Anda di halaman 1dari 18

TUBERCULOSI

S (TBC)
TRIANTIKA SHAFIRA
1913353016
START!
APA ITU TUBERCULOSIS?

• TBC atau Tuberculosis merupakan infeksi bakterikronik


yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis yang
ditandai dengan pembentukan granuloma pada jaringan yang
terinfeksi dan oleh hipersensitivitas sel (cell-mediated
hypersensitivity).
• Tuberkulosis adalah penyakit infeksi menular yang
disebabkan oleh kuman yang dapat juga menyerang semua
bagian tubuh manusia, dan yang paling sering organ paru
(90%)
Penularan TBC umumnya terjadi
melalui udara. Ketika penderita TBC
(aktif) memercikkan lendir droplet
atau dahak saat batuk atau bersin,
bakteri TB akan ikut keluar melalui
droplet tersebut dan terbawa ke udara,
bakteri ini bisa tahan berberapa jam di
udara. Selanjutnya bakteri TB akan
masuk ke tubuh orang lain melalui
udara yang dihirupnya.

NEXT!
Mycobacterium Tuberculosis

1. Kuman ini tahan hidup di udara


kering maupun dingin, dapat
bertahan bertahun-tahun di lemari es
2. Kuman ini bersifat aerob yaitu
lebih menyenangi jaringan yang kaya
akan oksigen, serta bakteri ini
mempunyai fase dormant (istirahat)
yang dimana sewaktu waktu bisa
menginfeksi kembali
TANDA DAN GEJALA TBC PATOFISIOLOGI PENYAKIT TBC

KLASIFIKASI PENYAKIT TBC PENCEGAHAN PENYAKIT TBC

KOMPLIKASI PENYAKIT TBC PENGOBATAN PENYAKIT TBC

PEMERIKSAAN PENUNJANG
DIAGNOSIS
TANDA DAN GEJALA PENYAKIT TBC
 Batuk dan Sputum
Batuk yang terjadi selama 3 minggu harus patut dicurigai
dan lakukan pengujian sputum untuk mencari kuman Section 1
tuberculosis, sputum yang diduga tbc akan nampak
mucoid, purulent atau mengandung darah. Section 2
 Nyeri Dada
Nyeri akibat menegangnya otot pada saat penderita batuk,
Section 3
system respirasi akan mengalami gangguan jika benar ada
infeksi, ditandai dengan batuk, influenza cukup sering,
sesak nafas, batuk darah, dan wheezing local. Section 4
 Sesak nafas
Penyakit tbc dapat menyebabkan komplikasi berupa efusi Credits
pleura dan sesak nafas berat sehingga mengalami
penurunan berat badan
TANDA DAN GEJALA PENYAKIT TBC

 Pneumonia Section 1
Radang paru parah yang disebabkan oleh bakteri
mycobacterium tuberculosis Section 2
 Wheezing setempat
Disebabkan oleh bronchitis tuberculosis local atau tekanan Section 3
kelenjar getah bening pada salah satu bronkus
 Malaise
Section 4
Ditemukan berupa anoreksia, berat badan menurun, sakit
kepala, nyeri otot dan keringat di waktu di malam hari
 Demam Credits
Terjadi lebih dari satu bulan, biasanya pada pagi hari.
KLASIFIKASI TUBERCULOSIS

a. Tuberculosis Paru b. Tuberculosis Ekstra Paru

1. Tuberkulosis Paru BTA (+) 1. TBC ekstra-paru ringan


Kriteria hasil dari tuberkulosis paru BTA Misalnya, TBC kelenjar limfe, pleuritis
positif adalah sekurang-kurangnya 2 eksudativa unilateral, tulang (kecuali
tulang belakang), sendi, dan kelenjar
pemeriksaan dari 3 spesimen dahak SPS
adrenal.
hasilnya BTA (+) atau 1 spesimen dahak 2. TBC ekstra-paru berat
SPS hasilnya (+) dan foto rontgen dada Misalnya, meningitis, millier,
menunjukan gambaran tuberculosis aktif. perikarditis, peritonitis, pleuritis
2. Tuberkulosis Paru BTA (-) eksudativa duplex, TBC tulang
Pemeriksaan 3 spesimen dahak SPS hasilnya belakang, TBC usus, TBC saluran
BTA (-) dan foto rontgen dada menunjukan kencing dan alat kelamin.
gambaran Tuberculosis aktif.
KOMPLIKASI TUBERKULOSIS

Section 1
Pleuritis tuberkulosa

Efusi pleura (cairan yang keluar ke dalam rongga Section 2


pleura)
Section 3

Tuberkulosa milier
Section 4

Meningitis tuberkulosa Credits


Pemeriksaan
Penunjang
Diagnosis
Pemeriksaan untuk TBC ada beberapa cara yaitu pemeriksaan diagnostik,pemeriksaan
sputum, skin test, rontgen dada, pemeriksaan fungsi paru, biopsi paru dan lainnya.

1. Pemeriksaan sputum sangat penting karena


dengan di ketemukannya kuman BTA diagnosis
tuberculosis sudah dapat di pastikan.
Pemeriksaan dahak dilakukan 3 kali yaitu:
dahak sewaktu datang, dahak pagi dan
dahak sewaktu kunjungan kedua. Bila
didapatkan hasil dua kali positif maka
dikatakan mikroskopik BTA positif. Bila satu
positif, dua kali negatif maka pemeriksaan
perlu diulang kembali. Pada pemeriksaan ulang
akan didapatkan satu kali positif maka
dikatakan mikroskopik BTA negatif
Pemeriksaan untuk TBC ada beberapa cara yaitu pemeriksaan diagnostik,pemeriksaan
sputum, skin test, rontgen dada, pemeriksaan fungsi paru, biopsi paru dan lainnya.

2. Skin test (PPD, Mantoux) Hasil tes 3. Rontgen dada


mantaoux dibagi menjadi : Menunjukkan adanya infiltrasi lesi pada
paru-paru bagian atas, timbunan
a. indurasi 0-5 mm (diameternya ) maka mantoux negative kalsium
atau hasil negative dari lesi primer atau penumpukan
cairan. Perubahan yang menunjukkan
b. indurasi 6-9 mm ( diameternya) maka hasil meragukan
perkembangan Tuberkulosis meliputi
c. indurasi 10- 15 mm yang artinya hasil mantoux positif adanya kavitas dan area fibrosa.

d. indurasi lebih dari 16 mm hasil mantoux positif kuat

e. reaksi timbul 48- 72 jam setelah injeksi antigen


intrakutan berupa indurasi kemerahan yang terdiri dari
infiltrasi limfosit yakni persenyawaan antara antibody
dan antigen tuberculin
PATOFISIOLOGI PENYAKIT TBC
• Organisme Mycobacterium tuberculosis masuk melalui saluran pernafasan, saluran
pencernaan dan luka terbuka pada kulit disebabkan karena inhalasi basil tuberkel,
dimana partikel yang menimbulkan infeksi berasal dari penderita TB yang
disebarkan ke individu lain.

• Tempat implantasi basil tuberkel yang paling sering adalah pada permukaan
alveolar dari parenkim paru-paru pada bagian lobus atas atau bagian atas lobus
bawah menimbulkan peradangan. Setelah beberapa hari, Leukosit diganti
Makrofag. Alveoli yang terserang akan mengalami konsolidasi dan timbul gejala
pneumonia akut. Pneumonia tersebut dapat sembuh sendiri hingga tidak terdapat
sisanya, atau prosesnya dapat berkelanjut hingga bakteri terus difagosit atau
berkembang biak di dalam sel
LANJUTAN…
• Basil dapat menyebar melalui getah bening menuju ke getah bening regional
kemudian terjadi reaksi eksudasi. Kelenjar getah bening tersebut akan membesar
membentuk kompleks primer. Kompleks primer terjadi enam sampai delapan
minggu setelah infeksi. Bersamaan dengan terbentuknya kompleks primer terjadi
hipersensivitas terhadap tuberkuloprotein yang dapat diketahui dengan uji
tuberkulin. Waktu terjadinya infeksi sampai terbentuknya kompleks primer disebut
masa inkubasi.

• Selain itu basil Basil tuberkel dapat masuk langsung melalui aliran darah. Dalam
aliran darah basil dapat mati ataupun dapat tetap berkembang terus, hal ini dapat
terjadi tergantung pada keadaan pasien serta virulensi kuman. Basil yang terdapat
pada aliran darah dapat mencapai alat tubuh lain seperti paru-paru, selaput otak,
tulang, hati ginjal dan sebagainya. Saat di dalam alat tubuh tersebut basil dapat
langsung menimbulkan penyakit, tetapi juga dapat tenang terlebih dahulu
kemudian setelah beberapa waktu akan menimbulkan penyakit atau juga tidak
pernah menimbulkan penyakit apapun .
PENCEGAHAN PENYAKIT TBC Table of
Contents

Section 1
1) Menutup mulut bila batuk
2) Membuang dahak tidak di
Section 2
sembarang tempat. Buang dahak
pada wadah tertutup yang diberi
lisol Section 3
3) Makan makanan bergizi
4) Memisahkan alat makan dan Section 4
minum bekas penderita
5) Memperhatikan lingkungan Credits
rumah, cahaya dan ventilasi yang
baik
6) Untuk bayi diberikan imunisasi
BCG
Table of
Contents

Section 1

Section 2

O B A TA N
PENG B C
RI TA T
PENDE
Section 3

Section 4

Credits
• Tahap intensif (initial), dengan memberikan 4–5 macam obat anti TB per hari dengan tujuan mendapatkan
konversi sputum dengan cepat (efek bakteri sidal), menghilangkan keluhan dan mencegah efek penyakit lebih
lanjut, mencegah timbulnya resistensi obat

• Tahap lanjutan (continuation phase), dengan hanya memberikan 2 macam obat per hari atau secara intermitten
dengan tujuan menghilangkan bakteri yang tersisa (efek sterilisasi), mencegah kekambuhan pemberian dosis
diatur berdasarkan berat badan yakni kurang dari 33 kg, 33 – 50 kg dan lebih dari 50 kg

• Obat-obatan merupakan penyembuh yang efektif bagi TBC. Pada penderita TBC aktif, penanganan biasanya
dimulai dengan empat obat yakni, isoniazid, rimpafin, pyrazinamid, dan ethambutol. Di laboratorium juga
dilakukan evaluasi biakan sputum atau sekret tubuh lain (saliva, keringat, urine, dan cairan tubuh lainnya) atau
jaringan untuk menentukan kepekaan bakteri atau ketahanan terhadap setiap obat.

• Jika hasil biakan sudah diperoleh dalam waktu 6-8 minggu, dokter bisa mengganti obat yang tidak efektif
dengan obat lain. Ketika pemberian obat dimulai, perbaikan gejala sudah bisa terlihat dalam waktu 2-3 minggu
diikuti dengan membaiknya hasil foto toraks. Terapi dengan obat ini baru bisa mencapai hasil terbaik jika
penderita mengonsumsi obat selama 6-12 bulan agar bakteri TBC benar-benar terbasmi tuntas
TERIMAKAS
IH

Anda mungkin juga menyukai