Anda di halaman 1dari 12

STEP 1

1. SDG : Sustainable Development GoalsTujuan pembangunan berkelanjutan yang


terdiri dari 17 tujuan dan 169 pencapaian
2. K4 : Kontak minimal selama 4 kali pada masa kehamilan
3. Administrasi Kesehatan : Suatu proses yang menyangkut perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengawasan, pengkoordinasian, untuk memenuhi
kebutuhan dan tuntutan akan kesehatan

STEP 2

1. Apa yang dimaksud dengan administrasi kesehatan


2. Apa saja unsur pokok administrasi kesehatan?
3. Apa kaitan komponen input dalam contoh kasus kematian ibu?
4. Apa kaitan komponen proses dalam contoh kasus kematian ibu?
5. Apa kaitan komponen output dalam contoh kasus kematian ibu?
6. Apa kaitan komponen impact dalam contoh kasus kematian ibu?
7. Apa kaitan komponen lingkungan dalam contoh kasus kematian ibu?
8. Apa saja program program yang digunakan untuk mengurangi angka kematian ibu?
9. Apa fungsi dan manfaat administrasi kesehatan?
10. Apa saja ruang lingkup administrasi kesehatan?
11. Apa perbedaan ilmu administrasi dan manajemen dalam bidang kesehatan?
12. Apa saja macam macam pelayanan kesehatan?
13. Apa saja syarat syarat dalam pelayanan kesehatan?
14. Apakah hubungan SDG dengan K4?
15. Bagaimana prinsip pelaksanaan SDG’s dan pilar pilarnya?
STEP 7

1. Apa yang dimaksud dengan administrasi kesehatan?

Pengertian administrasi :

 Administrasi ialah kegiatan kerjasama secara rasional yang tercermin pada


pengelompokan kegiatan menurut fungsi yang dilakukan (Dwight Waldo)
 Administrasi ialah kombinasi antara pengambil keputusan dengan pelaksanaan
dari keputusan tsb untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Robert D.
Calkins)
 Administrasi ialah upaya mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan
mempergunakan orang lain (George R. Terry)
 Administrasi ialah upaya mencapai tujuan yang diinginkan dengan menciptakan
lingkungan kerja yang menguntungkan (Koontz O` Donnell)
 Administrasi ialah suatu proses dengan mana upaya untuk mencapai tujuan
tertentu dapat dilaksanakan dan diawasi (Social Science Encyclopedia)
Pengertian kesehatan :

 Sehat ialah suatu keadaan seimbang yang dinamis antara bentuk dan fungsi tubuh
dengan pelbagai faktor yang berusaha mempengaruhinya (Perkin)
 Sehat ialah suatu keadaan sejahtera sempurna dari fisik, mental dan sosial yang
tidak hanya terbatas pada bebas dari penyakit / kelemahan saja (WHO 1947 dan
UU Pokok Kesehatan No. 9 tahun 1960)
 Sehat ialah suatu keadaan dan kualitas dari organ tubuh yang berfungsi secara
wajar dengan segala faktor keturunan dan lingkungan yang dipunyainya (WHO
1957)
 Sehat ialah keadaan dimana seseorang pada waktu diperiksa oleh ahlinya tidak
mempunyai keluhan ataupun tidak terdapat tanda-tanda penyakit / kelainan
(White)
Maka dari kedua pengertian diatas, administrasi kesehatan merupakan suatu proses yang
menyangkut perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan,
pengkoordinasian dan penilaian terhadap sumber, tata cara dan kesanggupan yang
tersedia untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan akan kesehatan, perawatan kedokteran
serta lingkungan yang sehat dengan jalan menyediakan dan menyelenggarakan berbagai
upaya kesehatan yang ditujukan kepada perseorangan , kelompok atau masyarakat
(Komisi Pendidikan Administrasi Kesehatan Amerika Serikat, 1974)

(buku “Pengantar Administrasi Kesehatan” : Dr. Azrul Azwar, M.P.H.).

2. Apa saja unsur pokok administrasi kesehatan?

 Masukan (INPUT)
Yang dimaksud dengan masukan (input) dalam administrasi adalah segala sesuatu
yang dibutuhkan untuk dapat melaksanakan pekerjaan administrasi. Masukan dan
atau perangkat administrasi tersebut banyak macamnya. Pembagian yang banyak
dikenal di masyarakat ialah yang disebut 4 M, yakni manusia (man), uang
(money), sarana (material), metode (method), untuk organisasi yang tidak mencari
keuntungan, serta 6M yakni manusia (man), uang (money), sarana (material),
metode (method), pasar (market) serta mesin (machinery) untuk organisasi yang
mencari keuntungan.

 Proses (PROCESS)
Yang dimaksud dengan proses (process) dalam administrasi adalah langkah-
langkah yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
dikenal pla dengan nama fungsi administrasi. Pada umunya proses dan ataupun
fungsi administrasi ini merupakan tanggung jawab pimpinan.

Dalam praktek sehari-hari, untuk memudahkan pelaksanaannya, berbagai fungsi


administrasi disederhanakan menjadi 4 macam yakni :

1. perencanaan (planning) yang didalamnya termasuk penyusunan anggaran


belanja
2. pengorganisasian (organizing) yang didalamnya termasuk penyusunan
staff.
3. pelaksanaan (implementing) yang didalamnya termasuk pengarahan,
pengkoordinasiaan, bimbingan, penggerakan dan pengawasan.
 Keluaran (OUTPUT)
Yang dimaksud dengan keluaran (output) adalah hasil dari suatu pekerjaan
administrasi. Untuk administrasi kesehatan, keluaran tersebut dikenal dengan
nama pelayanan kesehatan (health service). Pada saat ini pelayanan kesehatan
tersebut banyak macamnya. Secara umum dapat dibedakan atas dua macam.
Pertama, pelayanan kedokteran (medical services). Kedua, pelayanan kesehatan
masyarakat (public health services).

 Sasaran (TARGET)
Yang dimaksud dengan sasaran (target group) kepada siap keluaran yang
dihasilkan, yakni upaya kesehatan tersebut, ditujukkan. Untuk administrasi
kesehatan sasaran yang dimaksud disini dibedakan atas empat macam yakni
perseorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat. Dapat bersifat langsung
(direct target group), ataupun bersifat tidak langsung (indirect target group).

 Dampak (IMPACT)
Yang dimaksud dengan dampak (impact) adalah akibat yang ditimbulkan oleh
keluaran. Untuk administrasi kesehatan, dampak yang diharapkan adalah makin
meningkatnya derajat kesehatan (Pengantar Administrasi Kesehatan, Azrul
Azwar)

3. Apa kaitan komponen input dalam contoh kasus kematian ibu?


4. Apa kaitan komponen proses dalam contoh kasus kematian ibu?
5. Apa kaitan komponen output dalam contoh kasus kematian ibu?
6. Apa kaitan komponen impact dalam contoh kasus kematian ibu?
7. Apa kaitan komponen lingkungan dalam contoh kasus kematian ibu?
8. Apa saja program program yang digunakan untuk mengurangi angka kematian ibu?
Kesehatan Ibu dan Anak. Angka Kematian Ibu sudah mengalami penurunan,
namun masih jauh dari target MDGs tahun 2015, meskipun jumlah persalinan yang
ditolong oleh tenaga kesehatan mengalami peningkatan. Kondisi ini kemungkinan
disebabkan oleh antara lain kualitas pelayanan kesehatan ibu yang belum memadai,
kondisi ibu hamil yang tidak sehat dan faktor determinan lainnya. Penyebab utama
kematian ibu yaitu hipertensi dalam kehamilan dan perdarahan post partum. Penyebab
ini dapat diminimalisir apabila kualitas Antenatal Care dilaksanakan dengan baik.
Potensi dan tantangan dalam penurunan kematian ibu dan anak adalah jumlah
tenaga kesehatan yang menangani kesehatan ibu khususnya bidan sudah relatif
tersebar ke seluruh wilayah Indonesia, namun kompetensi masih belum memadai.
Demikian juga secara kuantitas, jumlah Puskesmas PONED dan RS PONEK
meningkat namun belum diiringi dengan peningkatan kualitas pelayanan.
Peningkatan kesehatan ibu sebelum hamil terutama pada masa remaja,
menjadi faktor penting dalam penurunan AKI dan AKB. Peserta KB cukup banyak
merupakan potensi dalam penurunan kematian ibu, namun harus terus digalakkan
penggunaan kontrasepsi jangka panjang. Keanekaragaman makanan menjadi potensi
untuk peningkatan gizi ibu hamil, namun harus dapat dikembangkan paket pemberian
makanan tambahan bagi ibu hamil yang tinggi kalori, protein dan mikronutrien.
Peserta KB cukup banyak merupakan potensi dalam penurunan kematian ibu,
namun harus terus digalakkan penggunaan kontrasepsi jangka panjang.
Keanekaragaman makanan menjadi potensi untuk peningkatan gizi ibu hamil, namun
harus dapat dikembangkan paket pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil yang
tinggi kalori, protein dan mikronutrien.
9. Apa fungsi dan manfaat administrasi kesehatan?

P1 fungsi perencanaan, yang pada hakekatnya mencakup unsur-unsur fungsi


administrasi lainnya yang melengkapi proses ”perencanaan” yang sebenarnya, seperti
fungsi-fungsi pengambilan keputusan, pemahaman masalah, penetapan prioritas,
peramalan, penganggaran, dll.

P2 penggerakan pelaksanaan. Fungsi-fungsi lainnya dapat dimasukkan dalam


kelompok P2 antara lain pengorganisasian, staffing, pengkoordinasian, panggajian,
komunikasi, kepemimpinan, dll.

P3 pengarahan, pengendalian, dan penilaian. Fungsi-fungsi lainnya dapat


dimasukkan dalam kelompok P3 antara lain pengawasan, pencatatan-pelaporan,
supervisi, dan mungkin ada beberapa hak lagi lainnya, yang intinya bermaksud
sebagai pemantauan pelaksanan upaya yang sedang dikerjakan agar tidak
menyimpang dari tujuan yang telah ditetapkan.

(Pengantar Administrasi Kesehatan, Dr.Azrul Azwar M.P.H.)

Manfaat:
a. Dapat dikelolanya sumber, tata cara dan kesanggupan yang dimiliki secara efektif
dan efisien
Sumber, tata cara dan kesanggupan yang tersedia pada dasarnya bersifat terbatas dan
karena itulah perlu dikelola dengan sebaik-baiknya, untuk itu dengan administrasi
kesehatan unsur itu dapat dikelola secara efektif dan efisien.

b. Dapat dipenuhinya kebutuhan dan tuntutan akan kesehatan secara tepat dan sesuai.
Dengan administrasi kesehatan dapat diketahui dan dipenuhinya kebutuhan dan
tuntutan kesehatan pada masyarakat.

c. Dapat disediakan dan diselenggarakan pelayanan kesehatan yang sebaik-baiknya.


Karena administrasi kesehatan dapat mengatur pemanfaatan sumber, tata cara dan
kesanggupan yang dimiliki dengan baik, serta dapat menentukan kebutuhan dan
tuntutan dengan tepat, maka dapatlah diharapkan tersedia dan terselenggaranya
pelayanan kesehatan yang sebaik-bainya.

(Pengantar Administrasi Kesehatan, Azrul Azwar)

10. Apa perbedaan ilmu administrasi dan manajemen dalam bidang kesehatan?
11. Apa saja macam macam pelayanan kesehatan?
Pelayanan kesehatan yaitu suatu konsep yang dipakai dalam pemberian
layanan kesehatan terhadap masyarakat. Pelayanan kesehatan juga diartikan sebagai
konsep yang diterapkan untuk memberikan layanan dengan jangka waktu lama dan
terus dilakukan kepada publik dan masyarakat.
Pelayanan kesehatan menurut Depkes RI adalah upaya untuk
menyelenggarakan perorangan atau bersama-sama dalam organisasi untuk mencegah
dan meningkatkan kesehatan, memelihara serta menyembuhkan penyakit dan juga
memulihkan kesehatan perorangan, kelompok, keluarga dan ataupun publik
masyarakat.
Pelayanan kesehatan menurut Prof. Dr. Soekijo Notoatmojo adalah sebuah
bagian dari sistem pelayanan kesehatan yang tujuan utamanya adalah pelayanan
preventif (pencegahan) dan promotif (peningkatan kesehatan) memiliki sasaran yaitu
publik dan masyarakat.
A.A Maulana (2013) menyatakan sistem pelayanan kesehatan mempunyai
tujuan antara lain yaitu:
 Promotif, atau memelihara dan meningkatkan kesehatan hal ini sangat
dibutuhkan seperti pada peningkatan gizi.
 Preventif, atau pencegahan terhadap orang yang mempunyai resiko terhadap
penyakit yang terdiri dari
 Preventif primer: Adalah tersusun dari program pendidikan seperti imunisasi,
penyediaan nutrisi yang baik.
 Preventif Sekunder: Adalah pengobatan penyakit tahap dini.
 Preventif Tersier: Adalah diagnosa penyakit, pembuatan diagnosa dan
pengobatan.
 Kuratif: penyembuhan suatu penyakit
 Rehabilitasi: proses memulihkan dan proses mengobati.
Hodgetts dan Casio menyatakan pelayanan kesehatan terbagi dalam beberapa jenis
yang secara umum ada dua, yaitu:
 Pelayanan Kedokteran: Pelayanan kesehatan yang didalamnya ada
kelompok pelayanan kedokteran (medical services) ditandai dengan cara
melakukan pengorganisasian yang bisa bersifat sendiri (solo practice) atau
secara bersama-sama pada sebuah organisasi. Tujuan terpenting adalah untuk
menyembuhkan penyakit dan melakukan pemulihan kesehatan, serta sasaran
utamanya adalah untuk perseorangan dan keluarga
 Pelayanan Kesehatan Masyarakat: Pelayanan kesehatan yang ada dalam
kelompok kesehatan masyarakat (publik healt service) ditandai dengan cara
melakukan pengorganisasian yang pada umumnya dilaksanakan secara
bersama pada sebuah organisasi. Tujuan terpenting adalah untuk memelihara
dan melakukan peningkatan kesehatan serta pencegahan penyakit. Sedangkan
sasarannya adalah kelompok dan masyarakat.
12. Apa saja kriteria fasilitas pelayanan kesehatan yang baik?
Mutu pelayanan harus dilihat dari dua sisi yaitu dari sisi petugas dan dari sisi
pasien. Dari sisi pasien, mutu pelayanan dilihat dari terpenuhinya harapan pasien
terhadap kualitas pelayanan yang disediakan oleh pemberi pelayanan kesehatan. Dari
sisi petugas, mutu pelayanan berarti keleluasaan dalam melakukan tindakan yang
tepat untuk meningkatkan derajat kesehatan pasien dan masyarakat sesuai dengan
standar teknis yang berlaku.
Pemberi layanan kesehatan harus memperhatikan standar mutu pelayanan
yang lebih baik dengan memperhatikan kriteria mutu dan tidak bertentangan dengan
standar operasional prosedur medis dan kode etik profesi. Oleh karena itu semakin
tinggi mutu pelayanan kesehatan maka semakin tinggi pula tingkat kepuasan pasien
yang dirasakan oleh pasien. Dimensi mutu terdiri dari:
 pelayanan yang bermanfaat sesuai kebutuhan pasien dan perkembangan iptek
 tersedia dan dapat diakses
 nyaman, aman, kompeten
 terjangkau secara finansial
 dapat diterima masyarakat setempat
 efisien, memperhatikan hubungan baik antar manusia
 sopan, hormat,berkelanjutan, penuh perhatian dapat dipertanggung jawabkan
dan tepat waktu
Kualitas pelayanan dinilai berdasarkan lima dimensi yaitu :
 Tangible (berwujud) : meliputi penampilan fisik dari fasilitas, tenaga
kesehatan dan peralatan
 Reliability (kehandalan) : pemberian pelayanan yang dijanjikan dengan segera
dan memuaskan
 Responsiveness (daya tanggap) : membantu dan memberikan pelayanan
dengan tanggap tanpa membedakan unsur SARA (Suku, Agama, Ras,
Golongan)
 Assurance (jaminan) : jaminan keamanan, keselamatan, kenyamanan
 Emphaty (empati) : komunikasi yang baik dan memahami kebutuhan
konsumen / pasien.
13. Apakah hubungan SDG dengan K4?

Keberhasilan SDGs tidak dapat dilepaskan dari peranan penting pemerintah


daerah. Karena pemerintah kota dan kabupaten (a) berada lebih dekat dengan
warganya; (b) memiliki wewenang dan dana; (c) dapat melakukan berbagai inovasi;
serta (d) ujung tombak penyedia layanan publik dan berbagai kebijakan serta program
pemerintah. Dari pengalaman era MDGs (2000–2015), Indonesia ternyata belum
berhasil menurunkan angka kematian ibu, akses kepada sanitasi dan air minum, dan
penurunan prevalansi AIDS dan HIV. Mengapa? Karena pemerintah daerah tidak
aktif terlibat di dalam pelaksanaan MDGs. Juga karena pemerintah daerah kurang
didukung.
Pada tahun 2006, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, merupakan salah satu
kabupaten dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) terburuk di Provinsi Sulawesi
Selatan. Di kabupaten ini, rasio kematian ibu masih sangat tinggi, yaitu sebesar 300
per 100.000 kelahiran hidup. Salah satu penyebab tingginya Angka Kematian Ibu
(AKI) diduga akibat proses persalinan tradisional yang hanya ditolong oleh dukun
bayi atau dukun beranak yang tidak terlatih. Untuk memecahkan masalah ini,
pemerintah kabupaten menginisiasi program Kemitraan Bidan dan Dukun (KBD)
pada tahun 2007. Program ini secara umum berupaya mengalihfungsikan peranan
dukun bayi atau dukun beranak (sanro) dalam persalinan tradisional kepada perawatan
bayi dan ibu pasca–melahirkan. Selain dilatih, mereka diajak untuk mendorong setiap
ibu melahirkan agar dapat ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih seperti bidan.
Tiga tahun kemudian, program KBD diperkuat melalui payung hukum
Peraturan Daerah No.2/2010. Jaminan hukum melalui peraturan daerah, secara
perlahan ikut mendorong bidan mendapatkan kepercayaan dari masyarakat.
Sementara itu, dukun tetap tidak kehilangan pekerjaan, bahkan mendapatkan
tambahan penghasilan. Pemerintah kabupaten juga mengajak para pihak pemangku
kepentingan untuk terlibat langsung di dalam program ini. Dukungan dari berbagai
tingkatan dan kelompok masyarakat, termasuk parlemen daerah, telah membuat
implementasi kebijakan ini berjalan efektif.
Pada tahun 2012, porsi anggaran Dinas Kesehatan pada APBD mencapai lima
persen dari total APBD. Meski belum mencapai angka 10 persen, jumlah ini masih
lebih tinggi ketimbang persentase anggaran di tingkat nasional yang rata–rata baru
mencapai tiga persen. Sebagai hasilnya, indikator–indikator seperti K1 (kunjungan
antenatal trimester pertama) naik lima kali lipat, dari 23 persen (2006) menjadi 105
persen (2012), K4 (kunjungan antenatal trimester keempat) naik dari 25,37 persen
(2006) menjadi 97 persen (2012) dan persalinan ditolong tenaga kesehatan meningkat
menjadi 96,4 persen pada tahun 2011.
Hubungan SDG dengan K4 : berkaitan dengan tujuan ketiga pada SGD yaitu
menjamin kehidupan sehat dan mendukung kesejahteraan bagi semua di segala usia.
Pada tujuan ini yang berkaitan dengan MDG yaitu menurunkan angka kematian anak,
meningkatkan kesejahteraan ibu, dan memerangi HIV/AIDS, malaria & penyakit
menular lainnya.
Target YANG BERKAITAN DENGAN pemerintah daerah
 pada tahun 2030, mengurangi rasio KEMATIAN IBU menjadi kurang
dari 70 per 100.000 kelahiran
 pada tahun 2030, mengakhiri kematian yang dapat dicegah pada bayi
lahir dan balita
 pada tahun 2030, mengakhiri epidemic AIDS, tuberculosis malaria,
dan penyakit tropis lainnya, melawan hepatitis, penyakit yang
DITULARKAN LEWAT AIR dan penyakit menular lainnya
 pada tahun 2020, mengurangi separuh angka kematian dan luka-luka
akibat KECELAKAAN LALU LINTAS
 pada tahun 2030, menjamin akses universal terhadap layanan
LAYANAN PERAWATAN KESEHATAN SEKSUAL DAN
REPRODUKSI, termasuk untuk keluarga berencana, informasi dan
pendidikan, serta integrasi kesehatan reproduksi ke dalam strategi dan
program nasional
 pada tahun 2030, mengurangi jumah kematian dan penyakit akibat
bahan kimia berbahaya serta PENCEMARAN DAN POLUSI udara,
air, dan tanah
14. Bagaimana prinsip pelaksanaan SDG’s dan pilar pilarnya?

Anda mungkin juga menyukai