Anda di halaman 1dari 6

TUGAS PIK

“Perceiving and Understanding”

AYU ARUMINGTYAS

1171003018

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

2017
1. The Perception Process
Persepsi adalah proses aktif dari memilih, mengatur, menginterprestasikan orang,
benda, peristiwa, dan aktifitas. Persepsi dan Komunikasi saling mempengaruhi,
Persepsi membentuk pemahaman kita tentang komunikasi orang lain dan pilihan yang
kita buat dalam komunikasi kita sendiri. Misalnya, jika kita menganggap rekan kerja
sebagai orang yang bermusuhan, kita cenderung hanya memperhatikan perilaku
ramahnya dan untuk berkomunikasi secara defensif atau meminimalkan interaksi.
Komunikasi juga mempengaruhi persepsi kita tentang orang dan situasi.
Perilaku bahasa dan nonverbal yang digunakan orang lain mempengaruhi persepsi
kita tentang kecerdasan, kejujuran, dan sebagainya. Aspek penting kedua dari definisi
tersebut adalah bahwa persepsi terdiri dari tiga proses yang saling terkait, yaitu :

a. Selection
Kita secara selektif memperhatikan apa yang kita anggap penting saat ini dan kita
tidak menyadari banyak hal yang lain disekeliling kita. Kita tidak bisa
memperhatikan dan memikirkan segala hal di lingkungan kita, karena terlalu
banyak yang ada, dan sebagian besar tidak relevan bagi kita pada waktu tertentu.
b. Organization
Kita tidak melihat secara acak, Sebagai gantinya, kita mengatur persepsi kita
dengan cara yang berarti. Konstruktivisme adalah teori yang menyatakan bahwa
kita mengatur dan meenginterpertasikan pengalaman dengan menerapkan struktur
kognitif yang disebut skema kognitif. Empat schemata untuk memahami
fenomena:
- Prototypes : Prototipe adalah contoh ideal atau contoh terbaik dari sebuah
kategori.
- Personal Construct : membangun pribadi adalah tolok ukur mental yang
memungkinkan kita mengukur seseorang atau situasi di sepanjang dimensi
penilaian bipolar (Kelly, 1955).
- Stereotypes : Stereotip adalah generalisasi prediktif tentang seseorang atau
situasi.
- Scripts : Adalah urutan kegiatan yang menjelaskan bagaimana kita dan orang
lain diharapkan bertindak dalam situasi tertentu.
c. Interpretation
Interpretasi adalah proses subyektif untuk menciptakan penjelasan atas apa yang
kita amati dan alami.
- Attributions : Merupakan tindakan untuk menjelaskan mengapa sesuatu terjadi
atau mengapa seseorang bertindak dengan cara tertentu (Manusov &
Spitzberg, 2008.
a. Internal–external
b. Stability
c. Specificity
d. Control
- The Self-Serving : Kita cenderung untuk mengaitkan tindakan positif dan
kesuksesan kita terhadap faktor internal dan stabil. Kita juga cenderung
mengklaim bahwa hasil yang baik terjadi karena kontrol pribadi yang kita
berikan.

2. Influences on Perception
Orang tidak selalu merasakannya dengan cara yang sama. Bagaimana kita masing-
masing menganggap sesuatu atau seseorang dibentuk oleh banyak faktor dalam latar
belakang kita, pelatihan kita, dan kepentingan pribadi kita.

a. Physiological Factors
Keadaan fisiologis kita juga mempengaruhi persepsi, jika kita lelah, stres atau
sakit kita lebih mengganggap hal hal negatif dibanding saat sehat.
b. Expectations
Harapan mempengaruhi persepsi kita dalam berbagai situasi komunikasi. Rasa
waktu kita telah dibentuk kembali secara radikal oleh teknologi komunikasi yang
membawa kita untuk mengharapkan pertukaran yang sangat cepat
- Positive Visualization : Adalah dasar visualisasi positif, yang merupakan
teknik yang digunakan untuk meningkatkan kesuksesan dalam berbagai situasi
dengan mengajar orang untuk memvisualisasikan diri mereka secara positif.
- Expectancy Violation Theory : Bahwa ketika harapan kita dilanggar, kita
menjadi lebih waspada secara kognitif saat kita berjuang untuk memahami dan
mengatasi perilaku atau kejadian tak terduga (Afi fi & Metts, 1998; Bevan,
2003; Burgoon, 1993)
c. Cognitive Abilities
- Cognitive Complexity : Adalah jumlah konstruksi pribadi yang digunakan
(ingat, konstruksi pribadi adalah dimensi bipolar penghakiman), bagaimana
abstrak mereka, dan seberapa rumit mereka berinteraksi untuk membentuk
persepsi.
- Person-centeredness : Adalah kemampuan untuk memandang orang lain
sebagai individu yang unik.
d. Social Roles
Peran sosial kita juga membentuk persepsi dan komunikasi kita. Baik pelatihan
yang kita terima untuk memenuhi peran dan tuntutan sebenarnya dari peran
tersebut mempengaruhi apa yang kami perhatikan dan bagaimana kami
menafsirkan, mengevaluasi, dan meresponsnya.
e. Membership in Cultures and Social Communities
Keanggotaan dalam budaya mempengaruhi persepsi. Budaya terdiri dari
kepercayaan, nilai, pemahaman, praktik, dan cara menafsirkan pengalaman yang
diikuti oleh sejumlah orang (Klopf, 1991). Selain budaya keseluruhan, orang
mungkin termasuk dalam komunitas sosial yang membentuk pengalaman,
perspektif, dan pengetahuan mereka.

Singkatnya, perbedaan berdasarkan fisiologi, harapan, kemampuan kognitif, sosial


peran, dan keanggotaan dalam budaya dan komunitas sosial mempengaruhi bagaimana kita
memandang orang lain dan pengalaman. Dengan perluasan, semua pengaruh pada persepsi
ini mempengaruhi bagaimana kita berkomunikasi.

3. Guidelines for Improving Skill in Perceiving

Empat panduan untuk meningkatkan keterampilan dalam memahami orang dan situasi
dengan cara yang meningkatkan pemahaman kita tentang mereka dan memfasilitasi
komunikasi yang efektif.
a. Avoid Mind Reading
Membaca pikiran harus dihindar karena persepsi itu subjektif dan orang berbeda
dalam apa yang mereka perhatikan dan dalam arti mereka mengaitkannya.
Membaca pikiran juga merupakan penyebab umum ketegangan antar pasangan
(Dickson, 1995; Gottman, 1993). Hal ini dapat menyebabkan kesalahpahaman dan
kebencian karena kebanyakan dari kita lebih suka berbicara untuk diri kita sendiri.

b. Check Perceptions with Others


Memeriksa persepsi meningkatkan kejernihan antara orang dan mengundang
dialog produktif, bukan menyalahkan dan membela diri. Pemeriksaan persepsi itu
keterampilan komunikasi yang penting karena membantu orang saling pengertian
masing-masing dan interaksinya. Ketika memeriksa persepsi, penting untuk
menggunakan nada tentatif daripada yang dogmatis atau menuduh. Ini
meminimalkan pertahanan diri dan mendorong diskusi yang baik. Biarkan orang
lain tahu bahwa Anda sedang memahami sesuatu dan ingin orang tersebut
mengklarifikasi persepsi tentang apa yang sedang terjadi dan apa artinya.

c. Distinguish Facts from Inferences and Judgments


Komunikator yang efektif mengenali perbedaan antara pernyataan faktual dan
pernyataan nonfaktual seperti kesimpulan dan penilaian.
Kesimpulan adalah deduksi yang melampaui apa yang Anda ketahui atau anggap
sebagai fakta.
Penilaian adalah keyakinan atau opini yang didasarkan pada pengamatan,
perasaan, asumsi, atau fenomena lain yang bukan fakta.

d. Monitor the Self-Serving Bias


Karena bias ini bisa mendistorsi persepsi, kita perlu memonitornya dengan
saksama. Pemantauan adalah proses pemanggilan perilaku atau fenomena lain
yang menjadi perhatian kita sehingga kita dapat mengamati dan mengaturnya.
Memantau bias melayani diri sendiri juga memiliki implikasi untuk bagaimana
kita memandang orang lain. Sama seperti kita cenderung menilai diri kita dengan
murah hati, kita bisa menilai orang lain secara kasar. Pantau persepsi kita untuk
melihat apakah kita mengaitkan kesuksesan orang lain dan tindakan yang
mengagumkan dengan faktor eksternal di luar kendali mereka dan kekurangan dan
kesalahan mereka terhadap faktor internal yang dapat mereka (harus) kontrol.

Anda mungkin juga menyukai