Anda di halaman 1dari 42

IDENTIFIKASI MIKROSKOPIK

TUBERKULOSIS

Dr.dr.ANNA KHUZAIMAH, M.KES


Definisi
Tuberkulosis adalah penyakit
menular langsung yang disebabkan
oleh kuman TBC (Mycobacterium
tuberculosis).
Sebagian besar kuman menyerang
paru-paru, tetapi dpt juga ke organ
lainnya
Kuman Tuberkulosis
Berbentuk batang
Sifat :Basil Tahan asam (BTA)
Cepat mati dengan sinar matahari
langsung
Dpt bertahan hidup pada ruangan lembab
dan gelap.
Dormant pd jaringan
Dpt bertahan di udara pada suhu kamar
selama beberapa jam
Gambaran Micobacterium
tuberculose
Cara Penularan
Sumber : penderita TBC BTA positif
Droplet infection (bersin atau batuk )
Menular melalui pernapasan, sist.
Peredaran darah, sistem sal. Limfe,
saluran nafas atau penyebaran langsung
ke bagian tubuh lainnya
Risiko Penularan
ARTI (Annual Risk of Tuberculosis
Infection) di Indonesia 1 -3 %
Faktor risiko : daya tahan tubuh
yang rendah, gizi buruk, HIV/AIDS.
Riwayat Terjadinya tuberkulosis
1. Infeksi primer
* pertama kali terpapar kuman TBC
* Infeksi dimulai pd saat kuman TBC
mulai berkembang biak di paru
peradangan
* Saluran limfe membawa kuman TBC
ke kelenjar limfe di sekitar
hilus paru komplex primer
* Terjadi 4 – 6 minggu
* Reaksi tuberkulin positif
Riwayat terjadinya TBC
Lanjutan

2. Tuberkulosis pasca primer


* terjadi setelah beberapa bulan
atau tahun sesudah infeksi
primer
* Ciri khas : kerusakan paru
yang luas dengan kavitas atau
efusi pleura
Gejala-Gejala Tuberkulosis
Pada Orang Dewasa

 Gejala Utama
* Batuk terus menerus dan berdahak selama 3 minggu atau lebih
 Gejala tambahan
* Dahak bercampur darah
* Batuk darah
* Sesak napas dan nyeri dada
* badan lemah,
* nafsu makan menurun,
* rasa kurang enak badan (malaise)
* Berkeringat malam
* demam meriang lebih dari sebulan
Gejala Tubekulosis
Lanjutan
Pada anak

 Gejala umum
* BB turun selama 3 bulan berturut-turut tanpa
sebab yg jelas
* Anoreksia
* Pembesaran kelenjar limfe suprfisialis yg tdk sakit
* gejala sal. Nafas : batuk lama, tanda cairan di dada,
nyeri dada
* Gejala sal. Cerna : diare berulang, benjolan di
abdomen, , tanda-tanda cairan dlm abdomen
Gejala tuberkulosis
Lanjutan

Gejala Spesifik
* TBC kulit/sklofuloderma
* TBC tulang dan sendi :
- tulang punggung : gibbus
- tulang panggul : pincang,
pembengkakan dipinggul
- tulang lutut : pincang atau bengkak
- Tulang kaki dan tangan
* TBC otak dan saraf : meningitis
* Gejala pada mata : konjungtivitis
fliktenularis,
Penemuan penderita
1. Penemuan penderita pada orang dewasa

* Pasif : penjaringan penderita pada


mereka yang berkunjung ke unit
pelayanan kesehatan
* Didukung oleh penyuluhan yg aktif
* Semua kontak dgn penderita BTA postif dgn
gejala yang sama, harus diperiksa dahaknya
* Semua tersangka penderita harus diperiksa 3
spesimen dahaknya dalam 2 hari berturut-turut
(sewaktu – pagi – sewaktu)
Penemuan Penderita
Lanjutan

2. Penemuan penderita tuberkulosis


pada anak
* sulit
* sebagian besar diagnosis
didasarkan atas gambaran
klinis , gambaran radiologis
dan uji tuberkulin
Diagnosis
Diagnosis TBC pada orang dewasa
* Ditemukan BTA pd pem. Dahak
secara mikroskopis.
Positif bila 2 atau 3 spesimen (+)
* Bila hanya 1 (+) pemeriksaan
dilanjutkan dgn foto torak, atau
pem. Dahak SPS diulang
* atau Biakan
Gambaran Basil Tahan Asam
(BTA)
Diagnosis
Lanjutan

* Bila ketiga spesimen dahak negatif,


diberikan antibiotik spektrum luas
selama 1 – 2 minggu.
* Bila tidak ada perubahan pem.
Dahak SPS dapat diulang
* Bila pos--- TBC
* Negatif ---foto torak
- Pos(+) ---- TBC
- Neg (-) ---- bulkan TBC
Diagnosis
Lanjutan

Diagnosis TBC pada anak


* ditemukannya kuman TBC dari
dahak, bilasan lambung, biopsi, dll---
- sulit
* diagnosis berdasarkan gejala
klinis, gambaran foto torak, dan uji
tuberkulin
Komplikasi
Hemoptisis
Kolaps dari lobus akibat retraksi bronkial
Bronkiektasis dan fibrosis
Pneumotorak
Penyebaran infeksi ke organ lain seperti
otak, tulang, persendian, ginjal ,dll
Insufisiensi kardiopulmoner
Perjalanan Alamiah TBC yang
tidak diobati
Tanpa pengobatan setelah 5 tahun :
* 50 % penderita akan meninggal
* 25 % akan sembuh dengan
daya tahan tubuh yang tinggi
* 25 % sebagai kasus kronik
yang tetap menular
Pengaruh Infeksi HIV
Infeksi HIV mengakibatkan
kerusakan luas sistem kekebalan
tubuh seluler (celluler immunity),
sehingga jika terjadi infeksi
opurtunistik seperti tuberkulosis,
maka yang bersangkutan akan
menjadi sakit parah ----- mati
PEMERIKSAAN BTA PADA
SPUTUM/DAHAK
Dasar Pemikiran
Pemeriksaan Mycobacterium tuberculosis
secara mikroskopis dgn spesimen SPS
sudah identik dengan pemeriksaan kultur
atau biakan dahak.
Merupakan pemeriksaan yg paling efisien,
mudah, murah dan hampir semua unit
lab. Mampu melaksanakan
Bersifat spesifik dan sensitif
Pengambilan spesimen dahak
Prinsip
Mycobacterium tuberculosis yang
bersifat tahan asam diwarnai dengan
pengecatan tahan asam yang
menghasilkan warna akhir bakteri
merah dan berbentuk batang.
Bakteri ini dapat diamati dengan
mikroskop pembesaran 1000x
Alat dan Bahan
Alat :
Mikroskop binokuler
Pot dahak
Ose
Objek glass
Tempat cuci ose (pasir lisol)
Rak pewarnaan
Lampu spiritus
Timer
Pipet tetes
Bahan :
Aquadest atau air kran
Oil emersi
Larutan carbol fuchsin 0,3 %
Larutan Methylen blue 0,3 %
HCL –alkohol 3 %
Xylol
Cara Pengambilan dan pengumpulan
dahak

Penderita diminta untuk berkumur dengan air(bila memakai


gigi palsu sebaiknya dilepas)
Buka pot dahak (yang sudah diberi label),pegang tutupnya
untuk menghindari kemungkinan tertukarnya spesimen
Petugas berdiri di belakang penderita
Penderita dalam posisi berdiri, atau bila tidak memungkinkan
diminta duduk dengan badan agak condong ke depan.
Perhitungkan arah angin, agar dahak tdk memercik ke arah
anda
Penderita diminta menarik nafas dalam 2 – 3 kali kemudian
keluarkan nafas bersamaan dengan batuk yang kuat dan
berulang kali sampai dahak keluar
Dahak yang keluar ditampung langsung ke dalam pot dahak
dengan cara mendekatkan pot dahak ke mulut
Tutup pot dahak dengan erat
Petugas harus cuci tangan dengan sabun dan air
Pembuatan Sediaan Apusan Dahak

Ambil dahak yang kental dan kuning


kehijauan(purulen)dengan ose dan oleskan
dahak secara merata pada permukaan kaca
sediaan dengan ukuran 2x3 cm.
Masukkan ose ke dalam pasir alkohol 70 %
atau pasir xilol, goyangkan untuk melepaskan
partikel yang melekat pada ose kemudian
setelah kering dibakar pada lampu spiritus
sampai membara
Keringkan sediaan pada udara ruang, beri
label dibalik sediaan, kemudian fiksasi di atas
lampu spiritus.
Pewarnaan sediaan dengan metode Ziehl Nelsen

Letakkan sediaan dahak yang telah difiksasi pada rak


dengan hapusan dahak menghadap ke atas
Teteskan carbol fuchsin 3 % pada sediaan sampai
menutupi semua bagian kaca sediaan /objek glass
Panaskan dengan nyala api sampai keluar uap selama 3
– 5 menit, jangan sampai mendidih, kemudian diamkan
selama 5 menit.
Bilas dengan air kran, kemudian teteskan asam alkohol
3 % sampai warna merah fuchsin hilang
Bilas dengan air kran, teteskan dengan larutan
methylen blue 0,3 % pada sediaan sampai menutupi
seluruh permukaan. Diamkan 10 -20 detik.
Bilas dengan air kran, kemudian keringkan di udara
terbuka (jangan di bawah sinar matahari langsung)
Baca pada mikroskop pembesaran 100 x
Pembacaan Hasil dan
Pelaporan
Sediaan yang sudah diwarnai dan sudah kering diperiksa di bawah
mikroskop
Cari lebih dahulu lapangan pandang dengan objektif 10 x
Teteskan satu tetes minyak emersi di atas hapusan dahak
Periksa dengan menggunakan lensa okuler 10 x danobjektif 100 x
Carilah Basil Tahan Asam (BTA) yang berbentuk batang berwarna
merah
Periksa paling sedikit 100 lapang pandang atau dalam waktu
kurang lebih 10 menit dengan cara menggeserkan sediaan
Sediaan dahak yang telah diperiksa kemudian direndam dalam
xylol selama 15 – 30 menit. Lalu disimpan dalam kotak sediaan.
Pembacaan Hasil

Berdasarkan skala IUATLD :


1. Tidak ditemukan BTA dalam 100 lapang pandang disebut
negatif
2. Ditemukan 1 – 9 BTA dalam 100 lapang pandang , ditulis
jumlah kuman yang ditemukan
3. Ditemukan 10 – 99 BTA dalam 100 lapang pandang, disebut
(+) atau (1+)
4. Ditemukan 1 – 10 BTA dalam 1 lapang pandang, disebut (++)
atau (2+), minimal dibaca 50 lapang pandang
5. Ditemukan > 10 BTA dalam 1 lapang pandang , disebut (+++)
atau (3+), minimal dibaca 20 lapang pandang

Penulisan gradasi hasil bacaan penting untk menunjukkan keparahan


penyakit dan tingkat penularan penderita tersebut.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai