendidikan
5. Dilakukan check-up rutin bagi seluruh karyawan terhadap kemungkinan infeksi
PEMASANGAN GELANG IDENTIFIKASI
DI RSKB DIPONEGORO DUA SATU KLATEN
No Dokumen No Revisi Halaman
Pengertian Suatu cara pemasangan gelang identitas pada pasien untuk menunjukkan
identitas pasien
Tujuan Untuk mencegah terjadinya kesalahan dalam pemberian terapi dan kesalahan
prosedur tindakan