[Year]
STEP 1
1. DOTS
Directly Observed treatment shortcut/short-course : pengawasan
langsung jangka pendek yakni berupa pengawasan pengelola program
TB.
Strategi dipelayanan kesehatan dasar didunia untuk deteksi dan
penyembuhan TB.
2. MDGs
Millenium Development Goals : rancangan 128 negara didunia bekerja
sama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat; bidang kesehatan,
pendidikan, lingkungan, dan masyarakat. Dilaksanakan sejak tahun 2000
Program MDGs yang termasuk program kesehatan; MDG 4, 5 dan 6;
IMR, MMR, dan HIV, malaria serta penyakit menular
3. Administrasi Kesehatan
Suatu proses yang mencakup, perencanaan, pengorganisasian,
pengkoordinasian, pengarahan, terhadap sumber, tatacara dan kesanggupan
dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat, dengan jalan menyediakan
pelayanan kesehatan.
STEP 2
STEP 3
Program pemerintah
- Primer ; promosi kesehatan dan deteksi dini
- Sekunder ; pengobatan kemoprofilaksis pada pasien TB+, dan vaksinasi
BCG pada individu TB-
- Tersier ; rehabilitatif pada pasien cacat sosial (penggunaan masker) atau
cacat fisik
STEP 5
1. MDG
Jawab :
2. Mengapa Indonesia masih termasuk negara endemis TB?
Jawab:
Pengertian Administrasi
Penilaian Program
Kesehatan
a. 2. Tata cara
Tata cara (procedures) adalah berbaga! kemajuan ilmu dan teknologi
kedokteran yang dimiliki dan yang diterapkan.
a. 3. Kesanggupan
Kesanggupan (capacity) adalah keadaan fisik, mental dan biologis tenaga
pelaksana. Secara umum disebutkan bahwa kesanggupan tenaga pelaksana dari
negara yang telah maju lebih tinggi dari pada tenaga pelaksana dari Negara yang
masih terbelakang. Mudah dipahami karena memanglah keadaan kesehatan serta
keadaan gizi masyarakat di negara yang telah maju, jauh )ebih baik dari pada
negara yang masih terbelakang.
b. Koontz dan Donnells
Koontz dan Donnells membedakan masukan dan atau perangkat administrasi
atas empat macam yakni manusia (man), modal (capital), manajerial (managerial)
dan teknologi (technology).
Pembaglan lain yang banyak dikenal di masyarakat ialah yang disebut sebagal 4
M yakni manusia (man), uang (money), sarana (material) dan metoda (method)
untuk organisasi yang tidak mencari keuntungan, serta 6 M yakni manusia (man),
uang (money), sarana (material), metoda (method), pasar (market) serta mesin
(machinery) untuk organisasi yang mencari keuntungan.
2) Proses
Proses (process) dalarn administrasi adalah langkah langkah yang harus
dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Proses ini dikenal pula
dengan nama fungsi administrasi (functions of administration). Pada umumnya
proses dan ataupun fungsi administrasi ini merupakan tanggung jawab pimpinan.
Pada saat ini dikenal beberapa pembagian proses dan ataupun fungsi
administrasi tersebut. Beberapa di antaranya yang terpenting ialah.
a. Kornisi Pendidikan Administrasi Kesehatan Amerika Serikat, membedakan
fungsi administrasi atas enam macam yakni perencanaan (planning),
pengorganisasian (organizing), pengarahan (directing), pengawasan (controlling),
pengkoordinasian (coordinating) dan penilaian (evaluation).
b. Freeman, membedakan fungsi administrasi atas enam macam yakni perencanaan
(planning), penggerakan (actuating), pengkoordinasian (coordinating), bimbingan
(guidance), membebaskan (freedom) dan pertanggungjawaban (responsibility).
c. George R. Terry, membedakan fungs! administrasi atas empat macam yakni
perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penggerakan (actuating)
dan pengawasan (controlling). Fungsi administrasi menurut Terry ini terkenal
dengan singkatan POAC.
d. Barton, membedakan fungsi administrasi atas delapan macam yakni perencanaan
(planning), pengorganisasian (organizing), penyusunan staf (staffing),
penyusunan anggaran belanja (budgeting), pelaksanaan (implementing),
pengkoordinasian (coordinating), pelaporan (reporting) dan penilaian
(evaluation).
e. Luther M. Gullick, membedakan fungsi administrasi atas tujuh macam yakni
perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penyusunan staf
(staffing), pengarahan (directing), pengkoordinasian (coordinating), pelaporan
(reporting), dan penyusunan anggaran belanja (budgeting). Fungsi administrasi
menurut Gullick ini dikenal dengan singkatan POSDCORB.
f. Hendry Fayol, membedakan fungsi administrasi atas lima macam yakni
perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), perintah (comanding),
pengkoordinasian (coordinating) dan pengawasan (controlling).
Pada saat ini dengan makin berkembangnya ilmu administrasi, maka
pembagian fungsi administrasi makin banyak pula. Berbagai pembagian tersebut,
meskipun bervariasi, namun jika dikaji secara mendalam pada dasamya tidak
memperkhatkan perbedaan yang berarti. Dalam praktek sehari hari, untuk
memudahkan pelaksanaannya, berbagai fungsi administrasi ini sering
disederhanakan menjadi empat macam yakni:
a) Perencanaan (planning) yang di dalamnya termasuk penyusunan anggaran
belanja.
b) Pengorganisasian (organizing) yang di dalan mya termasuk penyusunan staf.
c) Pelaksanaan (implementing) yang d! dalamnya termasuk penyerahan,
pengkoordinasian, bimbingan, penggerakan dan pengawasan.
d) Penilaian (evaluation) yang di dalamnya termasuk penyusunan laporan.
3) Keluaran
Keluaran (output) adalah hasil dari suatu pekerjaan administrasi. Untuk
administrasi kesehatan, keluaran tersebut dikenal dengan nama pelayanan
kesehatan (health services). Pada saat ini pelayanan kesehatan tersebut banyak
macamnya. Secara umum dapat dibedakan atas dua macam. Pertama, pelayanan
kedokteran (medical services). Kedua, pelayanan kesehatan masyarakat (public
health services).
PELAYANAN KESEHATAN PELAYANAN KESEHATAN
PERORANGAN MASYARAKAT
4) Sasaran
Sasaran b adalah kepada siapa keluaran yang dihasilkan, yakni upaya
kesehatan tersebut, ditujukan. Untuk administrasi kesehatan sasaran yang
dimaksudkan di sini dibedakan atas empat macam yakni perseorangan, keluarga,
kelompok dan masyarakat. Dapat bersifat sasaran langsung (direct target group),
ataupun bersifat sasaran fidak langsung (indirect target group).
5) Dampak
Dampak (impact) adalah akibat yang ditimbulkan oleh keluaran. Untuk
administrasi kesehatan, dampak yang diharapkan adalah makin meningkatnya
derajat kesehatan. Peningkatan derajat kesehatan ini hanya akan dapat dicapai
apabila kebutuhan (needs) dan tuntutan (demands) perseorangan, keluarga,
kelompok dan atau masyarakat terhadap kesehatan, pelayanan kedokteran serta
hngkungan yang sehat dapat terpenuhi. Kebutuhan dan tuntutan ini adalah sesuatu
yang terdapat pada pihak pemakai jasa pelayanan kesehatan (health consumer).
a. Kebutuhan kesehatan
Kebutuhan kesehatan (health needs) pada dasamya bersifat objektif dan karena
itu untuk dapat meningkatkan derajat kesehatan perseorangan, keluarga , kelompok
dan ataupun masyarakat, upaya untuk memenuhinya bersifat mutlak. Sebagai
sesuatu yang bersifat objektif, maka munculnya kebutuhan kesehatan sangat
ditentukan oleh masalah kesehatan nyata yang ditemukan dalam masyarakat.
Masalah kesehatan nyata yang dimaksud banyak macamnya. Untuk
perseorangan dan atau keluarga yang terpenting adalah penyakit yang sedang
diderita. Sedangkan untuk kelompok dan ataupun masyarakat adalah gambaran
pola penyakit yang ditemukan dalam kelompok dan ataupun masyarakat. Ika
diketahui bahwa muncuinya suatu penyakit sebagaimana yang dikemukakan oleh
Gordon dan Le Richt (1950) sangat ditentukan oleh tiga faktor utama yakni pejamu
(host), penyebab penyakit (agent) serta lingkungan (environment), maka dalam
upaya menemukan kebutuhan kesehatan, perhatian haruslah ditujukan kepada
ketiga faktor tersebut. Apabila penyebab utama penyakit telah berhasil ditemukan,
lanjutkaniah dengan upaya mengatasi penyebab yang dimaksud, yang dalam hal ini
ialah menyediakan serta menyelenggarakan upaya kesehatan yang sesuai.
b. Tuntuton kesehatan
Berbeda haInya dengan kebutuhan, tuntutan kesehatan (health demands) pada
dasamya bersifat subjektif. Oleh karena itu pemenuhan tuntuan kesehatan tersebut
hanya bersifat fakultatif. Dengan perkataan lain terpenuhi atau tidaknya tuntutan
kesehatan perseorangan, kcluarga, kelompok dan ataupun masyarakat tidak terialu
menentukan tereapai atau tidaknya kehendak untuk meningkatkan derajat
kesehatan.
Karena tuntutan kesehatan bersifat subjektif, maka muncuinya tuntutan
kesehatan tersebut dipengaruhi oleh faktor faktor yang bersifat subjektif pula. Ika
diketahui bahwa kadar subjektivitas seseorang banyak dipengaruhi antara lain oleh
tingkat pendidikan clan tingkat sosial ekonomi, maka tidaklah sulit dipahami bahwa
munculnya tuntutan kesehatan tersebut sangat tergantung dari tingkat pendidikan
serta tingkat sosial ekonomi yang dimiliki.
Lebih lanjut karena tuntutan kesehatan ada kaitannya dengan tersedia atau
tidaknya pelayanan keschatan, maka dalam membicarakan tuntutan kesehatan tidak
boleh pida melupakan berbagai kemajuan teknologi yang mempengaruhi tersedia
atau tidaknya pelayanan kesehatan tersebut. Dengan perkataan lain dalam
membi¬carakan tuntutan kesehatan, peranan kemajuan teknologi kedokteran tidak
dapat diabaikan. Karena sesungguhnyalah sebagaimana yang dikemukakan oleh
Sorkin (1979) bahwa kemajuan kemajuan teknologi kedokteran dapat merupakan
salah satu faktor yang mempengaruhi tuntutan kesehatan.
Dalam kehidupan sehari hari, sering ditemukan bahwa kebutuhan kesehatan
seseorang tidak sama dengan tuntutan kesehatan. Dalam keadaan yang seperti ini,
merupakan kewajiban setiap petugas kesehatan untuk mencoba meniadakan
ketidak samaan tersebut. Di sinilah letak masalahnya, karena menyamakan
kebutuhan kesehatan dengan tuntutan kesehatan memang tidak mudah. Diperlukan
berbagai upaya dan keterampilan yang bersifat khusus, termasuk upaya clan
keterampilan melakukan kornunikasi dan motivasi.
ADMINISTRASI KESEHATAN
Ruang Lingkup
Jika dikaji secara mendalam batasan administrasi kesehatan sebagaimana
yang telah dirumuskan oleh Kornisi Pendidikan Administrasi Kesehatan Amerika
Serikat tahun 1974, segera terlihat bahwa ruang lingkup administrasi kesehatan
mencakup bidang yang amat luas, yang jika disederhanakan dapat dibedakan atas
dua macam yakni:
1) Kegiatan Administrasi
Telah disebutkan bahwa melaksanakan pekerjaan administrasi sama artinya
dengan melaksanakan sernua fungsi administrasi. Dengan pengertian yang seperti
ini menjadi jelas bahwa kegiatan utama yang dilakukan pada administrasi tidak lain
adalah melaksanakan fungsi administrasi itu sendiri, mulai dari fungsi perencanan,
pengorganisasian, pelaksanaan sampai dengan fungsi pengawasan (Terry).
Karena kegiatan utama pada administrasi adalah melaksanakan semua
fungsi administrasi maka jelas pula bahwa melaksanakan pekerjaan administrasi
tidak sama dengan melaksanakan pekerjaan tata usaha. Pekerjaan administrasi
bukan sekedar mengetik, mengagenda dan ataupun menyimpan arsip surat
menyurat (office work) yang merupakan pekerjaan pokok seorang tata usaha.
Seseorang yang mengerjakan pekerjaan administrasi berarti adalah seorang
administrator atau manajer, karena dalarn mengerjakan administrasi, ia melakukan
perencanaan, pelaksanaan, penilaian untuk kemudian perencanaan berikutnya.
2) Objek dan Subjek Administrasi
Telah disebutkan bahwa objek clan sgbjek administrasi kesehatan adalah sistem
kesehatan. Ini berarti untuk dapat menyelenggarakan administrasi kesehatan perlu
dipahami dahulu apa yang dimaksud dengan sistem kesehatan. Pengertian tentang
sistem kesehatan banyak macamnya. Menjabarkan batasan sebagaimana yang
dirumuskan oleh WHO (1984), yang dimaksud dengan sistem kesehatan adalah
suatu kumpulan dari berbagai faktor yang komplek clan saling berhubungan yang
terdapat pada suatu negara clan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan clan
tuntutan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok serta masyarakat pada setiap
saat yang dibutuhkan.
Sistem kesehatan itu sendiri mencakup hal yang amat luas. Jika disederhanakan
dapat dibedakan atas dua subsistem. Pertama, subsistem pelayanan kesehatan.
Kedua, subsistem pembiayaan kesehatan. Untuk dapat terselenggaranya upaya
kesehatan yang baik, kedua subsistem ini perlu ditata clan dikelola dengan sebaik
baiknya.
2. unsur-unsur perencanaan
Rumusan misi
Rumusan masalah
Rumusan tujuan umum dan tujuan khusus
Rumusan kegiatan
Asumsi perencanaan
Strategi pendekatan : pendekatan institusi (legalitas) dan
pendekatan komunitas (kesadaran masyarakat).
Kelompok sasaran
Kelompok sasaran langsung (misal : bayi pada program
imunisasi)
Kelompok sasaran tidak langsung (missal : ibu2 pada
program imunisasi bayi)
Waktu
3.Faktor- faktor yg mempengaruhi waktu :
9. macam-macam perencanaan
A. Dilihat dari jangka waktu berlakunya rencana
i. Rencana jangka panjang (Long term planning), yang berlaku antara
10-25 tahun
ii. Rencana jangka menengah (medium range planning), yang berlaku
antara 5-7 tahun.
iii. Rencana jangka pendek (short range planning), umumnya berlalu
hanya untuk 1 tahun.
B. Dilihat dari tingkatannya
i. rencana induk (masterplan), lebih menitikberatkan uraian kebijakan
organisasi. Rencana ini mempunyai tujuan jangka panjang dan
mempunyai ruang lingkup yang luas.
ii. Rencana operasional (operational planning), lebih menitik beratkan
pada pedoman atau petunjuk dalam melaksanakan suatu program
iii. Rencana harian (day to day planning) ialah rencana harian yang
bersifat rutin.
C. Ditinjau dari ruang lingkupnya
i. Rencana strategis (strategic planning), berisikan uraian tentang
kebijakn tujuan jangka panjang dan waktu pelaksanaan yang lama.
Model rencana ini sulit untuk diubah.
ii. Rencana taktis (tactical planning) ialah rencana yang berisi uraian
yang bersifat jangka pendek, mudah menyesuaikan kegiatan-
kegiatannya, asalkan tujuan tidak berubah.
iii. Rencana menyeluruh (comprehensive planning), ialah rencana yang
mengandung uraian secara menyeluruh dan lengkap.
iv. Rencana terintegrasi (integrated planning) ialah rencana yang
mengandung uraian yang mnyeluruh bersifat terpadu, misalnya
dengan program lain di luar kesehatan.
(Ilmu Kesehatan Masyarakat, Prinsip-Prinsip Dasar, soekidjo Notoatmojo)
D. Ditinjau dari jangkau waktu berlakunya rencana
Perencanaan jangka panjang
o Disebut perencanaan jangka panjang (longe range planning) jika masa
berlakunya rencana tersebut antara 12-20 tahun
Perencanaan jangka menengah
o Disebut perencanaan jangka menengah (medium range planning) jika
masa berlakunya rencana tersebut antara 5-7 tahun
Perencanaan jangka pendek
o Disebut perencanaan jangka pendek (short range planning) jika masa
berlakunya rencana tersebut hanya untuk jangka waktu 1 tahun saja.
E. Ditinjau dari frekuensi penggunaan
Digunakan 1 kali
Disebut penggunaan satu kali (single use planning) jika rencana yang
dihasilkan hanya dipergunakan satu kali. Perencanaan seperti ini dapat
secara sengaja dilakukan atau karena memang telah tidak dapat digunakan
lagi. Antara lain karena keadaan lingkungan yang berubah.
Perencanaan induk
Disebut sebagai perencanaan induk (master planning), apabila rencana
yang dihasilkan lebih menitikberatkan pada aspek kebijakan, mempunyai
ruang lingkup yang amat luas serta berlakunya untuk jangka waktu yang
panjang.
Perencanaan operasional
Disebut sebagai perencanaan operasional (operational planning), apabila
rencana yang dihasilkan lebih menitikberatkan pada aspek pedoman
pelaksanaan, yang akan dipakai sebagai petunjuk pada waktu
melaksanakan kegiatan.
Perencanaan harian
Disebut sebagai perencanaan harian (day-to-day planning), apabila
rencana yang dihasilkan lebih disusun secara rinci, biasanya disusun
untuk progam yang bersifat rutin
G. Ditinjau dari filosofi perencanaan
Perencanaan memuaskan
Apabila filosofi yang dianut pada waktu melaksanakan perencanaan tidak
terlalu mementingkan keuntungan golongan, melainkan kepuasan semua
pihak yang terlibat
Perencanaan optimal
Apabila filosofi yang dianut pada waktu melaksanakan perencanaan
sangat mementingkan pencapaian tujuan
Perencanaan adaptasi
Apabila filosofi yang dianut pada waktu melaksanakan perencanaan
cenderung berupaya untuk selalu menyesuaikan diri dengan situasi dan
kondisi yang dihadapi.
H. Ditinjau dari orientasi waktu
Perencanaan strategik
Apabila rencana yang dihasilkan menguraikan dengan lengkap kebijakan
jangka panjang yang ingin dicapai,serta rangkaian dan pentahapan
kegiatan yang akan dilakukan. Perencanaan strategik umumnya sulit
diubah.
Perencanaan taktis
Apabila rencana yang dihasilkan hanya mengandung uraian tentang
kebijakan , tujuan serta kegiatan jangka pendek saja.Perencanaan taktik
mudah menyesuaikan diri dengan perkembangan situasi dan kondisi.
Perencanaan menyeluruh
Apabila rencana yang dihasilkan mengandung uraian yang bersifat
menyeluruh. Dalam arti menyangkup seluruh aspek dan ruang lingkup
berbagai kegiatan yang akan dilakukan.
Perencanaan terpadu
Apabila rencana yang dihasilkan jelas menggambarkan keterpaduan antar
kegiatan yang akan dilakukan atau dengan kata lain yang telah ada.
(Pengantar Administrasi Kesehatan, edisi ke 2, Dr. Azrul Azwar)
J. Macam Penyusunan Rencana Menurut Tingkatnya
1. Bottom Up : adalah perencanaan usulan dari tingkat bawah
kemudian disusun dan dipertimbangkan di tingkat pusat
2. Top to the bottom : ( Top Down ) Perencanaan dari tingkat atas
yang langsung dilaksanakan ditingkat bawah. Biasanya sudah disertai
dengan juklak dan juknis
3. All at onc : Adl proces penyusunan perencanaan secara
bersamaan antara tingkat atas dan tingkat bawah dalam organisasi.
PENGORGANISASIAN
1. langkah-langkah pengorganisasian
Memahami tujuan yang ingin dicapai
Memahami kegiatan yang akan dilakukan
Mengelompokkan kegiatan yang akan dilakukan
Menetapkan hirarki kelompok kegiatan yang akan dilakukan
Membentuk struktur organisasi
Menetapkan penanggungjawab dari kelompok kegiatan
Melakukan penilaian berkala untuk penyempurnaan
2. tujuan pengorganisasian
Untuk pengaturan berbagai hal yang terdapat dalam suatu rencana agar siap
untuk dilaksanakan
(Ilmu Kesehatan Masyarakat, Prinsip-Prinsip Dasar, soekidjo Notoatmojo)
3. prinsip pengorganisasian
mempunyai pendukung (follower, member)
mempunyai tujuan baik umum (goal) atau khusus (objectives)
mempunyai kegiatan yang jelas dan terarah
mempunyai pembagian tugas antar job description disebut prinsip bagi
habis tugas
mempunyai perangkat organisasi dengan sebutan satuan organisasi
(departemens sub ordinates)
mempunyai pembagian dan pedelegasian wewenang (delegation of
authority) disebut prinsip pengecualian
mempunyai kesinambungan kegiatan, kesatuan perintah (unity of
common) dan arah (direction) bersifat continue, flexible, sederhana.
Prinsipnya scalar principle.
Ilmu Kesehatan Masyarakat, Prinsip-Prinsip Dasar, soekidjo Notoatmojo)
b. Proses pengorganisasian
Karena di dalam pengertian pengorganisasian terkandung kegiatan
pengaturan maka pekerjaan pengorganisasian pada dasarnya merupakan
suatu proses. Proses yg dimaksudkan disini adalah yg menyangkut
pelaksanaan langkah2 yg harus dilakukan sedemikian rupa sehingga
semua kegiatan yang akan dilaksanakan serta tenaga pelaksana yg
dibutuhkan , mendapatkan pengaturan yang sebaik2nya, serta setiap
kegiatan yang akan dilaksanakan tersebut memiliki penanggungjawab
pelaksanaannya.
c. Hasil pengorganisasian
Hasil dari pekerjaan pengorganisasian adalah terbentuklah suatu wadah
(entity), yg pd dasarnya merupakan perpaduan antara kegiatan yg akan
dilaksanakan serta tenaga pelaksana yg dibutuhkan untuk melaksanakan
kegiatan tersebut. Wadah yg terbentuk ini dikenal dgn nama organisasi
(organization)
(Ilmu Kesehatan Masyarakat, Prinsip-Prinsip Dasar, soekidjo Notoatmojo)
5. macam-macam pengorganisasian
Organisasi liniorganisasi tertua didunia
o Keuntungan dari organisasi lini pengmbilan keputusan cepat,
kesatuan arah dan perintah lebih terjamin serta pengawasan dan
koordinasi lebih mudah.
o Kerugian: karena keputusan diambil oleh satu orang maka
keputusan tersebut sering kurang sempurna serta dibutuhkan
pemimpin yang berwibawa dan berpengetahuan luas dan tidak
mudah ditemukan.
Organisasi staf
o Keuntungan: keputusan dapat lebih baik
o Kerugian: pengambilan keputusan lebih lama dari pada organisasi
lini
Organisasi lini dan staf
o Keuntungan: keputusan yang diambil lebih baik karena telah
dipikirkan oleh sejumlah orang,tanggung jawab kurang,
pengembangan bakat dapat dilakukan, mendorong disiplin dan
tanggung jawab.
(Ilmu Kesehatan Masyarakat, Prinsip-Prinsip Dasar, soekidjo Notoatmojo)
PELAKSANAAN
1.definisi
Rangkaian kegiatan yang bberhubungan dengan aktivitas yang bisa mempengaruhi
orang lain agar mereka suka melaksanakan usaha sesuai tujuan.
2. Alat-alat Penggerakan bisa berupa ;
- Perintah - Surat edaran
- Petunjuk - Rapat koordinasi
- Bimbingan - Pertemuan loka karya ( workshop )
3.macam-macam pelaksanaan
Jika ditinjau dari media yang digunakan
o Komunikasi visual, seperti surat kabar, majalah, pameran, poster,
leaflet.
o Komunikasi audio, seperti radio, kaset, telepon.
o Komunikasi audio visual, seperti film, televisi, drama, ceramah,
sandiwara.
Jika ditinjau dari hubungan sumber dan sasaran
o Komunikasi langsung atau tatap muka (face to face communication)
seperti wawancara, ceramah, konferensi diskusi.
o Komunikasi tidak langsung (indirect communication) seperti surat
menyurat, surat kabar, majalah, buku, poster dan leaflet.
Jika ditinjau dari umpan balik yang diperoleh
o Komunikasi dua arah (two way communication) di mana sasaran
turut mengemukakan pendapatnya.
o Komunikasi satu arah (one way communication) di mana sasaran
hanya sebagai pendengar saja.
Jika ditinjau dari simbol yang dipergunakan
o Komunikasi lisan, simbol yang dipergunakan adalah kata-kata yang
diucapkan.
o Komunikasi tulisan, simbol yang dipergunakan adalah huruf.
o Komunikasi syarat, simbol yang dipergunakan adalah isyarat
tertentu seperti gerakan anggota badan, tanda-tanda tertentu.
Jika ditinjau dari suasana atau lingkungan berlangsungnya komunikasi
o Komunikasi formal, yang dilakukan dalam suasana resmi misalnya
pertemuan, rapat.
o Komunikasi informal, yang dilakukan dalam suasana tidak resmi,
misalnya ketika sedang jalan berduaan, sedang berdarmawisata.
(Ilmu Kesehatan Masyarakat, Prinsip-Prinsip Dasar, soekidjo Notoatmojo)
PENGAWASAN
1. Definisi
Adalah tindakan meneliti apakah segala sesuatu tercapai atau berjalan sesuai
dengan rencana yang telah ditetapkan, atau intruksi- intrujsi yangtelah ditetapkan.
Pengawasan bertujuan menunjukan atau menemukan kelemahan- kelemahan agar
dapat diperbaiki dan mencegah terulangnya kelemahan tersebut. ( Fayol )
Dengan demikian dapat diartikan bahwa pengawasan adalah suatu proses
untuk menetapkan pekerjaan yang sudah dilaksanakan serta mengoreksi apakah
pekerjaan dimaksud telah dikerjakan sesuai dengan rencana
2. Syarat/ prinsip pengawasan
a. Harus ada rencana yang jelas
b. Harus mampu menjamin adanya tindakan perbaikan
c. Harus bersifat fleksibel
d. Dapat dimengerti
e. Dapat merefleksikan pola organisasi
3.ProsesPengawasanMeliputi
a. Menetapkan alat pengukur (standar) dan mengumpulkan data/fakta
b. Mengadakan penilaian : membandingkan hasil kegiatan dengan standar
yang telahditetapkan
c. Sekaligus mengadakan perbaikan pada setiap alpha
4.Standar Yang Digunakan Dalam Pengawasan
a. Norma : Standar yang ditetapkan atas dasar pengalaman yang lalu.
b. Kriteria : Standar yang ditetapkan dan diharapkan sebagai ukuran pelaksanaan
program secara memuaskan.
Dalam hal ini penyimpangan terhadap standar masih dalam tahap toleransi
5. Jenis /kategorisasi Pengawasan
a. Waktu
- Preventif : Bersifat mencegah penyimpangan
- Repressif : Bersifat menekan terjadinya penyimpanga
b.Subyek pengwasan
--intern(dari dalam organisasi) )
-- ektern ( dari luar organisasi )
c.Obyek pengawasan
-- produksi,
-- keuangan,
-- waktu,
-- manusianya
d. Cara pengumpulan datanya.
-- personal observasi : pengawsan perorangan
-- oral report : laporan lesan
-- writen report : laopran tertulis
-- control by exeption : pengawasan khusus terhadap hal-hal khusus
PENILAIAN
1 .Pengertian : Adalah prosedur penilaian / pelaksanaan hasil kerja/ dampak
secara systematik, dengan membabndingkannya dengan standart dan mengikuti
kreteria / metode / tujuan guna menilai dan sekaligus pengambilan keputusan
selanjutnya
2.jenis penilaian
Sesuai dengan pengertian penilaian dapat ditemukan pada setiap pelaksanaan
program maka penilaian secara umum dapat dibedakan atas tiga jenis yakni :
Penilaian pada tahap awal program
Penilaian pada tahap pelaksanaan program
Penilaian pada tahap akhir program
(Ilmu Kesehatan Masyarakat, Prinsip-Prinsip Dasar, soekidjo Notoatmojo)
3.langkah-langkah penilaian
Untuk dapat melaksanakan pekerjaanpenilaian,tentu diperlukan pedoman dalam
melaksanankanya.pedoman yang dimaksud pada dasarnya terdiri dari langkah-
langkahyang harus dilakukan pada waktu melaksanakan penilaian.Untuk ini ada
beberapa pendapat yang dikenal yaitu :
a. Mac Mahon,terdiri dari 3 tahap:
Tahap menentukan macam dan ruang lingkup penilaian.
Tahap pemahaman program yang akan dinilai
Tahap pelaksanaan penilaian dan menarik kesimpulan
b. Audie knutson, membedakan langkah-langkah menjadi 3 macam :
Tahap pemahaman program yang akan dinilai
Tahap megembangka rencana penilaianan dan melaksanakan
penilaian
Tahap menarik kesimpulan
c. Levey dan Loomba, membedakan langkah penilaian ata 6 jenis :
tahap menetapkan tujuan penilaian
tahap melengkapkan tujuan dengan tolak ukur tertentu
tahap mengembagkan model, rencana dan program penilaian
tahap melaksanakan penilaian
tahap menjelaskan derajat keberhasilan yang dicapai
tahap menyusun saran-saran
d. WHO,membedakan ada 9 langkah :
Tahap penentuan hal yang akan dinilai
Tahap melengkapkan keterangan yang dibutuhkan
tahap memeriksa hubungan antara keterangan dengan tujuan
penilaian
Tahap menialai kecukpan keterangan
Tahap menetapkan kemajuan program
Tahap menetapkan efektivitas program
Tahap menetapkan efisiensi program
Tahap menetapkan dampak program
Tahap menarik kesimpulan dan menyusun saran
(Ilmu Kesehatan Masyarakat, Prinsip-Prinsip Dasar, soekidjo Notoatmojo)
MANAJEMEN Sehat adalah suatu keadaan yang optimal, baik fisik, mental
maupun sosial, dan tidak hanya terbatas pada keadaan bebas dari penyakit atau
kelemahan saja. Tujuan sehat yang ingin dicapai oleh sistem kesehatan adalah
peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Sesuai
dengan tujuan sistem kesehatan tersebut, administrasi (manajemen) kesehatan
tidak dapat disamakan dengan administrasi niaga (business adminstration) yang
lebih banyak berorientasi pada upaya untuk mencari keuntungan finansial (profit
oriented). Administrasi kesehatan lebih tepat digolongkan ke dalam administrasi
umum/publik (public administration) oleh karena organisasi kesehatan lebih
mementingkan pencapaian kesejahteraan masyarakat umum.
2. manajemen keuangan
14. Siapa yang menentukan dan standar cakupan dipuskesmas? Cakupan antar
daerah/puskesmas sama atau tidak? Mengapa?
Kecamatan
Penduduk bebas
Daerah terpencil
1. Lingkungan sehat
2. Perilaku sehat
Perilaku yang dinilai disini adalah perilaku masyarakat secara umum terhadap
kesehatan,contoh : masyarakat daerah tertentu sudah tidak memanggil dukun
beranak saat mau melahirkan.
Cakupan ini meliputi pelayanan baik medis non medis yang berkualitas dimana pun
tempatnya dan berapa pun pasiennya.Datang tepat waktu bagi tenaga
kesehatannya dan mengutamakan kepentingan kesehatan masyarakat.