TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep TB Paru
1. Definisi TB paru
Tuberkulosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri
Mycobacterium tuberculosis. Tuberkulosis biasanya menyerang bagian
paru-paru, yang kemudian dapat menyerang ke semua bagian tubuh.
Infeksi biasanya terjadi pada 2-10 minggu. Paska 10 minggu, akan
muncul manifestasi penyakit pada pasien karena gangguan dan
ketidakefektifan respon imun. Namun demikian, proses aktivasi TBC
ini juga dapat berlangsung secara berkepanjangan (Kardiyudiani &
Susanti, 2019).
6. Manifestasi TB Paru
Ada beberapa gejala yang umum diderita oleh penderita Tuberkulosis,
diantaranya :
a. Batuk
Batuk biasanya kronis dan berdahak. Pada anak, dahak sulit
dikeluarkan. Pada sebagian orang dapat terjadi batuk berdarah.
b. Penurunan berat badan
Gejala ini hamper sering ditemui pada penderita Tuberkulosis.
Anak dengan Tuberkulosis terkadang hanya mengalami penurunan
berat badan tanpa batuk.
c. Keringat malam
d. Demam 40-410C
e. Lemah dan lesu
f. Sesak nafas dan nyeri dada
g. Suara khas pada perkusi dada
Tuberculosis tidak hanya menyerang paru-paru melainkan organ lain
juga, termasuk diantaranya tulang, otak, saluran pencernaan dan
sebagainya sehingga gejala yang ditimbulkan cukup beragam
tergantung organ yang terinfeksi.
8. Penatalaksanaan Tuberkulosis
Pengobatan TB diberi dalam dua tahap, yaitu :
a. Tahap Intensif
- Pada tahap intensif awal penderita mendapat obat setiap hari
dan perlu diawasi secraa langsung untuk mencegah terjadi
resistensi;
- Bila pengobatan tahap intensif tersebut diberikan secara tepat,
biasanya penderita menular menjadi tidak menular dalam kurun
waktu 2 minggu.
- Sebagian besar penderita TB BTA positif menjadi BTA
negative (konversi) dalam 1-2 bulan.
b. Tahap Lanjutan
Pada tahap lanjutan penderita mendapat jenis obat lebih sedikit,
tetapi dalam jangka waktu yang lebih lama. Tahap lanjutan penting
untuk membunuh kuman persister (dormant) sehingga mencegah
kekambuhan.
Dosis Rekomendasi
Anti TB lini Harian 3 kali/minggu
1 Dosis Dosis
Maksimum Maksimum
(mg/kgBB) (mg/kgBB)
Isoniazid 5 (4-6) 300 10 (8-12) 900
Rifampisin 10 (8-12) 600 10 (8-12) 600
Pirazinamid 25 (20-30) - 35 (30-40) -
Ethambutol 15 (15-20) - 30 (25-35) -
Streptomisin 15 (12-18) - 15 (12-18) -
2. Dahak / Sputum
Sputum adalah zat mucousy (terdiri dari sel-sel dan materi
lainnya) yang disekresikan ke dalam saluran udara dari saluran
pernapasan. Sputum tidak sama dengan air liur, air liur merupakan
suatu zat yang disekresi dalam mulut untuk membantu pencernaan.
(Putri, Herdayani, 2013)
3. Batuk Efektif
Batuk efektif adalah mekanisme pertahanan tubuh yang
berfungsi untuk mengeluarkan benda asing atau sekresi yang banyak
disaluran pernapasan. Betuk efektif merupakan suatu metode batuk
dengan benar, dimana pasien dapat menghemat energi sehingga tidak
mudah lelah dan dapat mengeluarkan dahak secara maksimal. Untuk
menyiapkan paru-paru dan saluran nafas sebelum melaksanakan teknik
batuk, keluarkan semua udara dari dalam paru-paru dan saluran nafas.
(Putri, Herdayani, 2013)
a. Tujuan Batuk Efektif
Tujuan dilakukannya teknik batuk efektif adalah untuk membantu
mengeluarkan sekresi pada saluran pernaapasan akibat pengaruh
necrose serta membantu membersihkan jalan napas.
b. Indikasi Batuk Efektif
- Produksi sputum yang berlebih
- Pasien dengan batuk tidak efektif
- Susah mengeluarkan dahak
c. Kontra Indikasi
- Hemoptisis
- Tension Pneumothoraks
- Ganggauan Kardiovaskuler
- Edema Paru
- Efusi Pleura yang luas
d. Manfaat Batuk Efektif
- Untuk mengeluarkan sekret yang menyumbat dijalan nafas
- Untuk memperingan keluhan saat terjadi sesak nafas pada
penderita penyakit jantung.
e. Alat dan bahan yang disediakan
- Tissue
- Bengkok
- Perlak / pengalas
- Sputum pot
- Air minum hangat