Disusun oleh :
2023
KATA PENGANTAR
Segala puji kami panjatkan kepada Allah SWT. Tuhan pencipta alam semesta yang menjadikan
bumi dan isinya dengan begitu sempurna. Tuhan yang menjadikan setiap apa yang ada dibumi
sebagai penjelajahan bagi kaum yang berfikir. Shalawat dan salam kepada junjungan kita Nabi
besar Muhammad Saw, keluarga, sahabat danorang-orang yang berpegang teguh terhadap tali
agama Allah SWT, yang menjalankan perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-
Nya.Alhamdulillah penyusunan makalah ini dapat terselesaikan berkat bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu penulis mengucapakan banyak terimakasih.Kami menyadari bahwa dalam
makalah ini masih banyak terdapat kekurangan, sehingga dengan segala kerendahan hati kami
mengharapakan saran dan kritik yang bersifat membangun demi lebih baiknya kinerja kami
yang akan mendatang. Semoga makalah ini dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan dan
informasi yang bermanfaat bagi semua pihak.
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................................
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem kesehatan di Indonesia tidak terlepas dari pembangunan kesehatan intinya sistem
kesehatan merupakan seluruh aktifitas yang mempunyai tujuan utama untuk
mempromosikan, mengembalikan dan memelihara kesehatan Sistem kesehatan memberi
manfaat kepada mayarakat dengan distribusi yang adil. Sistem kesehatan tidak hanya
menilai dan berfokus pada tingkat manfaat" yang diberikan, tetapi juga bagaimana
manfaat itu didistribusikan, Secara teori, sebuah negara dibentuk oleh masyarakat di
suatu wilayah yang tidak lain bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup bersama setiap
anggotanya dalam koridor kebersamaan dalam angan setiap anggota masyarakatnegara
akan melaksanakan fungsinya menyediakan kebutuhan hidup yang berkaitan dengan
hidup berdampingan dengan orang lain di sekelilingnya. Di kehidupan sehari-hari,
kebutuhan bersama itu sering kita artikan sebagai "kebutuhan publik"Salahsatu contoh
kebutuhan publik yang mendasar adalah kesehatanKesehatan adalah pelayanan publik
yang bersifat mutlak dan erat kaitannya dengan kesejahteraan masyarakatUntuk semua
pelayanan yang bersifat mutlak, negara dan aparaturnya berkewajiban untuk
menyediakan layanan yang bermutu dan mudah didapatkan setiap saat salah satu wujud
nyata penyediaan layanan publik di bidang kesehatan adalah adanya Puskesmas. Tujuan
utama dari adanya Puskesmas adalah menyediakan layanan kesehatan yang bermutu
namun dengan biaya yanng relatif terjangkau untuk masyarakat, terutama masyarakat
dengan kelas ekonomi menengah ke bawah.
Pelayanan di bidang kesehatan merupakan salah satu bentuk pelayanan yang
paling banyak dibutuhkan oleh masyarakatSalah satu sarana pelayanan kesehatan yang
mempunyai peran sangat penting lainnya dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat adalah rumah sakitRumah sakit sebagai suatu lembaga sosial yang
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, memiliki sifat sebagai suatu
lembaga yang tidak ditujukan untuk mencari keuntungan atau non profit
organizationWalaupun demikian kita dapat menutup mata bahwa dibutuhkan sistem
informasi di dalam rumah sakit.
Rumah sakit merupakan lembaga dalam mata rantai Sistem Kesehatan Nasional dan
mengemban tugas untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada seluruh masyarakat,
karena pembangunan dan penyelenggaraan kesehatan di rumah sakit perlu diarahkan
pada tujuan nasional dibidang kesehatanTidak mengherankan apabila bidang kesehatan
perlu untuk selalu dibenahi agar bisa memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik
untuk masyarakatPelayanan kesehatan yang dimaksud tentunya adalah pelayanan yang
cepat, tepatmurah dan ramahMengingat bahwa sebuah negara akan bisa menjalankan
pembangunan dengan baik apabila didukung oleh masyarakat yang sehat secara jasmani
dan rohaniUntuk mempertahankan pelanggan, pihak rumah sakit dituntut selalu menjaga
kepercayaan konsumen secara cermat dengan memperhatikan kebutuhan konsumen
sebagai upaya untuk memenuhi keinginan dan harapan atas pelayanan yang diberikan.
Konsumen rumah sakit dalam hal ini pasien yang mengharapkan pelayanan di rumah
sakit, bukan saja mengharapkan pelayanan medis dan keperawatan tetapi juga
mengharapkan kenyamananakomodasi yang baik dan hubungan harmonis antara staf
rumah sakit dan pasien, dengan demikian perlu adanya peningkatan kualitas pelayanan
kesehatan di rumah sakit selain itu, tercantumnya pelayanan kesehatan sebagai hak
masyarakat dalam konstituisi, menempatkan status sehat dan pelayanan kesehatan
merupakan hak masyarakat Fenomena demikian merupakan keberhasilan pemerintah
selama ini dalam kebijakan politik di bidang kesehatan (heath politics)yang menuntut
pemerintah maupun masyarakat untuk melakukan upaya kesehatan secara tersusun,
menyeluruh dan merata Oleh sebab itu dalam makalah ini kami akan membahas
mengenai "Pelayanan Kesehatan"
B. Rumuan Masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
b. Kesopanan (coutesy), yang meliputi keramahan, perhatian dan sikap para tenaga
kerja.
e. Empati (Empathy) Adalah adanya kesediaan untuk peduli dan memberikan perhatian
pribadi kepada pengguna jasa. Pelayanan yang empatik sangat memerlukan
sentuhan/perasaan pribadi.
Dimensi empati adalah dimensi yang memberikan peluang besar untuk menciptakan
pelayanan 10 yang “surprise” yaitu sesuatu yang tidak diharapkan pengguna jasa
tetapi ternyata diberikan oleh penyedia jasa. Dimensi empati ini merupakan
penggabungan dari aspek:
a. Akses (acces) meliputi kemudahan memanfaatkan jasa yang ditawarkan penyedia
jasa.
Dalam sektor pelayanan kesehatan, terdapat berbagai macam organisasi yang saling
terkait dan bekerja sama untuk memastikan pelayanan kesehatan yang efektif dan
holistik bagi masyarakat. Beberapa hubungan antar organisasi yang umum terjadi
dalam sektor pelayanan kesehatan adalah sebagai berikut:
1. Rumah Sakit dan Klinik: Rumah sakit dan klinik adalah dua jenis organisasi yang
bekerja sama untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien. Klinik
sering kali merujuk pasien yang membutuhkan perawatan lebih intensif ke rumah
sakit, sementara rumah sakit dapat merujuk pasien yang membutuhkan perawatan
rawat jalan ke klinik untuk tindak lanjut.
Hubungan antar organisasi ini penting untuk menciptakan sistem kesehatan yang
terintegrasi dan holistik, sehingga masyarakat dapat mendapatkan pelayanan
kesehatan yang tepat waktu, efektif, dan bermutu. Selain itu, koordinasi dan
kolaborasi yang baik antar organisasi juga membantu mengatasi tantangan kompleks
yang dihadapi dalam sektor pelayanan kesehatan.
Motivasi: Kepemimpinan yang baik mampu memotivasi staf atau karyawan untuk
bekerja dengan lebih baik. Seorang pemimpin yang dapat mengidentifikasi
kebutuhan, minat, dan aspirasi individu dalam timnya dapat menciptakan lingkungan
kerja yang memotivasi dan memacu kinerja yang tinggi.
Pengarahan: Seorang pemimpin yang efektif memberikan arah yang jelas kepada staf
atau karyawan. Mereka menetapkan tujuan yang terukur dan memastikan bahwa
setiap individu memahami peran dan tanggung jawab mereka dalam mencapai tujuan
tersebut. Hal ini membantu meningkatkan kinerja karena staf memiliki panduan yang
jelas tentang apa yang diharapkan dari mereka.
Inspirasi: Pemimpin yang inspiratif mampu mempengaruhi staf atau karyawan untuk
berkinerja di atas standar yang diharapkan. Melalui visi yang kuat, nilai-nilai yang
meyakinkan, dan perilaku yang konsisten, pemimpin dapat menginspirasi staf untuk
menghadapi tantangan, mengambil inisiatif, dan mencapai hasil yang luar biasa.
Penting untuk dicatat bahwa hubungan antara kinerja staf/karyawan dan
kepemimpinan bersifat kompleks dan dipengaruhi oleh berbagai faktor lainnya seperti
budaya organisasi, struktur kerja, dan motivasi individual. Namun, kepemimpinan
yang efektif secara umum memiliki dampak positif pada kinerja staf atau karyawan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Organisasi merupakan suatu wadah untuk menjalankan suatu kegiatan dalam pencapaian
tujuan. Dalam menjalankan organisasi tersebut perlu adanya struktur oraganisasi yang benar-
benar bagus untuk meningkatkan pelayanan kesehatan. Organisasi juga sangat berhubungan
dengan manajemen dan tata kerja karena organisasi secara keseluruhan atau sebagai suatu
keselurahan memerlukan manajemen untuk mengatur sistem tatakerja.
B. Saran