Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN TUTORIAL INFEKSI BAKTERI

SKENRAIO II
BATUK TIDAK KUNJUNG SEMBUH?

NAMA : SITI RAHMA SAFI


NIM : 2011304127
KELOMPOK : B4

SARJANA TERAPAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
A. SKENARIO

SKENARIO II
BATUK TAK KUNJUNG SEMBUH?
Seorang ibu datang ke klinik kesehatan untuk konsultasi kepada dokter spesialis paru-
paru. Ibu tersebut mengeluh batuk sudah lebih dari 2 minggu, setiap batuk dada terasa
sakit, keluar dahak bercampur dengan darah dan berat badan menurun. Dokter
meminta untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan mikroskopis dengan
pengecatan Ziehl Neelsen menunjukkan bentuk dan warna yang hasil pemeriksan
dinyatakan BTA +, dengan tingkat BTA +2, selanjutkan dilakukan kultur dengan media
Loewenstein jensen tumbuh koloni berwarna kuning pada media kultur.

B. HALAMAN ISI
1. Mahasiswa mampu menjelaskan dari definisi, gejala, penyebab dari TBC.?
2. Mahasiswa mampu menjelaskan prosedur pengambilan sampel dahak dan
Penanganannya?
3. Mahasiswa mampu menjelaskan kualitas sampe dahak yang baik.?
4. Mahasiswa mampu menjelaskan prosedur kerja dari pemeriksaan bakteri?
mycobacterium tuberkulosis serta interpretasi hasilnya?

C. PENJABARAN LEARNING OUTCOME (LO)


1. Defenisi TBC
Tuberkulosis adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh kuman dari kelompok
mycobacterium yaitu mycobacterium tuberculosis. Bakteri mycobacterium tuberculosis,
merupakan basil tahan asam yang tumbuh dengan lambat dan sensitif terhadap panas
dan sinar ultraviolet sehingga memerlukan waktu yang lama untuk mengobatinya.
Kuman ini berbentuk batang dengan ukuran panjang 1-4/Um dan tebal 0,3-0,6/Um dan
sifatnya aerob. Infeksi tersebut akan terjadi apabila orang lain menghirup udara yang
mengandung percik renik dahak yang infeksius tersebut. Pada waktu batuk atau bersin,
penderita menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk percikan dahak (droplet
nuclei/percik renik). Sekali batuk dapat menghasilkan sekitar 3000 percikan dahak
(Kemenkes RI, 2014)
Gejala TBC
Gejala klinik dari Penyakit tuberkulosis pada anak2 tidak spesifik, Hal ini merupakan
hambatan di dalam deteksi dini penyakit ini sehingga pemeriksaan pembantu seperti, uji
tuberkulin, darah rutin, dan rontgen dada mempunyai arti penting dalam diagnosis
tuberkulosis pada anak.
Pada anak-anak gejala dari TBC terbagi 2, yakni gejala umum dan gejala khusus. Gejala
umum, meliputi:
• Berat badan turun selama 3 bulan berturut-turut tanpa sebab yang jelas dan
tidak naik dalam 1 bulan meskipun sudah dengan penanganan gizi yang
baik.
• Demam lama atau berulang tanpa sebab yang jelas (bukan tifus, malaria,
atau infeksi saluran napas akut) dapat disertai dengan keringat malam.
• Pembesaran kelenjar limfe superfisialis yang tidak sakit, paling sering di
daerah leher, ketiak, dan lipatan paha.
• Gejala dari saluran napas, misalnya batuk lebih dari 30 hari (setelah
disingkirkan sebab lain dari batuk), tanda cairan di dada dan nyeri dada.
• Gejala dari saluran cerna, misalnya diare berulang yang tidak sembuh
dengan pengobatan diare, benjolan (massa) di abdomen, dan tanda-tanda
cairan dalam abdomen.
• TBC kulit atau skrofultoderma
• TBC tulang dan sendi
• TBC otak dan saraf
• Gejala mata
Penyebab TBC
Penyebab TBC adalah infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini dilepaskan
oleh orang yang terinfeksi TB paru ke udara melalui batuk, bersin, atau meludah.
Meskipun tuberkulosis menular, penyakit ini tak lantas mudah menular begitu saja.
Bakteri penyebab TBC kadang-kadang bisa tetap hidup di udara selama beberapa jam,
terutama di tempat-tempat kecil tanpa udara segar. Orang yang terinfeksi bakteri TB
memiliki 5-10% risiko hidup dengan TBC seumur hidup. Menurut WHO, sekitar
seperempat dari populasi dunia memiliki infeksi TB. Ini berarti ada orang yang telah
terinfeksi oleh bakteri TB tetapi tidak atau belum sakit dan tidak dapat menularkannya.
Tidak semua orang yang menghirup bakteri menjadi sakit. Pada banyak orang sehat
sistem kekebalan mampu menghancurkan bakteri yang menyebabkan TB. TBC adalah
penyakit yang bisa menyerang siapa saja. Orang-orang yang memiliki sistem kekebalan
lemah, kurang gizi, diabetes, dan perokok lebih rentan terinfeksi TBC. Orang dengan
sistem kekebalan lemah lainnya seperti orang yang sedang menjalani kemoterapi,
kelompok usia yang sangat muda atau tua, pasien kanker, atau penderita penyakit ginjal
berat. Selain itu, risiko tertular TBC juga lebih tinggi bagi orang yang tinggal di atau
bepergian ke daerah yang memiliki tingkat TBC yang tinggi dan TBC yang resistan
terhadap obat. TBC mempengaruhi semua kelompok umur dan semua bagian dunia.
Namun, penyakit ini kebanyakan menyerang orang dewasa muda dan orang yang tinggal
di negara berkembang.
2. Prosedur Pengambilan Sampel Dahak Dan Penaganannya
Pemeriksaan BTA adalah tes yang relatif sederhana. Jadi, tidak membutuhkan persiapan
khusus Namun, ada baiknya sebelum menjalani pemeriksaan, Terlebih dahulu menyikat
gigi dan kumur setelah bangun di pagi hari, Saat membersihkan gigi hindari
menggunakan mouthwash atau obat kumur. Selain itu, tidak diperbolehkan untuk
makan atau minum apapun sebelum menjalani tes dahak Tersebut.
Pemeriksaan Tes Tersebut di Lakukan Oleh Tenaga medis, kemudian tenaga medis akan
menyediakan sebuah wadah untuk menyimpan dahak, Kemudian akan diminta
mengambil napas dalam-dalam, lalu tahan selama 5 detik, dan buang napas secara
perlahan. Selanjutnya, dokter atau tenaga medis akan meminta Untuk menjalani
prosedur sebagai berikut: Batuk dengan keras hingga dapat merasakan dahak mengalir
naik ke mulut. Buang dahak ke dalam wadah yang telah disediakan. Tutuplah wadah
tersebut dengan rapat. Sampel dahak biasanya diambil sebanyak 3 kali berturut-turut
(sewaktu, pagi, dan sewaktu). Pengambilan sampel pertama dilakukan dengan tim
medis, yaitu ketika Anda mengunjungi dokter pertama kali (sewaktu).
Setelahnya,Tenaga medias akan diminta melakukan pengambilan dahak sendiri di rumah
keesokan harinya (pagi). Setelah itu, ketika mengantarkan sampel dahak kedua ke
dokter, sampel dahak ketiga akan diambil oleh tim medis atau dokter (sewaktu). Saat
mengambil dahak di rumah, wadah berisi sampel dahak harus disimpan di dalam lemari
pendingin selama 24 jam. Hindari menyimpan sampel dahak di dalam suhu yang terlalu
dingin seperti di dalam freeze.
Apabila kesulitan saat mengeluarkan dahak Tersebut maka dokter akan
merekomendasikan metode bronkoskopi. Dimana metode Bronskoskopi dalam tes BTA
adalah metode memasukkan selang khusus yang dilengkapi dengan kamera ke dalam
mulut, Namun, sebelum menjalani prosedur ini, akan dibius terlebih dahulu. Kemudian
Selang bronkoskopi tersebut akan dimasukkan ke bagian saluran pernapasan yang
mengandung dahak. Dahak kemudian akan disedot dan langsung disimpan ke dalam
wadah khusus. Setelah sampel diambil, tenaga medis akan menyimpan sampel di
laboratorium dengan suhu ruangan selama 2 hari. Dalam rentang waktu tersebut,
bakteri yang terdapat di dalam sampel akan tumbuh dan berkembang biak. Bakteri
tersebut akan diberikan pewarna khusus, dipanaskan, dan dicuci dalam larutan asam.
3. Kualitas Sampel Dahak Yang Baik
Dahak atau sputum adalah hasil mekanisme pembersihan tulang tenggorok (trakhea)
dan saluran nafas (bronchi) yang dikeluarkan melalui mekanisme batuk. Dahak yang
mengandung kuman. Dahak yang memenuhi syarat pemeriksaan harus benar- benar
keluar dari takhea atau bronchi, bukan air liur dari mulut atau ingus, Kualitas dari
spesimen dahak terdiri dari dahak mukoid (lendir), dahak purulen (nanah), dahak
bercampur darah dan air liur. Kualitas spesimen dahak yang baik adalah dahak
mukoid (lendir) dan dahak purulen (nanah). Pemeriksaan tersebut untuk menegakkan
diagnosa dimana dilakukan dengan mengumpulkan 3 spesimen dahak dalam dua hari
kunjungan yang berurutan berupa dahak sewaktu-pagi-sewaktu (S-P-S). S (sewaktu)
pertama yaitu dahak dikumpul-kan pada saat suspek TB datang berkunjung pertama kali,
P (pagi) yaitu dahak dikumpulkan di rumah pagi hari kedua, segera setelah bangun tidur
lalu pot dahak dibawa dan diserahkan ke unit pelayanan, dan S (sewaktu) kedua yaitu
dahak dikumpulkan pada hari 3 kedua, saat menyerahkan dahak pagi
4. Prosedur Kerja Pemeriksaan Bakteri TBC
- Alat Dan Bahan
- Prosedur Kerja
Metode Zhiel Nelseen
1. Disiapkan alat dan bahan 2)
2. Dibersihkan objek gelas hingga bebas lemak.
3. Jika perlu, ditulis kode atau nama bakteri pada sudut objek gelas
4. Digenangi larutan carbol fuchsin pada sediaan yang telah difiksasi
5. Panaskna sampai menguap selama 5 menit
6. Pewarna dibuang dan ditetesi asam alcohol selama 1-2 detik
7. Dicuci dengan air mengalir
8. Ditambahkan methylen blue kurang lebih 1 menit
9. Dicuci dengan air mengalir dan dikeringkan
10. Diperiksa di bawah mikroskop dengan menggunakan minyak imersi
Metode Kinyount-Gabbet
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Dibersihkan objek gelas hingga bebas lemak
3. Jika perlu, ditulis kode atau nama bakteri pada sudut objek gelas
4. Dituangkan larutan Kinyoun selama 3 menit pada sediaan yang telah difiksasi
5. Dicuci dengan air mengalir selama 30 detik
6. Diuangkan larutan Gabbet selama 1 menit
7. Dicuci dengan air mengalir dan dikeringkan di udara
8. Diperiksa di bawah mikroskop dengan menggunakan minyak imersi
Interpretasi Hasil
▪ Negatif: apabila tidak ditemukan BTA.
▪ Positif: apabila terdapat 1 – 9 BTA / 100 lapang pandang.
▪ Positif 1: apabila terdapat 10 – 90 BTA / 100 lapang
pandang.
▪ Positif 2: apabila terdapat 1 – 9 BTA / 1 lapang pandang.
▪ Positif 3: apabila terdapat > 10 BTA / 1 lapang pandang

DAFTAR PUSTAKA

- Departemen Kesehatan RI, Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis, Depkes


RI, Jakarta 2008
- Fujiki, Akiko, Preparasi Sediaan Dahak BTA yang Baik, The Research Institute of
Tuberculosis, Jepang. 2007, Halaman 7
- Anggraini, Dini Siti, STOP Tuberkulosis, Publishing Insan Madani, Jakarta. 2011
Halaman 23-25. Dinas Kesehatan Propinsi Lampung, Profil Kesehatan Propinsi
lampung, Bandarlampung , 2010
- Utji, Robert; Harun, Hasrul, “ Kuman Tahan Asam ”, di dalam Staf Pengajar FKUI (Ed),
Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran, Binarupa Aksara, Jakarta, 2001.

Anda mungkin juga menyukai