Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Kesehatan Masyarakat

KARAKTERISTIK PENDERITA MALARIA TERHADAP


KEJADIAN MALARIA DI KECAMATAN SUKA MAKMUR
KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2012

ARNIDA SARI¹
Program S1 Kesehatan Masyarakat U`Budiyah Banda Aceh

Intisari

Malaria adalah penyakit menular yang disebabkan oleh sporozoa genus plasmodium yang terdiri
dari spesies Plasmodium vivax, Plasmodium malariae, Plasmodium falciparum, dan Plasmodium ovale
yang masuk tubuh melalui gigitan nyamuk Anopheles betina. Pada tahun 2007 di Provinsi Nanggroe
Aceh Darussalam sudah mencapai 19.230 kasus malaria klinis. Sedangkan untuk Aceh Besar pada tahun
2007 terdapat 1.662 kasus malaria klinis dan tahun 2008 terdapat 1.135 kasus malaria klinis. Kecamatan
Sukamakmur selama tahun 2007-2010 terdapat 234 kasus dengan suspec dan 67 positif malaria. Tujuan
penelitian untuk mengetahui karakteristik penderita malaria terhadap penderita malaria di Kecamatan
Sukamakmur Kabupaten Aceh Besar Tahun 2012. Metode penelitian ini bersifat deskriptif degan metode
Explanatory research. Populasi adalah seluruh penderita tersangka malaria selama tahun 2011 yang
berjumlah 74 orang dengan sampel seluruh populasi. Penelitian dilakukan pada wilayah kerja Puskesmas
di Sukamakmur Kabupaten Aceh Besar dari tanggal 9-11 Februari 2012. Hasil penelitian Usia dengan
penderita malaria adalah dari 54 responden terdapat 51 orang usia produktif (15-64 tahun) dengan suspec
malaria 94,40% malaria dan 5,60% positif malaria. Jenis kelamin dengan penderita malaria dari 32
responden terdapat 31 jenis kelamin perempuan dengan suspec malaria 96,90% dan 3,10% positif
malaria. Pekerjaan dengan penderita malaria dari 14 responden terdapat 14 orang bekerja swata dengan
suspec malaria100 % dan tidak ada yang positif malaria. Lingkungan dengan penderita malaria adalah
dari 34 responden terdapat lingkungan yang memenuhi syarat 100 % dengan suspec malaria dan tidak
ada yang positif malaria. Kesimpulan proporsi terbanyak karakteristik penderita malaria adalah berusia
produktif, jenis kelamin laki-laki, pekerjaan yang belum bekerja dan lingkungan yang tidak memenuhi
syarat.

Kata kunci : Umur, Jenis Kelamin, Pekerjaan, Malaria

PENDAHULUAN falcifarum sebesar 43,8%) (Harijanto,


2000).
Malaria adalah penyakit menular Menurut survei kesehatan rumah
yang disebabkan oleh sporozoa genus tangga tahun 2001, terdapat 15 juta
plasmodium yang terdiri dari spesies kasus malaria dengan 38.000 kematian
Plasmodium vivax, Plasmodium setiap tahunnya. Diperkirakan 35%
malariae, Plasmodium falciparum, dan penduduk Indonesia tinggal di daerah
Plasmodium ovale yang masuk tubuh berisiko tertular malaria. Dari 484
melalui gigitan nyamuk Anopheles Kabupaten/Kota yang ada di Indonesia,
betina (Depkes RI, 1995). 338 Kabupaten/Kota merupakan
Situasi malaria di Asia Tenggara wilayah endemis malaria. (Depkes,
dengan angka insiden tertinggi 2008).
ditemukan di India sebesar 2,850 per Beberapa daerah di Propinsi
1000 penduduk disebabkan oleh NAD dikenal sebagai daerah endemis
plasmodium falcifarum sebesar 38,6%, (berpotensi) malaria seperti Sabang,
Sri langka sebesar 143 per 1000 Simeulue, P.Aceh, P.Banyak untuk
penduduk (plasmodium falcifarum kepulauan dan Beutong Ateuh, Padang
sebesar21,5%) dan Banglades sebesar Tiji, Lampanah, Woyla serta banyak
125 per 1000 penduduk (plasmodium lainnya untuk daratan. Berbeda dengan
malaria yang banyak terdapat di daerah

1
Jurnal Kesehatan Masyarakat

ke-pulauan dan pedalaman. Tahun memberikan sumbangan kajian tentang


2005, parasite rate¬ malaria 8,59 % pengendalian vektor malaria, agar
sedangkan yang dih¬arapkan < 2% masyarakat mempunyai tanggung
(Dinkes Prov. NAD, 2006). jawab terhadap pencegahan malaria di
Perkembangan penyakit malaria tempat tinggalnya.
di Provinsi NAD terus bartambah, salah
satu penyebabnya adalah kurangnya II. METODOLOGI PENELITIAN
kepedulian masyarakat terhadap
pencegahan penyakit malaria. Pada Jenis Penelitian
tahun 2007 di Provinsi Nanggroe Aceh
Darussalam sudah mencapai 19.230 Penelitian ini bersifat deskriptif
kasus malaria klinis. Sedangkan untuk dengan metode Explanatory research
Aceh Besar pada tahun 2007 terdapat untuk menganalisis karakteristik
1.662 kasus malaria klinis dan tahun penderita malaria terhadap kejadian
2008 terdapat 1.135 kasus malaria klinis malaria di Kecamatan Sukamakmur
(Dinkes NAD, 2008). Kabupaten Aceh Besar tahun 2012.
Kecamatan Sukamakmur
terletak di Kabupaten Aceh Besar Kerangka Konsep
Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.
Berdasarkan laporan Puskesmas Umur
Sukamakmur selama tahun 2007-2010
terdapat 234 kasus dengan suspec dan
Jenis kelamin
67 positif malaria. Pada beberapa desa Kejadian
Malaria
di kecamatan Sukamakmur terdapat Pekerjaan
areal persawahan paya/danau,
kubangan, genangan air, parit, kolam
dan rawa. Keadaan topografi seperti ini Lingkungan tempat
tinggal
mengakibatkan luasnya tempat
perkembangbiakan vektor malaria atau Populasi Penelitian
nyamuk Anopheles spp (Dinkes Aceh
Besar 2010). Seluruh penderita tersangka
malaria selama tahun 2011 yang
Tujuan Penelitian berjumlah 74 orang, berdasarkan
laporan Puskesmas Sukamakmur Tahun
Untuk mengetahui karakteristik 2011 dengan sampel total sampling.
penderita malaria terhadap penderita
malaria di Kecamatan Sukamakmur Waktu dan Tempat Penelitian.
Kabupaten Aceh Besar Tahun 2012
yaitu umur, jenis kelamin, pekerjaan Dilakukan pada wilayah kerja
dan tempat tinggal. Puskesmas di Sukamakmur Kabupaten
Aceh Besar dilakukan dari tanggal 7
Manfaat Penelitian sampai 11 Februari tahun 2012.

Bermanfaat untuk menambah Pengumpulan Data.


ilmu pengetahuan dan wawasan yang
serta sebagai tugas akhir dalam Data primer dikumpulkan
menyelesaikan pendidikan jenjang S1 dengan metode kuantitatif. Metode
dan sebagai bahan yang dapat kuantitatif dengan menggunakan

2
Jurnal Kesehatan Masyarakat

kuesioner dengan cara wawancara untuk Total 74 100


mengetahui karakteristik responden dan
check list untuk mengetahui Berdasarkan table 2 diatas
karakteristik lingkungan dan data menunjukkan bahwa dari 74 penderita
sekunder dikumpulkan melalui studi malaria, maka sedikit yang positif
dokumentasi di Puskesmas dan Dinas yaitu 5 orang atau 6,8% orang,
Kesehatan. selebihnya adalah suspec.

HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 3


Distribusi Penderita Malaria Di Wilayah
Gambaran Umum Kerja Puskesmas Sukamakmur
Kabupaten Aceh Besar
Wilayah endemis malaria di Tahun 2012
wilayah Kabupaten Aceh Besar Tahun
2011 adalah Kecamatan Lhoong, Karakteristik
No n %
Indrapuri, Seulimum, Lamteuba, Kota Responden
Jantho, Saree, Mesjid Raya, Krueng Umur Berusia muda
1 20 27,0
Barona Jaya, Sukamakmur, Kuta (0-14 tahun)
Malaka, Pulo Aceh dan Kecamatan Usia produktif (15-64
54 73,0
Blang Bintang. Berikut distribusi tahun)
penderita malaria positif di Kecamatan Jenis Kelamin laki-
2 42 56.8
Sukamakmur laki
Perempuan 32 43.2
Tabel 1 Pekerjaan belum
3 25 33.8
Distribusi Penderita Malaria Positif bekerja
Berdasarkan Wilayah Di Kecamatan Petani 13 17.6
Sukamakmur Tahun 2012 PNS 2 2.7
Swasta 14 18.9
No Desa Jlh % Ibu rumah tangga 20 27,0
1 Kling Manyang 1 20 Lingkungan tempat
2 Meunasah Bakthu 1 20 tinggal
3 Lamgeu Baro 1 20 4 40 54.1
tidak memenuhi
4 Reuhat Tuha 1 20 syarat
5 Baet Meusago 1 20 memenuhi syarat 34 45.9
Jumlah 5 100 74 100
Sumber : Puskesmas Sukamakmur tahun
2012.

Tabel 2
Distribusi Penderita Malaria Di Wilayah
Kerja Puskesmas Sukamakmur Tahun
2012

Penderita
No Jumlah %
Malaria
1 Suspect 69 93.2
2 Positif 5 6.8

3
Jurnal Kesehatan Masyarakat

Tabel 4
Tabel Silang Karakteristik Penderita Dengan Penderita Malaria Di Wilayah Kerja
Puskesmas Sukamakmur Kabupaten Aceh Besar Tahun 2012

Penderita Malaria
No Variabel Suspect Positif Jumlah
N % N %
Umur
1 - Usia Muda 18 90,0 2 10,0 20
- Usia Produktif 51 94,0 3 5,60 54
Jenis Kelamin
38 90,5 4 9,50 42
2 - Laki-Laki
31 96,9 1 3,10 32
- Perempuan
Pekerjaan
- Belum Bekerja 22 88,0 3 12,0 25
- Petani 12 92,3 1 7,70 13
3
- PNS 2 100 0 0 2
- Swasta 14 100 0 0 14
- IRT 19 95,0 1 5,0 20
Keadaan Lingkungan
4 - TMS 35 87,5 5 12,5 40
- MS 34 100 0 0 34

PEMBAHASAN Jenis Kelamin

Umur Pada hasil penelitian pada tabel


silang yang tampak di Tabel 4 kaitan
Pada hasil penelitian yang antara jenis kelamin dengan penderita
terlihat pada Tabel 4 kaitan antara usia malaria adalah dari 42 responden
dengan penderita malaria adalah dari terdapat jenis kelamin laki-laki 90,50%
54 responden, usia produktif (15 -64 dengan suspec malaria dan 9,50%
tahun) terdapat 94,40% dengan suspec positif malaria. Laki – laki banyak
malaria dan 5,60% positif malaria. Hal menderita malaria karena nyamuk
ini menunjukkan semakin produktif usia penular malaria mempunyai keaktifan
atau semakin tua seseorang peluang menggigit pada malam hari terutama
terkena malaria semakin besar, hal ini pada kaum pria yang biasa keluar
berkaitan dengan perilaku dan malam baik untuk jaga malam atau
kebiasaan orang yang produktif yang memantau sawah atau perkebunan
melakukan aktifitas diluar rumah pada dimana nyamuk Anopheles paling aktif
malam hari sebagai mana teori yang mencari darah pukul 21.00-03.00
menyatakan kebiasaan untuk berada di (Lestari, 2007) dan kebiasaan
luar rumah sampai larut malam, dimana penduduk menurut Darmadi (2002)
vektornya bersifat eksofilik dan berada di luar rumah pada malam hari
eksofagik akan memudahkan gigitan antara pukul 21.00 s/d 22.00
nyamuk.Kebiasaan penduduk berada di berhubungan erat dengan kejadian
luar rumah pada malam hari dan juga malaria, karena frekuensi menghisap
tidak berpakaian berhubungan dengan darah jam tersebut tinggi terutama pada
kejadian malaria (Depkes,2009 ). kaum laki-laki yang ada di perdesaan

4
Jurnal Kesehatan Masyarakat

dimana kebiasaan memeriksa air sawah Lingkungan Tempat Tinggal


atau jaga malam.
Pada hasil penelitian pada tabel
Pekerjaan silang yang tampak di Tabel 6.9 kaitan
antara lingkungan dengan penderita
Dari hasil penelitian pada tabel malaria adalah dari 40 responden
bivariat yang tampak di Tabel 4 kaitan lingkungan yang tidak memenuhi syarat
antara pekerjaan dengan penderita terdapat 87,50% dengan suspec malaria
malaria adalah dari 25 responden yang dan 12,5% positif malaria. Lingkungan
belum bekerja terdapat 88,0 % dengan berpengaruh pada kejadian malaria
suspec malaria dan 12,0% positif dimana daerah yang penuh dengan
malaria. Jika dilihat pekerjaan nyamuk, seperti rawa-rawa, telah lama
penduduk yang banyak terkena adalah memiliki hubungan dengan tingginya
penduduk yang belum bekerja biasanya angka serangan malaria. Lingkungan
anak sekolah atau mahasiswa, hal ini yang mendukung seperti genangan air
berkaitan dengan keberadaan suatu menyebabkan munculnya sarang
tempat perindukan nyamuk dapat nyamuk, rawa dan semua macam tanah
mempengaruhi tingkat kepadatan di berlumpur yang terbuat secara alami,
wilayah sekitarnya dalam radius yang atau buatan manusia dengan
cukup luas, mengingat kemapuan mencampurkan air tawar dan air laut,
terbang nyamuk anopheles yang cukup secara permanen atau sementara,
jauh, yaitu 0,5-3 km, atau sekitar 2 km. termasuk daerah laut yang dalam airnya
menurut Depkes (2006) sehingga kurang dari 6 m pada saat air surut
apabila dalam radiustersebut terdapat yakni rawa dan tanah pasang surut, jenis
pemukiman, maka tempat perindukan nyamuk Anopheles maculatus dan
nyamuk tersebut merupakan Anopheles balabacensis sangat cocok
faktorrisiko bagi masyarakat di berkembang biak pada tempat genangan
pemukiman tersebut untuk terkena air seperti bekas jejak kaki, bekas jejak
penyakit malaria.Kebiasaan keluar roda kendaraan dan bekas lubang
rumah pada malam hari merupakan saat galian, sebagaimana dikemukakan
yang efektif untuk terjadinya penularan. Depkes (2003), tempat perkembang
Menurut Dasril (2005) Nyamuk biakan vektor secara tidak langsung
anopheles betina mengigit manusia atau akan berpengaruh terhadap kejadian
hewan untuk perkembangan telurnya. malaria. Sawah, saluran irigasi, tepi
Kebiasaan penduduk berada di luar danau, genangan air payau, dan tambak
rumah pada malam hari dan juga tidak ikan merupakan tempat yang cocok dan
berpakaian berhubungan dengan aman untuk berkembang biaknya vektor
kejadian malaria. Sehingga pada malaria. Sehingga jumlah populasi
golongan yang belum bekerja peluang nyamuk di sekitar rumah bertambah dan
terkena malaria juga besar jika dilhat menyebabkan keluarga yang tinggal di
dari perilaku nyamuk apalagi jika tidak rumah yang terdapat parit/selokan di
menggunakan obat anti nyamuk atau sekitar rumah mempunyai risiko untuk
rumah yang mudah dimasuki nyamuk terjadi penularan penyakit malaria
pada malam hari. dibanding dengan keluarga yang tinggal
di rumah yang tidak ada parit/selokan
disekitarnya (Handayani dkk, 2008).
Nyamuk Anopheless senang
semak yang rimbun akan menghalangi

5
Jurnal Kesehatan Masyarakat

sinar matahari menembus permukaan dibanding dengan keluarga yang tinggal


tanah, sehingga adanya semak-semak di rumah yang tidak ada kandang ternak
yang rimbun berakibat lingkungan atau keluarga yang menempatkan
menjadi teduh serta lembab dan kandangnya jauh dari rumah.
keadaan ini merupakan tempat istirahat
yang disenangi nyamuk Anopheles,
parit atau selokan yang digunakan untuk PENUTUP
pembuangan air merupakan tempat
berkembang biak yang disenangi Kesimpulan
nyamuk, dan kandang ternak sebagai
tempat istirahat nyamuk sehingga Usia penderita malaria adalah dari 54
jumlah populasi nyamuk di sekitar orang usia produktif (15-64 tahun)
rumah bertambah. Orang yang terdapat 94,40% dengan suspec malaria
memeiliki kandang ternak dan dan 5,60% positif malaria. Jenis
penempatannya di dalam rumah kelamin penderita malaria adalah dari
beresiko terkena malaria sebesar 5,49 42 orang laki-laki terdapat 90,50%
kali dibandingkan yang penempatan dengan suspec malaria dan 9,50%
kandang ternaknya terpisah atau diluar positif malaria. Pekerjaan penderita
rumah. Penyemprotan kandang ternak malaria adalah dari 25 orang yang
dengan isektisida dan pemisahan belum bekerja terdapat 88,0% dengan
kandang ternak dari rumah merupakan suspec malaria dan 12,0% positif
salah satu cara mengurangi gigitan malaria. Lingkungan penderita malaria
nyamuk vektor malaria (Tri 2004 ). adalah dari 40 orang dengan lingkungan
Dengan hasil penelitian tersebut yang tidak memenuhi syarat terdapat
maka peneliti berasumsi Lingkungan 87,50% dengan suspec malaria dan
di Kecamatan Sukamakmur secara 12,5% positif malaria.
umum merupakan wilayah yang
potensial untuk berkembang biak Saran
nyamuk anopheles dimana banyak
kubangan-kubangan ternak, air yang Sebaiknya Dinas Kesehatan dan
tidak lancar mengalir. Keberadaan puskesmas, hendaknya
kandang ternak tidak berhubungan mempertahankan upaya health
dengan kejadian malaria, hal ini juga promotion yang telah dilakukan
karena hanya sedikit yang mempunyai terutama peningkatan informasi tentang
kandang ternak, kandang ternak hanya malaria meliputi kerentanan malaria,
berupa ternak unggas seperti bebek atau kegawatan malaria, manfaat pencegahan
ayam. Hanya beberpa responden yang malaria, hambatan pencegahan malaria
memelihara sapi atau kambing, Dilihat melalui media pembelajaran pada
dari bionomik nyamuk Anopheles di forum-forum yang ada di masyarakat.
daerah Sukamakmur bahwa pada siang Masyarakat meningkatkan perilaku
hari Anopheles maculatus dan pencegahan malaria terutama
Anophelesbalabacensis ditemukan penggunaan ikan pemakan jentik,
istirahat di kandang ternak seperti sapi, menggunakan kasa pada lubang angin
kerbau maupun kambing. Sehingga dan jendela, tidak menggantungkan
akan menambah kepadatan nyamuk di pakaian di dalam rumah, menjauhkan
sekitar rumah dan keluarga yang tinggal kandang ternak dari tempat tinggal,
di rumah tersebut mempunyai risiko merawat kolam ikan dekat rumah dan
untuk terjadi penularan penyakit malaria membersihkan tempat penampungan air

6
Jurnal Kesehatan Masyarakat

bersih maupun tempat penampungan air


menggenang. Bagi peneliti selanjutnya, , (1995), Malaria dan
dapat dilakukan penelitian lanjutan Entomologi Malaria, Direktorat
secara kualitatif untuk menggali lebih Jenderal PPM dan PLP,
dalam persepsi masyarakat tentang Direktorat Pemberantasan
malaria berhubungan dengan Penyakit Bersumber Binatang,
pencegahan malaria yang dilakukan Jakarta.
oleh masyarakat.
Dinas Kesehatan Aceh Besar, (2010),
.DAFTAR PUSTAKA Propil Kesehatan Kabupaten
Aceh Besar,
Darmadi. (2002). Hubungan Kondisi
Fisik Rumah dan Lingkungan Dinas Kesehatan Propinsi Nanggroe
Sekitar Rumah serta Praktik Aceh Darussalam, (2006),
Pencegahan dengan Kejadian Propil Kesehatan Propinsi
Malaria di Desa Buaran Nanggroe Aceh Darussalam,
Kecamatan Mayong Kabupaten Banda Aceh.
Jepara. Semarang: FKM
UNDIP. Dinas Kesehatan Propinsi Nanggroe
Aceh Darussalam, (2008),
Dasril. (2005). Model Pengendalian Propil Kesehatan Propinsi
Penyakit Malaria Melalui Nanggroe Aceh Darussalam,
Pendekatan Epidemiologi di Banda Aceh.
Kecamatan Sei Kepayang
Kabupaten Asahan Tahun 2005. Handayani L., Pebrorizal., Soeyoko.
Tesis Program Pasca Sarjana. Faktor Risiko Penularan
Program Studi Magister Ilmu Malaria Vivak. Berita
Kesehatan Masyarakat USU, Kedokteran Masyarakat. Vol.
Medan. 24. No. 1. Maret 2008:38-43.

Depkes RI, (2003), Pedoman Harijianto, P.N, (2000), Epidemiologi,


Tatalaksana Kasus Malaria, Dit Patogenesis, Manifestasi Klinis
Jen PPM dan PLP, Jakarta dan Penanganan, EGC, Jakarta.

, (2006). Pedoman Lestari EW Azwar A. (2007).


Penatalaksanaan Kasus Malaria Pengantar Ilmu Kesehatan
di Indonesia. Ditjen P2M dan Lingkungan. Jakarta: Mutiara
PLP, Jakarta. Sumber Widya

, (2009). Buku Saku Tri, widyawati, (2004), Sekilas


Pengendalian dan Pencegahan Cuplikan Resistensi Malaria,
Malaria : Pedoman tersedia dalam
Penatalaksanaan Kasus Malaria http://triwidyawati.com/sekilas-
Di Indonesia. Ditjen PP & PL. cuplikan-resistensi-malaria/,
Jakarta.. Diakses 25 Januari 2012]

Anda mungkin juga menyukai