Anda di halaman 1dari 15

TUGAS KEPEMIMPINAN

PELAYANAN KESEHATAN DALAM KONTEKS SEBUAH ORGANISASI


PENYEDIAAN JASA LAYANAN KESEHATAN

Dosen pengampu: dr. Fitri Yuli Mayasari , MARS

Disusun oleh :

Lutfia Salsa Billa 22920035

PRODI S1 ADMINISTRASI RUMAH SAKIT

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

2023
KATA PENGANTAR

Segala puji kami panjatkan kepada Allah SWT. Tuhan pencipta alam semesta yang menjadikan
bumi dan isinya dengan begitu sempurna. Tuhan yang menjadikan setiap apa yang ada dibumi
sebagai penjelajahan bagi kaum yang berfikir. Shalawat dan salam kepada junjungan kita Nabi
besar Muhammad Saw, keluarga, sahabat danorang-orang yang berpegang teguh terhadap tali
agama Allah SWT, yang menjalankan perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-
Nya.Alhamdulillah penyusunan makalah ini dapat terselesaikan berkat bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu penulis mengucapakan banyak terimakasih.Kami menyadari bahwa dalam
makalah ini masih banyak terdapat kekurangan, sehingga dengan segala kerendahan hati kami
mengharapakan saran dan kritik yang bersifat membangun demi lebih baiknya kinerja kami
yang akan mendatang. Semoga makalah ini dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan dan
informasi yang bermanfaat bagi semua pihak.

Metro, 27 Juni 2023

Lutfia Salsa Billa


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang....................................................................................
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan

BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Pelayanan Kesehatan

2. Jenis Pelayanan Kesehatan

3. Factor- factor yang Mempengaruhi Kualitas Pelayanan Kesehatan

4. Hubungan Antara Organisasi Dalam Sektor Pelayanan Kesehatan

5. Hubungan Antara Kinerja Staf/Karyawan Dengan Kepemimpinan


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sistem kesehatan di Indonesia tidak terlepas dari pembangunan kesehatan intinya sistem
kesehatan merupakan seluruh aktifitas yang mempunyai tujuan utama untuk
mempromosikan, mengembalikan dan memelihara kesehatan Sistem kesehatan memberi
manfaat kepada mayarakat dengan distribusi yang adil. Sistem kesehatan tidak hanya
menilai dan berfokus pada tingkat manfaat" yang diberikan, tetapi juga bagaimana
manfaat itu didistribusikan, Secara teori, sebuah negara dibentuk oleh masyarakat di
suatu wilayah yang tidak lain bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup bersama setiap
anggotanya dalam koridor kebersamaan dalam angan setiap anggota masyarakatnegara
akan melaksanakan fungsinya menyediakan kebutuhan hidup yang berkaitan dengan
hidup berdampingan dengan orang lain di sekelilingnya. Di kehidupan sehari-hari,
kebutuhan bersama itu sering kita artikan sebagai "kebutuhan publik"Salahsatu contoh
kebutuhan publik yang mendasar adalah kesehatanKesehatan adalah pelayanan publik
yang bersifat mutlak dan erat kaitannya dengan kesejahteraan masyarakatUntuk semua
pelayanan yang bersifat mutlak, negara dan aparaturnya berkewajiban untuk
menyediakan layanan yang bermutu dan mudah didapatkan setiap saat salah satu wujud
nyata penyediaan layanan publik di bidang kesehatan adalah adanya Puskesmas. Tujuan
utama dari adanya Puskesmas adalah menyediakan layanan kesehatan yang bermutu
namun dengan biaya yanng relatif terjangkau untuk masyarakat, terutama masyarakat
dengan kelas ekonomi menengah ke bawah.
Pelayanan di bidang kesehatan merupakan salah satu bentuk pelayanan yang
paling banyak dibutuhkan oleh masyarakatSalah satu sarana pelayanan kesehatan yang
mempunyai peran sangat penting lainnya dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat adalah rumah sakitRumah sakit sebagai suatu lembaga sosial yang
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, memiliki sifat sebagai suatu
lembaga yang tidak ditujukan untuk mencari keuntungan atau non profit
organizationWalaupun demikian kita dapat menutup mata bahwa dibutuhkan sistem
informasi di dalam rumah sakit.
Rumah sakit merupakan lembaga dalam mata rantai Sistem Kesehatan Nasional dan
mengemban tugas untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada seluruh masyarakat,
karena pembangunan dan penyelenggaraan kesehatan di rumah sakit perlu diarahkan
pada tujuan nasional dibidang kesehatanTidak mengherankan apabila bidang kesehatan
perlu untuk selalu dibenahi agar bisa memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik
untuk masyarakatPelayanan kesehatan yang dimaksud tentunya adalah pelayanan yang
cepat, tepatmurah dan ramahMengingat bahwa sebuah negara akan bisa menjalankan
pembangunan dengan baik apabila didukung oleh masyarakat yang sehat secara jasmani
dan rohaniUntuk mempertahankan pelanggan, pihak rumah sakit dituntut selalu menjaga
kepercayaan konsumen secara cermat dengan memperhatikan kebutuhan konsumen
sebagai upaya untuk memenuhi keinginan dan harapan atas pelayanan yang diberikan.
Konsumen rumah sakit dalam hal ini pasien yang mengharapkan pelayanan di rumah
sakit, bukan saja mengharapkan pelayanan medis dan keperawatan tetapi juga
mengharapkan kenyamananakomodasi yang baik dan hubungan harmonis antara staf
rumah sakit dan pasien, dengan demikian perlu adanya peningkatan kualitas pelayanan
kesehatan di rumah sakit selain itu, tercantumnya pelayanan kesehatan sebagai hak
masyarakat dalam konstituisi, menempatkan status sehat dan pelayanan kesehatan
merupakan hak masyarakat Fenomena demikian merupakan keberhasilan pemerintah
selama ini dalam kebijakan politik di bidang kesehatan (heath politics)yang menuntut
pemerintah maupun masyarakat untuk melakukan upaya kesehatan secara tersusun,
menyeluruh dan merata Oleh sebab itu dalam makalah ini kami akan membahas
mengenai "Pelayanan Kesehatan"

B. Rumuan Masalah

1. Pengertian pelayanan kesehatan

2. Jenis Pelayanan Kesehatan

3. Factor- factor yang mempengaruhi kualitas pelayanan kesehatan


4. Hubungan antara organisasi dalam sektor pelayanan kesehatan

5. Hubungan antara kinerja staf/karyawan dengan kepemimpinan

C. Tujuan

1. Mengetahui pengertian kesehatan

2. Mengetahui jenis pelayanan kesehatan

3. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan kesehatan

4. Mengetahui hubungan antara organisasi dalam sektor pelayanan kesehatan

5. Mengetahui hubungan antara kinerja staf/karyawan dengan kepemimpinan


BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Pelayanan Kesehatan

Pelayanan kesehatan adalah segala upaya dan kegiatan pencegahan dan


pengobatan penyakit. Semua upaya dan kegiatan meningkatkan dan memulihkan
kesehatan yang dilakukan oleh petugas kesehatan dalam mencapai masyarakat yang
sehat. Tujuan pelayanan kesehatan adalah tercapainya derajat kesehatan masyarakat
yang memuaskan harapan dan derajat kebutuhan masyarakat (Consumer saticfaction)
melalui pelayanan yang efektif oleh pemberi pelayanan yang juga akan memberikan
kepuasan dalam harapan dan kebutuhan pemberi pelayanan (Provider satisfaction)
dalam institusi pelayanan yang diselenggrakan secara efisien (Institusional
satisfaction) (Wulandari, 2016).

Pelayanan kesehatan pada prinsipnya mengutamakan pelayanan kesehatan


promotif dan preventif. Pelayanan promotif adalah upaya meningkatkan kesehatan
masyarakat ke arah yang lebih baik lagi dan yang preventif mencegah agar
masyarakat tidak jatuh sakit agar terhindar dari penyakit. Sebab itu pelayanan
kesehatan masyarakat itu tidak hanya tertuju pada pengobatan individu yang sedang
sakit saja, tetapi yang lebih penting adalah upaya–upaya pencegahan (preventif) dan
peningkatan kesehatan (promotif), sehingga bentuk pelayanan kesehatan bukan hanya
Puskesmas atau Balai Kesehatan Masyarakat saja, tetapi juga bentuk-bentuk kegiatan
lain, baik yang langsung kepada peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit,
maupun secara tidak langsung berpengaruh kepada peningkatan kesehatan (Sari,
2013).

2. Jenis Pelayanan Kesehatan


Menurut Undang-Undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009 pasal 1 Ayat
12-15 menjelaskan mengenai beberapa jenis pelayanan kesehatan yaitu Pelayanan
Kesehatan Promotif adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan pelayanan
kesehatan yang lebih mengutamakan kegiatan yang bersifat promosi kesehatan. 2)
Pelayanan Kesehatan Preventif Pelayanan kesehatan preventif adalah suatu kegiatan
pencegahan terhadap suatu masalah kesehatan/penyakit. 3) Pelayanan Kesehatan
Kuratif Pelayanan kesehatan kuratif adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaian
kegiatan pengobatan yang ditujukan untuk penyembuhan penyakit, pengurangan
penderitaan akibat penyakit, pengendalian penyakit, atau pengendalian kecacatan agar
kualitas penderita dapat terjaga seoptimal mungkin. 4) Pelayanan Kesehatan
Rehabilitatif Pelayanan kesehatan rehabilitatif adalah kegiatan dan/atau serangkaian
kegiatan untuk mengembalikan bekas penderita ke dalam masyarakat sehingga dapat
berfungsi lagi sebagai anggota masyarakat yang berguna untuk dirinya dan
masyarakat semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuannya.

3. Factor- factor yang Mempengaruhi Kualitas Pelayanan Kesehatan

Menurut Parasuraman (dalam Nurbaeti, 2016) dimensi-dimensi yang mewakili persepsi


konsumen terhadap suatu kualitas pelayanan jasa adalah sebagai berikut :

a. Bukti Langsung (Tangible) Didefinisikan sebagai penampilan fasilitas peralatan dan


petugas yang memberikan pelayanan jasa karena suatu service jasa tidak dapat dilihat,
dicium, diraba atau didengar maka aspek berwujud menjadi sangat penting sebagai
ukuran terhadap pelayanan jasa.

b. Kehandalan (Reliability) Adalah dimensi yang mengukur keandalan suatu pelayanan


jasa kepada konsumen. Dimensi keandalan didefinisikan sebagai kemampuan untuk
memberikan jasa yang dijanjikan dengan terpercaya dan akurat. \ 9

c. Daya tanggap (Responsiveness) Adalah kemauan untuk membantu dan memberikan


jasa dengan cepat kepada konsumen yang meliputi kesigapan tenaga kerja dalam
melayani konsumen, kecepatan tenaga kerja dalam menangani transaksi dan
penanganan atas keluhan konsumen. Dimensi daya tanggap merupakan dimensi yang
bersifat paling dinamis. Hal ini dipengaruhi oleh faktor perkembangan teknologi.
Salah satu contoh aspek daya tanggap dalam pelayanan adalah kecepatan.

d. Jaminan (Assurance) Adalah dimensi kualitas pelayanan yang berhubungan dengan


kemampuan dalam menanamkan kepercayaan dan keyakinan kepada konsumen.
Dimensi kepastian meliputi kemampuan tenaga kerja atas pengetahuan terhadap
produk meliputi kemampuan karyawan atas pengetahuan terhadap produk secara
tepat, kualitas keramah-tamahan, perhatian dan kesopanan dalam memberi pelayanan,
keterampilan dalam memberikan keamanan didalam memanfaatkan jasa yang
ditawarkan dan kemampuan di dalam menanamkan kepercayaan konsumen terhadap
jasa yang ditawarkan. Dimensi kepastian atau jaminan ini merupakan gabungan dari
aspek-aspek :

a. Kompetensi (competence), yaitu ketrampilan dan pengetahuan yang dimiliki oleh


para tenaga kerja untuk melakukan pelayanan.

b. Kesopanan (coutesy), yang meliputi keramahan, perhatian dan sikap para tenaga
kerja.

c. Kredibilitas (credibility), yang meliputi hal-hal yang berhubungan dengan


kepercayaan kepada penyedia jasa seperti reputasi, prestasi dan sebagainya.

d. Keamanan (security), yang meliputi hal-hal yang berhubungan dengan kemampuan


tenaga kerja untuk memberikan rasa aman pada konsumen.

e. Empati (Empathy) Adalah adanya kesediaan untuk peduli dan memberikan perhatian
pribadi kepada pengguna jasa. Pelayanan yang empatik sangat memerlukan
sentuhan/perasaan pribadi.

Dimensi empati adalah dimensi yang memberikan peluang besar untuk menciptakan
pelayanan 10 yang “surprise” yaitu sesuatu yang tidak diharapkan pengguna jasa
tetapi ternyata diberikan oleh penyedia jasa. Dimensi empati ini merupakan
penggabungan dari aspek:
a. Akses (acces) meliputi kemudahan memanfaatkan jasa yang ditawarkan penyedia
jasa.

b. Komunikasi (communication), yaitu merupakan kemampuan melakukan


komunikasi untuk menyampaikan informasi kepada konsumen atau memperoleh
masukan dari konsumen.

c. Pemahaman pada konsumen (understanding the customer), meliputi usaha


penyedia jasa untuk mengetahui dan memahami kebutuhan dan keinginan
konsumen.

4. Hubungan Antara Organisasi Dalam Sektor Pelayanan Kesehatan

Dalam sektor pelayanan kesehatan, terdapat berbagai macam organisasi yang saling
terkait dan bekerja sama untuk memastikan pelayanan kesehatan yang efektif dan
holistik bagi masyarakat. Beberapa hubungan antar organisasi yang umum terjadi
dalam sektor pelayanan kesehatan adalah sebagai berikut:

1. Rumah Sakit dan Klinik: Rumah sakit dan klinik adalah dua jenis organisasi yang
bekerja sama untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien. Klinik
sering kali merujuk pasien yang membutuhkan perawatan lebih intensif ke rumah
sakit, sementara rumah sakit dapat merujuk pasien yang membutuhkan perawatan
rawat jalan ke klinik untuk tindak lanjut.

2. Pusat Kesehatan Masyarakat: Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah


organisasi yang menyediakan pelayanan kesehatan mendasar di tingkat lokal.
Puskesmas biasanya bekerja sama dengan rumah sakit atau klinik dalam hal
merujuk pasien yang membutuhkan perawatan yang lebih lanjut.

3. Asuransi Kesehatan: Asuransi kesehatan adalah organisasi yang memberikan


perlindungan finansial kepada pemegang polis untuk biaya perawatan kesehatan.
Rumah sakit, klinik, dan fasilitas kesehatan lainnya bekerja sama dengan
perusahaan asuransi kesehatan untuk membayar tagihan dan memastikan
pemegang polis mendapatkan akses ke pelayanan yang sesuai.

4. Organisasi Profesional: Organisasi profesi, seperti perkumpulan dokter atau


perawat, berperan dalam mengatur dan meningkatkan standar praktik klinis.
Mereka dapat bekerja sama dengan rumah sakit, klinik, dan lembaga kesehatan
lainnya untuk menyediakan pelatihan, sertifikasi, dan pedoman praktik yang
diperlukan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas.

5. Lembaga Pemerintah: Lembaga pemerintah, seperti Kementerian Kesehatan atau


Badan Kesehatan Dunia (WHO), berperan dalam mengatur dan mengawasi sektor
pelayanan kesehatan. Mereka bekerja sama dengan organisasi lain untuk
merumuskan kebijakan kesehatan, mengatur standar, dan menyediakan pedoman
bagi penyedia layanan kesehatan.

6. Institusi Akademik dan Penelitian: Institusi akademik dan penelitian, seperti


universitas dan lembaga penelitian medis, berperan dalam menghasilkan
pengetahuan baru, mengembangkan inovasi, dan melatih profesional kesehatan
masa depan. Mereka dapat bekerja sama dengan rumah sakit, klinik, dan
organisasi kesehatan lainnya untuk melakukan penelitian bersama, mengadakan
pelatihan, dan membagikan informasi yang relevan.

Hubungan antar organisasi ini penting untuk menciptakan sistem kesehatan yang
terintegrasi dan holistik, sehingga masyarakat dapat mendapatkan pelayanan
kesehatan yang tepat waktu, efektif, dan bermutu. Selain itu, koordinasi dan
kolaborasi yang baik antar organisasi juga membantu mengatasi tantangan kompleks
yang dihadapi dalam sektor pelayanan kesehatan.

5. Hubungan Antara Kinerja Staf/Karyawan Dengan Kepemimpinan

Kepemimpinan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja staf atau


karyawan di sebuah organisasi. Kepemimpinan yang efektif dapat memotivasi,
menginspirasi, dan membimbing staf untuk mencapai tujuan bersama. Berikut adalah
beberapa hubungan antara kinerja staf/karyawan dengan kepemimpinan:

Motivasi: Kepemimpinan yang baik mampu memotivasi staf atau karyawan untuk
bekerja dengan lebih baik. Seorang pemimpin yang dapat mengidentifikasi
kebutuhan, minat, dan aspirasi individu dalam timnya dapat menciptakan lingkungan
kerja yang memotivasi dan memacu kinerja yang tinggi.

Pengarahan: Seorang pemimpin yang efektif memberikan arah yang jelas kepada staf
atau karyawan. Mereka menetapkan tujuan yang terukur dan memastikan bahwa
setiap individu memahami peran dan tanggung jawab mereka dalam mencapai tujuan
tersebut. Hal ini membantu meningkatkan kinerja karena staf memiliki panduan yang
jelas tentang apa yang diharapkan dari mereka.

Pengembangan: Kepemimpinan yang baik melibatkan pengembangan karyawan


sebagai salah satu prioritasnya. Seorang pemimpin yang memperhatikan
pengembangan karyawan dengan memberikan pelatihan, bimbingan, dan kesempatan
belajar akan membantu meningkatkan keterampilan dan kemampuan karyawan.
Dengan meningkatkan keterampilan individu, kinerja staf secara keseluruhan juga
akan meningkat.

Komunikasi: Komunikasi yang efektif merupakan elemen penting dalam


kepemimpinan yang baik. Pemimpin yang mampu berkomunikasi dengan jelas dan
terbuka kepada staf atau karyawan dapat menghindari kesalahpahaman, membangun
hubungan yang baik, serta memfasilitasi kolaborasi yang efisien. Komunikasi yang
baik juga memungkinkan pemimpin untuk memberikan umpan balik konstruktif
kepada staf, yang dapat membantu meningkatkan kinerja mereka.

Inspirasi: Pemimpin yang inspiratif mampu mempengaruhi staf atau karyawan untuk
berkinerja di atas standar yang diharapkan. Melalui visi yang kuat, nilai-nilai yang
meyakinkan, dan perilaku yang konsisten, pemimpin dapat menginspirasi staf untuk
menghadapi tantangan, mengambil inisiatif, dan mencapai hasil yang luar biasa.
Penting untuk dicatat bahwa hubungan antara kinerja staf/karyawan dan
kepemimpinan bersifat kompleks dan dipengaruhi oleh berbagai faktor lainnya seperti
budaya organisasi, struktur kerja, dan motivasi individual. Namun, kepemimpinan
yang efektif secara umum memiliki dampak positif pada kinerja staf atau karyawan.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Organisasi merupakan suatu wadah untuk menjalankan suatu kegiatan dalam pencapaian
tujuan. Dalam menjalankan organisasi tersebut perlu adanya struktur oraganisasi yang benar-
benar bagus untuk meningkatkan pelayanan kesehatan. Organisasi juga sangat berhubungan
dengan manajemen dan tata kerja karena organisasi secara keseluruhan atau sebagai suatu
keselurahan memerlukan manajemen untuk mengatur sistem tatakerja.

Orginasasi kesehatan adalah suatu organisasi yang di bangun untuk mempermudah,


mempercepat para masyarakat agar lebih efisien jika ingin menjalani rawatan kesehatan,
sehingga prosedur-prosedur yang ada semakin mudah untuk di lakukan oleh para pasien atau
konsumen- konsumen yang berada di rumah sakit dan juga bukan hanya untuk para pasien saja
tapi ini semua suatu organisasi juga berguna untuk para instasi- instasi yang ada di dalam
pelayanan kesehatan masyarakat tersebut sehingga mereka semua dapat bekerja degan lebih
mudah, cepat dalam melayani pasien-pasien yang datang tersebut dan juga mempermudah kerja
mereka sendiri. Organisasi merupakan suatu wadah untuk menjalankan suatu kegiatan dalam
pencapaian tujuan. Dalam menjalankan organisasi tersebut perlu adanya struktur oraganisasi
yang benar-benar bagus untuk meningkatkan pelayanan kesehatan.

B. Saran

Bahwa di dalam membentuk struktur organisasi, hendaklah memerhatikan berbagai hal,


salah satu yang utamanya sistem manajemen, sehingga diantara kelompok organisasi terdapat
kesamaan visi dan misi, juga sasaran terencana dengan baik dan optimal, serta menghindarkan
dari kemungkinan-kemungkinan hambatan yang terjadi.Struktur organisasi kesehatan harus
melakukan perubahan konsep, strategi dan kebijakan, melakukan perubahan nilai-nilai dalam
organisasi dan perlu memunculkan paradigma baru.
DAFTAR PUSTAKA

Ferayanti dan Nasaruddin H. 2014. Kualitas Pelayanan Kesehatan di Pusat Kesehatan


Masyarakat Kecamatan Pattallssang Kabupaten Gowa. Vol.1 N. 1

Anda mungkin juga menyukai