Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH KONSEP DASAR KEPERAWATAN

‘’ Faktor yang Mempengaruhi Pelayanan Kesehatan di Indonesia’’

Oleh : Milla Rahmawati


NIM : P032014401021/1A

Dosen Pembimbing : Ns. Ardenny, S.Kep, M.Kep

POLTEKKES KEMENKES RIAU

JURUSAN KEPERAWATAN

2020
KATA PENGANTAR

Memberi kata sambutan bukan sekedar basa-basi apalagi untuk memberi nilai
tambah atas isi tulisan. Dalam budaya pancasila dan tentang budaya pancasila,
jangan hendaknya sekedar ucapan, tetapi harus berakar sebagai perwujudan iman.
Dan akibatnya laksanakan segala sesuatu berdasarkan iman di sirami roh ke-
Tuhanan YME. Untuk menyambut hasil karya ini diawali dengan niat “Lillahi
Robbil Alamin” dan diawali pula dengan syukur “Alhamdulillah Robbil Alamin”.
Sholawat dan salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, utusan
dan manusia pilihan-Nya, dialah penyampai, pengamal dan penafsir pertama al-
Qur’an.
Dengan pertolongan dan hidayahnya-lah, makalah KONSEP ILMU
KEPERAWATAN ini dapat diselesaikan dan disusun berdasarkan tugas
perkuliahan, dengan harapan dapat bermanfaat bagi semua komponen, khususnya
dan bagi berlangsungnya perkuliahan di Poltekkes Kemenkes Riau, sebagai bahan
kuliah dan bahan diskusi. Tentu saja kehadiran makalah ini sama sekali tidak
dimaksudkan membelenggu minat mahasiswa untuk membaca refrensi lainnya.
Ucapan terima kasih kepada segenap pihak yang telah membantu penyusunan
ini. dan penghargaan pula kami persembahkan kepada teman-teman yang selalu
memberikan, dorongan dan motivasi serta support kepada kami. Penulis berharap
agar para pembaca dapat memberi kritik dan saran yang positif untuk
kesempurnaan makalah ini.
Merupakan suatu harapan pula, semoga makalah ini tercatat sebagai amal sholeh
dan menjadi motivator bagi penulis untuk menyusun makalah lain yang lebih baik
dan bermanfaat. Amin.
Penyusun

DAFTAR ISI
BAB I

A.LATAR BELAKANG
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pelayanan Kesehatan


Pelayanan kesehatan adalah suatu konsep yang dipakai dalam pemberian
layanan kesehatan terhadap masyarakat. Pelayanan kesehatan juga diartikan
sebagai konsep yang diterapkan untuk memberikan layanan dengan jangka
waktu lama dan terus dilakukan kepada publik dan masyarakat.
Sedangkan menurut Depkes RI pelayanan kesehatan adalah upaya untuk
menyelenggarakan perorangan atau bersama-sama dalam organisasi untuk
mencegah dan meningatkan ksehatan, memelihara serta menyembuhkan
penyakit dan juga memulihkan kesehatan perorangan, kelompok, keluarga dan
ataupun publik masyarakat.
B. Tujuan Pelayanan Kesehatan
Menurut A.A Maulana (2003) sistem pelayanan kesehatan mempunyai tujuan
antara lain :
1) Promotif, atau memelihara dan meningkatkan kesehatan hal ini sangat
dibutuhkan seperti pada peningkatan gizi
2) Preventif, atau pencegahan terhadap orang yang mempunyai resiko
terhadap penyakit yang terdiri dari :
 Preventif Primer : tersusun dari program pendidikan seperti
imunisasi, penyediaan nutrisi yang baik.
 Preventif Sekunder : pengobatan penyakit tahap dini
 Preventif Tersier : diagnosa penyakit, pembuatan diagnosa dan
pengobatan.
3) Kuratif, adalah penyembuhan suatu penyakit
4) Rehabilitas, adalah proses memulihkan dan proses mengobati

C. Pelaku Pelayanan Kesehatan


1) Dokter Spesialis
2) Dokter Subspesialis Terbatas
3) Perawat
4) Bidan
5) Petugas Kesehatan Lingkungan
D. Jenis-Jenis Pelayanan Kesehatan
Menurut azwar (1996;36) jenis pelayanan kesehatan secara garis besar terbagi
menjadi 2 macam yaitu :
1) Pelayanan Kedoteran
Ditandai dengan cara pengorganisasian dapat bersifat (solo
practice) atau secara bersama-sama. Dalam satu organisasi, tujuan
utamanya untuk menyembuhkan penyakit dan memulihkan kesehatan
serta sasarannya terutama untuk perorangan dan keluarga.
2) Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Ditandi dengan cara pengorganisasian yang umumnya secara
bersama-sama dalam satu organisasi, tujuan utamanya untuk memelihara
dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit, serta sasarannya
terutama untuk kelompok dan masyarakat. Perbedaan antara pelayanan
kedokteran dengan pelayanan kesehatan masyarakat untuk lebih jelas nya
dpaat dilihat pada tabel dibawah :
E. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pelayanan Kesehatan
Dewasa ini, pelaksanaan pelayanan kesehatan pada masyarakat kurang
maksimal. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu
1. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Baru
Pelaksanaan sistem pelayanan kesehatan dapat dipengaruhi oleh ilmu
pengetahuan dan teknologi baru, mengingat perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, maka akan diikuti oleh perkembangan
pelayanan kesehatan atau juga sebagai dampaknya pelayanan kesehatan
jelas lebih mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
seperti dalam pelayanan kesehatan untuk mengatasi masalah penyakit-
penyakit yang sulit, dapat digunakan penggunaan alat seperti laser, terapi
perubahan gen, dan lain-lain.
Berdasarkan itu maka pelayanan kesehatan membutuhkan biaya yang
cukup mahal dan pelayanan kesehatan akan lebih profesional dan butuh
tenaga-tenaga yang ahli dalam bidang tertentu.
2. Pergeseran Nilai Masyarakat
Berlangsungnya sistem pelayanan kesehatan juga dapat dipengaruhi
oleh nilai yang ada di masyarakat sebagai pengguna jasa pelayanan, di
mana dengan beragamnya masyarakat, maka dapat menimbulkan
pemanfaatan jasa pelayanan kesehatan yang berbeda. Masyarakat yang
sudah maju dengan pengetahuan yang tinggi, maka akan memiliki
kesadaran yang lebih dalam penggunaan/pemanfaatan pelayanan
kesehatan, demikian juga sebaliknya pada masyarakat yang memiliki
pengetahuan yang kurang akan memiliki kesadaran yang rendah terhadap
pelayanan kesehatan, sehingga kondisi demikian akan sangat
mempengaruhi sistem pelayanan kesehatan.
3. Aspek Legal dan Etik
Dengan tingginya kesadaran masyarakat terhadap penggunaan atau
pemanfaatan jasa pelayanan kesehatan, maka akan semakin tinggi pula
tuntutan hukum dan etik dalam pelayanan kesehatan, sehingga pelaku
pemberi pelayanan kesehatan harus dituntut untuk memberikan
pelayanan kesehatan secara professional dengan memperhatikan nilai-
nilai hukum dan etika yang ada di masyarakat.
4. Ekonomi
Pelaksanaan kesehatan akan dipengaruhi oleh tingkat
ekonomi di masyarakat. Semakin tinggi ekonomi seseorang, pelayanan
kesehatan akan lebih diperhatikan dan mudah dijangkau, demikian juga
sebaliknya apabila tingkat ekonomi seseorang rendah, maka sangat
sulit menjangkau pelayanan kesehatan mengingat biaya dalam jasa
pelayanan kesehatan membutuhkan biaya yang cukup mahal. Keadaan
ekonomi ini yang dapat mempengaruhi dalam sistem pelayanan
kesehatan.
5. Politik
Kebijakan pemerintah melalui sistem politik yang ada akan sangat
berpengaruh sekali dalam sistem pemberian pelayanan kesehatan.
Kebijakan-kebijakan yang ada dapat memberikan pola dalam sistem
pelayanan kesehatan.
6. Faktor Kesadaran
Kesadaran menunjukkan suatu keadaan pada jiwa seseorang, yaitu
merupakan titik temu atau equilibrium dari berbagai pertimbangan
sehingga diperoleh suatu keyakinan, ketenangan, ketetapan hati dan
keseimbangan dalam jiwa yang bersangkutan. Dengan adanya kesadaran
pada pegawai atau petugas, diharapkan mereka dapat melaksanakan
tugas dengan penuh keikhlasan, kesungguhan, dan disiplin.
7. Faktor Aturan
Aturan adalah perangkat penting dalam segala tindakan dan
perbuatan seseorang. Dalam organisasi kerja aturan dibuat oleh
manajemen sebagai pihak yang berwenang mengatur segala sesuatu yang
ada di organisasi kerja tersebut. Peraturan tersebut harus diarahkan
kepada manusia sebagai subjek aturan, artinya mereka yang membuat,
menjalankan dan mengawasi pelaksanaan aturan itu, maupun manusia
sebagai objek aturan.
8. Faktor Organisasi
Organisasi pelayanan pada dasarnya tidak berbeda dengan organisasi
pada umumnya, namun terdapat beberapa perbedaan dalam
penerapannya. Sasaran pelayanan ditujukan secara khusus kepada
manusia yang memiliki watak dan kehendak yang multikompleks.
Organisasi yang dimaksud yakni mengorganisir fungsi pelayanan baik
dalam struktur maupun mekanismenya yang akan berperan dalam mutu
dan kelancaran pekerjaan.

9. Faktor Empati
Empati ialah kesan yang diberikan oleh pelaksana dalam
melaksanakan pekerjaanya, sehingga dapat memberikan kesan kepada
seluruh petugas dan organisasi.
10. Faktor Sarana Pelayanan
Sarana pelayanan yang dimaksud adalah segala jenis peralatan,
perlengkapan kerja dan fasilitas lain yang berfungsi sebagai alat
utama/pembantu dalam pelaksanaan pekerjaan, dan juga berfungsi sosial
dalam rangka kepentingan orang-orang yang sedang membangun dalam
organisasi kerja tersebut. Peranan sarana pelayanan sangat penting
disamping unsur manusianya sendiri, antara lain
(1) sarana kerja yang meliputi peralatan kerja, perlengkapan kerja dan
perlengkapan bantu atau fasilitas,
(2) fasilitas pelayanan yang meliputi fasilitas ruangan, telepon umum
dan alat panggil.

Pesatnya perkembangan jaman telah banyak merubah berbagai


segi kehidupan, dimana segala hal dipermudah oleh perkembangan teknologi
tidak terkecuali pada sektor kesehatan. Berbagai penyakit yang sebelumnya
belum ada tindak penyembuhannya, namun pada saat ini telah dapat
ditangani dengan baik sehingga kesejahteraan rakyat sudah seharusnya
menjadi lebih baik. Akan tetapi pada kenyataannya kesehatan tidak sepenuhnya
dapat dijangkau oleh semua kalangan masyarakat. Ada berbagai macam
faktor yang menyebabkan masyarakat tidak dapat menjangkau fasilitas
kesehatan, yang salah satunya yaitu faktor ekonomi. Karena semakin canggih
sebuah teknologi semakin mahal pula biaya yang harus dikeluarkan oleh
pengguna pelayanan kesehatan.
Namun kondisi kesejahteraan masyarakat Indonesia masih
memprihatinkan, sehingga kemungkinan masyarakat kalangan menengah
kebawah mendapatkan fasilitas kesehatan sangatlah kecil. Oleh karena itu,
perlu adanya tindakan dari pemerintah untuk memperbaiki sistem dalam
pelayanan kesehatan, namun pada kenyataanya kebijakan-kebijakan yang
dibuat oleh pemerintah lebih mengandung unsur politik, sehingga jika
suatu kebijakan tersebut tidak menyentuh kepentingan masyarakat mayoritas dan
dianggap tidak memberikan keuntungan pada pemerintah yang memiliki
kewenangan dalam pembuatan kebijakan, maka kebijakan dan peraturan tersebut
akan sulit untuk direalisasikan.
Selain itu, faktor lain yaitu faktor kesadaran, empati dan aturan
merupakan faktor yang muncul atau tercipta pada diri masing-masing petugas
kesehatan dan pasien. Dimana kedua belah pihak tersebut harus berkontribusi
dan bekerja sama dalam pelaksanaan faktor tersebut atau dengan kata lain antara
pasien dan petugas kesehatan mempunyai hubungan yang saling berkaitan dalam
pelaksaan aturan, kesadaran dan empati tersebut agar tercipta pelayanan
kesehatan yang efektif.
Terlebih lagi semakin berkembangnya jaman, semakin tinggi
pula kesadaran masyarakat akan kebutuhan pelayanan kesehatan. Oleh
karena itu pemberi pelayanan kesehatan dituntut untuk bekerja secara
profesional dengan memperhatikan nilai-nilai hukum dan etika yang ada di
masyarakat. Sehingga perlu adanya hukum dan undang-undang yang mengatur
tentang pemberian pelayanan kesehatan. Maka dari itu, pemerintah sudah
seharusnya lebih memperhatikan masalah kesehatan, karena masalah kesehatan
memiliki hubungan erat dengan kesejahteraan masyarakat.
Selain masalah ekonomi, masalah pendidikan merupakan salah satu
diantara berbagai faktor yang menghambat pemerataan kesehatan. Semakin
tinggi pendidikan seseorang, maka semakin tinggi pula tingkat pengetahuan dan
pemahaman seseorang terhadap kesehatan. Namun, jika seseorang
berpendidikan rendah kesadaran terhadap pelayanan kesehatan pun akan
rendah, sehingga kondisi demikian akan sangat mempengaruhi sistem
pelayanan kesehatan. Orang berpendidikan rendah cenderung percaya pada hal-
hal yang bersikap mitos dan magic. Sehingga pelayanan kesehatan yang
diberikan tidak maksimal dan cenderung menghambat proses penyembuhan
pasien.
BAB II
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA

https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/JAP/article/viewFile/11739/11332

https://www.seputarpengetahuan.co.id/2018/08/pengertian-pelayanan-kesehatan-tujuan-
jenis-jenis-terlengkap.html

http://irsa22.blogspot.com/2016/03/jenis-jenis-pelayanan-kesehatan.html

Anda mungkin juga menyukai