Anda di halaman 1dari 13

Penerapan POACE dalam Pelayanan Kesehatan dan

Kehidupan Sehari-Hari

Oleh :

Syahri Wahyuni
(K011181007)
Kesmas A

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT (FKM)


PRODI KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Di era modernisasi saat ini semakin banyak hal yang dapat menyibukkan kita.
Banyaknya kegiatan, pekerjaan dan tugas yang harus diselesaikan dalam satu
terkadang membuat kita kewalahan untuk mengatasi atau menyelesaikan semuanya
bahkan terkadang harus ada suatu kegiatan atau tugas maupun pekerjaan yang harus
terbengkalai karena ketidakpiawian kita dalam manajemen.

Dalam mencapai tujuannya secara efektif diperlukan pengaturan yang baik dan
terencana, demikian pula kegiatan dan pelayanan kesehatan masyarakat memerlukan
pengaturan yang baik, agar tujuan tiap kegiatan atau program itu tercapai dengan
baik. Proses pengaturan kegiatan ilmiah ini disebut manajemen, sedangkan proses
untuk mengatur kegiatan-kegiatan atau pelayanan kesehatan masyarakat disebut
manajemen pelayanan kesehatan masyarakat Oleh karena itu penerapan fungsi
manajemen Planning, organizing, actuating, controlling dan evaluasi sangat penting
untuk diterapkan dalam pelayanan kesehatan agar semua tujuan dapat tercapai secara
efektif dan efisien

Penerepan POACE tidak hanya penting dalam pelayanan kesehatan tetapi dalam
kehidupan sehari-haripun POACE sangat penting untuk diterapkan karena Segala
sesuatu yang akan dikerjakan harus di-manage. Dengan adanya manajemen, semua
kegiatan yang ingin kita lakukan bisa terlaksana dengan sesuai harapana. Karena
semua sudah terencana maka tidak ada yang terbengkalai. Sehingga akan sesuai
dengan apa yang telah kitarencanakan sebelumnya

Tapi masih banyak orang yang mengira manajemen itu hanya dapat dilakukan
pada kegiatan-kegiatan formal dalam perusahaan maupun organisasi formal lainnya.
Padahal nyatanya manajemen dapat dilakukan oleh siapa saja dan dimana saja.
Manajemen tidak terpaku pada sebuah organisasi tetapi bisa juga untuk diri sendiri
dalam melakukan suatu pekerjaan. Tentunya hal ini akan sangat bermanfaat untuk
kehiduapan kita jika diimplementasikan secara tepat sasaran, terutama untuk kita para
mahasiswa, karena tugas-tugas atau pekerjaan yang berkaitan dengan disiplin ilmu
yang kita ambil akan menjadi lebih mudah dan terorganisir lebih baik. Ini berarti
bahwa secara tidak langsung kita pun sudah menjadi seorang manajer, manajer yang
mengorganisir kegiatan kita sebagai mahasiswa. Lantas Bagaimanakah Penerapan
POACE dalam pelayanan kesehatan dan kehidupan sehari-hari?

B. TUJUAN

Untuk mengetahui Penerapan POACE dalam pelayanan kesehatan dan kehidupan


sehari-hari

C. RUANG LINGKUP

Semua penerapan fungsi manajemen POACE (Planning, Organizing, Actuating,


Controlling, Evaluating) baik dalam bidang kesehatan khususnya pelayanan
kesehatan dan kehiduapan sehari-hari.
BAB II

DASAR TEORI/LANDASAN TEORI

Dalam mencapai tujuannya secara efektif diperlukan pengaturan yang baik dan
terencana, demikian pula dalam kegiatan sehari-hari dan pelayanan kesehatan
masyarakat memerlukan pengaturan yang baik, agar tujuan tiap kegiatan atau
program itu tercapai dengan baik. Proses pengaturan kegiatan ilmiah ini disebut
manajemen, sedangkan proses untuk mengatur kegiatan-kegiatan atau pelayanan
kesehatan masyarakat disebut manajemen pelayanan kesehatan masyarakat. Banyak
ahli yang telah membuat batasan tentang manajemen ini antara lain :

a. manajemen adalah pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditentukan dengan


menggunakan orang lain.

b. Manajemen adalah dimana pelaksanaan dari suatu tujuan diselenggarakan dan


diawasi.

c. Manajemen adalah membuat tujuan tercapai melalui kegiatan-kegiatan orang


lain dan fungsi-fungsinya dapat dipecah sekurang-kurangnya 2 tanggung
jawab utama, yakni perencanaan dan pengawasan.

d. Manajemen adalah suatu proses yang dilakukan oleh satu orang atau lebih
untuk mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan orang lain guna mencapai hasil
(tujuan) yang tidak dapat dicapai oleh hanya 1 orang saja.

Dari batasan-batasan tersebut di atas dapat diambil suatu kesimpulan umum


bahwa manajemen adalah suatu kegiatan untuk mengatur orang lain guna mencapai
suatu tujuan atau menyelesaikan pekerjaan. Seorang manajer dalam mencapai tujuan
adalah secara bersama-sama dengan orang lain atau bawahannya.
Batasan ini diterapkan dalam bidang kesehatan masyarakat dapat dikatakan
sebagai berikut Manajemen kesehatan adalah suatu kegiatan atau suatu seni untuk
mengatur para petugas kesehatan dan non petugas kesehatan guna meningkatkan
kesehatan masyarakat melalui program kesehatan.

Pentingnya manajemen kesehatan ini bisa dianalogikan sebagai sistem dalam


tubuh manusia. Di dalam sistem itu ada sistem pernafasan, sistem pencernaan, sistem
ekskresi, ada sistem kekebalan tubuh, sistem syaraf pusat dan perifer dengan
beberapa bagian otonom. Secara fungsional, mereka memiliki fungsi dan peran yang
jelas, tetapi terkoordinasi. Sementara secara anatomis, masing-masing juga memiliki
struktur dan masing-masing struktur memiliki peran spesifik dengan peran yang
dimiliki.

Demikian, pendekatan atau metode dari berbagai kebijakan kesehatan di daerah


khususnya yang menyangkut metode pengelolaan kesehatan di daerah harus mengacu
pada kebijakan dasar dari kebijakan kesehatan secara nasional, sehingga secara
otomatis melekat kepada setiap subsistem yang ada serta tergantung pada kebijakan
dan peraturan yang ada, khususnya kebijakan-kebijakan daerah.

Sebagai catatan adalah World Health Report 2003 berjudul Shaping the Future
menegaskan, perlunya pembenahan pada sitem kesehatan di berbagai negara. Tanpa
ada pembenahan sistem kesehatan, maka berapapun sumber daya yang akan
dialokasikan hanya akan meningkatkan sedikit pencapaian tujuan dari sistem
kesehatan. Di bagian lain dikatakan, kejelasan peran dan fungsi dari setiap komponen
sistem merupakan dasar yang baik dalam pengembangan menajemen kesehatan
termasuk di dalamnya adalah pelayanan kesehatannya. Ataupun catatan dari British
Medical Journal (BMJ) Volume 3283 Januari 2004 menegaskan akan pentingnya
pembenahan sistem kesehatan. Gill Walt, professor of international health policy
menuliskan, shaping the future depends on strengthening health systems. Jelas,
tampaknya agenda perbaikan sistem kesehatan menjadi sangat penting, di saat orang
sudah mulai buntu dengan berbagai intervensi kesehatan yang tidak membuahkan
hasil yang berarti.

Dengan demikian, efisiensi dalam system pelayanan kesehatan akan terwujud


jika sumber-sumber daya kesehatan, baik alat, sarana, dana, teknik, metode dan
informasi tidak banyak yang terbuang sia-sia. Untuk mewujudkan keamanan dan rasa
nyaman dalam pelayanan kesehatan harus didukung adanya pola kebijakan dasar,
dasar hukum, prosedur dan standar praktek dalam pelayanan kesehatan yang
berorientasi pada profesionalisme dan pemenuhan hak dasar rakyat. Jika faktor-faktor
di atas dapat dibangun, maka tidaklah sulit untuk mewujudkan pelayanan kesehatan
dengan kepuasan masyarakat yang tinggi. (soepri)
BAB III

PEMBAHASAN

A. PENERAPAN POACE DALAM PELAYANAN KESEHATAN


manajemen kesehatan masyarakat adalah penerapan manajemen umum dalam
sistem pelayanan kesehatan masyarakat sehingga yang menjadi objek atau sasaran
manajemen adalah sistem pelayanan kesehatan masyarakat. Sistem adalah suatu
kesatuan yang utuh, terpadu yang terdiri dari berbagai elemen (sub sistem) yang
saling berhubungan didalam suatu proses atau struktur dalam upaya menghasilkan
sesuatu atau mencapai suatu tujuan tertentu.

Oleh sebab itu kalau berbicara sistem pelayanan kesehatan masyarakat adalah
struktur atau gabungan dari sub sistem didalam suatu unit atau didalam suatu proses
untuk mengupayakan pelayanan kesehatan masyarakat baik preventif, kuratif,
promotif maupun rehabilitatif.

Sehingga sistem pelayanan kesehatan ini dapat berbentuk Puskesmas, Rumah


sakit, Balkesmas dan unit-unit atau organisasi-organisasi lain yang mengupayakan
peningkatan kesehatan. Dengan demikian maka manajemen kesehatan masyarakat
adalah proses manajemen di tiap-tiap sub sistem pelayanan. Seperti telah disebutkan
di atas bahwa manajemen itu suatu seni mengatur orang lain dalam mencapai tujuan-
tujuan organisasi atau unit pelayanan maka manajemen tersebut mempunyai fungsi-
fungsi. Dan berbagai pendapat para ahli dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa
penerapan fungsi-fungsi manajemen itu pada garisnya terdiri dari POACE yang
berarti :

1. Planning (Perencanaan) merupakan salah satu fungsi manajemen yang


penting, karena perencanaan memegang peranan yang sangat strategis dalam
keberhasilan upaya pelayanan kesehatan di RS. Terdapat beberapa jenis
perencanaan spesifik yang dilaksanakan di RS, yaitu :

a. perencanaan pengadaan obat dan logistik, yang disusun berdasarkan pola


konsumsi dan pola epidemiologi,

b. perencanaan tenaga professional kesehatan, dalam menentukan kebutuhan


tenaga tersebut misalnya ; tenaga perawat dan bidan, menggunakan
beberapa pendekatan, antara lain ; ketergantungan pasen, beban kerja, dll.

2. Organizing (Pengorganisasian) merupakan upaya untuk menghimpun semua


sumber daya yang dimiliki RS dan memanfaatkannya secara efisien untuk
mencapai tujuannya. Pengorganisasian dalam manajemen pelayanan
kesehatan di rumah sakit, sama hal dengan di organisasi lainnya.

3. Actuating (Penggerakan, pelaksanaan), manajemen rumah sakit hampir sama


dengan hotel atau penginapan, hanya pengunjungnya adalah orang sakit
(pasen) dan keluarganya, serta pada umumnya mempunyai beban sosial-
psikologis akibat penyakit yang diderita oleh anggota keluarganya yang
sedang dirawat. Kompleksitas fungsi penggerakan pelaksanaan di RS sangat
dipengaruhi oleh dua aspek, yaitu :

a. sifat pelayanan kesehatan yang berorientasi kepada konsumen penerima


jasa pelayanan kesehatan (customer service), dengan hasil pelayanan
kemungkinan ; sembuh dengan sempurna, sembuh dengan cacat dan
meninggal. Apapun hasilnya kualitas pelayanan diarahkan untuk
kepuasan pasen dan keluarganya.

b. Pelaksanaan fungsi actuating ini sangat kompleks,karena tenaga yang


bekerja di RS terdiri dari berbagai jenis profesi.
4. Controlling (Pengawasan), merupakan proses untuk mengamati secara terus
menerus (bekesinambungan) pelaksanaan rencana kerja yang sudah disusun
dan mengadakan koreksi (perbaikan) terhadap penyimpangan yang terjadi.
Untuk menjalankan fungsi ini diperlukan adanya standar kinerja yang jelas.
Dari standar tersebut dapat ditentukan indikator kinerja yang akan dijadikan
dasar untuk menilai hasil kerja (kinerja) pegawai. Penilaian kinerja pegawai
di RS meliputi tenaga yang memberikan pelayanan langsung kepada pasen,
seperti ; perawat, bidan dan dokter maupun tenaga administratif. Adanya
indikator kinerja, akan memudahkan dalam melakukan koreksi apabila ada
penyimpangan.

5. Evaluating (Evaluasi), Salah satu ukuran pengawasan yang digunakan oleh


manajer guna mencapai hasil organisasi adalah sistem penilaian kerja
karyawan. Melalui evaluasi regular dari setiap pelaksanaan kerja pegawai
manajer dapat mencapai beberapa tujuan. Evaluasi dilakukan untuk
mengetahui penyimpangan-penyimpangan yang terjadi yang tidak diinginkan
kemudian di perbaiki sehingga tujuan dapat tercapai sesuai harapan. Hasil
pengawasan dapat menjelaskan bahwa dari serangkaian kegiatan yang telah
disusun dan di rencanakan yang kemudian berkahir pada tahap pengawasan
yang dimana pada tahap ini kita melihat hasil dari kegiatan yang
dilaksanakan berhasil atau tidaknya yang kemudian nantinya akan menjadi
koreksi dan catatan penting bagi pelaksana kegiatan selanjutnya yang lebih
baik lagi guna mencapai tujuan yang sesungguhnya

B. PENERAPAN POACE DALAM KEHIDUAPAN SEHARI-HARI


Apapun yang kita lakukan haruslah kita me-manage terlebih dahulu agar sesuai
dengan apa yang kita tergetkan. Kenapa kita harus me-manage aktifitas yang kita
lakukan sehari-hari? Karena seperti dalam Al-qur’an dan hadits dijelaskan bahwa
Allah menyukai seseorang yang berfikir untuk hari esok atau mempunyai planning,
serta melakukan sesuatu dengan mempunyai tujuan dan mengerjakan secara tepat,
terarah dan tuntas.

Kegiatan atau aktifitas kita akan berjalan dengan baik apabila kita menggunakan
manajemen dan fungsi manajemen dalam kehidupan sehari-hari. Semua perusahaan,
lembaga, organisasi pasti menggunakan menajemen. Begitu juga dengan diri kita
sendiri. Sehingga saya sarankan untuk menggunakan sistem dan fungsi manajemen
dalam kehidupan kita, agar kita mempunyai target dan tujuan yang bisa kita capai
kedepannya. Oleh karena Dalam hidup kita, harus mempunyai suatu dasar untuk
mengembangkan diri kita, dasar acuan yang kita pakai salah satunya adalah POACE.

1. Planning terdiri dari suatu Visi dan Misi. Visi yaitu suatu target (tujuan yang
akan dicapai), sedangkan Misi yaitu langkah-langkah yang dipertimbangkan
untuk menyempurnakan suatu Visi tersebut. Contohnya Lulus dengan nilai
yang memuaskan sehingga mendapat refrensi kerja yang bagus dengan target
IPK 3,9 dan Lulus dengan waktu 3,5 Tahun.

2. Organizing yang dimaksud disini adalah pengorganisasian, suatu wadah atau


sarana dan prasarana untuk mencapai suatu target dari hasil Planning.
Contohnya kuliah di FKM Unhas dan mengambil departemen K3

3. Actuating ( Pelaksanaan ) adalah suatu tindakan yang mengusahakan agar


semua perencanaan dan tujuan perusahaan bisa terwujud dengan baik dan
seperti yang diharapkan. Contohnya belajar segiat-giatnya di Unhas agar
Planning dapat tercapai

4. Controlling yang dilakukan untuk mengatur semua kegiatan agar Planning


dapat terlaksana. Contohnya dengan tidak membuang buang waktu dengan
melakukan dan atau mengikuti kegiatan yang tidak dapat menunjang
keberhasilan planning.
5. Evaluaiting untuk melihat kembali apakah planning sudah tercapai setelah
melewati POAC. Contohnya mengintropeksi diri apakah sudah melakukan
hal-hal sesuai dengan planning dan mencari solusi terhadap masalah
penghambat tujuan.
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari penjelasan mengenai penerapan POACE dalam pelayanan kesehatan dan


kehiduapan sehari-hari maka dapat disimpulkan bahwa Manajemen kesehatan adalah
suatu kegiatan atau suatu seni untuk mengatur para petugas kesehatan dan non
petugas kesehatan guna meningkatkan kesehatan masyarakat melalui program
kesehatan. Penerapan manajemen kesehatan menggunakan fungsi manajemen
POACE (Planning, Organizing, Actuating, Controlling, Evaluating).

Dengan kata lain manajemen kesehatan masyarakat adalah penerapan


manajemen umum dalam sistem pelayanan kesehatan masyarakat sehingga yang
menjadi objek atau sasaran manajemen adalah sistem pelayanan kesehatan
masyarakat. Sistem adalah suatu kesatuan yang utuh, terpadu yang terdiri dari
berbagai elemen (sub sistem) yang saling berhubungan didalam suatu proses atau
struktur dalam upaya menghasilkan sesuatu atau mencapai suatu tujuan tertentu.

Selain dalam pelayanan kesehatan POACE juga perlu diterapkan dalam


kehidupan sehari-hari Karena seperti dalam Al-qur’an dan hadits dijelaskan bahwa
Allah menyukai seseorang yang berfikir untuk hari esok atau mempunyai planning,
serta melakukan sesuatu dengan mempunyai tujuan dan mengerjakan secara tepat,
terarah dan tuntas dan kita mempunyai target dan tujuan yang bisa kita capai
kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA

arumzari, N. R. (2015). Penerapan Planning, Organizing, Actuating, Controlling Dan


Evaluating Di UPTD Jepara. Jurnal Mkmi, 5-7.

Huzaimah, E. (2011). Implementasi Fungsi Manajemen Pada Layanan Kesehatan


Lck. Jurnal Skripsi, 18-26.

Syamsuddin. (2017). Penerapan Fungsi-Fungsi Manajemen. Jurnal Idarah , Vo. 1,


Juni, 63-64.

Ulfayni Ramsar, D. D. (2012). Penerapan Fungsi Manajemen Di Puskesmas. Jurnal


Manajemen Kesehatan, 4-6.

Anda mungkin juga menyukai