Pemeriksaan ini memerlukan spesimen dahak dari pasien yang kemudian ditelitit
di bawah mikroskop untuk melihat adakah bakteri tahan asam pada dahaknya.
Ada 4 bagian dalam pengidentifikasian bakteriologi khusus TBC, yaitu:
1. Pengumpulan spesimen
2. Klasifikasi hapusan BTA dan hasilnnya
3. Deteksi langsung M. Tuberculosis
4. Kultur spesimen dan identifikasi
Untuk keperluan diagnostik, semua orang yang dicurigai terinfeksi M.
Tuberculosis harus diambil spesimen sputumnya untuk nanti diteliti dan dikultur
BTA-nya. Sputum yang dikumpul harus dikumpul 3 kali berturut selang 8 24
jam dimana 1 spesimen harus dikumpulkan pada pagi hari. Jika dimungkinkan,
pengambilan sputum dilakukan dalam ruang airborne infection isolation (AII)
untuk menghindari penularan infeksi ke orang lain.
Batuk
Batuk merupakan cara yang paling sering dilakukan untuk mengambil
sputum. Cara ini harus dilakukan dengan pengawasan dari tenaga medis
yang memakai perlengkapan protektif yang dianjurkan. Pasien harus
diberitahukan bahwa sputum yang akan diambil berasal dari paru-paru dan
bukan dari hidung maupun tenggorokan dan himbau agar jangan bercampur
dengan saliva terlalu banyak.
Induksi Sputum
Jika pasien tidak mampu untuk mengeluarkan sputum maka dapat
dirangsang dengan inhalasi uap larutan garam yang hangat, steril, dan
hipertonik (3% - 5%). Sputum yang terinduksi sangat berair dan menyerupai
saliva, jadi harus dilabeli induced agar dapat dimengerti oleh analis lab.
Bronkoskopi
Bronkoskopi adalah prosedur medis yang memperlihatkan bronkus dari
seorang pasien, Bronkoskopi dilakukan jika hasil sebelumnya tidak
terdiagnosis dan adanya keraguan dalam diagnosis. Bronkoskopi harus
dilakukan dalam kamar AII. Tenaga medis harus mengenakan masker N95
agar tidak tertular jika berhadapan dengan pasien yang sudah dicurigai dan
terkonfirmasi positif TB.
Gastric aspiration
Prosedur ini sesekali dilakukan untuk mendapatkan spesimen ketika pasien
tidak bisa mengeluarkan sputum yang cukup. Sebuah selang akan
dimasukkan melalui mulut atau hidung sampai ke lambung untuk mengambil
sputum yang tertelan. Prosedur ini biasanya dilakukan kepada anak kecil.
Pasien yang melakukan prosedur ini harus dirawat inap di rumah sakit dan
pengambilannya pada pagi hari sebelum sarapan. Pagi hari merupakan saat
yang ideal karena sputum yang diproduksikan pada malam hari saat tidur
akan tertelan ke dalam perut.
Hasil Hapusan
(Jumlah BTA dalam
perbesaran 1000x)
4+
Sangat positif
3+
Sangat positif
Interpretasi
Potensi Penularan
dan Infeksi
Sangat menular dan
terinfeksi
Sangat menular dan
2+
1+
+/Tidak ada BTA yang
terlihat
Positif (moderate)
Positif (moderate)
Positif (weakly)
Negatif
terinfeksi
Menular dan terinfeksi
Menular dan terinfeksi
Menular dan terinfeksi
Tidak menular dan
terinfeksi
Kultur Spesimen
Kultur yang positif dapat menegakkan diagnosis meskipun BTA tidak terlihat
pada metode hapusan spesimen. Media kultur broth yang banyak dijual
(contohnya: BACTEC, MGIT, Versa TREK, MBBACT) dapat mendeteksi
pertumbuhan kuman tuberculosis dari 4 14 hari dibandingkan dengan media
padat yang hasilnya lebih lama (3 6 minggu).
Menggunakan prinsip yakni menilai pengeluaran IFN-g oleh sel darah putih yang
bercampur dengan antigen dari M. Tuberculosis. Hasilnya bergantung dari jumlah