Anda di halaman 1dari 28

Materi Tuberkulosis

A. TuberkulosisParu

1. Definisi

Tuberkulosis paru (TB paru) adalah penyakit infeksius, yang terutama

menyerangpenyakit parenkim paru. Nama Tuberkulosis berasal dari tuberkel yang berarti

tonjolankecil dan keras yang terbentuk waktu sistem kekebalan membangun tembok

mengelilingibakteridalamparu.Tbparuinibersifatmenahundansecarakhasditandaiolehpemb

entukan granuloma dan menimbulkan nekrosis jaringan. Tb paru dapat

menularmelaluiudara, waktuseseorangdenganTb aktif padaparu batuk,bersinatau bicara.

Pengertian Tuberkulosis adalah suatu penyakit menular langsung yang

disebabkankarena kuman TB yaitu Myobacterium Tuberculosis. Mayoritas kuman TB

menyerangparu,akantetapikumanTBjugadapatmenyerangorganTubuhyanglainnya.Tuberk

ulosisadalahpenyakitmenularlangsungyangdisebabkanolehkumanTB(MycobacteriumTub

erculosis) (Werdhani, 2011).

TuberkulosisataubiasadisingkatdenganTBCadalahpenyakitkronisyangdisebabkan

oleh infeksi kompleks Mycobacterium Tuberculosis yang ditularkan melaluidahak

(droplet) dari penderita TBC kepada individu lain yang rentan (Ginanjar, 2008).Bakteri

Mycobacterium Tuberculosis ini adalah basil tuberkel yang merupakan batangramping,

kurus, dan tahan akan asam atau sering disebut dengan BTA (bakteri tahanasam). Dapat

berbentuk lurus ataupun bengkok yang panjangnya sekitar 2-4 μm dan lebar0,2 –0,5 μm

yang bergabung membentuk rantai. Besar bakteri ini tergantung pada

kondisilingkungan(Ginanjar,2010).

2. Etiologi
SumberpenularanpenyakitTuberkulosisadalahpenderitaTuberkulosisBTApositif

pada waktu batuk atau bersin. Penderita menyebarkan kuman ke udara dalambentuk

droplet (percikan dahak). Droplet yang mengandung kuman dapat bertahan

diudarapadasuhukamarselamabeberapajam.Orangdapatterinfeksikalaudroplettersebut

terhirup ke dalam saluran pernafasan. Setelah kuman Tuberkulosis masuk kedalam tubuh

manusia melalui pernafasan, kuman Tuberkulosis tersebut dapat menyebardari paru

kebagian tubuh lainnya melalui sistem peredaran darah, saluran nafas,

ataupenyebaranlangsungkebagian-

bagiantubuhlainnya.Dayapenularandariseorangpenderita ditentukan oleh banyaknya

kuman yang dikeluarkan dari parunya. Makin tinggiderajat positif hasil pemeriksaan

dahak, makin menular penderita tersebut. Bila hasilpemeriksaan dahak negatif (tidak

terlihat kuman), maka penderita tersebut dianggap tidakmenular. Seseorang terinfeksi

Tuberkulosis ditentukan oleh konsentrasi droplet dalamudaradan lamanyamenghirup

udaratersebut

3. Patofisiologi

TempatmasukkumanMycobacteriumTuberculosisadalahsaluranpernafasan,saluran

pencernaan dan luka terbuka pada kulit. Kebanyakan infeksi tuberkulosis (TBC)terjadi

melalui udara,yaitu melalui inhalasi dropletyang mengandung kuman-

kumanbasiltuberkelyangberasal dari orangyangterinfeksi.

Tuberkulosisadalahpenyakityangdikendalikanolehresponimunitasdenganmelakukan

reaksi inflamasi bakteri dipindahkan melalui jalan nafas, basil tuberkel yangmencapai

permukaan alveolus biasanya di inhalasi sebagai suatu unityang terdiri darisatu sampai

tiga basil, gumpalan yang lebih besar cenderung tertahan di saluran

hidungdancabangbesar

bronkhusdantidakmenyebabkanpenyakit.Setelahberadadalamruang
alveolus, basil tuberkel ini membangkitkan reaksi peradangan. Leukosit

polimorfonukleartampak pada tempat tersebut dan memfagosit bakteri namun tidak

membunuh organismetersebut. Setelah hari-hari pertama leukosit diganti oleh makrofag.

Alveoli yang terserangakanmengalamikonsolidasi dan timbul gejalaPneumoniaakut.

Pneumonia seluler ini dapat sembuh dengan sendirinya, sehingga tidak ada sisa

yangtertinggal,atauprosesdapatjugaberjalanterus,danbakteriterusdifagositatauberkembang

biak di dalam sel. Basil juga menyebar melalui getah bening menuju

kekelenjargetahbeningregional.Makrofagyangmengadakaninfiltrasimenjadilebihpanjang

dan sebagian bersatu sehingga membentuk sel tuberkel epiteloid, yang

dikelilingiolehlimfosit. Reaksi inimembutuhkan waktu 10– 20 hari.

Nekrosis bagian sentral lesi memberikan gambaran yang relatif padat dan

sepertikeju, isi nekrosis ini disebut nekrosis kaseosa. Bagian ini disebut dengan lesi

primer.Daerahyangmengalaminekrosiskaseosadanjaringangranulasidisekitarnyayangterdi

ridariselepiteloiddanfibroblast,menimbulkanresponyang

berbeda.Jaringangranulasimenjadilebihfibrosamembentukjaringanparutyangakhirnyaakan

membentuksuatu kapsul yangmengelilingi tuberkel.

Lesi primer paru-paru dinamakan fokus Ghon dan gabungan terserangnya

kelenjargetah bening regional dan lesi primer dinamakan kompleks Ghon. Respon lain

yang dapatterjadi pada daerah nekrosis adalah pencairan, dimana bahan cair lepas

kedalam bronkhusdan menimbulkan kavitas. Materi tuberkular yang dilepaskan dari

dinding kavitas akanmasuk kedalam percabangan trakheobronkial. Proses ini dapat

terulang kembali di bagianlaindiparu-

paru,ataubasildapatterbawasampaikelaring,telingatengah,atauusus.Lesiprimermenjadiron

gga-ronggasertajaringannekrotikyangsesudahmencairkeluar
bersama batuk. Bila lesi ini sampai menembus pleura maka akan terjadi efusi

pleuratuberkulosa.

Kavitas yang kecil dapat menutup sekalipun tanpa pengobatan dan

meninggalkanjaringan parut fibrosa. Bila peradangan mereda lumen bronkhus dapat

menyempit

dantertutupolehjaringanparutyangterdapatdekatperbatasanronggabronkus.Bahanperkejuan

dapat mengental sehingga tidak dapat mengalir melalui saluran penghubungsehingga

kavitas penuh dengan bahan perkejuan, dan lesi mirip dengan lesi

berkapsulyangtidakterlepas.Keadaaninidapatmenimbulkangejaladalamwaktulamaataume

mbentuklagi hubungandengan bronkus danmenjadi tempatperadangan aktif.

Penyakit dapat menyebarmelalui getah bening atau pembuluh darah.Organismeyang

lolos melalui kelenjar getah bening akan mencapai aliran darah dalam jumlah kecil,yang

kadang-kadang dapat menimbulkan lesi pada berbagai organ lain. Jenis

penyebaraninidikenalsebagaipenyebaranlimfohematogen,yangbiasanyasembuhsendiri.Pe

nyebaran hematogen merupakan suatu fenomena akut yang biasanya

menyebabkanTuberkulosis milier. Ini terjadi apabila fokus nekrotik merusak pembuluh

darah sehinggabanyak organisme masuk kedalam sistem vaskuler dan tersebar ke organ-

organ tubuh.Komplikasi yang dapat timbul akibat Tuberkulosis terjadi pada sistem

pernafasan dan diluar sistem pernafasan. Pada sistem pernafasan antara lain menimbulkan

pneumothoraks,efusipleural,dangagalnafas,sedangdiluarsistempernafasanmenimbulkanTu

berkulosisusus,Meningitisserosa, danTuberkulosis milier(Kowalak, 2011).

4. Klasifikasituberkulosis
Penentuanklasifikasipenyakitdantipependeritapentingdilakukanuntukmenetapkan

paduan Obat Anti Tuberkulosis (OAT) yang sesuai dan dilakukan

sebelumpengobatandimulai. Klasifikasi penyakit Tuberkulosis paru

a. TuberculosisParu

Berdasarkanhasilpemeriksaandahak,TBCParudibagidalam:

1) TuberkulosisParuBTA(+)

Kriteria hasil dari tuberkulosis paru BTA positif adalah Sekurang-kurangnya

2pemeriksaan dari 3 spesimen dahak SPS hasilnya BTA (+) atau 1 spesimen

dahakSPShasilnya(+)danfotorontgen dadamenunjukangambarantuberculosisaktif.

2) TuberkulosisParuBTA(-)

Pemeriksaan 3 spesimen dahak SPS hasilnya BTA (-) dan foto rontgen

dadamenunjukan gambaran Tuberculosis aktif. TBC Paru BTA (-), rontgen (+)

dibagiberdasarkan tingkat keparahan penyakitnya, yaitu bentuk berat dan ringan.

Bentukberat bila gambaran foto rontgan dada memperlihatkan gambaran

kerusakan paruyangluas.

b. TuberculosisEkstraParu

TBCekstra-parudibagiberdasarkanpadatingkat keparahanpenyakitnya, yaitu:

1) TBCekstra-paruringan

Misalnya:TBCkelenjarlimfe,pleuritiseksudativaunilateral,tulang(kecualitulangb

elakang), sendi, dankelenjaradrenal.

2) TBCekstra-paruberat
Misalnya:meningitis,millier,perikarditis,peritonitis,pleuritiseksudativaduplex,T

BCtulangbelakang,TBCusus,TBCsalurankencingdanalatkelamin.

c. TipePenderita

Berdasarkanriwayatpengobatansebelumnya,adabeberapatipependerita yaitu:

1) KasusBaru

AdalahpenderitayangbelumpernahdiobatidenganOATatausudahpernahmen

elan OATkurangdarisatu bulan(30dosisharian).

2) Kambuh(Relaps)

AdalahpenderitaTuberculosisyangsebelumnyapernahmendapatpengobatan

Tuberculosis dan telah dinyatakan sembuh, kemudian kembali

lagiberobatdengan hasil pemeriksaan dahak BTA(+).

3) Pindahan(Transfer In)

Adalah penderita yang sedang mendapat pengobatan di suatu

kabupatenlaindankemudianpindahberobatkekabupatenini.Penderitapindahanter

sebutharus membawa suratrujukan/pindah (Form TB.09).

4) Setelah Lalai(Pengobatansetelahdefault/dropout)

Adalah penderita yang sudah berobat paling kurang 1 bulan, danberhenti2

bulan atau lebih, kemudian datang kembali dengan hasil pemeriksaan

dahakBTA(+).
5. ManifestasiKlinis

Tanda dan gejala yang sering terjadi pada Tuberkulosis adalah batuk yang

tidakspesifik tetapi progresif. Penyakit Tuberkulosis paru biasanya tidak tampak adanya

tandadangejalayangkhas.Biasanyakeluhanyangmunculadalah :

a. Demamterjadilebihdarisatubulan,biasanyapadapagi hari.

b. Batuk,terjadikarenaadanyairitasipadabronkus;batukinimembuang/mengeluarkan

produksi radang, dimulai dari batuk kering sampai batuk

purulent(menghasilkansputum)

c. Sesaknafas,terjadibilasudah lanjutdimanainfiltrasiradangsampaisetengahparu

d. Nyeridada.Nyeridadainijarang ditemukan, nyeritimbulbila

infiltrasiradangsampaikepleurasehinggamenimbulkan pleuritis.

e. Malaiseditemukanberupaanoreksia,beratbadanmenurun,sakitkepala,nyeriototdanker

ingat di waktu dimalam hari

6. Komplikasi

TuberkulosisKomplikasidariTBp

aruadalah:

a. Pleuritistuberkulosa

b. Efusipleura(cairanyangkeluarkedalamrongga pleura)

c. Tuberkulosamilier

d. Meningitistuberkulosa

7. PemeriksaanpenunjangTuberkulosis

PemeriksaanyangdilakukanpadapenderitaTBparuadalah:

a. PemeriksaanDiagnostik

b. Pemeriksaansputum
Pemeriksaan sputum sangat penting karena dengan di ketemukannya kuman

BTAdiagnosis tuberculosis sudah dapat di pastikan. Pemeriksaan dahak dilakukan 3

kaliyaitu: dahak sewaktu datang, dahak pagi dan dahak sewaktu kunjungan kedua.

Biladidapatkan hasil dua kali positif maka dikatakan mikroskopik BTA positif. Bila

satupositif, dua kali negatif maka pemeriksaan perlu diulang kembali. Pada

pemeriksaanulangakan didapatkansatu kalipositif makadikatakan mikroskopik

BTAnegatif.

c. Ziehl-Neelsen (Pewarnaan terhadap sputum). Positif jika diketemukan bakteri

tahamasam.

d. Skintest(PPD,Mantoux)

Hasiltesmantaouxdibagimenjadi:

1) indurasi0-5mm(diameternya)makamantoux negative atauhasilnegative

2) indurasi6-9mm(diameternya)makahasil meragukan

3) indurasi10-15mmyangartinya hasilmantouxpositif

4) indurasilebihdari16mmhasilmantoux positifkuat

5) reaksitimbul48-72jamsetelah injeksiantigenintrakutan

berupaindurasikemerahanyangterdiridariinfiltrasilimfosityaknipersenyawaanant

araantibodydanantigen tuberculin

e. Rontgendada

Menunjukkanadanya infiltrasilesipada paru-parubagian

atas,timbunankalsiumdarilesiprimerataupenumpukancairan.Perubahanyangmenunjuk

kanperkembanganTuberkulosismeliputiadanyakavitas danareafibrosa.

f. Pemeriksaanhistology/kulturjaringanPositifbilaterdapatMikobakteriumTuberkulosis.
g. Biopsijaringanparu

Menampakkanadanyasel-selyangbesaryangmengindikasikanterjadinyanekrosis.

h. Pemeriksaanelektrolit

Mungkinabnormaltergantunglokasidanberatnyainfeksi.

i. Analisagasdarah(AGD)

Mungkin abnormal tergantung lokasi, berat, dan adanya sisa kerusakan

jaringanparu.

j. Pemeriksaanfungsiparu

Turunnya kapasitas vital, meningkatnya ruang fungsi, meningkatnya rasio

residuudara pada kapasitas total paru, dan menurunnya saturasi oksigen sebagai

akibatinfiltrasi parenkim / fibrosa, hilangnya jaringan paru, dan kelainan pleura

(akibat darituberkulosiskronis)

8. PenatalaksanaanpenderitaTuberkulosisparu

a. PengobatanTBCParu

Pengobatantetapdibagi dalamduatahapyakni:

1) Tahap intensif (initial), dengan memberikan 4–5 macam obat anti TB per

haridengantujuanmendapatkankonversisputumdengancepat(efekbakterisidal),

menghilangkankeluhandanmencegahefekpenyakitlebihlanjut,mencegahtimbul

nyaresistensi obat

2) Tahap lanjutan (continuation phase), dengan hanya memberikan 2

macamobat per hari atau secara intermitten dengan tujuan menghilangkan

bakteriyangtersisa(efeksterilisasi),mencegahkekambuhanpemberiandosisdiatu

r
berdasarkan berat badan yakni kurang dari 33 kg, 33 – 50 kg dan lebih dari

50kg.

Kemajuan pengobatan dapatterlihatdari perbaikan klinis (hilangnya

keluhan,nafsumakanmeningkat,beratbadannaikdanlain-

lain),berkurangnyakelainanradiologis paru dan konversi sputum menjadi negatif.

Kontrol terhadap sputum BTAlangsung dilakukan pada akhir bulan ke-2, 4, dan 6.

Pada yang memakai paduan obat8 bulan sputum BTA diperiksa pada akhir bulan ke-

2, 5, dan 8. BTA dilakukan padapermulaan, akhir bulan ke-2 dan akhir pengobatan.

Kontrol terhadap pemeriksaanradiologis dada, kurang begitu berperan dalam evaluasi

pengobatan. Bila fasilitasmemungkinkan foto dapat dibuat pada akhir pengobatan

sebagai dokumentasi untukperbandinganbilanantsi timbul kasus kambuh.

b. Perawatanbagipenderitatuberkulosis

Perawatanyangharusdilakukanpadapenderitatuberculosisadalah:

1) Awasipenderitaminumobat,yangpalingberperandisiniadalahorangterdekatyait

u keluarga.

2) Mengetahuiadanyagejalaefeksampingobatdan merujukbiladiperlukan

3) Mencukupikebutuhangizi seimbangpenderita

4) Istirahatteraturminimal8jamperhari

5) Mengingatkanpenderitauntukperiksaulangdahakpadabulankedua,kelimadanen

am

6) Menciptakanlingkungan rumahdenganventilasidanpencahayaanyangbaik

c. PencegahanpenularanTBC

Tindakanpencegahanyangdapatdilakukanadalah:
1) Menutupmulut bilabatuk

2) Membuangdahaktidakdisembarangtempat.Buangdahakpadawadahtertutupyan

gdiberi lisol

3) Makanmakananbergizi

4) Memisahkanalatmakandanminumbekas penderita

5) Memperhatikanlingkunganrumah,cahayadanventilasiyangbaik

6) UntukbayidiberikanimunisasiBCG(DepkesRI,2010)

9. DampakTuberkulosisParu

Penyakit Tuberkulosis paru merupakan salah satu penyakit yang

sangatmempengaruhikehidupan individu. DampakTuberkulosis

paruantaralain:

a. Terhadapindividu

1) Biologis

Adanya kelemahan fisik secara umum, batuk yang terus

menerus,sesak napas, nyeri dada, nafsu makan menurun, berat badan

menurun,keringatpadamalam hari dan kadang-kadangpanasyangtinggi

2) Psikologis

Biasanya klien mudah tersinggung , marah, putus asa oleh

karenabatukyangterusmenerussehinggakeadaansehari-

hariyangkurangmenyenangkan.

3) Sosial

Adanya perasaan rendah diri oleh karena malu dengan

keadaanpenyakitnya sehinggaklienselalu mengisolasidirinya.


4) Spiritual

AdanyadistressspiritualyaitumenyalahkanTuhankarenapenyakitnya

yang tidak sembuh-sembuh juga menganggap

penyakitnyayangmanakutkan.

5) Produktifitasmenurunoleh karenakelemahanfisik.

b. Terhadapkeluarga

1) Terjadinyapenularanterhadapanggotakeluargayanglainkarenakurangpenget

ahuandarikeluargaterhadappenyakitTBParusertakurang pengetahuan

penatalaksanaan pengobatan dan upaya pencegahanpenularanpenyakit.

2) Produktifitasmenurun.

Terutamabilamengenaikepalakeluargayangberperansebagaipemenuhankeb

utuhankeluarga,makaakanmenghambatbiayahidupsehari-hariterutama

untuk biayapengobatan.

3) Psikologis

Perankeluargaakanberubahdandigantiolehkeluargayanglain

4) Sosial

Keluargamerasamaludanmengisolasidirikarenasebagianbesarmasyarakatbe

lum tahu pasti tentangpenyakitTB Paru .

c. Terhadapmasyarakat

1) Apabila penemuan kasus baru TB Paru tidak secara dini serta

pengobatanPenderitaTBParupositiftidakteraturataudroupoutpengobatanma

ka
resikopenularanpadamasyarakatluasakanterjadiolehkarenacarapenularanpe

nyakit TBParu.

2) LimalangkahstrategiDOTSadalahdukungandarisemuakalangan,semua

orang yang batuk dalam 3 minggu harus diperiksa dahaknya,

harusadaobatyangdisiapkanolehpemerintah,pengobatanharusdipantausela

ma6bulanolehPengawasMinumObat(PMO)danadasistempencatatan/

pelaporan.

B. KonsepAsuhanKeperawatann

1. Pengkajian (KholifahdanWidagno,2016)

a. Datapengenalankeluarga

Datayang dikumpulkan berupa nama kepala keluarga, alamat lengkap,

komposisikeluarga, tipe keluarga, latar belakang , budaya, identitas, agama, status,

kelas sosialdanrekreasi keluarga.

b. Dataperkembangansejarahkeluarga

Datayangperludikajiantaralainlahanperkembangankeluargasaatini,diisiberdasarkandata

umuranakpertamadantahapperkembanganyangbelumterpenuhi.

c. Datalingkungan

Datayangperludikajiadalahkarakteristikrumah,karakteristiktetangga,dankomunitas.Dat

akomunitasterdiriatastipependuduk,tipehunianrumah,sanitasi,jalandanpengangkutansa

mpah.Karakteristikdemografitetanggadankomunitasantara lain kelas sosial, etnis,

pekerjaan dan bahasa sehari-hari. Selanjutnya, data yangperlu dikaji adalah mobilitas

geografi keluarga yang meliputi berapa lama

keluargatinggalditempatitu.Adakahriwayatpindahrumah.Ditanyajugaperkumpulan
keluargadaninteraksidenganmasyarakat.Penggunaanpelayanandikomunitas,keikutserta

ankeluargadikomunitas.

Data berikutnya adalah sistem pendukung keluarga. Data yang perlu dikaji antara

lainkomunikasi antar anggota keluarga. Bagaimana anggota keluarga menjadi

pendengar,jelasdalammenyampaikanpendapat,danperasaanselamaberkomunikasi.Datas

elanjutnya yang dikaji adalah struktur kekuatan keluarga yang meliputi siapa

yangmembuatkeputusandalamkeluarga,seberapapentingkeputusanyangdiambil.Kemudi

andatayangdiambiladalah strukturperan nilai-nilaikeluarga.

d. Datafungsikeluarga

Adalimafungsikeluargayaitu:

1) Fungsiafektifdigunakanuntukpengkajianpadakebutuhankeluargadanresponnya

2) Fungsi sosialisasi digunakan untuk mengetahui bagaimana

keluargamenerapkandisiplin, penghargaan, dan hukuman.

3) Fungsiperawatankesehatandigunakanuntukmengkajikeyakinandannilaiperilaku

keluargauntukkesehatan nya.

Tugaskesehatan keluargameliputi :

a) Kemampuankeluargamengenalmasalahyangtepat.

b) Kemampuankeluargamengambilkeputusanyangtepat.

c) Kemampuankeluargamerawatanggotakeluargasakit.

d) Kemampuankeluargamemodifikasilingkunganyangsehat.

e) Kemampuankeluargamemodifikasifasilitaspelayanankesehatan.
4) Fungsiekonomi

5) Fungsireproduksi

e. Datakopingkeluarga

Datayangperludikajiadalahstressorkeluarga

2. Diagnosa

a. Bersihanjalannafastidakefektifberhubungandenganketidakmampuankeluargadalamm

elakukan perawatan kesehatan padatuberkulosis paru

b. Risikopenularanpadaanggotakeluargayanglainberhubungandengankurangnyapengeta

huankeluargaterhadap pencegahanpenularantuberkulosis paru.

c. Ketidakmampuankeluargamengambilkeputusandalammerawatanggotakeluargayangs

akitberhubungandengankurang pengetahuantentangperawatanTBC.

3. SkoringPrioritas Masalah

a. Bersihanjalannafastidakefektifberhubungandenganketidakmampuankeluargadalamme

lakukan perawatan kesehatan padatuberkulosis paru

1) sifatmasalah:ancamankesehatansk

orsing : 3/3 x1 =1

Pembenaran:KeluargatidaktahumengenaitentangperawatanTuberkulosisparu

2) kemungkinanmasalahdiubah:hanyasebagiansk

orsing : 1/2 x2 =1

Pembenaran :pemahaman keluargakurangtentangmasalah tuberculosisparu

3) Potensimasalahuntukdicegah:cukupsk

orsing : 2/3 x1 =2/3


Pembenaran:denganpemberianinformasitentangperawatantuberculosispasruyangc

ukupjelas,kemungkinanmasalahyangakanmunculdapatdicegah.

4) menonjolnya masalah ; masalah berat, harus segera

ditanganiskorsing: 2/2 x1 =1

Pembenaran: masalah bersihan jalan nafas tidak efektif adalah masalah

aktualyangharus ditanganiagar tidak menimbulkan komplikasi

Jumlahskoring: 3 2/3

b. Risikopenularanpadaanggotakeluargayanglainberhubungandengankurangnyapengetah

uankeluargaterhadap pencegahan penularan TBC.

1) sifatmasalah:ancamankesehatansk

orsing : 2/3x1 =2/3

Pembenaran:Keluargatidaktahupenyakitmudahmenular.

2) kemungkinanmasalahdiubah:hanyasebagiansk

orsing : 1/2x2 =1

Pembenaran :Kondisiklienpadausia

produktifmempengaruhipenyerapaninformasi

3) Potensimasalahuntukdicegah:cukupsk

orsing : 2/2x1 =1

Pembenaran :keluargakooperatif

4) menonjolnyamasalah:

masalahberat,harussegeraditanganiskorsing : 2/2x1 =1
Pembenaran: Bila tidaksegeraditanganimemungkinan penyembuhan lama

danterjadipenularan kepadaanggotakeluarga

Skorsing :3 2/3

c. Keidakmampuankeluargamengambilkeputusandalammerawatanggotakeluargayangsa

kitberhuubungandengankurangnyapengetahuantentangperawatanTBC.

1) sifatmasalah:ancamankesehatansk

orsing : 2/3x1 =2/3

Pembenaran :TBCadalahpenyakitmenularan,sehinggamemungkinkanpenulara

npadaanggotalain dalam rumah

2) kemungkinanmasalahdiubah:hanyasebagiansk

orsing : 1/2x2 =1

Pembenaran :Klientidaktahukalau penyakitnyabutuhpengobatanrutin

3) Potensimasalahuntukdicegah:cukupsk

orsing : 3/3x1 =1

Pembenaran :Kooperatifdalampenyuluhandanpembinaan

4) menonjolnyamasalah:masalahtidakdirasakansk

orsing : 0/2x1 =0

Pembenaran :Bilatidaksegeraditanganimemungkinkanpenyembuhanlamadanter

jadi penularan padaanggota keluarga

Skorsing: 2 2/3

Berdasarkan rumusan prioritas diatas, maka dapat diketahui

prioritaspermasalahanpadapenderitaTBCadalah sebagaiberikut :
1) Bersihanjalannafastidakefektifberhubungandenganketidakmampuankeluargadalammelak

ukanperawatan kesehatan padatuberkulosis paru

2) Risikopenularanpadaanggotakeluargayanglainberhubungandengankurangnyapengetahuan

keluargaterhadap pencegahan penularan TBC.

3) Ketidakmampuankeluargamengambilkeputusandalammerawatanggotakeluargayangsakitb

erhubungan dengan kurangpengetahuan tentangperawatanTBC.

4. RencanaAsuhanKeperawatanKeluarga

a) Dx1Bersihanjalannafastidakefektifberhubungandenganketidakmampuankeluargadalamm

elakukan perawatan kesehatan padatuberkulosis paru

Tujuan:Setelahdilakukanpenyuluhan

3x24jam,bersihanjalannafasmenjadiefektif.Dengankriteriahasil :

1) Keluargadapatmenjelaskanpengertian Tbparu

2) Keluargadapat menyebutkantandadangejalaTbparu

3) KeluargadapatmenjelaskanperawatankeluagayangmenderitaTbparuRen

canatindakan :

1) KajipengetahuankeluargatentangTbparu

2) Jelaskanpadakeluargatentangpengertian,tanda/

gejala,tindakanyangdilakukanbilasalah satu anggota keluargamenderitaTb paru

3) Bimbingkeluargauntukmengulangkembaliapayangdijelaskanolehperawat

4) Beripujianatasjawabanyangdisampaikanolehkeluarga.

b) Dx2Risikopenularanpadaanggotakeluargayanglainberhubungandengankurangnyapengeta

huankeluargaterhadap pencegahan penularan TBC.


Tujuan:Setelahdilakukanpenyuluhan3x24jam,keluargamampumengenaldanmencegahpenul

aran penyakit TBCpadaanggotakeluarganya.

Dengankriteriahasil:

1) KliendankeluargadapatmenjelaskanakibatTBCpadapasiensendiridankeluarganya.

2) KliendankeluargadapatmenyebutkansumberyangdapatmenularkanTBC.

3) Kliendankeluargadapatmenyebutkanupayauntukmencegahterjadinyapenularan.

Rencanatindakan:

1) Kajipengetahuankeluarga

2) kajikemampuankeluagayangtelahdilakukanuntukmenghindarpenularan

3) diskusikandengankeluargatentangakibatpenyakitTBCterhadapdiridankeluarganya

4) diskusikanalternativeyangdapatdilakukanuntuk mencegahterjadinyapenularan

5) evaluasisecarasingkatterhadaptopikyangdidiskusikankeluarga

6) berikanpujianterhadapkemampuanide/sikapyangpositifyangdiungkapkankeluarga.

c) Dx3Ketidakmampuankeluargamengambilkeputusandalammerawatanggotakeluargayangs

akit berhubungandengan kurangpengetahuan tentangperawatanTBC.

Tujuan: Setelah dilakukanpenyuluhan3x24jamkeluarga mampu

mengambilkeputusanuntukberobat secarateratur.

Dengankriteriahasil:
1) Keluargadapatmenyebutkantanda-tandadangejalapenyakitTBC

2) Keluargadapatmengidentifikasicarapengobatandanperawatan.

3) keluargamemutuskantindakanyangharusdilakukanbilaobathabisRen

canakeperawatan:

1) kajipengetahuankeluargatentangpenyakitTBC,penyebab,gejala,dancarapenanganan

nya

2) berikanpenyuluhanpadakeluargamengenalcaramengidentifikasiserangan/

serangankambuhan

3) anjurkanberobatkembalikepuskesmas/rumahsakitsaatpenyakitkambuh

4) JelaskanbahwapengobatanTBCmerupakanprogrampemerintahdangratismelaluipus

ksmas tetapi bila adadariastek tidakapa-apa

5) Berikankesempatankeluargamenentukansikapdanrencanaselanjutnyadalampengoba

tan

6) Berikanpujianterhadapkemampuanide/sikapyangpositifyangdiungkapkankeluarga.

5. TahapPelaksanaanKeperawatanKeluarga

mengadakanperbaikankearahperilakuhidupsehat.Adanyakesulitan,kebingungan,

serta ketidakmampuan yang dihadapi keluarga harus menjadikan

perhatian.Olehkarenaitu,diharapkanperawatdapatmemberikankekuatandanmembantumen

gembangkan potensi potensi yang ada,sehingga keluarga mempunyai kepercayaandiridan

mandiri dalam menyelesaikan masalah.


Gunamembangkitkanminatkeluargadalamberperilakuhidupsehat,makaperawatharu

smemahamiteknik-teknikmotivasi.Tindakankeperawatankeluargamencakuphal-hal

dibawah ini:

a) Menstimulasikesadaranataupenerimaankeluargamengenaimasalahdankebutuhanke

sehatandengancaramemeberikaninformasi,mengidentifikasikebutuhan dan

harapan tentang kesehatan, serta mendorong sikap emosi yangsehatterhadap

masalah.

b) Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat dengan

caramengidentifikasikonsekuensiuntuktidakmendiskusikankonsekuensisetiaptinda

kan.

c) Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang sakit

dengancara mendemostrasikan cara perawatan,menggunakan alat-alat fasilitas

yang adadirumah,dan mengawasi keluargamelakukan perawatan.

d) Membantu keluarga untuk menemukan cara membuat lingkungan menjadi

sehatdan menemukan sumber-sumber yang dapat digunakan keluarga dan

melakukanperubahanlingkungan keluargaseoptimal mungkin.

e) Memotivasikeluargauntukmemanfaatkanfasilitaskesehatandengancaramengenalka

n fasilitas kesehatan yang ada di lingkungan keluarga dan membantukeluarga cara

mengenalkan fasilitas keluarga yang ada di lingkungan keluarga

danmembantukeluargacara menggunakan fasilitas tersebut.

Faktor penyulit dari keluarga yang dapat menghambat minat keluarga untuk

bekerjasamamelakukan tindakankesehatanantaralain:
a. Keluargakurangmemperolehinformasiyangjelasataumendapatkaninformasi,tetapikeliru.

b. Keluargamendapatkaninformasitidaklengkap,

sehinggamerekamelihatmasalahhanya sebagian.

c. Keliru, tidakdapatmengaitkanantarainformasiyangditerimadengansituasiyangdihadapi.

d. Keluargatidakmaumenghadapisituasi

e. Anggotakeluargatidakmaumelawantekanandarikeluargaatausosial

f. Keluargainginmempertahankansuatupolatingkahlaku

g. Keluargagagalmengaitkantindakandengansasaranatautujuanupayakeperawatan.

6. TahapEvaluasi

Sesuai dengan rencana tindakan yang telah diberikan,tahap penilaian

dilakukanuntuk melihat keberhasilannya.Bila tidak/belum berhasil,maka perlu disusun

rencanabaru yang sesuai.Semua tindakan keperawatan mungkin tidak dilakukan dalam

satu kalikunjungan ke keluarga. Oleh karena itu,kunjungan dapat dilaksanakan secara

bertahapsesuaidenganwaktudankesediaankeluarga.Langkah-

langkahdalammengevaluasipelayanan keperawatan yang diberikan, baik kepada individu

maupun keluarga adalahsebagaiberikut :

a. Tentukangarisbesarmasalahkesehatanyangdihadapidanbagaimanakeluargamengatasimasa

lah tersebut

b. Tentukanbagaiman rumusantujuanperawatanyangakandicapai.
c. Tentukan kriteria dan standar untuk evaluasi. Kriteria dapat berhubungan dengan sumber-

sumberproses atau hasil.Bergantungkepadaevaluasiyang diperlukan

d. Tentukanmetodeatauteknikevaluasiyangsesuaisertasumber-sumberdatayangdiinginkan

e. Bandingkankeadaanyangnyatadengankriteriadanstandaruntukevaluasi

f. Identifikasi penyebab atau alasan penampilan yang tidak optimal atau pelaksanaan

yangkurangmemuaskan.

g. Perbaikitujuanberikutnya.Bilatujuantidaktercapai,perluditentukanalasankemungkinan

tujuan tidak realistis, tindakan tidak tepat atau kemungkinan ada

faktorlinfkunganyangtidak dapat diatasi.

1) Macam-macamevaluasi

Evaluasiproseskeperawatanadaduayaituevaluasikualitatifdanevaluasikuantitatif.

a) Evaluasikuantitatif

Evaluasi kuantitatif dilaksanakan dalam kuantitas,jumlah pelayanan atau

kegiatanyang telah dikerjakan. Evaluasi kuantitatif sering digunakan dalam kesehatan

karenalebihmudah dikerjakan biladibandingkan denganevaluasikualitatif.

b) Evaluasikualitatif

Evakuasi kualitatif merupakan evaluasi mutu yang dapat difokuskan pada salah

satudaritigadimensiyangsalingterkait

c) Strukturatausumberevaluasistrukturatausumberterkaitdengantenagamanusiaatau

bahan-bahan yang diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan.Upaya

keperawatanyangterkait antaralain:

(1) kecakapanataukualifikasiperawat
(2) minatataudorongan

(3) waktuatautenagayangdiperlukan

(4) macamdanbanyaknyaperalatanyangdigunakan

(5) danayangtersedia

d) Proses

Evaluasiprosesberkaitandengankegiatan-kegiatanyangdilakukanuntukmencapaitujuan.

e) Hasil

Evaluasi ini difokuskan kepada bertambahnya kesanggupan keluarga

dalammelaksanakantugas tugas kesehatan.

C. PemenuhanOksigenasipadaPenderitaTuberkulosisParudenganTeknikBatukefektif

1. PemenuhanOksigenasi

Kebutuhan oksigenasi adalah kebutuhan dasar manusia dalam pemenuhan

oksigenyang digunakan untuk kelangsungan metabolisme sel tubuh, mempertahankan

hidup danaktivitas berbagai organ atau sel (Potter &Perry, 2009). Tanpa oksigen dalam

waktutertentu sel tubuh akan mengalami kerusakan yang menetap dan menimbulkan

kematian.Otak merupakan organ yang sangat sensitif terhadap kekurangan oksigen. Otak

masihmampu mentoleransi kekurangan oksigen hanya 3-5 menit. Apabila kekurangan

oksigenberlangsunglebih dari5menit,dapat terjadikerusakan selotak secarapermanen.

PadapasiendenganTuberkulosisparuterdapatbakteriMyobacteriumTuberkulosis

didalam saluran nafas. Bakteri ini merupakan bakteri dengan sifat

aerobyangsangatsukadengantempatdimanaterdapatoksigenyangbanyak.Bakteriyang
besar tertahan di brokus sehingga menyebabkan peradangan di bronkus dan

membentuksekret. Pada penderita tuberkulosis yang tidak bisa mengeluarkan sekret maka

sekret akantertumpuk di saluran pernafasan menyebabkan terhambatnya aliran

oksigenasi. Hal

inimenyebabkanpemenuhanoksigenasipadapasiendenganTuberkulosisterganggusehinggas

ekret harus dikeluarkan.

2. BatukEfektif

Pada penderita tuberkulosis batuk adalah gejala yang paling dini dan

merupakangangguan yang paling sering dikeluhkan. Biasanya batuk ringan sehingga

dianggap

batukbiasaatauakibatrokok.Prosesyangpalingringaninimenyebabkansekretakanterkumpul

pada waktu penderita tidur dan dikeluarkan saat penderita bangun pagi hari(Yulianti,

2015). Hal iniyang membuat penderita tuberkulosis sangat tidak nyaman.Untuk

mengeluarkan sekret dengan baik caranya dengan cara batuk yang benar yaitubatuk

efektif. Batuk efektif yaitu merupakan latihan batuk untuk mengeluarkan sekret.Batuk

efektif adalah merupakan suatu metode batuk dengan benar, dimana klien

dapatmenghemat energi sehingga tidak mudah lelah dan dapat mengeluarkan dahak

secaramaksimal(Apriyadi, 2013).

Batukefektifadalahsuatumetodebatukdenganbenar,dimanakliendapatmenghemat

energi sehingga tidak mudah lelah mengeluarkan dahak secara maksimal.Batuk efektif

merupakan batuk yang dilakukan dengan sengaja. Namun, dibandingkandengan batuk

biasa yang bersifat refleks tubuh terhadap masuknya benda asing

dalamsaluranpernapasan,batukefektifdilakukanmelaluigerakanyangterencanaataudilatihka

nterlebihdahulu.Denganbatukefektifmakaberbagaipenghalangyangmenghambatataumenut

upsaluranpernapasandapatdihilangkan.Batukmerupakan
gerakanrefleksyangbersifatreaktifterhadapmasuknyabendaasingdalamsaluranpernapasan.

Gerakaniniterjadiataudilakukantubuhsebagaimekanismealamiahterutama untuk

melindungi paru-paru. Gerakan ini pula yang kemudian dimanfaatkankalangan medis

untuk menghilangkan lendir yang menyumbat saluran pernapasan

akibatsejumlahpenyakit (Dianasari, 2014).

3. TujuanBatukEfektif

Batukefektifdannapasdalammerupakantekhnikbatukefektifyangmenekankaninspirasimaks

imalyangdimulaidari ekpirasi,yangbertujuanuntuk:

a) Merangsangterbukanyasistemkolateral

b) Meningkatkandistribusiventilasi

c) Meningkatkanvolumeparu

d) Memfasilitasipembersihansalurannapas

4. ManfaatBatukefektif

Manfaat batuk efekif adalah untuk melonggarkan dan melegakan saluran

pernapasanmaupun mengatasi sesak napas akibat adanya lendir yang memenuhi saluran

pernapasan.Lendir, baik dalam bentuk dahak (sputum) maupun sekret dalam hidung,

timbul akibatadanya infeksi pada saluran pernapasan maupun karena sejumlah penyakit

yang di deritaseseorang.

Bahkan bagi penderita tuberkulosa (TB), batuk efektif merupakan salah satu

metodeyangdilakukantenagamedisuntukmendiagnosispenyebabpenyakit.Tidaksedikitpen

derita yang justru mengalami kondisi yang semakin memburuk meski pengobatantelah

dilakukan. Bahkan sejumlah penelitian menemukan, tak kurang satu orang dari

4atau5penderitaTBmengalamikematian,terutamaakibatterlambatmemberikan
pengobatanmaupunkesalahandalammelakukandiagnosissehinggapengobatanmenjaditidak

efektif.

5. Persiapanmelakukanbatukefektif

a. Bengkok/tempatsputum

b. Tisu

c. Stestoskop

d. Hanscoon

e. Masker

f. Airputihhangatdalamgelas(Ghofar,2014)

5. Latihanbatukefektif

Pada penderita Tuberkulosis masalah utama adalah adanya penumpukan sekret

dijalan nafas, sehingga penderita merasakan banyak lendir kental di tenggorokan.

Latihanbatuk efektif sangat bermanfaat bagi penderita Tuberkulosis paru untuk

mengeluarkanlendir atau sekret tersebut. Penderita tuberkulosis paru dapat dilatih

melakukan teknikbatukefektif dengan cara :

a) Penderitatuberkulosisdiposisikanduduktegak(jikadapatduduk).Penderitatuberkulosis

diposisikandengannyaman.Menyiapkanpottempatsputumyangtelahdiisi pasir atau

cairan desinfektan

b) Melatihpenderitatuberkulosismelakukannapasperut(menariknapasdalammelaluihidu

nghingga3hitungan, jagamuluttetap tertutup)

c) Memintapenderitatuberkulosismerasakanmengembangnyaabdomen

d) Memintapenderitatuberkulosismenahannapashingga3hitungan
e) Memintapenderitatuberkulosismenghembuskannapasperlahandalam3hitungan(lewat

mulut, bibir seperti meniup)

f) Memintapenderitatuberkulosismerasakanmengempisnyaabdomendankontraksidari

otot

g) Memasangperlak/alasdanbengkok(dipangkuanpenderitatuberkulosisbiladudukataudi

dekat mulut bilatidur miring)

h) Memintapenderita tuberkulosisuntukmelakukannapas

dalam2kali,padainspirasiyangketigatahan napasdan batukkan dengan kuat

i) Menampunglendirditempatpotyangtelah disediakantadi(Ambarwati&Nasution,2015)

d) Evaluasisetelahmelakukanteknikbatuk efektif

a. Berikanairkumuruntukmembersihkanmulutdengantissu

b. Lakukanauskultasidada denganmendengarkansuaranafas

c. Kajiresponkliendenganmengukurtanda-tandavital

d. Cekresponpasiensetelah melakukanteknikbatukefektif

e. Kajifrekuensisekretklien

Anda mungkin juga menyukai