Terapeutik
Posisikan pasien semi-Fowler atau Fowler (posisi nyaman)
Pertahankan tirah baring minimal 12jam
Siapkan kelengkapan intervensi koroner perkutan, jika perlu
Berikan Diit jantung yang sesuai (batasi asupan kafein,
natrium, kolesterol dan makanan tinggi lemak)
Gunakan stocking elastis atau pneumatik sesuai indikasi
Fasilitasi pasien dan keluarga untuk modifikasi gaya hidup sehat
Berikan terapi relaksasi untuk mengurangi stres, jika perlu
Berikan dukungan emosional dan spiritual
Berikan oksigen untuk mempertahankan saturasi oksigen >94%
Berikan cairan, jika perlu
2. Gangguan Pertukaran Gas, Setelah dilakukan intervensi Utama :
Berhubungan dengan keperawatan selama ….. pertukaran Pemantauan respirasi
gas meningkat Terapi Oksigen
□ Ketidak seimbangan
ventilasi-perfusi Kriteria Hasil : Pendukung :
□ Perubahan membran Tingkat kesadaran meningkat Fisioterapi Dada
alveolus kapiler Dispnea menurun Dukungan Ventilasi
Dibuktikan dengan Gejala dan Bunyi nafas tambahan menurun Manajemen jalan nafas
Tanda Mayor Pusing menurun Manajemen Ventilasi Mekanik
Dispnea Gelisah menurun Pencegahan aspirasi
PCO2 ……. (meningkat Nafas cuping hidung menurun Manajemen Asam basa
atau menurun) Diaforesis menurun Manajemen Energi
PO2…(menurun) Gerakan dinding dada Reduksi Ansietas
Denyut jantung simetris meningkat
…X/menit (Takikardia) Frekwensi Nafas12-20x/menit Tindakan Observasi :
pH arteri… SpO2 95–100% Monitor status respirasi dan oksigenasi (Frekwensi nafas dan
(meningkat/menurun) PaCO2 35-45mmHg kedalaman nafas, penggunaan otot bantu nafas, bunyi nafas tambahan,
Bunyi nafas tambahan PaO2 80–100mmHg saturasi oksigen, denyut jantung, tekanan darah, diaforesis, perubahan
(Crecles, Wheezing, pH arteri 7,35–7,45 status mental,AGD)
Ronchi) Kelemahan otot menurun Monitor pola nafas (Bradipnea, Takipnea, Hiperventilasi,
Nadi/HR 60 –100x/menit Kussmaul, Chyne-stokes, Biot, Ataksik)
Gejala dan tanda Minor Sianosis membaik Palpasi kesimetrisan ekspansi paru
Pusing Pola nafas membaik Monitor kemampuan batuk efektif dan menelan
Penglihatan kabur Warna kulit membaik Monitor adanya produksi sputum
Sianosis Elektrolit (Na, Fosfat, Chlorida, Monitor adanya sumbatan jalan nafas
Diaforesis Protein Hb) membaik Monitor tanda-tanda ansietas (Verbal dan Nonverbal)
Gelisah Pola nafas Pembatasan aktivitas Identifikasi penyebab ketidakseimbangan asam basa
abnormal cepat/lambat, meningkat Monitor perubahan pH, PaCO2, HCO3
reguler/Ireguler, Aktivitas fisik yang Identifikasi indikasi dilakukan fisioterapi dada (hipersekresi sputum,
dalam/dangkal) direkomendasikan meningkat sputum kental dan tertahan, tirah baring lama)
warna kulit abnormal Kesulitan bernafas dengan Identifikasi efek perubahan posisi terhadap status pernapasan
(pucat, kebiruan) ventilator menurun /membaik Identifikasi kebutuhan insersi jalan nafas buatan
Kesadaran menurun Periksa indikasi ventilator mekanik (kelelahan otot nafas,
Pernapasan cuping hidung disfungsi neurologis, asidosis respiratori)
Monitor hasil X-Ray Thoraks.
Terapetik
Peratahankan kepatenan jalan nafas
Berikan posisi Semi Fowler atau Fowler
Berikan oksigenasi sesuai kebutuhan (Nasal kanul, masker
wajah, masker rebreathing atau non rebreathing, CPAP,
Ventilator)
Gunakan bag-valve mask, jika perlu
Pilih jenis jalan nafas buatan sesuai tujuan dan kondisi pasien.
Lakukan penghisapan lendir melalui mulut, hidung dan trachea
jika perlu
Ambil spesimen darah arteri untuk pemeriksaan AGD
Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
Dokumentasikan respon terhadap ventilator
Periksa kepatenan selang nasogastrik dan residu gaster sebelum
memberi asupan oral
Edukasi
Jelaskan tujuan serta ajarkan melakukan tehnik relaksasi, nafas
dalam dan batuk efektif
Jelaskan pada pasien dan keluarga tujuan Prosedur,
termasuksensasi yang mungkin dialami (mis. Prosedur intubasi dll)
Anjurkan makan dan minum secara perlahan
Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
Kolaborasi
Kolaborasi penentuan dosis oksigen
Kolaborasi pemberian bronchodilator, jika perlu
Kolaborasi pemasangan alat bantu nafas dan manajemen
ventilasi mekanik
Kolaborasi pemilihan mode ventilator ( kontrol volume, kontrol
tekanan atau gabungan)
Kolaborasi pemberian agen pelumpuh otot, sedatif, analgetik, sesuai
kebutuhan
3. Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan intervensi Utama
berhubungan dengan keperawatan selama ….. □ Manajemen energy
□ Ketidakseimbangan pertukaran gas meningkat □ Terapi aktvitas
antara suplai dan
kebutuhan O2 Kiteria Hasil Intervensi Pendukung
□ Tirah Baring □ Toleransi aktivitas □ Dukungan mbulasi
□ Kelemahan □ Ambulasi □ Dukungan kepatuhan program pengobtan
□ Imobilitas □ Curah jantung □ Dukungan meditasi
□ Gaya hidup monoton □ Konsevasi energy □ Dukungan pemeliharaan rumah
□ Tingkat keletihan □ Dukungan perawatan diri
Gejala dan Tanda Mayor □ Dukungan spiritual
□ Mengeluh lelah □ Dukungan tidur
□ Frekuensi jantung □ Edukasi latihan fisik
meningkat >20% dari □ Edukasi teknik ambulasi
kondisi istirahat □ Edukasi teknik pengukuran nadi radialis
□ Manajemen aritmia
Gejala dan tanda minor □ Manajemen lingkungan
□ Dispnea saat/setelah □ Manajemen medikasi
aktivitas □ Manajemen mood
□ Merasa tidak nyaman □ Manajemen program latihan
setelah beraktivitas □ Pemantauan tanda vital
□ Merasa lemah □ Pemberian obat
□ Tekanan darah berubah □ Pemantauan tujuan bersama
>20% dan kondisi □ Promosi berat badan
istirahat □ Promosi dukungan keluarga
□ Gambaran EKG aritmia □ Promosi latihan fisik
saat/setelah aktivitas □ Rehabilitasi jantung
□ Gambaran EKG iskemia □ Terapi aktivitas
□ Sianosis □ Terapi music