OLEH
MAIZATUL AZAMIYAH
P032014401019
MASTHOTLAN DALIMUNTHE
P032014401020
MILLA RAHMAWATI
P032014401021
1
KATA PENGANTAR
Memberi kata sambutan bukan sekedar basa-basi apalagi untuk memberi nilai
tambah atas isi tulisan. Dalam budaya pancasila dan tentang budaya pancasila,
jangan hendaknya sekedar ucapan, tetapi harus berakar sebagai perwujudan
iman. Dan akibatnya laksanakan segala sesuatu berdasarkan iman di sirami roh
ke-Tuhanan YME. Untuk menyambut hasil karya ini diawali dengan niat “Lillahi
Robbil Alamin” dan diawali pula dengan syukur “Alhamdulillah Robbil
Alamin”. Sholawat dan salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad
SAW, utusan dan manusia pilihan-Nya, dialah penyampai, pengamal dan
penafsir pertama al-Qur’an.
Dengan pertolongan dan hidayahnya-lah, makalah KONSEP ILMU
KEPERAWATAN ini dapat diselesaikan dan disusun berdasarkan tugas
perkuliahan, dengan harapan dapat bermanfaat bagi semua komponen, khususnya
dan bagi berlangsungnya perkuliahan di Poltekkes Kemenkes Riau, sebagai
bahan kuliah dan bahan diskusi. Tentu saja kehadiran makalah ini sama sekali
tidak dimaksudkan membelenggu minat mahasiswa untuk membaca refrensi
lainnya.
Ucapan terima kasih kepada segenap pihak yang telah membantu penyusunan
ini. dan penghargaan pula kami persembahkan kepada teman-teman yang selalu
memberikan, dorongan dan motivasi serta support kepada kami. Penulis berharap
agar para pembaca dapat memberi kritik dan saran yang positif untuk
kesempurnaan makalah ini.
Merupakan suatu harapan pula, semoga makalah ini tercatat sebagai amal sholeh
dan menjadi motivator bagi penulis untuk menyusun makalah lain yang lebih
baik dan bermanfaat. Amin.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………
i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………….ii
BAB I
A. Latar Belakang……………………………………………………………1
B. Tujuan…………………………………………………………………….2
C. Manfaat penulisan………………………………………………………...2
BAB II
A.Pengertian ilmu keperawatan………………………………………...……3
B.Karakteristik Ilmu…………………………………………………………4
C.Fungsi Ilmu…………………………………………………………….….5
D.Sumber sumber ilmu………………………………………………………7
E.Keperawatan sebagai ilmu……………………………………………..
…..7
F.Perkembangan Ilmu Keperawatan…………………………………………8
BAB III
A.Kesimpulan…...........................................................................................11
B.Saran……………………………………………………………….……12
DAFTAR PUSTAKA……...…………………………………………………13
3
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
4
standar atau sekedar aji mumpung, sehingga ini bukan malah mengatasi masalah
kesehatan, akan tetapi menambah penyakit baru.
Masalah kesehatan masyarakat merupakan sasaran dan objek utama oleh para
profesi kesehatan. Oleh karena itu, penanganannya tidak boleh sembrono dan
asal-asalan. Para profesi kesehatan harus memiliki lab skill yang terpondasi
dengan baik sebelum mereka turun menangani, hingga hal ini dapat membantu
masyarakat mendapatkan kestabilan kesehatan mereka kembali.
Perawat, merupakan penangan kesehatan kedua setelah dokter. Akan tetapi
perlu kita ketahui bahwa perawat bukanlah seorang pembantu dokter karena
perawat memiliki kode etik dan standar asuhan keperwatan yang jelas dan
terarah.
Perawat, sebuah profesi dimana tugasnya adalah mendampingi dan melayani
klien dengan baik, efektif dan professional selama 24 jam, harus dapat bertindak
secara professional dan mengetahui karakteristik profesi yang dilakoninya. Oleh
sebab itu, terbentukalah kode etik dan standar asuhan keperawatan yang menjadi
bekal dan modal penentu, pengarah dalam menjalankan tugasnya.
B.Tujuan
Diharapkan makalah ini dapat membantu kita untuk lebih mengetahui
tentang konsep keperawatan.
C.Manfaat penulisan
Manfaat disusunnya makalah ini sebagai bahan tambahan
pembelajaran,untuk menambah pengetahuan mahasiswa tentang presepsi dan
motivasi dan mngetahui teori-teori motivasi serta hubungan antara presepsi
dan motivasi
5
BAB II
PEMBAHASAN
Sebagai suatu disiplin, sekarang keperawatan disebut sebagai suatu ilmu di mana
keperawatan banyak sekali menerapkan ilmu-ilmu dasar seperti ilmu perilaku,
sosial, fisika, biomedik dan lain sebagainya. Selain itu, keperawatan juga
mempelajari pengetahuan inti yang menunjang praktik keperawatan yaitu fungsi
tubuh manusia yang berkaitan dengan sehat dan sakit serta pokok bahasan
pemberian asuhan keperawatan secara langsung kepada klien.
6
Seorang perawat harus memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang
keperawatan. Sesuai dengan perannya, perawat memiliki kewenangan untuk
memberikan asuhan keperawatan kepada orang lain berdasarkan ilmu dan praktik
yang dimilikinya. Menjadi seorang perawat merupakan salah satu pekerjaan yang
mulia, dengan memberikan perawatan yang benar sesuai dengan ilmu yang
dimilikinya.
B.KARAKTERISTIK ILMU
Ilmu merupakan sebuah fenomena yang menarik dalam kehidupan manusia, yang
berhubungan dengan sebab akibat atau asal-usul yang besifat universal dan memiliki
objektivitas tanpa dipengaruhi oleh prasangka-prasangka subjektif. Ilmu sering
disamaartikan dengan pengetahuan yang maknanya memahami, mengerti atau
mengetahui.
Dalam hal penyerapannya, ilmu berbeda dengan pengetahuan. Ilmu merupakan
pengetahuan khusus tentang apa yang menyebabkan sesuatu dan mengapa. Ilmu
merupakan kumpulan pengetahuan yang padat dan proses mengetahui melalui
penyelidikanyang sistematis dan terkendali.Oleh karena itu, di dalam ilmu ada syarat
yang harus dipenuhi, sehingga pengetahuan dapat dikategorikan sebagai ilmu.
Menurut The Liang Gie secara lebih khusus menyebutkan ciri-ciri ilmu sebagai
berikut :
1. Empiris (berdasarkan pengamatan dan percobaan).
2. Sistematis (tersusun secara logis serta mempunyai hubungan saling bergantung dan
teratur.)
3. Objektif (terbebas dari persangkaan dan kesukaan pribadi).
4. Analitis (menguraikan persoalan menjadi bagian-bagian yang terinci).
5. Verifikatif (dapat diperiksa kebenarannya).
Sementara itu Beerling menyebutkan ciri ilmu (pengetahuan ilmiah) adalah:
1. Mempunyai dasar pembenaran
2. Bersifat sistematik
7
3. Bersifat intersubjektif
Ilmu memerlukan dasar empiris. Apabila seseorang memberikan keterangan ilmiah
maka keterangan itu harus memungkinkan untuk dikaji dan diamati. Upaya-upaya
untuk melihat fakta-fakta memang merupakan ciri empiris dari ilmu, namun demikian
bagaimana fakta-fakta itu dibaca atau dipelajari jelas memerlukan cara yang logis dan
sistematis, dalam arti urutan cara berfikir dan mengkajinya tertata dengan logis
sehingga setiap orang dapat menggunakannya dalam melihat realitas faktual yang
ada. Di samping itu, ilmu juga harus menganalisa kejadian atau peristiwa yang terjadi
atau peristiwa yang akan terjadi pada masa mendatang. Analitis merupakan ciri ilmu
lainnya, artinya bahwa penjelasan ilmiah perlu terus mengurai masalah secara rinci
sepanjang hal itu
masih berkaitan dengan dunia empiris, sedangkan verifikatif berarti bahwa ilmu atau
penjelasan ilmiah harus memberi kemungkinan untuk dilakukan pengujian di
lapangan sehingga kebenarannya bisa benar-benar memberi keyakinan.
Dari uraian di atas, nampak bahwa ilmu bisa dilihat dari dua sudut peninjauan, yaitu
ilmu sebagai produk/hasil dan ilmu sebagai suatu proses. Sebagai produk, ilmu
merupakan kumpulan pengetahuan yang tersistematisir dan terorganisasikan secara
logis, seperti jika kita mempelajari ilmu ekonomi, sosiologi, dan biologi.
Sedangkan ilmu sebagai proses adalah ilmu dilihat dari upaya perolehannya melalui
cara-cara tertentu, dalam hubungan ini ilmu sebagai proses sering disebut metodologi
dalam arti bagaimana cara-cara yang mesti dilakukan untuk memperoleh suatu
kesimpulan atau teori tertentu untuk mendapatkan, memperkuat/menolak suatu teori
dalam ilmu tertentu, dengan demikian jika melihat ilmu sebagai proses, maka
diperlukan upaya penelitian untuk
melihat fakta-fakta, konsep yang dapat membentuk suatu teori tertentu.
C.FUNGSI ILMU
8
kehidupan secara lebih efektif dan efisien. Hal itu berarti bahwa ilmu mempunyai
dampak yang besar bagi kehidupan manusia yang tidak terlepas dari fungsi dan
tujuan ilmu itu sendiri. Kerlinger dalam melihat fungsi ilmu mengelompokkan dua
sudut pandang tentang ilmu yaitu pandangan statis dan pandangan dinamis. Dalam
pandangan statis, ilmu merupakan aktivitas yang memberi sumbangan bagi
sistimatisasi informasi bagi dunia, tugas ilmuwan adalah menemukan fakta baru dan
menambahkannya pada kumpulan informasi yang sudah ada, oleh karena itu ilmu
dianggap sebagai sekumpulan fakta, serta merupakan suatu cara menjelaskan gejala-
gejala yang diobservasi, berarti bahwa dalam pandangan ini penekanannya terletak
pada keadaan pengetahuan/ilmu yang ada sekarang serta upaya penambahannya baik
hukum, prinsip ataupun teori-teori.
Dalam pandangan ini, fungsi ilmu lebih bersifat praktis yakni sebagai disiplin atau
aktivitas untuk memperbaiki sesuatu, membuat kemajuan, mempelajari fakta serta
memajukan pengetahuan untuk memperbaiki sesuatu (bidang-bidang kehidupan).
Pandangan ke dua tentang ilmu adalah pandangan dinamis atau pandangan heuristik
(arti heuristik adalah menemukan), dalam pandangan ini ilmu dilihat lebih dari
sekedar aktivitas, penekanannya terutama pada teori dan skema konseptual yang
saling berkaitan yang sangat penting bagi penelitian. Pandangan ini fungsi ilmu
adalah untuk membentuk hukum-hukum umum yang melingkupi perilaku dari
kejadian-kejadian empiris atau objek empiris yang menjadi perhatiannya sehingga
memberikan kemampuan menghubungkan
berbagai kejadian yang terpisah-pisah serta dapat secara tepat memprediksi
kejadiankejadian masa datang.
Dari penjelasan di atas, nampaknya ilmu mempunyai fungsi yang amat penting bagi
kehidupan manusia. Ilmu dapat membantu untuk memahami, menjelaskan, mengatur
dan memprediksi berbagai kejadian baik yang bersifat kealaman maupun sosial yang
terjadi dalam kehidupan manusia. Setiap masalah yang dihadapi manusia selalu
diupayakan untuk dipecahkan agar dapat dipahami dan setelah itu manusia menjadi
mampu untuk mengaturnya serta dapat memprediksi (sampai batas tertentu)
kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi berdasarkan pemahaman yang
9
dimilikinya. Dengan kemampuan prediksi tersebut maka perkiraan masa depan dapat
didesain dengan baik meskipun hal itu bersifat probabilistik, mengingat dalam
kenyataannya sering terjadi hal-hal yang bersifat tak reduga (unpredictable). Dengan
dasar fungsi tersebut maka dapatlah difahami tentang tujuan dari ilmu adalah untuk
memahami, memprediksi, dan mengatur berbagai aspek kejadian di dunia, di samping
untuk menemukan atau memformulasikan teori. Teori itu sendiri pada dasarnya
merupakan suatu penjelasan tentang sesuatu sehingga dapat diperoleh kefahaman dan
prediksi kejadian dapat dilakukan dengan probabilitas yang cukup tinggi, asalkan
teori tersebut telah teruji kebenarannya.
Berdasakan teori-teori yang dikemukakan oleh beberapa ahli tersebut dapat
disimpulkan bahwa ilmu memiliki beberapa fungsi utama antara lain sebagai berikut:
1. Menjelaskan. Fungsi ilmu menjelaskan 4 bentuk, yaitu:
a. Deduktif, ilmu menjelaskan sesuatu berdasarkan premis pangkal ilir yang telah
ditetapkan sebelumnya.
b. Probablistik, ilmumenjelaskan pola pikir induktif dari sejumlah kasus yang
jelas,sehingga memberikan kepastian yang tidak mutlak dan bersifat kemungkinan
besar atau hampir pasti.
c. Fungsional, ilmu menjelaskan letak suatu komponen dalam suatu sistem secara
menyeluruh.
d. Genetik, ilmu menjelaskan suatu faktor mengenai gejala-gejala yang sering
terjadi.
2. Meramalkan. Fungsi ilmu menjelaskan faktor sebab akibat suatu kejadian atau
peristiwa seperti disaat harga suatu barang mengalami kenaikan atau penurunan.
3. Mengendalikan. Fungsi ilmu mengendalikan harus dapat mengendalikan gejala
alam berdasarkan suatu teori seperti bagaimana mengendalikan peristiwa alam atau
penyakit yang menyerang seseorang.
D.SUMBER-SUMBER ILMU
10
buku catatan anda. Menurut beberapa ahli bahwa Ilmu dapat diperoleh melalui
berbagai cara dan berbagai sumber, secara garis besar ada empat sumber ilmu
pengetahuan manusia yaitu:
1. Empiris, menyatakan bahwa ilmu atau pengetahuan dapat diperoleh melalui
pengalaman dengan jalan observasi atau dengan pengindraan. Artinya yang kita
ketahui berasal dari segala apa yang kita dapatkan belum tentu bersifat konsisten dan
mungkin saja bersifat kontradiktif karena satu fakta yang lain belum menjamin
terwujudnya suatu sistem pengetahuan yang sistematis.
2. Rasionalisme, yaitu pikiran manusia dengan berpendapat bahwa sumber satu-
satunya dari ilmu pengetahuan manusia adalah rsio atau akal budaya.
3. Intuisionismeyang secara etimologis artinya langsung melihat, dengan pendapat
tentang sumber pengetahuan adalah manusia mempunyai kemampuan khusus untuk
mengetahui yang tidak terikat kepada indra maupun penalaran.
4. Wahyu Allah, yaitu pengetahuan yang disampaikan oleh Allah kepada manusia
lewat Nabi yang diutus-Nya melalui kitabNya seperti Al-Qor’an, Taurat, Zabur dan
Injil. Dari ke empat kitab tersebut yang berisikan pengetahuan mengenai kehidupan
seseorang yang terjangkau oleh empiri maupun yang Keperawatan sebagai ilmu
Keperawatan sebagai ilmu memiliki objek formal dan materia, sebagai objek formal,
keperawatan memilki cara pandang pada respon manusia terhadap masalah kesehatan
dalam memenuhi kebutuhan dasarnya, kemudian bantuan pada manusia diberikan
pada individu, kelompok atau masyarakat yang tidak mampu berfungsi secara
sempurna dalam masalah kesehatan dan proses penyembuhan, dimana ilmu
keperawatan sangat memperhatikan masalah-masalah keperawatan yang dilakukan
dengan mencari kebenaran secara ilmiah.
Sebagai objek materia, keperawatan memiliki bahasan yang disusun secara sistematis
dan menggunakan metode ilmiah dimana asuhan keperawatan pada manusia
ditujukkan kepada bagian yang tidak dapat berfungsi secara sempurna yang berkaitan
dengan kondisi kesehatan itu sendiri dan manusia sebagai makhluk yang utuh dan
unik. Keperawatan dikatakan sebuah ilmu karena keperawatan memiliki landasan
11
ilmu pengetahuan yang ilmiah yaitu scientific nursing karena ilmu pengetahuan dan
teknologi keperawatan selalu berkembang.mencakup permasalahan yang tendensial.
E. KEPERAWATAN SEBAGAI ILMU
12
Pada perkembangannya, ilmu keperawatan selalu mengikuti perkembangan ilmu lain
mengingat ilmu keperawatan merupakan ilmu terapan yang selalu berubah menurut
tuntutan zaman.
13
Imu humaniora
Ilmu alam dasar
Ilmu perilaku
Ilmu sosial
Ilmu biomedik
Ilmu kesehatan masyarakat
Ilmu kedokteran klinik
Untuk mencapai tingkat perkembangan yang diinginkan oleh komunitas profesional,
maka upaya yang dapat dilakukan menurut Prof. Ma’rifin Husin adalah dengan
menghasilkan masalah baru dalam keperawatan melalui proses berkelanjutan.
14
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Berdasarkan konsep dalam ilmu keperawatan.perawat harus
mengembangkan interaksi antara perawat dan klien untuk membantu
individual dalam mengatasi masalah yang berkaitan dengan kemampuan
sehingga dapt membantu memenuhi tekanan atau memenuhi kebutuhan
yang dihasilkan dari suatu kondisi,lingkungan,situasi atau waktu yang
bertujuan untuk melakukan konversi kegiatan yang ditujukan untuk
melakukan sumber daya yang dimiliki klien secara optimal
B.SARAN
Diharapkan kita sebagai seorang perawat mampu menerapkan konsep
konsep keperawatan dan marilah kita sebagai seorang perawat berusaha
untuk meringankan penderitaan pasien yang kita rawat.Rawatlah pasien
seperti merawat orang yang kita sayang,agar pasien merasa nyaman dan
cepat sembuh dari penyakit yang dialaminya.menjadi perawat bukanlah
pekerjaan yang mudah,Tapi kalau kita tidak mencoba kita tidak akan
pernah tau dan tidak akan bisa.Didunia ini tidak ada yang tidak mungkin
selagi kita mempunyai tekat yang kuat dan semangat yang tinggi.
15
DAFTAR PUSTAKA
16