Anda di halaman 1dari 24

STEP 7

o ADMINISTRASI KESEHATAN
DEFINISI
Suatu proses yang menyangkut perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pengawasan, pengkoordinasian dan penilaian terhadap sumber, tata cara dan
kesanggupan yang tersedia unutk memenuhi kebutuhan dan tuntutan terhadap
kesehatan, perawatan kedokteran serta lingkungan yang sehat dengan jalan
menyediakan dan menyelenggarakan berbagai upaya upaya kesehatan yang ditujukan
kepada perseoranagn, keluaraga, kelompok dan ataupun masyarakat
(Sumber : Buku Pengantar Administrasi Kesehatan, Edisi Kedua, Dr. Azrul Azwar, M.P.H.,
Binarupa Aksara)

TUJUAN

a. Tujuan

Tujuan utama administrasi kesehatan adalah agar kebutuhan dan


tuntutan masyarakat terhadap kesehatan , perawatan kedokteran
dan lingkungan yang sehat dapat terpenuhi dengan sebaik-
baiknya.perbeadaan :
Kebutuhan kesehatan
Kebutuhan adalah sesuatu yang secara objektif diperlukan oleh
seseorang untuk meningkatkan kesehatannya.Terpenuhi atau
tidaknya kebutuhan tsb amat menentukan berhasil atau tidaknya
suatu upaya kesehatan
Tuntutan kesehatan
Tuntutan adalah sesuatu yang secara subyektif diperlukan oleh
seseorang untuk meningkatkan kesehatannya.Karena sifatnya
yang subyektif , maka terpenuhi atau tidaknya tuntutan tsb , tidak
menentukan keberhasilan suatu upaya kesehatan
Sumber : pengantar administrasi kesehatan oleh dr.Azrul Azwar M.P.

FUNGSI

P1 fungsi perencanaan, yang pada hakekatnya mencakup unsur-


unsur fungsi administrasi lainnya yang melengkapi proses
perencanaan yang sebenarnya, seperti fungsi-fungsi pengambilan
keputusan, pemahaman masalah, penetapan prioritas, peramalan,
penganggaran, dll.
P2 penggerakan pelaksanaan. Fungsi-fungsi lainnya dapat
dimasukkan dalam kelompok P2 antara lain pengorganisasian, staffing,
pengkoordinasian, panggajian, komunikasi, kepemimpinan, dll.
P3 pengarahan, pengendalian, dan penilaian. Fungsi-fungsi
lainnya dapat dimasukkan dalam kelompok P3 antara lain
pengawasan, pencatatan-pelaporan, supervisi, dan mungkin ada
beberapa hak lagi lainnya, yang intinya bermaksud sebagai
pemantauan pelaksanan upaya yang sedang dikerjakan agar tidak
menyimpang dari tujuan yang telah ditetapkan.
(Pengantar Administrasi Kesehatan, Dr.Azrul Azwar M.P.H.)

ADA 4
o Perencanaan/planning
Anggaran belanja puskesmas
o Pengorganissasian/organising
Penyusunan para staff
o Pelaksaanaana/planting
Pengarahan
Pengoordinasian thd staf
o Penilaian / evaluating
Penyusunan laporan
ADA 4 tapi
o Planning / perencanaan
Merumuskan tujuan organisasi biar tujuan tercapai
o Organizing
Menghimpun semua sumberdaya seumpama dari
kinerja staff memanfaatkanya secara efisien untuk
nanana
o Accuating
Bimbingan terhadap staff
o Controling
Mengontrol perkembangan secara terus menerus
Mengontrol sumbernya

MANFAAT ADMINISTRASI BAGI PUSKESMAS

b. Manfaat

segera terlihat bahwa manfaat yang diperoleh dari diterapkannya administrasi


kesehatan adalah sangat luas. Secara umum berbagai manfaat tersebut dapat
dibedakan atas tiga macam yakni:
1) Dapat dikefola sumber, tata cara dan kesanggupan secara efektif dan efisien
Sumber, tata cara dan kesanggupan yang tersedia pada dasamya bersifat
terbatas dan karena itu perlu dikelola dengan sebaik baiknya. Administrasi
Kesehatan jelas dapat menjanjikan pengelolaan yang dimaksud, karena memang
dalam melaksanakan pekedaan administras! kesehatan dikenal adanya antara lain
fungsi perencanaan, yang dapat mengatur pernankatan sumber, tata cara dan
kesanggupan secara efektif dan efisien.
Sesungguhnya, masalah efektif dan efisien ini telah sejak lania menjadi pusat
perhatian para ahli administrasi. Setidak tidaknya sejak abad ke 18 ketika
berlangsung Revolusi Industri di Inggris. Upaya ini diwujudkan dengan
memperkenalkan falsafah administrasi baru dari job centered menjadi human
centered serta dari orientasi efektiitas menjadi orientasi efektivitas don efisiensi.
Hal yang sama juga dilakukan oleh Frederick Winslow Taylor (dikenal sebagai
bapak gerakan administrasi ilmiah) serta Hendry Fayol (dikenal sebagai bapak teori
administrasi modem). Taylor setelah melakukan penelitian berjudul time and
motion study yang kemudian dipublikasikan dalarn bukunya yang terkenal The
Principle of Scientific Management, berhasil merumuskan pendapatnya bahwa
efektivitas dan efisiensi erat hubungannya dengan penggunaan waktu dan kegiatan
yang tidak produktif.
Sedangkan Fayoll membahas masalah efektivitas dan efisiensi ini melalui
pengkajian terhadap kemampuan pemimpin. Kajian tersebut kemudian dituliskan
dalarn bukunya yang terkenal General and Industrial Management.
2)Dapat dipenuhi kebutuhan dan tuntutan secara tepat dan sesuai
Mengenal kebutuhan dan tuntutan adalah penting dalam melaksanakan
administrasi kesehatan. Seyogyanyalah setiap upaya kesehatan yang dilaksanakan
ditujukan untuk pemenuhan kebutuhan dan tuntutan tersebut. Agar kebutuhan dan
tuntutan yang seperti ini dapat dipenuhi, tentu diperlukan keterampilan untuk
menentukan kebutuhan dan tuntutan itu sendiri. Disini menjadi penting peranan
administrasi kesehatan, karena dengan diterapkannya administrasi kesehatan
tersebut akan dapat diketahui dengan tepat berbagai kebutuhan dan tuntutan yang
terdapat dalarn masyarakat.
3)Dapat disediakan dan diselenggarakan upaya kesehatan sebaik baiknya
Karena administrasi kesehatan dapat mengatur pernanfaatan sumber, tata cara
dan kesanggupan yang dimiliki dengan baik, serta dapat menentukan kebutuhan
dan tuntutan dengan tepat, maka dapat diharapkan tersedia dan terselenggaranya
upaya kesehatanyang sebaik baiknya. Dari uraian tentang tiga manfaat administrasi
kesehatan yang seperti ini, secara umum dapat disimpulkan bahwa administrasi
kesehatan berupaya menyediakan dan menyelenggarakan upaya kesehatan
sedemikian rupa sehingga dengan masukan yang sekecil keciinya (sumber, tata
cara dan kesanggupan) dapat dihasilkan keluaran yang sebesar besamya (terpenuhi
kebutuhan dan tuntutan akan kesehatan).
Karena keluaran yang diperoleh bertitik tolak dari pemakaian sumber, tata cara
dan kesanggupan yang tersedia, maka pada administrasi kesehatan dikenal adanya
prinsip optimalisasi. Selanjutnya karena keluaran yang diharapkan adalah yang
sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat, maka pada administrasi
kesehatan dikenal pula prinsip efektivitas dan efisiensi.
Dari uraian ini, menjadi jelaslah bahwa yang terpenting dalam melaksanakan
administrasi kesehatan bukanlah berupaya menghasilkan keluaran yang berlebihan,
bukan pula yang bersifat mendatangkan keuntungan (profit making), melainkan
yang mempunyai dampak (impact) yang positif bagi peningkatan derajat kesehatan
masyarakat secara keseluruhan

RUANGLINGKUP
Batasan
Adalah suatu proses yang menyangkut perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengawasan,
pengkoordinasian, dan penilaian terhadap sumber, tatacara,
dan kesanggupan yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan
dan tuntutan akan kesehatan, perawatan kedokteran, serta
lingkungan yang sehat dengan jalan menyediakan dan
menyelenggarakan berbagai upaya kesehatan yang ditujukan
pada perseorangan, kelompok, dan ataupun masyarakat.
(Menurut Pendidikan Administrasi Kesehatan Amerika
Serikat pada tahun 1974)

ruang lingkup
Kegiatan administrasi
Melaksanakan pekerjaan administrasi sama artinya dengan
melaksanakan semua fungsi administrasi. Dengan pengertian
yang seperti ini menjadi jelas bahwa kegiatan utama yang
dilakukan pada administrasi tidak lain adalah melaksanakan
fungsi administrasi itu sendiri, mulai dari fungsi perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan sampai dengan fungsi
pengawasan. (Terry)
Objek dan subjek administrasi
Obyek dan subjek administrasi kesehatan adalah system
kesehatan. Ini berarti untuk dapat menyelenggarakan
administrasi kesehatan perlu dipahami dahulu apa yang
dimaksud sistem kesehatan.
(Pengantar Administrasi Kesehatan, Edisi Ketiga, Dr.dr. Azrul
azwar M.P.H.)

SISTEM ADMINISTRASI KESEHATAN(merupakan unsur dari menejemen )


Unsur Pokok Administrasi Kesehatan Masyarakat
Jika diperhatikan batasan administrasi kesehatan masyarakat sebagaimana
dikemukakan di atas, segera terlihat bahwa dalam batasan tersebut
diternukan setidak tidaknya lima unsur pokok yang peranannya amat penting
dalam menentukan berhasil atau tidaknya pelaksanaan administrasi
kesehatan. Kelima unsur pokok yang dimaksud ialah masukan (input),
proses (process), keluaran(output), sasaran (target) serta dampak
(impact).
1) Masukan
masukan (input) dalam administrasi adalah segala sesuatu yang dibutuhkan
untuk dapat melaksanakan pekedaan administrasi. Masukan ini dikenal pula
dengan nama perangkat administrasi (tools of administration). Masukan
dan atau perangkat administrasi tersebut banyak macamnya. Beberapa di
antaranya yang terpenting adalah:
a. Komisi Pendidikan Administrasi Kesehatan Amerika Serikat
Komisi Pendidikan Administrasi Kesehatan Amerika Serikat membedakan
masukan dan atau perangkat administrasi atas tiga macam:
a. 1. Sumber
Sumber (resources) adalah segala sesuatu yang dapat dipakai untuk
menghasilkan barang atau, jasa. Sumber ini secara umum dapat dibedakan
atas tiga macam yakni:
1. Sumber tenaga
Sumber tenaga (labour resources) dibedakan atas dua macam yakni tenaga
ahli (skilled) seperti dokter, dokter gigi, bidan, perawat serta tenaga tidak ahli
(unskilled) seperti pesuruh, penjaga malam dan pekerja kasar lainnya.
2. Sumber modal
Sumber modal (capital resources) banyak macamnya. Jika disederhanakan
dapat dibedakan atas dua macam, yakni modal bergerak (working capital)
seperti uang dan giro serta modal tidak bergerak (fixed capital) seperti
bangunan, tanah dan sarana kesehatan.
3. Sumber alamiah
Sumber alamiah (natural resources) adalah segala sesuatu yang
terdapat di alam yang tidak termasuk sumber tenaga dan sumber modal.

a. 2. Tata cara
Tata cara (procedures) adalah berbaga! kemajuan ilmu dan teknologi
kedokteran yang dimiliki dan yang diterapkan.
a. 3. Kesanggupan
Kesanggupan (capacity) adalah keadaan fisik, mental dan biologis tenaga
pelaksana. Secara umum disebutkan bahwa kesanggupan tenaga pelaksana
dari negara yang telah maju lebih tinggi dari pada tenaga pelaksana dari
Negara yang masih terbelakang. Mudah dipahami karena memanglah
keadaan kesehatan serta keadaan gizi masyarakat di negara yang telah
maju, jauh )ebih baik dari pada negara yang masih terbelakang.
b. Koontz dan Donnells
Koontz dan Donnells membedakan masukan dan atau perangkat
administrasi atas empat macam yakni manusia (man), modal (capital),
manajerial (managerial) dan teknologi (technology).
Pembaglan lain yang banyak dikenal di masyarakat ialah yang disebut
sebagal 4 M yakni manusia (man), uang (money), sarana (material) dan
metoda (method) untuk organisasi yang tidak mencari keuntungan, serta 6 M
yakni manusia (man), uang (money), sarana (material), metoda (method),
pasar (market) serta mesin (machinery) untuk organisasi yang mencari
keuntungan.
2) Proses
Proses (process) dalarn administrasi adalah langkah langkah yang harus
dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Proses ini dikenal
pula dengan nama fungsi administrasi (functions of administration). Pada
umumnya proses dan ataupun fungsi administrasi ini merupakan tanggung
jawab pimpinan.
Pada saat ini dikenal beberapa pembagian proses dan ataupun fungsi
administrasi tersebut. Beberapa di antaranya yang terpenting ialah.
a. Kornisi Pendidikan Administrasi Kesehatan Amerika Serikat,
membedakan fungsi administrasi atas enam macam yakni perencanaan
(planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan (directing),
pengawasan (controlling), pengkoordinasian (coordinating) dan penilaian
(evaluation).
b. Freeman, membedakan fungsi administrasi atas enam macam yakni
perencanaan (planning), penggerakan (actuating), pengkoordinasian
(coordinating), bimbingan (guidance), membebaskan (freedom) dan
pertanggungjawaban (responsibility).
c. George R. Terry, membedakan fungs! administrasi atas empat macam
yakni perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penggerakan
(actuating) dan pengawasan (controlling). Fungsi administrasi menurut
Terry ini terkenal dengan singkatan POAC.
d. Barton, membedakan fungsi administrasi atas delapan macam yakni
perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penyusunan staf
(staffing), penyusunan anggaran belanja (budgeting), pelaksanaan
(implementing), pengkoordinasian (coordinating), pelaporan (reporting)
dan penilaian (evaluation).
e. Luther M. Gullick, membedakan fungsi administrasi atas tujuh macam
yakni perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penyusunan
staf (staffing), pengarahan (directing), pengkoordinasian (coordinating),
pelaporan (reporting), dan penyusunan anggaran belanja (budgeting).
Fungsi administrasi menurut Gullick ini dikenal dengan singkatan
POSDCORB.
f. Hendry Fayol, membedakan fungsi administrasi atas lima macam yakni
perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), perintah
(comanding), pengkoordinasian (coordinating) dan pengawasan
(controlling).
Pada saat ini dengan makin berkembangnya ilmu administrasi, maka
pembagian fungsi administrasi makin banyak pula. Berbagai pembagian
tersebut, meskipun bervariasi, namun jika dikaji secara mendalam pada
dasamya tidak memperkhatkan perbedaan yang berarti. Dalam praktek sehari
hari, untuk memudahkan pelaksanaannya, berbagai fungsi administrasi ini
sering disederhanakan menjadi empat macam yakni:
a) Perencanaan (planning) yang di dalamnya termasuk penyusunan
anggaran belanja.
b) Pengorganisasian (organizing) yang di dalan mya termasuk penyusunan
staf.
c) Pelaksanaan (implementing) yang d! dalamnya termasuk penyerahan,
pengkoordinasian, bimbingan, penggerakan dan pengawasan.
d) Penilaian (evaluation) yang di dalamnya termasuk penyusunan laporan.
3) Keluaran
Keluaran (output) adalah hasil dari suatu pekerjaan administrasi. Untuk
administrasi kesehatan, keluaran tersebut dikenal dengan nama pelayanan
kesehatan (health services). Pada saat ini pelayanan kesehatan tersebut
banyak macamnya. Secara umum dapat dibedakan atas dua macam.
Pertama, pelayanan kedokteran (medical services). Kedua, pelayanan
kesehatan masyarakat (public health services).
Sasaran
Sasaran b adalah kepada siapa keluaran yang dihasilkan, yakni upaya
kesehatan tersebut, ditujukan. Untuk administrasi kesehatan sasaran yang
dimaksudkan di sini dibedakan atas empat macam yakni perseorangan, keluarga,
kelompok dan masyarakat. Dapat bersifat sasaran langsung (direct target group),
ataupun bersifat sasaran fidak langsung (indirect target group).

5) Dampak
Dampak (impact) adalah akibat yang ditimbulkan oleh keluaran. Untuk
administrasi kesehatan, dampak yang diharapkan adalah makin meningkatnya
derajat kesehatan. Peningkatan derajat kesehatan ini hanya akan dapat dicapai
apabila kebutuhan (needs) dan tuntutan (demands) perseorangan, keluarga,
kelompok dan atau masyarakat terhadap kesehatan, pelayanan kedokteran serta
hngkungan yang sehat dapat terpenuhi. Kebutuhan dan tuntutan ini adalah sesuatu
yang terdapat pada pihak pemakai jasa pelayanan kesehatan (health consumer).
a. Kebutuhan kesehatan
Kebutuhan kesehatan (health needs) pada dasamya bersifat objektif dan karena
itu untuk dapat meningkatkan derajat kesehatan perseorangan, keluarga , kelompok
dan ataupun masyarakat, upaya untuk memenuhinya bersifat mutlak. Sebagai
sesuatu yang bersifat objektif, maka munculnya kebutuhan kesehatan sangat
ditentukan oleh masalah kesehatan nyata yang ditemukan dalam masyarakat.
Masalah kesehatan nyata yang dimaksud banyak macamnya. Untuk
perseorangan dan atau keluarga yang terpenting adalah penyakit yang sedang
diderita. Sedangkan untuk kelompok dan ataupun masyarakat adalah gambaran
pola penyakit yang ditemukan dalam kelompok dan ataupun masyarakat. Ika
diketahui bahwa muncuinya suatu penyakit sebagaimana yang dikemukakan oleh
Gordon dan Le Richt (1950) sangat ditentukan oleh tiga faktor utama yakni pejamu
(host), penyebab penyakit (agent) serta lingkungan (environment), maka dalam
upaya menemukan kebutuhan kesehatan, perhatian haruslah ditujukan kepada
ketiga faktor tersebut. Apabila penyebab utama penyakit telah berhasil ditemukan,
lanjutkaniah dengan upaya mengatasi penyebab yang dimaksud, yang dalam hal ini
ialah menyediakan serta menyelenggarakan upaya kesehatan yang sesuai.
b. Tuntuton kesehatan
Berbeda haInya dengan kebutuhan, tuntutan kesehatan (health demands) pada
dasamya bersifat subjektif. Oleh karena itu pemenuhan tuntuan kesehatan tersebut
hanya bersifat fakultatif. Dengan perkataan lain terpenuhi atau tidaknya tuntutan
kesehatan perseorangan, kcluarga, kelompok dan ataupun masyarakat tidak terialu
menentukan tereapai atau tidaknya kehendak untuk meningkatkan derajat
kesehatan.
Karena tuntutan kesehatan bersifat subjektif, maka muncuinya tuntutan
kesehatan tersebut dipengaruhi oleh faktor faktor yang bersifat subjektif pula. Ika
diketahui bahwa kadar subjektivitas seseorang banyak dipengaruhi antara lain oleh
tingkat pendidikan clan tingkat sosial ekonomi, maka tidaklah sulit dipahami bahwa
munculnya tuntutan kesehatan tersebut sangat tergantung dari tingkat pendidikan
serta tingkat sosial ekonomi yang dimiliki.
Lebih lanjut karena tuntutan kesehatan ada kaitannya dengan tersedia atau
tidaknya pelayanan keschatan, maka dalam membicarakan tuntutan kesehatan tidak
boleh pida melupakan berbagai kemajuan teknologi yang mempengaruhi tersedia
atau tidaknya pelayanan kesehatan tersebut. Dengan perkataan lain dalam
membicarakan tuntutan kesehatan, peranan kemajuan teknologi kedokteran tidak
dapat diabaikan. Karena sesungguhnyalah sebagaimana yang dikemukakan oleh
Sorkin (1979) bahwa kemajuan kemajuan teknologi kedokteran dapat merupakan
salah satu faktor yang mempengaruhi tuntutan kesehatan.
Dalam kehidupan sehari hari, sering ditemukan bahwa kebutuhan kesehatan
seseorang tidak sama dengan tuntutan kesehatan. Dalam keadaan yang seperti ini,
merupakan kewajiban setiap petugas kesehatan untuk mencoba meniadakan
ketidak samaan tersebut. Di sinilah letak masalahnya, karena menyamakan
kebutuhan kesehatan dengan tuntutan kesehatan memang tidak mudah. Diperlukan
berbagai upaya dan keterampilan yang bersifat khusus, termasuk upaya clan
keterampilan melakukan kornunikasi dan motivasi.

MANAGEMEN KESEHATAN
Perbandingan beberapa fungsi manajemen menurut 4 pakar manajemen
ilmiah

Tokoh Fungsi manajemen


George Terry Planning, Organizing, Actuating, Controlling
L. Gullick Planning, Organizing, Staffing, Directing,
Coordinating, Reporting, Budgetting
H. Fayol Planning, Organizing, Commanding, Coordinating,
Controlling
Koonzt O Donnel Planning, Organizing, Staffing, Directing, Controlling

Planning (perencanaan) adalah sebuah proses yangdimulai


dengan merumuskan tujuan organisasi sampai dengan menetapkan
alternative kegiatan untuk pencapaiannya.
Organizing (pengorganisasian) adalah rangkaian kegiatan menajemen
untuk menghimpun semua sumber daya (potensi) yang dimiliki oleh
organisasi dan memanfaatkannya secara efisien untuk mencapai tujuan
organisasi.
Actuating (directing, commanding, motivating, staffing, coordinating) atau
fungsi penggerakan pelaksanaan adalah proses bimbingan kepada staff agar
mereka mampu bekerja secara optimal menjalankan tugas-tugas pokoknya
sesuai dengan ketrampilan yang telah dimiliki, dan dukungan sumber daya
yang tersedia.
Controlling (monitoring) atau pengawasan dan
pengendalian (wasdal) adalah proses untuk mengamati secara terus
menerus pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana kerja yang sudah
disusun dan mengadakan koreksi jika terjadi penyimpangan

TUJUAN
Efisien dalam menggunakan sumberdaya
Efektif dalam pencapaian tujuan
Proses untuk mengatur kegiatan pelayan kesehatan
masyarakat(PUSKESMAS,BALKESMAS,RS)
FUNGSI Management kesehetan

RUANGLINGKUPS
1. manajemen personalia (mengurusi SDM)
2. manajemen keuangan
3. manajemen logistik (mengurusi logistik-obat dan peralatan)
4. manajemen pelayanan kesehatan dan sistem informasi manajemen
(mengurusi pelayanan kesehatan )
D. Ekonomi layanan kesehatan
o
SISTEM MANAGEMEN DARI PUSKESMAS

UNSUR DALAM MANAGEMEN PELAYANAN KESEHATAN
Standart pelayanan
Hubungan kerja
Penanggung jawab
Pengorganisasian potensi masyarakat
o PERENCANAAN
o Batasan
Perencanaan didasarkan pada analisis dan pemahaman sistem
dengan baik.
Perencanaan pada hakikatnya mneyusun konsep dan kegiatan
yang akan dilaksanakan untuk mwncapai tujuan dan misi organisasi
Perencanaan secara implisit mengemban misi organisasi untuk
mencapai hari depan yang lebih baik.
Dapat dikatakan bahwa perencanaan adalah suatu proses yang
menghasilkan suatu uraian yang terinci dan lengkap tentang suatu
program atau kegiatan yang akan dilaksanakan
(Notoatmodjo, 2003)

Menurut Koontz dan ODonnell dalam bukunya Principles of


Management menyebutkan bahwa Perencanaan sebagai fungsi
management yang mendasar, adalah pemilihan diantaranya beberapa
alternatif kegiatan di asa yang akan datang dalam perusahaan secara
keseluruhan dan bagian-bagian di dalamnya.
(Budioro, 2002)

c. Macam

1. Dilihat dari jangka waktu berlakunya rencana


Rencana jangka panjang (long term planning), yang berlaku
antara 10-25 tahun
Medium range planning, berlaku antara 5-7 tahun
Rencana jangka pendek / short range planning, umunya
berlaku hanya untuk satu tahun
2. Dilihat dari tingkatannya
Rencana induk/master plan, lebih menitik beratkan uraian
kebijakan organisasi.
Rencana operasional/operational planning, lebih menitik
beratkan pada pedoman atau petunjuk dalam melaksanakan
suatu program
Rencana harian/day to day planning ialah rencana harian
yang bersifat rutin
3. Ditinjau dari ruang lingkupnya
Rencana strategis/strategic planning, berisikan tentang
kebijakan tujuan jangka panjang dan waktu pelaksanaan
yang lama
Rencana taktis/tactical planning ialah rencana yang berisi
uuraian jangka pendek, mudah menyesuaikan kegiatannya
asal tujuannya tidak berubah
Rencana menyeluruh/comperhensive planning ialah rencana
yg mengandung uraian secara menyeluruh dan lengkap
Rencana terintegrasi/integrated planning ialah rencana yg
mengandung uraian yg menyeluruh bersifat terpadu.
(Notoatmodjo, 2003)

1. Ditinjau dari sudut jangka waktu berlakunya rencana


Rencana jangka panjang : 12-20 tahun
Rencana jangka menengah : 5-7 tahun
Rencana jangka pendek : 1 tahun
2. Ditinjau dari frekwensi penggunaan
Single use planning : hanya digunakan sekali karena
keterbatasan ruang lingkup
Repeat use planning : dapat digunakan beberapa kali jika
situasi dan kondisi lingkungan normal dan tidak terjadi
perubahan yang menyolok
3. Ditinjau dari tingkatannya
Master planning
Operational planning
Day to day planning
4. Ditinjau dari filosofinya
Statisfing planning : tidak terlalu mementingkan keuntungan
tapi kepuasan semua pihak
Optimizing planning : mementingkan pencapaian tujuan
secara optimal
Adaptivizer planning : rencana yg cenderung menyesuaikan
dengan situasi dan kondisi yang dihadapi
5. Ditinjau dari orientasi waktu
Past present planning/ameliorative : rencana yg dibuat
karena keadaan mendesak dan berlaku pada saat itu saja
Future oriented planning
a. Redistributive planning
b. Speculative planning
c. Policy planning
6. Ditinjau dari ruang lingkup
Strategic planning
Tactical planning
Comprehensive planning
Integrated planning
(Azwar, 1988)
d. Aspek pokok

i. Hasil dari pekerjaan perencanaan (outcome of planning)


Disebut juga dengan rencana (plan), yang dapat berbeda
antara satu pekerjaan perencanaan dengan pekerjaan
perencanaan lainnya. Hasil pekerjaan perencanaan yang
dilakukan oleh organisasi yang bergerak dalam bidang kesehatan
adalah rencana kesehatan (health plan). Sedangkan hasil
pekerjaan perencanaan yang dilakukan oleh organisasi yang
bergerak dalam bidang pendidikan adalah rencana pendidikan
(educational plan).

ii. Perangkat perencanaan (mechanic of planning)


Adalah satuan organisasi yang ditugaskan dan atau yang
bertanggung jawab menyelenggarakan pekerjaan perencanaan.
Sama halnya dengan hasil, perangkat perencanaan juga dapat
berbeda antara satu pekerjaan perencanaan dengan pekerjaan
perencanaan lainnya. Pada suatu organisasi yang besar dan
komplek, perangkat perencanaan ini mungkin satu biro khusus.
Sedangkan pada suatu organisasi yang kecil dan sederhana,
mungkin hanya dijabat hanya oleh beberapa orang staf saja.

iii. Proses perencanaan (process of planning)


Adalah langkah-langkah yang dilaksanakan pada pekerjaan
perencanaan. Berbeda halnya dengan hasil dan perangkat,
proses perencanaan ini pada dasarnya adalah sama untuk
berbagai pekerjaan perencanaan. Untuk dapat menghasilkan
suatu rencana yang baik, sebaiknya langkah-langkah yang
ditempuh adalah sama.

(Pengantar Administrasi Kesehatan, edisi ke 2, Dr. Azrul Azwar)

e. Manfaat
Manfaat sebuah perencanaan beberapa manfaat yang dapat diperoleh
jika organisasi memiliki sebuah perencanaan. mereka akan
mengetahui :

1. Tujuan yang ingin dicapai organisasi dan cara mencapainya


2. Jenis dan struktur organisasi yang dibutuhkan
3. Jenis dan jumlah staf yang diinginkan, dan uraian tugasnya.
4. Sejauh mana efektifitas kepemimpinan dan pengarahaan yang
diperlukan
5. Bentuk dan standar pegawasan yang akan dilakukan.

f. Unsure pokok

o Rumusan misi
o Rumusan masalah
o Rumusan tujuan umum dan tujuan khusus
o Rumusan kegiatan
o Asumsi perencanaan
o Strategi pendekatan : pendekatan institusi (legalitas) dan
pendekatan komunitas (kesadaran masyarakat).
Kelompok sasaran
- Kelompok sasaran langsung (misal : bayi pada program imunisasi)
- Kelompok sasaran tidak langsung (missal : ibu2 pada program
imunisasi bayi)
Waktu
Faktor2 yg mempengaruhi waktu :
- kemampuan organisasi dalam mencapai target
- Strategi pendekatan yg akan diterapkan
Organisasi dan tenaga pelaksana disertai Job description dan
authority.
Biaya lengkapi dengan rincian
Metoda penilaian dan kriteria keberhasilan
- Metoda penilaian yg baik sebaiknya berdasarkan data
- Macam kriteria keberhasilan:
Kriteria keberhasilan unsur masukan
Kriteria keberhasilan unsur proses
Kriteria keberhasilan unsur keluaran
(Pengantar Administrasi Kesehatan, edisi ke 2, Dr. Azrul Azwar)

o PENGORGANISASIAN

g. Batasan

Batasan
1. Organisasi ialah persekutuan antara dua orang atau lebih yg
bersepakat untuk secara bersama-sama mencapai tujuan yg
dimiliki
2. Organisasi ialah suatu sistem yg mengatur kerjasama dua orang
atau lebih, sedemikian rupa sehingga segala kegiatan dapat
diarahkan untuk mencapai tujuan yg telah ditetapkan
Dalam batasan pengorganisasian terdapat beberapa unsur pokok yg
jika disederhanakan dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu :
1. Hal yang diorganisasikan
Kegiatan : pengaturan kegiatan
Tenaga pelaksana : pengaturan hak dan wewenang setiap
tenaga pelaksana
2. Proses pengorganisasian
Proses yg dimaksud di sini adalah menyangkut langkah-kangkah yg
harus dilaksanakan sedemikian rupa sehingga segala kegiatan dan
tenaga pelaksana mendapat pengaturan yg sebaik-baiknya serta
setiap keiatan ada penanggung jawabnya.
3. Hasil yang dicapai
Sebagai hasil pengorganisasian terbentuklah wadah yakni yg
merupakan perpaduan antara kegiatan dan tenaga pelaksana.
Wadah seperti ini dikenal dg nama organisasi
(Azwar, 1988)

h. Macam

Organisasi garis/line organization


Terdapat perbedaan yg nyata dalam pembagian tugas dan
wewenang antara satuan organisasi pimpinan dengan satuan
organisasi pelaksana
Keuntungan : pengambilan keputusan cepat, kesatuan
arah dan perintah lebih terjamin serta pengawasan dan
koordinasi lebih mudah
Kerugian : karena diambil satu orang keputusan sering
kurang sempurna serta dibutuhkan pemimpin yang
berwibawa dan berpengetahuan luas yang tidak mudah
ditemukan
Organisasi staff
Dalam organisasi dikembangkan satu organisasi staff yg
berperan sebagai pembantu pimpinan. Bantuan yang diberikan
oleh staff hanya berupa nasehat sedangkan keputusan dan
pelaksanaan tetap berada di tangan pemimpin
Keuntungan : keputusan dapat lebih baik karena
dipikirkan oleh sekelompok ahli
Kerugian : pengambilan keputusan lebih lama sehingga
dapat menghambat kelancaran program
Organisasi garis dan staff
Dalam organisasi terdapat satuan organisasi pimpinan juga
dikembangkan satuan organisasi staff. Peranan staff tidak hanya
terbatas pada pemberian nasehat tetapi juga diberikan tanggung
jawab untuk melaksanakan nasehat tersebut
Keuntungan: keputusan yang diambil lebih baik karena
dipikirkan oleh sejumlah orang, tanggung jawab pimpinan
berkurang dan dapat lebih memusatkan perhatian pada
masalah yang lebih penting, pengembangan bakat dapat
dilakukan sehingga mendorong disiplin dan tanggung
jawab kerja yang tinggi
Kelemahan : pengambilan keputusan lebih lama serta jika
staff tidak mengetahui batas2 wewenangnya dapat
menimbulkan kebingungan pelaksana
(Azwar, 1988; Budioro, 2002)

i. Unsure

Dalam batasan pengorganisasian terdapat beberapa unsur pokok yg


jika disederhanakan dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu :
1. Hal yang diorganisasikan
Kegiatan : pengaturan kegiatan
Tenaga pelaksana : pengaturan hak dan wewenang setiap
tenaga pelaksana
1. Proses pengorganisasian
Proses yg dimaksud di sini adalah menyangkut langkah-kangkah yg
harus dilaksanakan sedemikian rupa sehingga segala kegiatan dan
tenaga pelaksana mendapat pengaturan yg sebaik-baiknya serta
setiap keiatan ada penanggung jawabnya.
2. Hasil yang dicapai
Sebagai hasil pengorganisasian terbentuklah wadah yakni yg
merupakan perpaduan antara kegiatan dan tenaga pelaksana.
Wadah seperti ini dikenal dg nama organisasi
(Azwar, 1988)

j. Langkah

Memahami tujuan
Memahami kegiatan
Mengelompokkan kegiatan
Mengubah kelompok kegiatan kedalam bentuk jabatan
Melakukan pengelompokan jabatan
Mengubah kelompok jabatan kedalam bentuk satuan organisasi
Membentuk struktur organisasi
(Azwar, 1988. pengantar administrasi kesehatan)

k. Tujuan

Untuk pengaturan berbagai hal yang terdapat dalam suatu rencana


agar siap untuk dilaksanakan
(Ilmu Kesehatan Masyarakat, Prinsip-Prinsip Dasar, soekidjo
Notoatmojo)

l. Prinsip

mempunyai pendukung (follower, member)


mempunyai tujuan baik umum (goal) atau khusus (objectives)
mempunyai kegiatan yang jelas dan terarah
mempunyai pembagian tugas antar job description disebut prinsip
bagi habis tugas
mempunyai perangkat organisasi dengan sebutan satuan
organisasi (departemens sub ordinates)
mempunyai pembagian dan pedelegasian wewenang (delegation
of authority) disebut prinsip pengecualian
mempunyai kesinambungan kegiatan, kesatuan perintah (unity of
common) dan arah (direction) bersifat continue, flexible,
sederhana. Prinsipnya scalar principle.
Ilmu Kesehatan Masyarakat, Prinsip-Prinsip Dasar, soekidjo
o PELAKSANAAN

m. Batasan

Tugas seorang administrator ataupun manajer, pada dasarnya adalah


melakukan upaya sedemikian rupa sehigga dapat memotivasi
bawahannya untuk secara bertanggung jawab melaksanakan pelbagai
aktivitas yang telah disusun. Agar pekerjaan mollivas ini dapat
terlaksana dengan baik, seorang administrator ataupun manajer, perlu
menguasai pelbagai pengetahuan dan ketrampilan yang jika
disederhanakan dapat dibedakan alas lima macam yakni :
1. pengetahuan dan keterampilan motivasi (motivation)
2. pengetahuan dan keterampilan komunikasi (communication)
3. pengetahuan dan keterampilan kepemimpinan (leadership)
4. pengetahuan dan keterampilan pengarahan (directing)
5. pengetahuan dan keterampilan pengawasan (controlling)
Untuk melaksanakan program kesehatan, pengetahuan dan
ketrampilan yang seperti ini juga amat diperlukan. Apalagi jika yang
ngin dilaksanakan tersebut adalah program kesehatan masyarakat.
Mudah dipahami karena memanglah ruang lingkup program kesenatan
masyarakat, tidak hanya menyangkut pengaturan bawahan rang
dimiliki, tetapi juga masyarakat banyak, kepada siapa program
kesehatan masyarakat tersebut ditujukan.
(PENGANTAR ADMINISTRASI KESEHATAN, DR. AZRUL AZWAR,
ed.2, BINARUPA ANGKASA, 1988)

n. Langkah

Menyusun perintah dan ataupun petunjuk


Langkah pertama yang harus dilakukan ialah menyusun perintah
ataupun petunjuk yang akan dilakukan. Perintah dan petunjuk ini
harus jelas, lengkap dan dalam batas-batas kemampuan pekerja.
Melaksanakan latihan
Langkah kedua yang harus dilakukan ialah melaksanakan latihan
secara terus menerus kepada karyawan sehingga dapat melaksa-
nakan perintah atau petunjuk dengan baik sesuai dengan situasi
dan kondisi yang dihadapi.
Melakukan motivasi
Langkah ketiga yang harus dilakukan ialah melakukan motivasi
sehingga pekerja mau dan bersedia melaksanakan segala perintah
atau petunjuk dengan baik.
Memelihara keterliban dan kepatuhan
Langkah keempat yang harus dilakukan ialah memelihara keter-
tiban dan kepatuhan sehingga tidak terjadi penyimpangan. Pem-
berian hadiah bagi yang baik dan ataupun hukuman bagi yang
bersalah perlu dilaksanakan.
(PENGANTAR ADMINISTRASI KESEHATAN, DR. AZRUL AZWAR,
ed.2, BINARUPA ANGKASA, 1988)

o. Manfaat

p. Komponen

1. macam-macam pelaksanaan
Jika ditinjau dari media yang digunakan
o Komunikasi visual, seperti surat kabar, majalah, pameran, poster,
leaflet.
o Komunikasi audio, seperti radio, kaset, telepon.
o Komunikasi audio visual, seperti film, televisi, drama, ceramah,
sandiwara.
Jika ditinjau dari hubungan sumber dan sasaran
o Komunikasi langsung atau tatap muka (face to face communication)
seperti wawancara, ceramah, konferensi diskusi.
o Komunikasi tidak langsung (indirect communication) seperti surat
menyurat, surat kabar, majalah, buku, poster dan leaflet.
Jika ditinjau dari umpan balik yang diperoleh
o Komunikasi dua arah (two way communication) di mana sasaran
turut mengemukakan pendapatnya.
o Komunikasi satu arah (one way communication) di mana sasaran
hanya sebagai pendengar saja.
Jika ditinjau dari simbol yang dipergunakan
o Komunikasi lisan, simbol yang dipergunakan adalah kata-kata yang
diucapkan.
o Komunikasi tulisan, simbol yang dipergunakan adalah huruf.
o Komunikasi syarat, simbol yang dipergunakan adalah isyarat
tertentu Komunikasi syarat, simbol yang dipergunakan adalah
isyarat tertentu seperti gerakan anggota badan, tanda-tanda
tertentu.
Jika ditinjau dari suasana atau lingkungan berlangsungnya komunikasi
o Komunikasi formal, yang dilakukan dalam suasana resmi misalnya
pertemuan, rapat.
o Komunikasi informal, yang dilakukan dalam suasana tidak resmi,
misalnya ketika sedang jalan berduaan, sedang berdarmawisata.
(Ilmu Kesehatan Masyarakat, Prinsip-Prinsip Dasar, soekidjo Notoatmojo)

o PENILAIAN,PENGENDALIAN,PENGAWASAN.

q. Batasan dan Ruang lingkup

Sesuai dengan luasnya pengertian kesehatan, maka ruang lingkuo penilaian


yakni hal-hal yang akan dinilai dari suatu program kesehatan adalah amat luas
sekali. Beberapa sarjana memberikan pedoman sebagai berikut, yakni :

1. Deniston
Deniston menyebutkan bahwa hal-hal yang dapat dinilai dari suatu
program kesehatan dibedakan ke dalam empat jenis yakni :

a. Kelayakan program
b. Kecukupan program
c. Efektivitas program
d. efisiensi
2. george James
a. upaya program
b. penampilan program
c. ketepatan penampilan program
d. efisiensi program
3. milton R. Roemer
membedakan ruang lingkup penilaian suatu program kesehatan atas
enam jenis :

a. sataus kesehatan yang dihasilkan


b. kualitas pelayanan yang diselenggarakan
c. kuantitas pelayanan yang dihasilkan
d. sikap masyarakat terhadap program kesehatan
e. sumber daya yang tersedia
f. biaya yang dipergunakan
4. Blum
Sama halnya dengan roemer. Blum juga membedakan ruang lingkup
penilaian atas enam macam. Hanya saja perinciannya agak berbeda,
yakni :

a. Pelaksanaan program
b. Pemenuhan kriteria yang telah diterapkan
c. Efektivitas program
d. Efisiensi program
e. Keabsahan hasil yang dicapai oleh program
f. Sistem yang dipergunakan untuk melaksanakan program
Untuk kepentingan praktis, ruang lingkup penilaian tersebut secara sederhana
dapat dibedakan atas empat kelompok saja yakni :

a. Penilaian terhadap masukan


b. Penilaian terhadap proses
c. Penilaian terhadap keluaran
d. Penilaian terhadap dampak
Ruang Lingkup Penilaian

Program Kesehatan

Masukan Proses Keluaran Dampak

Penilaian Program
Kesehatan

(Ilmu Kesehatan Masyarakat, Prinsip-Prinsip Dasar, soekidjo Notoatmojo)

1. Penilaian adalah suatu cara belajar yang sistimatis dari pengala-


man yang dimiliki untuk meningkatkan pencapaian, pelaksanaan,
dan perencanaan suatu program melalui pemilihan secara seksa-
ma pelbagai kemungkinan yang tersedia guna penerapan selan-
jutnya (The World Health Organization).
2. Penilaian adalah suatu proses untuk menentukan nilai atau
jumlah keberhasilan dari pelaksanaan suatu program dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan (The American Public
Health Association).
3. Penilaian adalah suatu proses yang teratur dan sistematis dalam
membandingkan hasil yang dicapai dengan tolok ukur atau
kriteria yang telah ditetapkan, dilanjutkan dengan pengambilan
kesimpulan serta penyusunan saran-saran, yang dapat dilakukan
pada setiap tahap dari pelaksanaan program (The International
Clearing House on Adolescent Fertility Control for Population
Options).
4. Penilaian adalah pengukuran terhadap akibat yang ditimbulkan
dari dilaksanakannya suatu program dalam mencapai tujuan yang
telah ditetapkan (Riecken)

r. Langkah

Untuk dapat melaksanakan pekerjaanpenilaian,tentu diperlukan pedoman


dalam melaksanankanya.pedoman yang dimaksud pada dasarnya terdiri dari
langkah-langkahyang harus dilakukan pada waktu melaksanakan
penilaian.Untuk ini ada beberapa pendapat yang dikenal yaitu :

a. Mac Mahon,terdiri dari 3 tahap :


Tahap menentukan macam dan ruang lingkup penilaian.
Tahap pemahaman program yang akan dinilai
Tahap pelaksanaan penilaian dan menarik kesimpulan
b. Audie knutson, membedakan langkah-langkah menjadi 3 macam :
Tahap pemahaman program yang akan dinilai
Tahap megembangka rencana penilaianan dan melaksanakan
penilaian
Tahap menarik kesimpulan
c. Levey dan Loomba, membedakan langkah penilaian ata 6 jenis :
tahap menetapkan tujuan penilaian
tahap melengkapkan tujuan dengan tolak ukur tertentu
tahap mengembagkan model, rencana dan program penilaian
tahap melaksanakan penilaian
tahap menjelaskan derajat keberhasilan yang dicapai
tahap menyusun saran-saran
d. WHO,membedakan ada 9 langkah :
Tahap penentuan hal yang akan dinilai
Tahap melengkapkan keterangan yang dibutuhkan
tahap memeriksa hubungan antara keterangan dengan tujuan
penilaian
Tahap menialai kecukpan keterangan
Tahap menetapkan kemajuan program
Tahap menetapkan efektivitas program
Tahap menetapkan efisiensi program
Tahap menetapkan dampak program
Tahap menarik kesimpulan dan menyusun saran
(Ilmu Kesehatan Masyarakat, Prinsip-Prinsip Dasar, soekidjo Notoatmojo)

Pahami dulu program yg akan dinilai


Untuk dapat memahami program dengan baik, perhatian haruslah
ditujukan kepada semua unsur program yang meliputi :
Latar belakang dilaksanakannya program
Masalah ynag mendasari lahirnya program
Tujuan yang ingin dicapai oleh program
Kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan program
Organisasi dan tenaga pelaksana program
Sumber daya yang dipergunakan oleh program
Waktu dan pentahapan program
Tolak ukur, kriteria keberhasilan dan rencana penilaian program
(jika ada
Tentukan macam dan ruang lingkup penilaian
Susunlah rencana penilaian
Laksanakan penilaian
Tarik kesimpulan
Susunlah saran-saran

s. Unsure

t. Jenis

Penilaian pada tahap awal program


Penilaian pada tahap pelaksanaan program
Penilaian pada tahap akhir program
proogram
Masukan (input) mencakup sumber daya seperti man, money, material, method, machine.
Proses meliputi penerapan fungsi administrasi atau managemen yang terdiri dari P1
(perencanaan), P2 (penggerakan dan pelaksanaan), P3 (pengarahan, pengawasan, dan
penilaian)
Keluaran (output)nya adalah pelayanan kesehatan yang dihasilkan oleh unit-unit atau
program kesehatan
Lingkungan/environment nya adalah keadaan umum dan sector lain terkait serta kebijakan,
perturan, perundang-undangan, dll
Umpan balik/feedback nya adalah kegiatan pencatatan, pelaporan, dan pengolahan data
informasi kesehatan
Dampak/impact nya adalah dalam bentuk teratasinya masalah-masalah kesehatan dengan
akibat meningkatnya derajat kesehatan masyarakat
(Budioro, 2002)

u. Jenis

o Penilaian pada tahap awal program (formative evaluation)


Penilaian yang dilakukan di sini adalah pada saat merencanakan
suatu program. Tujuan utamanya ialah untuk meyakinkan bahwa
rencana yang akan disusun benar-benar telah sesuai dengan ma-
salah yang ditemukan, dalam arti dapat menyelesaikan masalah
tersebut.

o Penilaian pada tahap pelaksanaan program 'promotive evaluation)


Penilaian yang dilakukan di sini ialah pada saat program sedang
dilaksanakan. Tujuan utamanya ialah untuk mengukur apakah
program yang sedang dilaksanakan tersebut telah sesuai dengan
rencana atau tidak, atau apakah terjadi penyimpangan-penyim-
pangan yang dapat merugikan pencapaian tujuan dari program
tersebut.

o Penilaian pada tahap akhir program (summative evaluation)


Penilaian yang dilakukan di sini ialah pada saat program telah selesai
dilaksanakan. Tujuan utamanya secara umum dapat dibedakan
atas dua macam yakni untuk mengukir keluaran (out-put) serta
untuk mengukur dampak (impact) yang dihasilkan. Dari kedua
macam penilaian akhir ini, diketahui bahwa penilaian keluaran
lebih mudah dari pada penilaian dampak, karena pada penilaian
dampak diperlukan waktu yang lama.

o (dr. Azrul Azwar, 1998, Pengantar Administrasi Kesehatan edisi ketiga, Jakarta:
Binarupa Aksara )

. Definisi
Adalah tindakan meneliti apakah segala sesuatu tercapai atau berjalan sesuai
dengan rencana yang telah ditetapkan, atau intruksi- intrujsi yangtelah ditetapkan.
Pengawasan bertujuan menunjukan atau menemukan kelemahan- kelemahan agar
dapat diperbaiki dan mencegah terulangnya kelemahan tersebut. ( Fayol )
Dengan demikian dapat diartikan bahwa pengawasan adalah suatu proses
untuk menetapkan pekerjaan yang sudah dilaksanakan serta mengoreksi apakah
pekerjaan dimaksud telah dikerjakan sesuai dengan rencana
2. Syarat/ prinsip pengawasan
a. Harus ada rencana yang jelas
b. Harus mampu menjamin adanya tindakan perbaikan
c. Harus bersifat fleksibel
d. Dapat dimengerti
e. Dapat merefleksikan pola organisasi
3.ProsesPengawasanMeliputi
a. Menetapkan alat pengukur (standar) dan mengumpulkan data/fakta
b. Mengadakan penilaian : membandingkan hasil kegiatan dengan standar
yang telahditetapkan
c. Sekaligus mengadakan perbaikan pada setiap alpha
4.Standar Yang Digunakan Dalam Pengawasan
a. Norma : Standar yang ditetapkan atas dasar pengalaman yang lalu.
b. Kriteria : Standar yang ditetapkan dan diharapkan sebagai ukuran pelaksanaan
program secara memuaskan.
Dalam hal ini penyimpangan terhadap standar masih dalam tahap toleransi
5. Jenis /kategorisasi Pengawasan
a. Waktu
- Preventif : Bersifat mencegah penyimpangan
- Repressif : Bersifat menekan terjadinya penyimpanga

b.Subyek pengwasan
--intern(dari dalam organisasi) )
-- ektern ( dari luar organisasi )
c.Obyek pengawasan
-- produksi,
-- keuangan,
-- waktu,
-- manusianya
d. Cara pengumpulan datanya.
-- personal observasi : pengawsan perorangan
-- oral report : laporan lesan
-- writen report : laopran tertulis
-- control by exeption : pengawasan khusus terhadap hal-hal khusus

o BEDA ADMINISTRASI KESEHATAN DAN MENEJEMEN KESEHATAN

Dalam perkembangan ilmu pengetahuan, administrasi sering dikaitkan


dengan manajamen, yang berasal dari kata managie (Latin: manus =
tangan, agere = melakukan, melaksanakan). Dengan demikian jika ditinjau
dari dari asal kata, manajamen berarti melakukan dengan tangan. Dalam hal
kaitan antara administrasi dan manajemen, ada dua pendapat yang
ditemukan, yakni:

1. Administrasi sama dengan manajemen.


Pendapat pertama ini tidak membedakan antara administrasi dengan
manajemen. Menurut pendapat pertama ini, kedua istilah tersebut sering
dipakai secara bergantian untuk macam kegiatan yang sama.
M.E. Dimock dalam bukunya: Public Administration (1960), memberikan
definisi administrasi sebagai berikut: Administration (or management) is a
planned approach to the solving of all kinds of problems in almost every
individual or group activity both public or private (administrasi atau
manajemen adalah suatu pendekatan yang terencana terhadap pemecahan
semua macam masalah yang kebanyakan terdapat pada setiap individu atau
kelompok baik negara atau swasta)

2. Administrasi berbeda dengan manajemen.


Pendapat ini membedakan administrasi dengan manajemen. Dalam hal ini
ada dua pendapat yang dikemukan, yakni:
a. Administrasi lebih rendah dari manajemen
Pendapat yang seperti ini dikemukanan oleh Samuel Levey dan Paul
Loomba seperti yang dikutip Azwar (1996), menyebutkan bahwa pekerjaan
administrasi hanya melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan,
sedangkan pekerjaan manajemen adalah merumuskan kebijakan tersebut.
b. Administrasi lebih tinggi dari manajemen
Dalton E. Mc.Farland dalam bukunya: Management, membedakan
arti administrasi dan manajemen sebagai berikut:
Administration refers to the determination of major aims and policies, where
as management refers to the carrying out of the operation designed to
accomplish the aims and effectuate policies (Administrasi ditujukan terhadap
penentuan tujuan pokok dan kebijaksanaannya, sedangkan manajemen
ditujukan terhadap pelaksanaan kegiatan dengan maksud
menyelesaikan/mencapai tujuan dan pelaksanaan kebijaksanaan)
Ordway Tead juga membedakan administrasi dan manajemen. Hal
ini dikemukan dalam bukunya: Management Principles and Practices,
yang menyatakan bahwa:
Administration is the process and agency which is responsible for the
determination of the aims for which an organization and its management are
to strive.....etc (Administrasi adalah suatu proses dan badan yang
bertanggung jawab terhadap penentuan tujuan, yang didalamnya organisasi
dan manajemen digariskan....dan sebagainya)
Management is the process and agency which direct and guides the
operation of organization in the realizing of established aims...etc
(Manajemen adalah suatu proses dan badan yang secara langsung
memberikan petunjuk, bimbingan kegiatan dari suatu organisasi dalam
merealisasikan tujuan yang telah ditetapkan...dan sebagainya).

o PROGRAM PROGRAM UNTUK MENINGKATKAN IMUNISASI CAMPAK


o GPVI
TUJUAN

Anda mungkin juga menyukai