Anda di halaman 1dari 39

Pemeriksaan Enzim Jantung

Kuliah Kimia Klinik


Program Studi Analis Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Palangka Raya
Anatomi Jantung
• Dinding jantung terdiri dari tiga lapisan: epikardium (luar),
miokardium (tengah), dan endokardium (dalam).
• Miokardium mengandung otot lurik yang bergantian antara
kontraksi dan relaksasi, yang memungkinkan jantung melakukan
pekerjaannya.
• Otot lurik ini terdiri dari protein kontraktil spesifik jantung yang
disebut aktin dan miosin; dan protein pengatur yang disebut
troponin.
• Selain itu, otot ini juga mengandung sejumlah enzim seperti
myoglobin, creatine kinase (CK), dan lactate dehydrogenase
(LDH) yang digunakan sebagai penanda cedera jantung
Anatomi Jantung
Bagian Jantung
1. Atrium (atas), berfungsi
penampung darah sementara
a. Kanan : darah dari seluruh
tubuh
b. Kiri : darah dari paru-paru

2. Ventrikel (ruang bawah),


berfungsi memompa darah
a. Kanan : dari atrium kanan ke
paru-paru
b. Kiri : dari atrium kiri ke
seluruh tubuh
Fungsi Jantung
• Fungsi utama jantung adalah
memompa darah ke seluruh
tubuh
• Saat memompa darah, otot
jantung (miokardium) akan
bergerak.
• Kebutuhan darah untuk jantung,
berasal dari arteri koroner kanan
dan kiri, yang keluar dari aorta
dan berjalan di perikardium. Lalu
bercabang menjadi arteriol dan
kapiler ke dalam dinding
ventrikel.
Infrak Miokard Akut (IMA)
• IMA merupakan salah satu penyakit yang terjadi pada
jantung.
• IMA adalah kematian jaringan miokard akibat terjadinya
penurunan aliran darah pada pembuluh koroner menuju
miokard, sehingga cadangan oksigen tidak mencukupi
kebutuhan oksigen pada miokard (Dipiro et al., 2013).
• IMA terjadi karena adanya penurunan perfusi miokard
sehingga menyebabkan nekrosis sel miokard. Terjadi
berulang, menunjukkan adanya obstruksi aliran darah yang
disebabkan oleh plak dalam arteri koroner (Mendis et al,
2010)
DIAGNOSIS PENYAKIT JANTUNG

1. Anamnesis (gejala klinis)


2. EKG (elektokardiografi)
3. Serum cardiac marker (penanda)
• Protein : Troponin, mioglobin, miosin
• Enzim : AST/SGOT; CK & CK-MB; LDH

8
ENZIM JANTUNG

• Enzim jantung merupakan molekul protein, yang jika ada


kerusakan pada otot jantung, menyebabkan enzim ini
dilepaskan ke dalam aliran darah
• Digunakan sebagai marker/penanda cidera/kerusakan otot
jantung (Miokardial)

Jenis Enzim jantung:


 Creatin Kinase (CK)
 Lactat Dehidrogenase (LDH)
 Aspartate Transaminase (AST)
9
Enzim
Creatine Kinase (CK)
PENGERTIAN

• Creatine kinase (CK) merupakan enzim yang mengkatalis reaksi


transfer fosfat, dari ATP ke Kreatin menjadi kreatin fosfat dan ADP,
dan sebalik nya (reaksi reversibel).
• Kreatin fosfat (phosphocreatine) merupakan cadangan energi, yang
digunakan otot untuk melakukan kontraksi.

11
SUMBER

 Utama ditemukan pada:


• otot rangka,
• otot jantung, dan
• jaringan otak.
 Jumlah kecil terdapat di kandung kemih, plasenta,
saluran pencernaan, tiroid, uterus, ginjal, paru-paru,
prostat, limpa, hati, dan pankreas

12
 CK adalah tes yang paling sensitif untuk cidera otot
(otot jantung dan otot rangka)
 CK dianggap sebagai indikator sensitif infark miokard
akut (IMA) dan distrofi otot, terutama tipe
Duchenne (hingga 50-100 x nilai batas atas normal)
 CK total, merupakan indikator sensitif namun tidak
spesifik

13
Peningkatan Nilai CK

 Peningkatan CK ditemukan dalam berbagai kelainan otot


jantung dan otot rangka lainnya.
 Bervariasi dengan massa otot, bergantung pada jenis
kelamin, ras, tingkat kondisi fisik, dan usia.
 Kadang-kadang meningkat pada gangguan sistem saraf
pusat seperti penyakit serebrovaskular, kejang,
degenerasi saraf, dan syok sistem saraf pusat.
 CK juga meningkat pada alkoholik dan pengguna obat
statin
14
Jenis Enzim CK (Isoenzim)

Creatin Kinase (CK)

subunit

isoenzim

sumber jaringan utama

otak otot rangka


otot polos otot jantung
(Miokardium)
CK-BB (CK-1)
CK-BB (CK-1)

• Jumlah CK-BB dalam jaringan kecil dan waktu paruh singkat (1-
5 jam), dan biasanya tidak dapat diukur ketika kerusakan
jaringan terjadi.
• Konsentrasi tertinggi ditemukan di sistem saraf pusat, saluran
pencernaan, dan rahim selama kehamilan.
• Meskipun jaringan otak memiliki konsentrasi CK yang tinggi,
serum jarang mengandung CK-BB yang berasal dari otak. Karena
ukuran molekulnya (80.000), jalannya melewati sawar darah-
otak terhambat.
• Namun, ketika kerusakan luas pada otak telah terjadi, sejumlah
besar CK-BB kadang-kadang dapat dideteksi dalam serum.
CK-MB (CK-2)

Alat diagnostik utk Infrak Miokardial Akut (IMA)


karena mempunyai spesifisitas tinggi
CK-2 : CK-MB

• Peningkatan kadar CK-MB, ≥ 6% dari total CK, dianggap


sebagai indikator yang baik untuk kerusakan miokard,
khususnya IMA.
• Setelah infark miokard, level CK-MB mulai meningkat 4-8 jam
setelah nyeri dada, puncaknya 12-24 jam, dan kembali normal
48-72 jam.
• Aktivitas CK-MB telah diamati pada gangguan jantung lainnya.
• Spesifisitas level CK-MB dalam diagnosis IMA dapat
ditingkatkan jika ditafsirkan bersamaan dengan isoenzim LDH
dan/atau troponin, jika diukur secara berurutan selama
periode 48 jam untuk mendeteksi naik turunnya aktivitas
enzim yang terlihat pada IMA
CK-3 (CK-MM)

• CK-MM adalah fraksi isoenzim utama yang ditemukan pada otot lurik
dan serum normal.
• Otot rangka mengandung hampir seluruhnya CK-MM, dengan
sejumlah kecil CK-MB.
• Serum normal terdiri dari sekitar 94% hingga 100% CK-MM.
• Cedera pada otot jantung dan rangka menyebabkan sebagian besar
kasus peningkatan CK-MM
Metode Pengukuran Enzim CK

• CK mengkatalisasi reaksi bolak balik, fosforilasi kreatin atau ADP.


• Untuk analisis aktivitas CK, reaksi ini digabungkan dengan sistem
enzim lainnya seperti enzim piruvat kinase (PK) – Laktat
dehidrogenase (LDH) - NADH
• pH reaksi = 9.0
• perubahan absorbansi diukur pada 340 nm.

Metode 1 :
Reaksi maju
Metode Pengukuran Enzim CK
• Metode Oliver dan Rosalki adalah metode yang paling umum
dilakukan di laboratorium klinis.
• Reaksi kebalikan dari Metode 1, yang digabungkan dengan sistem
enzim hexokinase-glukosa-6-fosfat dehidrogenase-NADP.

Metode 2:
Metode balik

• Reaksi berlangsung 2-6 x lebih cepat daripada reaksi maju, pH


optimal reaksi sebaliknya adalah 6,8
• Aktivitas CK dalam serum tidak stabil, dengan cepat tidak aktif
karena oksidasi gugus sulfhidril.
Metode Pengukuran Isoenzim CK

Metode untuk pengukuran (CK-MB, CK-BB dan CK-MM) :


• Elektroforesis (rekomendasi)

• Kromatografi penukar ion (lebih sensitif)


• Immunoassay (mampu mengukur enzim yang non aktif).
• Imunoinhibisi
Metode Pengukuran CK-MB

Metode Imunoinhibisi
• Antibodi terhadap subunit M dan B telah digunakan untuk
menentukan aktivitas CK-MB.
• Anti-M menghambat semua aktivitas subunit M, tapi tidak
subunit B
• Kemudian aktifitas B diukur (CK-MB dan CK-BB). Aktivitas
residual setelah penghambatan dikalikan dengan 2 untuk
memperhitungkan aktivitas MB (50% dihambat).
• Kerugian : Juga mendeteksi aktivitas CK-BB, meskipun secara
normal tidak terdeteksi. Sehingga dapat menyebabkan hasil
CK-MB yang salah, ketika terdapat CK-BB.
Pengganggu
• Hemolisis (hemoglobin lebih dari 320 mg/L) : aktivitas CK yang
meningkat. Di eritrosit aktivitas AK tinggi, AK bereaksi dengan
ADP untuk menghasilkan ATP, yang kemudian dapat ikut
bereaksi.
• Serum harus disimpan di tempat gelap karena cahaya
menyebabkan CK inaktif.
• Stabil pada penyimpanan ditempat gelap pada suhu 4°C selama
7 hari atau pada suhu 20 ° C selama 1 bulan dengan
menggunakan aktivator sulfhidril.
• CK dipengaruhi oleh aktivitas otot dan massa otot, shg orang
yang terlatih secara fisik cenderung memiliki CK yang meningkat
• Pasien yang terbaring di tempat tidur dalam waktu lama dapat
mengalami penurunan aktivitas CK.
25
Nilai Rujukan
• Total CK :
> Laki-laki : 15–160 U/L (37°C)
> Wanita : 15–130 U/L (37°C)
• CK-MB : ≤ 6% total CK

• Nilai-nilai yang lebih tinggi pada laki-laki dikaitkan


dengan peningkatan massa otot.
• Nilai rujukan dapat bervariasi, tergantung pada
metode yang digunakan dan kondisi pengujian.
26
Enzim
Laktat Dehidrogenase (LDH)
PENGERTIAN

• Enzim pada sitoplasma semua sel, termasuk jantung, oleh


karena itu tidak spesifik utk penyakit jantung
• LDH adalah enzim yang mengkatalisis interkonversi asam
laktat dan piruvat. Ini adalah enzim transfer hidrogen yang
menggunakan koenzim NAD+

28
SUMBER

 LDH didistribusikan secara luas di dalam tubuh.


 Aktivitas tinggi ditemukan di jantung, hati, otot
rangka, ginjal, dan eritrosit;
 Sedikit ditemukan di paru-paru, otot polos, dan
otak.

29
Peningkatan Nilai LDH

 Level tertinggi total LDH terlihat pada anemia pernisiosa dan


gangguan hemolitik. Penghancuran eritroblast secara intrameduler
menyebabkan peningkatan akibat konsentrasi LDH yang tinggi dalam
eritrosit.
 Gangguan hati, seperti hepatitis virus dan sirosis, menunjukkan
sedikit peningkatan dua sampai tiga kali lipat ULN.
 IMA dan infark paru juga menunjukkan sedikit peningkatan sekitar
derajat yang sama (2-3 ULN). Dalam AMI, level LDH mulai meningkat
dalam 12 hingga 24 jam, mencapai level puncak dalam 48 hingga 72
jam, dan dapat tetap meningkat selama 10 hari.
 Gangguan otot rangka dan beberapa leukemia berkontribusi pada
peningkatan kadar LDH. Peningkatan yang ditandai dapat diamati
pada sebagian besar pasien dengan leukemia limfoblastik akut
 Gangguan fungsi ginjal
30
ISOENZIM LDH

 Laktat dehidrogenase (LDH) terdiri dari 5 Isoenzim, dan 2


Subunit H (jantung) dan M (otot):

31
SUMBER

 Dalam serum individu sehat, fraksi isoenzim utama adalah


LDH-2, diikuti oleh LDH-1, LDH-3, LDH-4, dan LDH-5

32
SUMBER

 Jaringan jantung dan sel darah merah mengandung konsentrasi LDH-1


yang lebih tinggi. Pada nekrosis jantung (IMA) dan hemolisis
intravaskular, kadar serum LDH-1 akan meningkat, lebih besar daripada
LDH-2.

 Rasio LDH-1/LDH-2 lebih besar dari 1 juga dapat diamati dalam sampel
serum hemolisis.

 Peningkatan LDH-3 : paru dan karsinoma.

 LDH-4 dan LDH-5 ditemukan terutama di jaringan hati dan otot rangka
dengan LDH-5 menjadi fraksi dominan.

 Level LDH-5 memiliki signifikansi klinis terbesar dalam pendeteksian


gangguan hati, khususnya gangguan intrahepatik. Gangguan otot rangka
akan mengungkapkan peningkatan kadar LDH-5, seperti yang
33
digambarkan dalam distrofi otot.
Metode Pengukuran Isoenzim LDH

Metode untuk pengukuran Isoenzim LDH


(LDH-1; LDH-2; LDH-3; LDH-4; LDH-5) :
• Elektroforesis (rekomendasi)
• Imunoinhibisi
• Penghambatan Kimia
• Perbedaan afinitas substrat
• Setelah pemisahan secara elektroforesis, isoenzim
dapat dideteksi baik secara fluorometrik maupun
kolorimetri.
Metode Pengukuran LDH

Metode untuk pengukuran Isoenzim LDH


(LDH-1; LDH-2; LDH-3; LDH-4; LDH-5) :
• Elektroforesis (rekomendasi)
• Imunoinhibisi
• Penghambatan Kimia
• Perbedaan afinitas substrat
• Setelah pemisahan secara elektroforesis, isoenzim
dapat dideteksi baik secara fluorometrik maupun
kolorimetri.
Pengukuran Enzim LDH

 LDH mengkatalisis interkonversi asam laktat dan piruvat


menggunakan koenzim NAD+.
 Reaksi dapat berlangsung dalam arah maju (laktat [L]) atau balik
(piruvat [P]).
 Reaksi balik, Laju reaksi 3X lebih cepat, memungkinkan volume
sampel yang lebih kecil dan waktu reaksi yang lebih pendek.
 Namun, reaksi sebaliknya lebih rentan terhadap kelelahan
substrat dan kehilangan linearitas.
 pH optimal untuk reaksi maju adalah 8.3-8.9; untuk reaksi
sebaliknya, adalah 7.1-7.4.

36
Pengganggu

 Nilai Normal LDH : 100–225 U/L (37°C)


 Hemolisis, LDH meningkat. Karena Eritrosit mengandung
konsentrasi LDH sekitar 100 - 150 kali di serum.
 Sampel segera dianalisis.
 Penundaan: Pada suhu 25°C (maks 48 jam).
 Kehilangan aktivitas terjadi lebih cepat pada suhu 4°C daripada
pada suhu 25 ° C.
 Suhu 2-8°C harus dianalisis dalam 24 jam pengumpulan
 Sampel Serum dan Plasma heparin

37
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai