Faktor In Vivo dan

In Vitro pada
sampel darah
Wimba Dinutanayo
Faktor Fisiologis
Pasien
• Variasi Diurnal (harian)
• Olahraga
• Diet
• Stres
• Postur
• Usia
• Jenis Kelamin
• Geografi
• Terapi obat
2
Variasi
Diurnal

3
Olahrag
a
• Free Fatty Acids ↑
• Laktat ↑ (sekitar 300%)
• Creatine Phosphokinase (CK), Aspartate Aminotransferase
(AST), Lactate Dehydrogenase (LD) ↑
• Koagulasi, Fibrinolisis, Trombosit  teraktivasi
• Efek jangka panjang : CK, aldolase, AST, and LD ↑

4
Die
t
• Glucose and triglycerides ↑ (setelah makan)
• Serum bilirubin ↑ (setelah puasa 48 jam)
• Glukosa pada wanita sehat ↓ (to 45 mg/dL). Trigliserida, gliserol, and
free fatty acids pada pria sehat ↑ (setelah puasa 72 jam)
• Long-time vegetarian diets  low-density lipoproteins (LDLs),
very- low-density lipoproteins, (VLDLs), total lipids, phospholipids,
cholesterol, and triglycerides, Vitamin B12 ↓
• A high meat or other protein-rich diet  serum urea, ammonia, and
urate ↑

5
Stre
s
• Menyebabkan produksi adrenocorticotropic hormone
(ACTH), cortisol, dan catecholamines.
• Total cholesterol ↑ (mild stress)
• HDL cholesterol ↓ (up to 15%) (mild stress)
• Hyperventilation  berdampak pada keseimbangan asam –
basa dan meningkatkan jumlah leukosit, serum laktat, atau
free fatty acids.

6
Postu
• An upright position : hydrostatic pressure ↑ sehingga
r •
menyebabkan peningkatan volume plasma dan protein
Albumin and calcium ↑ ketika perubahan posisi dari
berbaring ke posisi upright
• Perubahan postur : elemen yang terpengaruhi.

• Penggunaan tourniquet  laktat ↑

• Terlalu lama menggunakan tourniquet  serum
enzymes, proteins, and protein-bound substances ↑
• Bed rest di RS  Hb ↓

7
 Common
Interferences
In Vivo : Kebiasaan Merokok
• Perokok : Kadar carboxyhemoglobin, plasma catecholamines,
dan serum cortisol yang tinggi  eosinophils ↓ neutrophils,
monocytes, and plasma fatty free acids ↑
• Efek kronis merokok  Hb, erythrocyte (RBC) count, MCV, dan
leukocyte ↑ lactate, insulin, epinephrine, dan growth hormone
dan urinary secretion of 5-HIAA ↑ Vitamin B12 ↓
• Immunoglobulin (Ig)A, IgG, and IgM rendah dan IgE tinggi
• Penurunan jumlah sperma dan motilitas serta penigkatan
morfologi abnormal.
Date Your Footer Here 8
 Common
Interferences
In Vitro
• Hemolisis : Kesulitan
dalam mencari vena,
menggunakan jarum yang
terlalu kecil, menarik
syringe terlalu cepat,
menaruh darah ke tabung
terlalu cepat,
homogenisasidarah yang
kasar, mengambil darah
sebelum alcohol kering.

Date Your Footer Here 9

 Common
Interferences
In Vitro
• Kesalahan dalam homogenisasi antikoagulan dengan
specimen  terbentuknya bekuan kecil  memengaruhi
hasil.
• Kesalahan penggunaan tabung
• Hemokonsentrasi  perubahan posisi & penggunaan
torniquet

Date Your Footer Here 10

 Pemesanan
Pemeriksaan
• Tertulis
• Online

Date Your Footer Here 11

 Waktu Pengambilan
Darah
• Waktu yang spesifik  jika gagal dilakukan akan
menyebabkan kesalahan dan misinterpretasi terhadap
kondisi pasien.
• Sampel cito
• Contoh lain : glukosa 2 PP dan OGTT

Date Your Footer Here 12

 Penolakan
Spesimen
• All specimens must be collected, labeled, transported, and
processed according to established procedures that include
sample volume, special handling needs, and container type
 failure = specimen rejection.
• Inappropriate specimen type, wrong preservative,
hemolysis, lipemia, clots  specimen rejection.

Date Your Footer Here 13

 Phlebotomy
Safety
• Personal hygiene
• APD
• Prosedur K3 dan Keselamatan Pasien

Date Your Footer Here 14

 Designed with by

www.PresentationGO.com
Terima Kasih

The free PowerPoint and Google Slides

template library