o ADMINISTRASI KESEHATAN
DEFINISI
Suatu proses yang menyangkut perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pengawasan, pengkoordinasian dan penilaian terhadap sumber, tata cara dan
kesanggupan yang tersedia unutk memenuhi kebutuhan dan tuntutan terhadap
kesehatan, perawatan kedokteran serta lingkungan yang sehat dengan jalan
menyediakan dan menyelenggarakan berbagai upaya upaya kesehatan yang ditujukan
kepada perseoranagn, keluaraga, kelompok dan ataupun masyarakat
(Sumber : Buku Pengantar Administrasi Kesehatan, Edisi Kedua, Dr. Azrul Azwar, M.P.H.,
Binarupa Aksara)
TUJUAN
a. Tujuan
FUNGSI
ADA 4
o Perencanaan/planning
Anggaran belanja puskesmas
o Pengorganissasian/organising
Penyusunan para staff
o Pelaksaanaana/planting
Pengarahan
Pengoordinasian thd staf
o Penilaian / evaluating
Penyusunan laporan
ADA 4 tapi
o Planning / perencanaan
Merumuskan tujuan organisasi biar tujuan tercapai
o Organizing
Menghimpun semua sumberdaya seumpama dari
kinerja staff memanfaatkanya secara efisien untuk
nanana
o Accuating
Bimbingan terhadap staff
o Controling
Mengontrol perkembangan secara terus menerus
Mengontrol sumbernya
b. Manfaat
RUANGLINGKUP
Batasan
Adalah suatu proses yang menyangkut perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengawasan,
pengkoordinasian, dan penilaian terhadap sumber, tatacara,
dan kesanggupan yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan
dan tuntutan akan kesehatan, perawatan kedokteran, serta
lingkungan yang sehat dengan jalan menyediakan dan
menyelenggarakan berbagai upaya kesehatan yang ditujukan
pada perseorangan, kelompok, dan ataupun masyarakat.
(Menurut Pendidikan Administrasi Kesehatan Amerika
Serikat pada tahun 1974)
ruang lingkup
Kegiatan administrasi
Melaksanakan pekerjaan administrasi sama artinya dengan
melaksanakan semua fungsi administrasi. Dengan pengertian
yang seperti ini menjadi jelas bahwa kegiatan utama yang
dilakukan pada administrasi tidak lain adalah melaksanakan
fungsi administrasi itu sendiri, mulai dari fungsi perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan sampai dengan fungsi
pengawasan. (Terry)
Objek dan subjek administrasi
Obyek dan subjek administrasi kesehatan adalah system
kesehatan. Ini berarti untuk dapat menyelenggarakan
administrasi kesehatan perlu dipahami dahulu apa yang
dimaksud sistem kesehatan.
(Pengantar Administrasi Kesehatan, Edisi Ketiga, Dr.dr. Azrul
azwar M.P.H.)
a. 2. Tata cara
Tata cara (procedures) adalah berbaga! kemajuan ilmu dan teknologi
kedokteran yang dimiliki dan yang diterapkan.
a. 3. Kesanggupan
Kesanggupan (capacity) adalah keadaan fisik, mental dan biologis tenaga
pelaksana. Secara umum disebutkan bahwa kesanggupan tenaga pelaksana
dari negara yang telah maju lebih tinggi dari pada tenaga pelaksana dari
Negara yang masih terbelakang. Mudah dipahami karena memanglah
keadaan kesehatan serta keadaan gizi masyarakat di negara yang telah
maju, jauh )ebih baik dari pada negara yang masih terbelakang.
b. Koontz dan Donnells
Koontz dan Donnells membedakan masukan dan atau perangkat
administrasi atas empat macam yakni manusia (man), modal (capital),
manajerial (managerial) dan teknologi (technology).
Pembaglan lain yang banyak dikenal di masyarakat ialah yang disebut
sebagal 4 M yakni manusia (man), uang (money), sarana (material) dan
metoda (method) untuk organisasi yang tidak mencari keuntungan, serta 6 M
yakni manusia (man), uang (money), sarana (material), metoda (method),
pasar (market) serta mesin (machinery) untuk organisasi yang mencari
keuntungan.
2) Proses
Proses (process) dalarn administrasi adalah langkah langkah yang harus
dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Proses ini dikenal
pula dengan nama fungsi administrasi (functions of administration). Pada
umumnya proses dan ataupun fungsi administrasi ini merupakan tanggung
jawab pimpinan.
Pada saat ini dikenal beberapa pembagian proses dan ataupun fungsi
administrasi tersebut. Beberapa di antaranya yang terpenting ialah.
a. Kornisi Pendidikan Administrasi Kesehatan Amerika Serikat,
membedakan fungsi administrasi atas enam macam yakni perencanaan
(planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan (directing),
pengawasan (controlling), pengkoordinasian (coordinating) dan penilaian
(evaluation).
b. Freeman, membedakan fungsi administrasi atas enam macam yakni
perencanaan (planning), penggerakan (actuating), pengkoordinasian
(coordinating), bimbingan (guidance), membebaskan (freedom) dan
pertanggungjawaban (responsibility).
c. George R. Terry, membedakan fungs! administrasi atas empat macam
yakni perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penggerakan
(actuating) dan pengawasan (controlling). Fungsi administrasi menurut
Terry ini terkenal dengan singkatan POAC.
d. Barton, membedakan fungsi administrasi atas delapan macam yakni
perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penyusunan staf
(staffing), penyusunan anggaran belanja (budgeting), pelaksanaan
(implementing), pengkoordinasian (coordinating), pelaporan (reporting)
dan penilaian (evaluation).
e. Luther M. Gullick, membedakan fungsi administrasi atas tujuh macam
yakni perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penyusunan
staf (staffing), pengarahan (directing), pengkoordinasian (coordinating),
pelaporan (reporting), dan penyusunan anggaran belanja (budgeting).
Fungsi administrasi menurut Gullick ini dikenal dengan singkatan
POSDCORB.
f. Hendry Fayol, membedakan fungsi administrasi atas lima macam yakni
perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), perintah
(comanding), pengkoordinasian (coordinating) dan pengawasan
(controlling).
Pada saat ini dengan makin berkembangnya ilmu administrasi, maka
pembagian fungsi administrasi makin banyak pula. Berbagai pembagian
tersebut, meskipun bervariasi, namun jika dikaji secara mendalam pada
dasamya tidak memperkhatkan perbedaan yang berarti. Dalam praktek sehari
hari, untuk memudahkan pelaksanaannya, berbagai fungsi administrasi ini
sering disederhanakan menjadi empat macam yakni:
a) Perencanaan (planning) yang di dalamnya termasuk penyusunan
anggaran belanja.
b) Pengorganisasian (organizing) yang di dalan mya termasuk penyusunan
staf.
c) Pelaksanaan (implementing) yang d! dalamnya termasuk penyerahan,
pengkoordinasian, bimbingan, penggerakan dan pengawasan.
d) Penilaian (evaluation) yang di dalamnya termasuk penyusunan laporan.
3) Keluaran
Keluaran (output) adalah hasil dari suatu pekerjaan administrasi. Untuk
administrasi kesehatan, keluaran tersebut dikenal dengan nama pelayanan
kesehatan (health services). Pada saat ini pelayanan kesehatan tersebut
banyak macamnya. Secara umum dapat dibedakan atas dua macam.
Pertama, pelayanan kedokteran (medical services). Kedua, pelayanan
kesehatan masyarakat (public health services).
Sasaran
Sasaran b adalah kepada siapa keluaran yang dihasilkan, yakni upaya
kesehatan tersebut, ditujukan. Untuk administrasi kesehatan sasaran yang
dimaksudkan di sini dibedakan atas empat macam yakni perseorangan, keluarga,
kelompok dan masyarakat. Dapat bersifat sasaran langsung (direct target group),
ataupun bersifat sasaran fidak langsung (indirect target group).
5) Dampak
Dampak (impact) adalah akibat yang ditimbulkan oleh keluaran. Untuk
administrasi kesehatan, dampak yang diharapkan adalah makin meningkatnya
derajat kesehatan. Peningkatan derajat kesehatan ini hanya akan dapat dicapai
apabila kebutuhan (needs) dan tuntutan (demands) perseorangan, keluarga,
kelompok dan atau masyarakat terhadap kesehatan, pelayanan kedokteran serta
hngkungan yang sehat dapat terpenuhi. Kebutuhan dan tuntutan ini adalah sesuatu
yang terdapat pada pihak pemakai jasa pelayanan kesehatan (health consumer).
a. Kebutuhan kesehatan
Kebutuhan kesehatan (health needs) pada dasamya bersifat objektif dan karena
itu untuk dapat meningkatkan derajat kesehatan perseorangan, keluarga , kelompok
dan ataupun masyarakat, upaya untuk memenuhinya bersifat mutlak. Sebagai
sesuatu yang bersifat objektif, maka munculnya kebutuhan kesehatan sangat
ditentukan oleh masalah kesehatan nyata yang ditemukan dalam masyarakat.
Masalah kesehatan nyata yang dimaksud banyak macamnya. Untuk
perseorangan dan atau keluarga yang terpenting adalah penyakit yang sedang
diderita. Sedangkan untuk kelompok dan ataupun masyarakat adalah gambaran
pola penyakit yang ditemukan dalam kelompok dan ataupun masyarakat. Ika
diketahui bahwa muncuinya suatu penyakit sebagaimana yang dikemukakan oleh
Gordon dan Le Richt (1950) sangat ditentukan oleh tiga faktor utama yakni pejamu
(host), penyebab penyakit (agent) serta lingkungan (environment), maka dalam
upaya menemukan kebutuhan kesehatan, perhatian haruslah ditujukan kepada
ketiga faktor tersebut. Apabila penyebab utama penyakit telah berhasil ditemukan,
lanjutkaniah dengan upaya mengatasi penyebab yang dimaksud, yang dalam hal ini
ialah menyediakan serta menyelenggarakan upaya kesehatan yang sesuai.
b. Tuntuton kesehatan
Berbeda haInya dengan kebutuhan, tuntutan kesehatan (health demands) pada
dasamya bersifat subjektif. Oleh karena itu pemenuhan tuntuan kesehatan tersebut
hanya bersifat fakultatif. Dengan perkataan lain terpenuhi atau tidaknya tuntutan
kesehatan perseorangan, kcluarga, kelompok dan ataupun masyarakat tidak terialu
menentukan tereapai atau tidaknya kehendak untuk meningkatkan derajat
kesehatan.
Karena tuntutan kesehatan bersifat subjektif, maka muncuinya tuntutan
kesehatan tersebut dipengaruhi oleh faktor faktor yang bersifat subjektif pula. Ika
diketahui bahwa kadar subjektivitas seseorang banyak dipengaruhi antara lain oleh
tingkat pendidikan clan tingkat sosial ekonomi, maka tidaklah sulit dipahami bahwa
munculnya tuntutan kesehatan tersebut sangat tergantung dari tingkat pendidikan
serta tingkat sosial ekonomi yang dimiliki.
Lebih lanjut karena tuntutan kesehatan ada kaitannya dengan tersedia atau
tidaknya pelayanan keschatan, maka dalam membicarakan tuntutan kesehatan tidak
boleh pida melupakan berbagai kemajuan teknologi yang mempengaruhi tersedia
atau tidaknya pelayanan kesehatan tersebut. Dengan perkataan lain dalam
membicarakan tuntutan kesehatan, peranan kemajuan teknologi kedokteran tidak
dapat diabaikan. Karena sesungguhnyalah sebagaimana yang dikemukakan oleh
Sorkin (1979) bahwa kemajuan kemajuan teknologi kedokteran dapat merupakan
salah satu faktor yang mempengaruhi tuntutan kesehatan.
Dalam kehidupan sehari hari, sering ditemukan bahwa kebutuhan kesehatan
seseorang tidak sama dengan tuntutan kesehatan. Dalam keadaan yang seperti ini,
merupakan kewajiban setiap petugas kesehatan untuk mencoba meniadakan
ketidak samaan tersebut. Di sinilah letak masalahnya, karena menyamakan
kebutuhan kesehatan dengan tuntutan kesehatan memang tidak mudah. Diperlukan
berbagai upaya dan keterampilan yang bersifat khusus, termasuk upaya clan
keterampilan melakukan kornunikasi dan motivasi.
MANAGEMEN KESEHATAN
Perbandingan beberapa fungsi manajemen menurut 4 pakar manajemen
ilmiah
TUJUAN
Efisien dalam menggunakan sumberdaya
Efektif dalam pencapaian tujuan
Proses untuk mengatur kegiatan pelayan kesehatan
masyarakat(PUSKESMAS,BALKESMAS,RS)
FUNGSI Management kesehetan
RUANGLINGKUPS
1. manajemen personalia (mengurusi SDM)
2. manajemen keuangan
3. manajemen logistik (mengurusi logistik-obat dan peralatan)
4. manajemen pelayanan kesehatan dan sistem informasi manajemen
(mengurusi pelayanan kesehatan )
D. Ekonomi layanan kesehatan
o
SISTEM MANAGEMEN DARI PUSKESMAS
UNSUR DALAM MANAGEMEN PELAYANAN KESEHATAN
Standart pelayanan
Hubungan kerja
Penanggung jawab
Pengorganisasian potensi masyarakat
o PERENCANAAN
o Batasan
Perencanaan didasarkan pada analisis dan pemahaman sistem
dengan baik.
Perencanaan pada hakikatnya mneyusun konsep dan kegiatan
yang akan dilaksanakan untuk mwncapai tujuan dan misi organisasi
Perencanaan secara implisit mengemban misi organisasi untuk
mencapai hari depan yang lebih baik.
Dapat dikatakan bahwa perencanaan adalah suatu proses yang
menghasilkan suatu uraian yang terinci dan lengkap tentang suatu
program atau kegiatan yang akan dilaksanakan
(Notoatmodjo, 2003)
c. Macam
e. Manfaat
Manfaat sebuah perencanaan beberapa manfaat yang dapat diperoleh
jika organisasi memiliki sebuah perencanaan. mereka akan
mengetahui :
f. Unsure pokok
o Rumusan misi
o Rumusan masalah
o Rumusan tujuan umum dan tujuan khusus
o Rumusan kegiatan
o Asumsi perencanaan
o Strategi pendekatan : pendekatan institusi (legalitas) dan
pendekatan komunitas (kesadaran masyarakat).
Kelompok sasaran
- Kelompok sasaran langsung (misal : bayi pada program imunisasi)
- Kelompok sasaran tidak langsung (missal : ibu2 pada program
imunisasi bayi)
Waktu
Faktor2 yg mempengaruhi waktu :
- kemampuan organisasi dalam mencapai target
- Strategi pendekatan yg akan diterapkan
Organisasi dan tenaga pelaksana disertai Job description dan
authority.
Biaya lengkapi dengan rincian
Metoda penilaian dan kriteria keberhasilan
- Metoda penilaian yg baik sebaiknya berdasarkan data
- Macam kriteria keberhasilan:
Kriteria keberhasilan unsur masukan
Kriteria keberhasilan unsur proses
Kriteria keberhasilan unsur keluaran
(Pengantar Administrasi Kesehatan, edisi ke 2, Dr. Azrul Azwar)
o PENGORGANISASIAN
g. Batasan
Batasan
1. Organisasi ialah persekutuan antara dua orang atau lebih yg
bersepakat untuk secara bersama-sama mencapai tujuan yg
dimiliki
2. Organisasi ialah suatu sistem yg mengatur kerjasama dua orang
atau lebih, sedemikian rupa sehingga segala kegiatan dapat
diarahkan untuk mencapai tujuan yg telah ditetapkan
Dalam batasan pengorganisasian terdapat beberapa unsur pokok yg
jika disederhanakan dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu :
1. Hal yang diorganisasikan
Kegiatan : pengaturan kegiatan
Tenaga pelaksana : pengaturan hak dan wewenang setiap
tenaga pelaksana
2. Proses pengorganisasian
Proses yg dimaksud di sini adalah menyangkut langkah-kangkah yg
harus dilaksanakan sedemikian rupa sehingga segala kegiatan dan
tenaga pelaksana mendapat pengaturan yg sebaik-baiknya serta
setiap keiatan ada penanggung jawabnya.
3. Hasil yang dicapai
Sebagai hasil pengorganisasian terbentuklah wadah yakni yg
merupakan perpaduan antara kegiatan dan tenaga pelaksana.
Wadah seperti ini dikenal dg nama organisasi
(Azwar, 1988)
h. Macam
i. Unsure
j. Langkah
Memahami tujuan
Memahami kegiatan
Mengelompokkan kegiatan
Mengubah kelompok kegiatan kedalam bentuk jabatan
Melakukan pengelompokan jabatan
Mengubah kelompok jabatan kedalam bentuk satuan organisasi
Membentuk struktur organisasi
(Azwar, 1988. pengantar administrasi kesehatan)
k. Tujuan
l. Prinsip
m. Batasan
n. Langkah
o. Manfaat
p. Komponen
1. macam-macam pelaksanaan
Jika ditinjau dari media yang digunakan
o Komunikasi visual, seperti surat kabar, majalah, pameran, poster,
leaflet.
o Komunikasi audio, seperti radio, kaset, telepon.
o Komunikasi audio visual, seperti film, televisi, drama, ceramah,
sandiwara.
Jika ditinjau dari hubungan sumber dan sasaran
o Komunikasi langsung atau tatap muka (face to face communication)
seperti wawancara, ceramah, konferensi diskusi.
o Komunikasi tidak langsung (indirect communication) seperti surat
menyurat, surat kabar, majalah, buku, poster dan leaflet.
Jika ditinjau dari umpan balik yang diperoleh
o Komunikasi dua arah (two way communication) di mana sasaran
turut mengemukakan pendapatnya.
o Komunikasi satu arah (one way communication) di mana sasaran
hanya sebagai pendengar saja.
Jika ditinjau dari simbol yang dipergunakan
o Komunikasi lisan, simbol yang dipergunakan adalah kata-kata yang
diucapkan.
o Komunikasi tulisan, simbol yang dipergunakan adalah huruf.
o Komunikasi syarat, simbol yang dipergunakan adalah isyarat
tertentu Komunikasi syarat, simbol yang dipergunakan adalah
isyarat tertentu seperti gerakan anggota badan, tanda-tanda
tertentu.
Jika ditinjau dari suasana atau lingkungan berlangsungnya komunikasi
o Komunikasi formal, yang dilakukan dalam suasana resmi misalnya
pertemuan, rapat.
o Komunikasi informal, yang dilakukan dalam suasana tidak resmi,
misalnya ketika sedang jalan berduaan, sedang berdarmawisata.
(Ilmu Kesehatan Masyarakat, Prinsip-Prinsip Dasar, soekidjo Notoatmojo)
o PENILAIAN,PENGENDALIAN,PENGAWASAN.
1. Deniston
Deniston menyebutkan bahwa hal-hal yang dapat dinilai dari suatu
program kesehatan dibedakan ke dalam empat jenis yakni :
a. Kelayakan program
b. Kecukupan program
c. Efektivitas program
d. efisiensi
2. george James
a. upaya program
b. penampilan program
c. ketepatan penampilan program
d. efisiensi program
3. milton R. Roemer
membedakan ruang lingkup penilaian suatu program kesehatan atas
enam jenis :
a. Pelaksanaan program
b. Pemenuhan kriteria yang telah diterapkan
c. Efektivitas program
d. Efisiensi program
e. Keabsahan hasil yang dicapai oleh program
f. Sistem yang dipergunakan untuk melaksanakan program
Untuk kepentingan praktis, ruang lingkup penilaian tersebut secara sederhana
dapat dibedakan atas empat kelompok saja yakni :
Program Kesehatan
Penilaian Program
Kesehatan
r. Langkah
s. Unsure
t. Jenis
u. Jenis
o (dr. Azrul Azwar, 1998, Pengantar Administrasi Kesehatan edisi ketiga, Jakarta:
Binarupa Aksara )
. Definisi
Adalah tindakan meneliti apakah segala sesuatu tercapai atau berjalan sesuai
dengan rencana yang telah ditetapkan, atau intruksi- intrujsi yangtelah ditetapkan.
Pengawasan bertujuan menunjukan atau menemukan kelemahan- kelemahan agar
dapat diperbaiki dan mencegah terulangnya kelemahan tersebut. ( Fayol )
Dengan demikian dapat diartikan bahwa pengawasan adalah suatu proses
untuk menetapkan pekerjaan yang sudah dilaksanakan serta mengoreksi apakah
pekerjaan dimaksud telah dikerjakan sesuai dengan rencana
2. Syarat/ prinsip pengawasan
a. Harus ada rencana yang jelas
b. Harus mampu menjamin adanya tindakan perbaikan
c. Harus bersifat fleksibel
d. Dapat dimengerti
e. Dapat merefleksikan pola organisasi
3.ProsesPengawasanMeliputi
a. Menetapkan alat pengukur (standar) dan mengumpulkan data/fakta
b. Mengadakan penilaian : membandingkan hasil kegiatan dengan standar
yang telahditetapkan
c. Sekaligus mengadakan perbaikan pada setiap alpha
4.Standar Yang Digunakan Dalam Pengawasan
a. Norma : Standar yang ditetapkan atas dasar pengalaman yang lalu.
b. Kriteria : Standar yang ditetapkan dan diharapkan sebagai ukuran pelaksanaan
program secara memuaskan.
Dalam hal ini penyimpangan terhadap standar masih dalam tahap toleransi
5. Jenis /kategorisasi Pengawasan
a. Waktu
- Preventif : Bersifat mencegah penyimpangan
- Repressif : Bersifat menekan terjadinya penyimpanga
b.Subyek pengwasan
--intern(dari dalam organisasi) )
-- ektern ( dari luar organisasi )
c.Obyek pengawasan
-- produksi,
-- keuangan,
-- waktu,
-- manusianya
d. Cara pengumpulan datanya.
-- personal observasi : pengawsan perorangan
-- oral report : laporan lesan
-- writen report : laopran tertulis
-- control by exeption : pengawasan khusus terhadap hal-hal khusus