Anda di halaman 1dari 7

RINGKASAN TM 1 AKK

AKK INTRODUCTION

Nama : Nilta Kamila Alisha Haris


NIM : 191221004
Fakultas/Prodi : Kesehatan Masyarakat
Kelas : IKM 2A
Dosen : dr. Widodo J. Pudjirahardjo, MS., MPH, Dr.PH.

AKK merupakan suati ilmu yang berfokus pada Ilmu Administrasi dan Kebijakan
Kesehatan (Ilmu AKK). Lalu, mengapa Ilmu AKK itu penting? Jawaban sederhananya adalah
dalam kehidupan sehari-hari kita sebagai manusia tentu perlu menguasai soft skill seperti
mengelola dan mengatur. Ini juga sama artinya dalam dunia kesehatan perlu adanya aturan dan
manajemen supaya pelaksanaan program kesehatan kedepannya bisa berjalan dengan baik.
Peranan utama setelah menguasai Administrasi dan Kebijakan Kesehatan adalah pemanfaatan
Siklus Pemecahan Masalah (Problem Solving Cyvle) pada setiap kasus atau program kesehatan
yang dijalankan. (Rapotan, 2020). Berikut ilustrasi mengenai tatanan administrasi dan
kebijakan kesehatan ;
A. Ilmu Administasi – ilmu administrasi ini berkembang menjadi organisasi dan
manajemen. Terdapat 2 bidang yang berkaitan dengan ilmu administrasi ini yaitu
Publik dan dan Bisnis. Contoh publik nya adalah adanya Dinas Kesehatan, sedangkan
Bisnis adalah adanya Rumah Sakit, serta contoh keduanya adalah Puskesmas. Beberapa
ilmuwan bependapat bahwa antara administrasi dan manajemen tidak ada
perbedanyaannya karena dimana ada administrasi pasi ada manajemen. Di sisi lain, ada
juga yang membedakan administrasi dan manajemen karena adiministasi ditujukan
sebagai penentuan tujuan pokok dan kebijakan, sedangkan manajemen ditunujukan
terhadap pelaksanaan kegiatan tujuan pokok tersebut. Berikut, ada bebeapa pendapat
mengenai perbedaan antara administrasi dan manajeman ;

Basis Of Different Administration Management


1 Level in Organization Top level Middle and lowe level
Major Focus Policy formulation and goals Policy execution for
2
determination objective achievement
Nature of Function Policy making and goal Planning, organizing,
3
setting direxting, and money
4 Scope of Function Broad and conceptual Narrow and operational
5 Factor affecting decisions Mostly external Mostly internal
6 Employer – employee relation Entrepreneurs and owners Employee
7 Quality required Administration Technical

Unsur pokok Administrasi kesehatan diantaranya ;

1. Masukkan (input)
2. Proses
3. Keluaran (output)
4. Dampak (impact)
5. Sasaran

Ruang lingkup administrasi diantaranya ;

1. Kegiatan administrasi adalah melaksanakan segala fungsi adminitasi


(perencanaan, pengorganisasian, pelaksanan, dan penilaian)
2. Objek dan subjek Administrasi atau bisa disebut sistem kesehatan
Manfaat adanya ilmu administrasi ;

1. Dapat dikelola sumber tata cara dan kesanggupan secara efektif dan
efisien
2. Dapat dipenuhi kebutuhan dan tuntunan secara tepat dan sesuai
3. Dapat disediakan dan diselenggarakan upaya kesehatan sebaik-baiknua.

B. Ilmu Kebijakan – Kebijakan yang dimaksud adalah Kebijakan Publik (public policy).
Ada beberapa pengertian menurut para ahli mengenai kebijakan kesehatan ;
1. Walt (1994)
Kebijakan kesehatan adalah suatu cara atau tindakan yang berpengaruh
terhadap perangkat institusi, organisasi, pelayanan kesehatan, dan pengaturan
keungan dari sistem kesehatan.
2. WHO (2000)
Kebijakan kesehatan publik yang merupakan tanggung jawab
pemerintah dan swasta yang betujuan jangka panjang untuk mencapai sasaran
dan menyediakan rekomendasi yang praktis untuk keputusan-keputusan penting
dimana tugas untuk memformulasikan dan implementasi kebijakan kesehatan
dalam satu negara merupakan tanggung jawab Departemen Kesehatan.

Tujuan kebijakan kesehatan adalah untuk menyediakan pola


pencegahan, pelayanan, yang tefokus pada pemeliharaan kesehatan, pengobatan
penyakit dari perlindunngan terhadap kaum rentan (Gromley,1999). Kebijakan
kesehatan juga peduli terhadap dampak dari lingkungan dan sosial ekonomi
terhadap kesehatan (Poter, Ogden, and Pronyk, 1999). Contohnya pembiyaan
kesehatan dari pemerintah dan swasta atau kebijakan dalam hal pemantapan
pelayanan kesehatan ibu dan anak (massie,2009).

Kerangka analisa kebijakan kesehatan penting untuk diketahui tentang


isi kebijakan, proses pembuatan kebijakan, dan bagaimana kekuasaan
digunakan dalam kebijakan kesehatan. Segitiga ini berfungsi untuk membanu
berpikir secara sistematis tentang semua faktor yang mungkun memngaruhi
kebijakan.
1. Aktor biasanya memengaruhi proses pada tingkat pisat, provinsi, dan
kabupaten/kota tergantung pada kompromi politik, daripada debat-debat
kebijakan yang masuk diakal (Buse, Walt, and Gilsonm 1994).
2. Konteks mengacu pada faktor sistemil-politik, ekonomi, dan sosial baik
nasional maupun internasional.
3. Proses mengacu pada kepada cara bagaimana kebijakan dimulai,
dikembangkan atau disusun, dinegoisasi, dikomunikasikan, dilaksanakan, dan
dievaluasi.
4. Konten kebijakan berhubungan dengan teknis dan institusi. Contoh aspekteknis
adalah penyakit diare, malaria, typus, dan promosi kesehatan. Aspek initusi
adalah organisasi publik dan swasta.

Bentuk dalam Analisis Kebijakan Kesehatan terdapay dari 3 kategori


berdasarkan periode waktu, yaitu ;
1. Analisi Kebijakan Propektif – Penciptaan dan pemindahan
infomarsi sebelum tindakan sebelum tindakan kebijakan
ditentukan dan dilaksanakan
2. Analisis Kebijakan Retrospektif (AKR) – Penciptaan dan
pemindahan informasi setelah tindakan kebijakan diambil.
3. Analisis Kebijakan Terpadu – analisis ini bersifat konprehensif
dan kontinyu, menghasilkan dan memindahkan informasi
gabungan baik sebelum maupun sesudah tindakan kebijakan
dilakukan.
Kebijakan ini merupakan suatu keputusan yang dimaksud untuk
mengatasi permasalahan tertentu. James Anderson (1984) mendefinisikannya
sebagai serangkaian tindakan yang mempunyai tujuan tertentu yang diikuti dan
dilaksanakan oleh seorang pelaku atau kelompok pelaku guna memecahkan
suatu masalah tertentu. Berikut beberapa metode kebijaan diantaranya ;
1. Metode peliputan (deskripsi) yaitu informasi mengenai sebab-akibat
masa lalu
2. Metode peramalan (prediksi) yaitu informasi mengenai kebijakan di
masa depan
3. Metode evaluas yaitu pembuatan informasi mengenai nilai atau harga
di masa lalu dan masa datang

C. Perencanaan Program Kesehatan – Action Planning atau Plan Of Action (POA)


merupakan kumpulan aktivitas kegiatan dan pembagian tugas diantara pelaku atau
penganggung jawab suatu program. Hal ini dipergunakan supaya tahap pelakasaan
berjalan dengan runtut, tidak ada yang terlewat dna mudah mengetahui posisi
kewajibannya. Untuk melaksanakan suatu rencana, seorang administrator atapun
manager perlu meguasai berbagai pengetahuan dan keteramplan yaitu ;

1. Motivasi – motivasi ini diharapkan menimbulkan rangsangan pada seorang atau


sekelompok masyarakat untuk mau bekerja sama mencapai tujuan terentu.
2. Kominikasi – komunikasi merupakan hal yang terpenting dalam manajemen,
karena proses manajemen baru terlaksana, jika komunikasi dilakukan.
3. Kepemimpinan – kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk
memengaruhi peruahan perilaku orang lain, baik langsug mauppun tidak
langsung.
4. Pengarahan – arahan ini berfungsi supaya program kerja bisa berjalan sesuai
alur dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan
5. Pengawasan – adanya pengawasan berfungsi sebagai mengendalikan agar
pelaksanaan berjalan sesuai rencana serta jika ada penyimpangan, akan mudah
untuk mengatasinya.
6. Supervisi – adanya supervisi atau melakukan pengamatan secara langsung dan
berkala agat meningkatnya efektivitas dan efisiensi kerja.
Ilmu administrasi dan kebijakan kesehatan yang memiliki sifat science dan art
yang memiliki konsep yang berbeda. Sciene sebagai ilmu yang standar, baku, objektif,
dan teruji kebenarannya yang tentu harus dipelajari. Art sebagai ilmu yang situsional,
subjektif, dan sangat bervariasi yang tentunya bisa dikuasai dengan cara berlatih.
Sedangkan sifar dari Administrasi dan Kebijakan sendiri yaitu ;

a. Bersifat Universal
b. Kebutuhan Utama
c. Pada semua unit kerja kesehatan
DAFTAR PUSTAKA

Hasibuan, R. (2020). Bahan Ajar Administrasi dan Kebijakan Kesehatan. 156–159.

Massie, R. (2009). Kebijakan Kesehatan: Proses, Implementasi, Analisis Dan Penelitian.


Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 12(4), 40

Porter, J. D. H., Ogden, J. A., & Pronyk, P. (1999). The way forward: an integrated approach
to tuberculosis control. Tuberculosis: An interdisciplinary perspective, 359-378.

Utama, S. (2005). Memahami Analisis Kebijakan Kesehatan. Non Publication, 135.

Anda mungkin juga menyukai